Mendisiplinkan Kajian Budaya

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ANALISIS & DIAGNOSIS SITUASI (SOSIAL)
Advertisements

DEKONSTRUKSI DALAM PENELITIAN CULTURAL STUDIES
WAWASAN DAN ANALISIS SOSIAL (ANSOS) Peran dan Fungsinya dalam KKN
BUDAYA VISUAL NUSANTARA
Dédé Oetomo, PhD Badan Penelitian & Pengembangan Kesehatan Pusat Penelitian Humaniora, Kebijakan Kesehatan & Pemberdayaan Masyarakat.
Analisis dalam Riset Komunikasi (Sebuah Pengantar)
KONSEPTUAL TEORI KOMUNIKASI
MEDIA STUDIES AN INTRODUCTION.
BERBAGAI PENDEKATAN DALAM PENGKAJIAN SASTRA
TEKNIK PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA PENELITIAN KUALITATIF
Cultural Studies (Sebuah Pengantar)
Kajian Budaya berdasarkan penelitian Stuart Hall
TRADISI-TRADISI TEORI KOMUNIKASI
Simbol Budaya Madura dalam Cerita Rakyat Madura
Dwiyatna Widinugraha S.Sos., M.A.
(2)KARAKTERISTIK IPS SD
Gender dan Media Gender dan Struktur Sosial Selasa, 16 November 2010.
CONTENT ANALYSIS DAN DISCOURSE ANALYSIS
KERANGKA KERJA MEMAHAMI MASALAH KOMUNITAS MAUPUN MASALAH ORGANISASI
TEKNIK PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA PENELITIAN KUALITATIF.
POSTMODERNISME DAN TEORI-TEORI RELEVAN UNTUK PENELITIAN BUDAYA (SENI)
ANALISIS SOSIAL FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI & MULTIMEDIA
TEORI KOMUNIKASI KRITIS
PROSES PENELITIAN Penelitian Fenomena paradigma Workability
EKONOMI POLITIK MEDIA Manajemen Media TV Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Fasilitator: Danang Trijayanto.
KOMISI PENGKADERAN TAFSIR ALKITAB.
Tradisi Penelitian Kualitatif
Komunikasi Massa.
Struktur dan Peranan Ilmu
Model metode penelitian
PENGOLAHAN INFORMASI SEBAGAI KONSEP BELAJAR
Metode Penelitian Ilmu Politik & Pendekatan Kualitatif
Ruang Lingkup dan Manfaat Penelitian
Pendekatan ilmiah vs non ilmiah
PENDEKATAN PENELITIAN KUALITATIF
PERTEMUAN 4 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
Ruang lingkup antropologi
MEMAHAMI DAN MENGEVALUASI TEORI KOMUNIKASI MASSA
PETA ANALISIS ISI MEDIA
PENDEKATAN PENELITIAN (Strategi Penelitian) KUALITATIF
ANALISIS SEMIOTIK Nugroho I. Santoso Adhi Pratomo
PENELITIAN SEJARAH.
ETNOGRAFI KOMUNIKASI Sangra Juliano P, M.I.Kom.
PENDEKATAN PENELITIAN (Strategi Penelitian) KUALITATIF
Altobeli Lobodally, S.Sos, M.IKom
Kuliah 6 Editorial dan Penyuntingan Berita
Penelitian Kualitatif
PENDEKATAN KUALITATIF: METODE PENELITIAN ETNOGRAFI
TEORI KRITIS NAMA KELOMPOK : Yosef Aldi Suryo Hadi
Teori Dasar (2).
Rancangan Penelitian Kualitatif
Perubahan Perubahan Kebudayaan
Budaya (Populer) media massa & sistem Tanda
Semiotika FILM Dalam definisi Saussure (Sobur: 2003), semiologi merupakan “sebuah yang mengkaji kehidupan tanda-tanda di tengah masyarakat” dan dengan.
Altobeli Lobodally, M.IKom
KONSUMSI TEKS.
POLITIK BAHASA (bahasa sebagai simbol politik)
PERSPEKTIF SOSIOLOGI DALAM PENELITIAN KUALITATIF
HOW TO DO MEDIA & CULTURAL RESEARCH
F2F-4: Teori pemodelan.
Teori Komunikasi Massa 2
FILSAFAT ILMU Dosen Pembimbing : Subhan Kelompok 1 Wulan Anggraini Rahmah hidayati Faradhiba Dosen Pembimbing : Subhan Kelompok 1 Wulan Anggraini Rahmah.
Paradigma Positivistik & Konstruktivistik
INTERPRETIF Pertemuan 5
Karakteristik Penelitian Kualitatif
TEKNIK PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA PENELITIAN KUALITATIF
TEKNIK PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA PENELITIAN KUALITATIF
Teori Semiotika ROLAND BARTHES Ketua : Restu Anggraeny Dwi Sartika ( ) Anggota : Deliana Yulianti ( ) Gilang Gandara ( )
Teori Komunikasi Massa 2
Metode Penelitian Sastra
Transcript presentasi:

