RENDAHNYA KINERJA KARYAWAN TANPA PELATIHAN DISUSUN OLEH : SITI BUDI AMALIAH B.141.13.0029 INTAN NUR KUMALA B.141.13.0027 CHINTYA HAYU BUDI PERTIWI B.141.13.0042 FAZA RUSYDA B.131.12.0004 ALFIATUN NURMA ULFATIN B.141.14.0023
LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Persaingan global menuntut organisasi untuk merekrut karyawan dengan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dapat memberikan hasil maksimal. Seiring perubahan dalam organisasi, pelatihan menjadi lebih penting dalam perekrutan karyawan. Para karyawan harus dilatih terus-menerus untuk memelihara dan memperbarui kapabilitas mereka. Disamping itu, pelatihan perlu dilakukan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan karyawan. Namun dalam kenyataannya masih saja terdapat perusahaan yang belum memahami manfaat dari sebuah pelatihan. Padahal dengan mengadakan suatu pelatihan yang baik itu justru akan memberikan keuntungan bagi perusahaan.
STUDI KASUS PT X merupakan perusahaan garmen yang dipercaya memproduksi produk- produk Adidas dan Puma. Namun, PT X merekrut karyawan dengan keahlian (kompetensi) standar. Dimana PT X hanya ingin mengeluarkan budget untuk gaji karyawan sebesar UMK. Hal ini dilakukan dengan tujuan penekanan cost (biaya) pengeluaran departemen mekanik. Selain itu, perusahaan tersebut juga tidak memberikan pelatihan kepada karyawan-karyawannya. Akibatnya, kinerja karyawan bagian mekanik tidak maksimal, sehingga menghambat pekerjaan operator-operator yang mesinnya mengalami kerusakan. Hal ini mengakibatkan skill mekanik yang tidak merata sehingga berdampak pada output perusahaan yang tidak maksimal, baik dari segi kualitas maupun kuantitas produk.
DEFINISI PELATIHAN TUJUAN PELATIHAN Pelatihan menurut Gary Dessler (2009) adalah Proses mengajarkan karyawan baru atau yang ada sekarang dengan keterampilan dasar yang mereka butuhkan untuk menjalankan pekerjaan mereka. TUJUAN PELATIHAN Menurut Carrell dan Kuzmits (1982 : 278), antara lain: Meningkatkan keterampilan karyawan sesuai dengan perubahan teknologi. Mengurangi waktu belajar bagi karyawan baru agar menjadi kompeten. Membantu masalah operasional. Menyiapkan karyawan dalam promosi. Memberi orientasi karyawan untuk lebih mengenal organisasinya
MANFAAT PELATIHAN Beberapa manfaat dari pelatihan (Simamora, 2004 : 278) adalah: Meningkatkan kuantitas dan kualitas produktivitas Mengurangi waktu pembelajaran yang diperlukan karyawan untuk mencapai standar kerja yang dapat diterima. Membentuk sikap, loyalitas, dan kerja sama yang lebih menguntungkan Memenuhi kebutuhan perencanaan sumber daya manusia Mengurangi frekuensi dan biaya kecelakaan kerja Membantu karyawan dalam peningkatan dan pengembangan pribadi
Berdasarkan masalah pelatihan yang dialami oleh PT X tersebut, sebaiknya PT X perlu mengadakan pelatihan kepada para karyawannya secara berkala, dan sebaiknya kegiatan pelatihan dilakukan diluar jam kerja perusahaan. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menyamaratakan skill yang dimiliki oleh para karyawan. Selain itu, kegiatan pelatihan yang seharusnya perlu dilakukan oleh PT X dapat meningkatkan kompetensi yang dimiliki oleh karyawan sehingga memudahkan karyawan dalam kegiatan pembuatan keputusan dalam pekerjaan, penyelesaian masalah dalam pekerjaan, serta meningkatkan kemampuan pegawai dalam bekerja.
Kesimpulan Pelatihan karyawan yang efektif dapat mengoptimalkan kualitas dan kuantitas output perusahaan. Selain itu, pelatihan karyawan dapat meningkatkan keterampilan yang dimiliki oleh karyawan, meningkatkan produktivitas karyawan, serta menumbuhkan loyalitas karyawan terhadap perusahaan. Tanpa pelatihan, akan berdampak terhadap rendahnya kinerja karyawan, yang dapat menghambat dalam upaya mencapai tujuan perusahaan.