K1.3 Persyaratan K3 pemasangan instalasi, perlengkapan dan peralatan instalasi di Distribusi DEDE.SUPRIATNA
Jaringan Instalasi Listrik Industri 9/15/2018 Kajian PUIL 2011
KEMAMPUAN HANTAR ARUS SYARAT K3 KHA : MIN 1,25 X I nominal KHA kabel listrik ditentukan oleh jenis bahan konduktornya dan ukuran penampangnya (Periksa tabel PUIL) 9/15/2018 created by PNK3
Resistans TAHANAN ISOLASI PANEL R-S R-T T-S R-N R-G S-N S-G T-N T-G N-G P1- P1.1 p1-P1.2 P1-P1.3 P1.P1.4 P1.P1.5 P1-P1.6 Sekurang-kurangnya mempunyai R= 1000 Ohm /Volt (diruang normal) 100 Ohm / Volt (diruang lembab) 9/15/2018 created by PNK3
N Electrical Hazards Arus kejut listrik Efek termal (Suhu berlebihan) Efek medan listrik dan medan magnet dede.s
Bahaya Sentuhan Tidak Langsung adalah bahaya sentuhan pada bagian konduktif yang secara normal tidak bertegangan, menjadi bertegangan karena terjadi kegagalan isolasi dede.s
Proteksi bahaya PUIL 2000 SNI 04-0225-2000 N Sentuhan tidak langsung 1. Sistem TT atau Pembumian Pengaman (PP) 2. Sistem IT atau Hantaran pengaman (HP) 3. Sistem TN atau Pembumian Netral Pengaman (PNP) dede.s
Pemasangan Grounding Pembumian atau Grounding adalah benda logam yang di tanam dalam tanah berfungsi sebagai pelepasan muatan listrik , tanah atau bumi adalah sebuah masa yang bersifat netral dan memiliki volume yang luar biasa besar sehingga mampu untuk menyerap dan menetralkan muatan listrik sebesar apapun .
Tujuan Grounding Meniadakan bahaya tegangan atau arus kejut, Meniadakan bahaya kebakaran Meniadakan ketidakstabilan tegangan
Hal-hal yang harus ditanahkan Bagian pembuangan muatan listrik dari lightening arrester Bagian instalasi yang terbuat dari logam Titik netral dari transformator atau generator
Faktor yang mempengaruhi Tahanan Jenis Tanah Pengaruh keadaan struktur tanah Pengaruh unsur kimia Pengaruh iklim Pengaruh temperatur tanah
Sistem pentanahan gardu induk Gardu Induk merupakan suatu sistem Instalasi listrik yang terdiri dari beberapa peralatan listrik dan menjadi penghubung listrik dari jaringan transmisi ke jaringan distribusi primer. Gardu Induk befungsi sebagai penyalur daya (KVA, MVA) sesuai dengan tegangan operasinya.
Karena peranannya yang sangat penting dalam menyalurkan daya listrik dan menjadi penghubung listrik dari jaringan transmisi ke jaringan distribusi primer maka harus diterapkan sistem pentanahan yang memenuhi persyaratan sistem pengaman yaitu :
1. Kepekaan (Sensitivity) Sistem pentanahan Gardu Induk harus peka terhadap gangguan yang terjadi, dan secara proposional mampu mendeteksi gangguan dengan tepat di area atau zona yang di amankan 2. Keandalan (Reliability) Sistem Pentanahan Gardu Induk harus handal. Tidak boleh gagal, mampu bekerja sesuai dengan pengaturan yang diterapkan pada sistem pentanahan tersebut.
Hal – hal yang diperlukan dalam pemasangan gounding
PERALATAN KERJA 1. Toolkit Set.
2. Tang Press 3. Palu
4. Cangkul, Tali. 5. Gergaji Besi
6. Pengencang Stainless Steel
PERALATAN K-3 1. Helm Pengaman. 2. Sepatu Karet. 3. Sarung Tangan Kulit. 4. Pakaian Kerja. 5. Sabuk Pengaman 6. P-3 K
MATERIAL/ALAT BANTU 1. Ground Rod 2. BC 50 mm2 3. Klem Pentanahan 4. Pipa Galvanis 5. Stainless Steel Strap dan Stopping Buckles 6. CCO (Connector Al/Cu)
PERALATAN UKUR 1. Earth Tester
Cara kerja Earth Tester cara penggunaan earth tester: Pada switch pilih mode Ω. Tekan push button. Lihat penunjuk voltase tanah apabila jarum bergerak dengan cepat sampai mentok ke ujung volt meter, check kembali instalasi kabel. Adjust ohm meter sampai nilai voltase pada galvanometer “0 volt”. Lakukan instalasi earth tester seperti tampak jarak L adalah sebesar 5 meter. Baca nilai resistansi yang terbaca pada alat tersebut. Itulah nilai resistansi tanah.