Mendisiplinkan Kajian Budaya Kajian budaya adalah bidang interdisipliner yang secara selektif mengambil berbagai perspektif dari disiplin lain untuk meneliti hubungan-hubungan antara kebudayaan dan politik. Kajian budaya tertarik pada segala macam praktik, lembaga dan sistem klasifikasi yang memungkinkan ditanamkannya nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, kompetensi-kompetensi, rutinitas hidup dan bentuk-bentuk perilaku khas yang menjadi kebiasaan suatu populasi. (bennet 1998: 28)

Kajian budaya mengeksplorasi berbagai macam bentuk kekuasaan, termasuk gender, ras klonialisme, dll. Kajian budaya bermasud mempelajari bagaimana bentuk-bentuk kekuasaan ini saling berhubungan, serta mengembangkan cara-cara untuk memahami budaya dan kekuasaan yang bisa digunakan oleh mereka yang menjadi agen dalam upaya melakukan perubahan.

Wilayah institusional utama kajian budaya adalah lembaga pendidikan tinggi, dan dalam hal ini kajian budaya punya kesamaan dengan bidang-bidang disiplin akademik lain. Meski demikian, kajian budaya berusaha menjalin koneksi-koneksi diluar wilayah wilayah akademik dengan gerakan-gerakan sosial politik, para pekerja di lembaga-lembaga kebudayaan, serta manajemen kebudayaan

Dasar-dasar Kajian Budaya Budaya berkaitan dengan pernyataan-pernyataan tentang makna-makna sosial, yaitu beragam cara yang kita gunakan utuk memahami dunia. Namun demikian makna-makna itu tidak menari-nari “di luar sana”, melainkan lewat tanda-tanda, terutama tanda-tanda bahasa.

Representasi Ini juga menuntut kita untuk menyelidiki cara-cara bagaimana makna diproduksi dalam berbagai beragam konteks. Representasi kultural dan makna memiliki sifat material, mereka tertanam dalam bunyi-bunyi, tulisan, benda-benda, gambaran-gambaran, buku-buku, majalah-majalah, dan program-program televisi. Mereka diproduksi, diwujudkan, digunakan, dan dipahami dalam konteks sosial yang spesifik.

Materialisme Materialisme kultural yang menyelidiki bagaimana dan mengapa makna dihasilkan pada saat proses produksi. Dengan demikian selain terpusat pada praktik-praktik pemaknaan, kajian budaya juga berusaha menghubungkannya dengan ekonomi politik, sebuah disiplin yang mempelajari kekuasaan dan distribusi sumber-sumber ekonomi dan sosial. Dengan kata lain, kajian budaya menaruh perhatian pada siapa yang memiliki dan mengendalikan produksi kebudayaan, mekanisme distribusinya , dan konsekuensi dari pola kepemilikan dan kontrol ini pada lanskap kebudayaan.

Budaya Populer Budaaya populer, yang mendapat perhatian melimpah dalam kajian budaya, merupakan medan dimana kesadaran diperebutkan. Untuk memahami permainan-bersama keuasaan dan kesadaran, ada dua konsep yang dulu sering digunakan dalam teks-teks awal kajian budaya, meski kini tak terlalu sering dipakai, yaitu ideologi dan hegemoni.

