HAMA PENYAKIT PADI (Oryza sativa) Dr. Budy Rahmat, Ir. MS. Elya Hartini, Ir. MT. Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi
HAMA TANAMAN PADI Wereng Coklat ( Nilaparvata lugens, Ordo Homoptera) Biologi : Hidup pada batang padi. Siklus hidup antara 3-4 minggu Telur : 7-10 hari, Nimfa: 8-17 hari dan Imago : 18-28 hari Fekunditas Saat menjadi nimfa dan imago inilah wereng batang coklat menghisap cairan dari batang padi vector penyakit virus Kerdil Rumput dan Kerdil Hampa Gejala Serangan menyerang bibit di persemaian, tanaman muda di sawah dan yang telah bermalai mengisap cairan tanaman, terutama pada batang tan. Padi warnanya berubah menjadi kekuningan, pertumbuhan terhambat dan tanaman menjadi kerdil apabila populasinya terlalu banyak, cairan tanaman berkurang, menjadi kering dan tanaman seperti terbakar
Wereng Coklat ( Nilaparvata lugens, Ordo Homoptera)
Pengendalian Wereng : Varietas Unggul Tahan Wereng (VUTW) biotype 1, 2 dan 3 Var Tahan Biotype 1 : Cisadane, Asahan, Citarum, PB 26, 28, 30,32, 34, 36 dan 38; IR 29, Krueng Aceh, Barito dan Semeru Var Tahan Biotype 2 : IR56, PB 32, 36 dan 38, Semeru, Cimandiri, Krueng Aceh, Var Tahan Biotype 3 : IR64, Pb 26, 28, 30 dan 34; IR 29, Brantas Serayu, Cisadane
Pengendalian Wereng : 2. Penggunaan Predator : Beberapa jenis laba-laba, kumbang, belalang, kepik, hingga capung, seperti: Laba-laba serigala (Pardosa pseudoannulata) Laba-laba bermata jalang (Oxyopes javanus) Laba-laba berahang empat (Tetragnatha maxillosa). Kepik permukaan air (Microvellia douglasi) Kepik mirid (Cyrtorhinus lividipennis) Kumbang stacfilinea (Paederus fuscipes) Kumbang koksinelid (Synharmonia octomaculata) Kumbang tanah atau kumbang karabid (Ophionea nigrofasciata) Belalang bertanduk panjang (Conocephalous longipennis) Capung kecil atau kinjeng dom (Agriocnemis spp.) 3. Pestisida : AE 5 ekor per rumpun Padi umur < 40 HST 10 > 40 HST Applaud 10 WP, Mipcin 50 WP, Dharmabas 50 EC
Pardosa pseudoannulata Oxyopes javanus Tetragantha maxillosa
HAMA TANAMAN PADI LANJUTAN… 2. Wereng Hijau ( Nephotettix virescens ) Gejala Serangan : mengisap cairan daun tanaman Padi vector penyakit Virus Tungro Pengendalian Wereng Hijau : Light Trap : dengan lampu minyak di dekat pematang sawah VUTW : PB 26 – 36 , IR 29 dan Semeru Pola Tanam : Pergiliran Tanaman dan tanam serempak Insektisida bila ditemukan 10 ekor per 10 ayunan jaring
Wereng Hijau ( Nephotettix virescens )
HAMA TANAMAN PADI LANJUTAN… Penggerek batang padi kuning (Scirpophaga incertulas) > 200 m dpl Gejala : sundep dan beluk Gejala serangan : Ulat menggerek batang , melubangi, memakan jaringan tan Nama Gejala : sundep dan beluk Sundep : pada tanaman muda, pkl bt rusak tergerek, mudah dicabut Beluk : fase generatif (sudah berbunga), pkl tangkai malai digerek, bulir padi hampa Pupuk N > populasi meningkat
Penggerek batang padi kuning (Scirpophaga incertulas) Ngengat
Pengendalian Penggerek batang padi kuning (Scirpophaga incertulas): Musuh alami : parasitoid Telenemus sp Menjemur / membakar jerami terserang Inundasi lahan terserang saat pasca panen Membuang telur/paket telur di persemaian Varietas tahan : PB36, PB32, IR66, IR77 Manual : memungut paket telur eradikasi Musuh alami : Telenemus sp & Stenobracon sp Pestisida sistemik formulasi granul(sistemik) : bahan aktif carbofuran, dibenam di sekitar rhizosfer
HAMA TANAMAN PADI LANJUTAN… Walang sangit (Leptocorixa oratorius) : kungkang Bau menyengat Suka bau busuk seperti bangkai : ketam, kodok, ular, terasi (attractant) Serangan : pada malai masak susu Gejala : Malai hampa, berbintik Pengendalian : Trap crop : Tanaman Kopi, Bambu, Nipah Sanitasi rumput liar (inang alternatif) Attractant Insektisida : Hopcin, Mipcin, Bassa, Baycarb, Keltop