Metodologi-metodologi Kunci dalam Kajian Budaya etnografi, yang sering dikaitkan dengan pendekatan kulturalis dan pendekatan pada “pengalaman hidup sehari-hari. Beberapa jenis pendekatan tekstual, yang cenderung mengambil dari semiotika, pascastrukturalisme, dan dekonstruksi Derridean. Serangkaian resepsi, yang akar teoritisnya bersifat elektik.

Etnografi Etnografi adalah pendekatan empiris dan teoritis yang diwarisi dari antropologi yang yang bertujuan mencari deskripsi dan analisis holistik tentang kebudayaan berdasarkan penelitian lapangan yang intensif. Dalam konsepsi klasiknya, “etnograf masuk dalam kehidupan sekelompok orang untuk waktu lama, melihat apa yang terjadi, mendengarkan apa yang diucapkan,mengajukan pertanyaan-pertanyaan”(Hammersley dan Atkinson, 1983: 2). Tujuanya adalah untuk mendapatkan apa yang disebut Geertz(1973) sebagai “pelukisan mendalam”(“thick descriptions”).yang menggambarkan “kejamakan struktur-struktur konseptual yang kompleks”, termasuk asumsi yang tak terucap yang dianggap sebagai kewajaran mengenaik kehidupan kebudayaan. Seorang etnograf memfokuskan perhatianya pada detail-detail kehidupan lokal dan menghubungkannya dengan proses-proses sosial secara lebih luas.

Pendekatan Tekstual Ada tiga macam mode analisis yang paling banyak dipakai dalam kajian budaya : semiotika Teori narasi dekonstruksionisme

Teks sebagai tanda Analisis ini menaruh perhatian pada ideologi atau mitos teks. Sebagai contoh analisis semiotik menggambarkan bagaimana berita televisi adalah suatu representasi yang dikonstruksi dan bukan sebuah cermin realitas. Representasi-representasi media yang sarat nilai dan selektif bukanlah gambaran yang “akurat” tentang dunia, melainkan situs-situs pertarungan untuk memperebutkan apa yang dianggap sebagai makna dan kebenaran. Televisi memang tampak “realistis” karena penyutingan nya yang halus dan potongan-potongannya yang tidak ketara, tapi realisme ini dibentuk oleh sekumpulan konvensi estetis, dan bukan refleksi “dunia nyata”.

Teks Sebagai Narasi Narasi adalah penuturan yang tertata dan berurutan yang mengklaim diri sebagai rekaman suatu kejadian. Narasi adalah bentuk terstruktur yang digunakan suatu kisah untuk mengajikan penjelasan tentang bagaimana dunia berjalan . Narasi memberi kita kerangka pemahaman dan aturan-aturan refrensi (rules of refference) mengenai bagaimana tatanan sosial terbentuk dan dalam melakukan hal ini memberi jawaban atas pertanyaan: bagaimana kita seharusnya hidup?

Dekonstruksi Mendekonstruksi berarti membelah, membongkar, untuk mencari dan menunjukan asumsi-asumsi sebuah teks. Secara lebih khusus, dekonstruksi membongkar hierarki dari oposisi-oposisi konseptual seperti lelaki/perempuan, hitam/putih, realitas/citra, alam/budaya, akal/kegilaan, dan lain-lain.

Kajian-kajian resepsi Di garis depan teoritis, ada dua bidang kajian jang tebukti punya pengaruh paling penting: model “encoding-decoding” dari Hall(1981) dan kajian resepsi literer. Hall mengatakan bahwa produksi makna tidak menjamin dikonsumsinya makna tersebut sesuai yang dimaksud produsernya ( encoder ) karena pesan-pesan (televisi), yang dikonstruksi sebagai sistem tanda dengan berbagai komponen yang multipenonjolan bersifat polisemis, atau mereka meiliki lebih dari satu rangkaian makna potensial.