Walang sangit (Leptocorixa oratorius) : kungkang
HAMA TANAMAN PADI LANJUTAN… Tikus (Rattus argentiventer dan R. exulans) Sejak di persemaian : memotong bibit dan memakannya R argentiventer : tikus sawah Panjang badan s.d ekor : 27-37 cm Warna badan : kelabu kecoklatan gelap, perut agak putih Ekor = pj badan atau < panjang badan total Dataran rendah – pegunungan, rimbun, di bawah rerumputan 6 pasang susu, gemar makan & kawin 1 tahun 4 kali melahirkan, each 10-12 ekor. Masa hamil 4 mg Umur kawin : 2-3 bln
Tikus (Rattus argentiventer dan R. exulans)
Pengendalian Tikus (Rattus argentiventer dan R. exulans): Sanitasi lahan pertanaman dari gulma (sarang tikus) Perkecil ukuran pematang Tanam serempak Penggunaan varietas berumur sama Gropyokan malam hari bersama predator (anjing, kucing) Alat perangkap berumpan Predator : ular sawah, burung hantu Rodentisida : racun akut : Zn phosphide, Silmurun, Vacor dll, menimbulkan jera sehingga tikus curiga racun kronis : tidak menimbulkan jera : antikoagulan ( Tomorin, racumin, Diphacin, Warfarin,Klerat dll) i. Asap beracun : SO2 dan CO saat padi bunting/berbunga j. Membakar merang ditaburi serbuk belerang pada lubang tikus
PENYAKIT TANAMAN PADI Disebabkan Cendawan Helminthosporium sp penyebab busuk batang Gejala : Bercak merah kecoklatan pada daun, agak memanjang, bentuk belah ketupat Pada tanaman padi kurang pupuk, air atau pada tanah asam Pengendalian : Rotasi tanaman Pemupukan berimbang Tidak menanam pada tanah asam Bakar jerami
Penyakit penyebab busuk batang
PENYAKIT TANAMAN PADI Disebabkan Cendawan lanjutan … Penyakit Blas (Pyricularia oryzae Cav) -1980 : Pada padi Gogo karena Si nya < padi sawah > 1980 : Padi sawah beririgasi Gejala : Bercak coklat berbintik putih keabuan di tengahnya 2 Gejala khas, yaitu: Pada daun dan pangkal malai gabah Busuk leher mirip beluk, mematahkan pangkal himpunan bulir Malai patah
Pengendalian Penyakit Blas : Rotasi tanaman non padi Bakar jerami Varietas tahan secara bergantian ras berbeda PK yang tepat dan seimbang Penanaman dalam waktu yang tepat Perlakuan benih Fungisida sistemik jika diperlukan : fungisida yang berbahan aktif metil tiofanat, fosdifen, atau kasugamisin
PENYAKIT TANAMAN PADI Disebabkan BAKTERI Hawar Daun / Busuk Kering Penyebab : Xanthomonas campestris Gejala : Layu kresek ( umur 7-15 HST), hawar pada daun dewasa, daun kuning pucat Bercak kebasahan pada sisi daun, hijau keabuan, agak menggulung, mengering abu keputihan Gejala parah, seluruh daun menggulung, layu, dan mati, mirip tanaman terserang penggerek batang atau terkena air panas (lodoh).
Xanthomonas campestris Gejala Hawar Daun / Busuk Kering
Pengendalian Xanthomonas campestris : Varietas padi resisten Jarak tanam diperlebar iklim mikro RH<< Pengaturan pola tanam dan waktu tanam serempak dalam satu hamparan Hindari pelukaan pada bibit tanaman Pemupukan berimbang (N,P, K dan unsur mikro) sesuai dengan fase pertumbuhan dan musim, kurangi Urea / ZA Pengairan : kurangi tinggi muka air Pergiliran tanam Kurangi gulma, Sanitasi lingkungan Pemanfaatan agensia hayati Corynebacterium Penyemprotan bakterisida anjuran yang efektif dan diizinkan secara bijaksana berdasarkan hasil pengamatan
PENYAKIT TANAMAN PADI Disebabkan VIRUS Virus Tungro (Penyebab penyakit mentek) Gejala : Daun kuning jingga, anakan berkurang, tanaman kerdil seperti kekurangan N Pada > 2 bulan ST, tungro tidak menyerang Pengendalian : VUT Tungro : PB 32-38 Sanitasi lahan dari gulma inang alternatif Tanam serempak
Virus Tungro Gejala penyakit mentek
ALHAMDULILLAH SEKIAN DAN TERIMAKASIH elya_tea@yahoo.com hartinielya@gmail.com