Cara Pemasangan dan Penanaman Grounding Pemilihan Lokasi Pemilihan Bahan Penanaman Grounding Road Cara Penyambungan Grounding Road dengan Kabel Grounding Penanaman Kabel Grounding
Pemilihan Lokasi Lakukan pemilihan lokasi penanaman grounding road disekitar rumah anda, rencanakan berapa titik yang akan ditanamkan. Jika anda akan memasang beberapa buah grounding road usahakan jangan terlalu berdekatan , ditujukan supaya pembumian menyebar disekitar rumah anda. Dan juga untuk menjaga bialamana salah satu grounding rod sitim pembumiannya tidak bagus maka bisa dibumikan oleh grounding rod lainnya. Harus diperhatikan bahwa masing masing grounding road semua harus terhubung.
Lakukan pencarian tanah yang mudah ditancapkan Lakukan pencarian tanah yang mudah ditancapkan. Hindari penanaman grounding road di daerah tanah berbatu atau berpasir. Usahakan lokasi penempatan grounding road tidak terlalu jauh dari bangunan rumah, tapi harus diingat jangan sampai merusak sistim instalasi / pemipaan yang telah tertanam. Usahakan penempatan antara grounding road dalam garis lurus, tidak terlalu banyak berbelok belok.
Pemilihan Bahan Pemilihan grounding road dan kabel grounding yang akan diinstlasi harus sesuai standar , baik jenis maupun ukurannya. Grounding road yang paling bagus adalah pipa padat yang terbuat dari tembaga. Disamping sebagai daya hantar yang kuat, tembaga tidak mudah berkarat. Anda perlu memeriksa barang tersebut saat pembelian, karena kadang kadang banyak pipa yang dijual kelihatannya terbuat dari bahan tembaga padahal bagian dalamnya adalah besi biasa tapi bagian luarnya disepuh dengan tembaga. Untuk menchecknya anda bisa memotong secara diagonal maka akan kelihatan apakah asli atau tidak. Penggunaan besi biasa harus dihindari karena bahan ini sangat mudah berkarat.
Penanaman Grounding Road Lakukan penggalian tanah ukuran 30 x 30 kedalaman 50 cm Pertama coba tancapkan grounding road tersebut apakah mudah atau susah ditancapkan. Jika agak susah , buatkan bentuk lubang dimana grounding rod akan ditanamkan. Tuangkan air kedalam lubang tersebut hingga penuh Tancapkan grounding rod kedalam lubang tersebut dan tekan secara pelan pelan hingga beberap centimeter
Angkat sedikit grounding rod, dan biarkan air turun kebawah Tekan kembali grounding rod hingga beberapa centimeter dari kedalaman awal Tuangkan kembali air kedalam lubang , lalu ulangi menekan grounding rod. Sepanjang anda tidak menemukan tanah yang keras atau tanah berbatu , air akan membantu anda untuk menggeser lumpur atau pasir di dalam tancapan hingga grounding roda tertancap sampai habis. Lakukan hal tersebut secara berulang hingga grounding rod tertanam sampai habis
Cara Penyambungan Grounding Road dengan Kabel Grounding Cara menghubungkan yang paling bagus antara grounding rod dengan kabel grounding adalah dengan sistim pengelasan dengan menggunakan alat Cadweld. Setipa penyambungan harus menggunakan bubuk mesiu standar , karena pemakaian bubuk mesiu akan memepengaruhi kekuatan sambungannya. Hal ini juga dilakuan untuk penyambungan antara kabel grounding dengan kabel grounding dan juga untuk penyambungan antara kabel grounding ke plate terminal grounding.
Penanaman Kabel Grounding Lakukan penggalian tanah dari titik dimana grounding menuju masing masing titik grounding yang saling terhubung. Dan juga lakukan penggalian kea rah terminal grounding Buat galian disepanjang jalur lintasan dengan kedalaman antara 50 -60 cm Tarik kabel grounding melalui jalur kabel tersebut, kemudian tempatkan di bawah galian. Pastikan panjang kabel sudah cukup hingga proses pengikatan dengan grounding road tidak akan susah. Jangan biarkan kabel grounding berlebih. Setelah semua sambungan telah di koneksi dengan sistim cadwell, berikan pipa marking di tempat grounding rod tersebut. Gunakan pipa PVC 4 ‘’ dan ditutup dop pipa.
Kemudian lakukan penimbunan tanah didaerah galian sampai ketinggian 20 cm. Lalu padatkan. Kemudian beri tanda misalanya batu bata supaya dikemudian hari jika ada penggalian di sepanjang areal penanaman kabel, maka kabel akan aman. Setelah bata terpasang semua, kemudain timbun kembali hingga penuh. Lakukan penimbunan hingga betul betul padat.
Pemeliharaan Pentanahan
Tujuan Pemeliharaan Pentanahan Memaksimalkan umur pakai peralatan. Menjaga agar peralatan berfungsi secara baik, handal dan aman.
PROSEDUR KERJA 1. Pelaksanaan pemeliharaan atas dasar PK dari atasan yang berwenang. 2. Lakukan pemeriksaan ke lokasi, untuk dasar persiapan pekerjaan. 3. Siapkan alat kerja, alat K-3 dan material kerja yang diperlukan. 4. Konfirmasikan tanggal dan jam pelaksanaan pemeliharaan. 5. Laksanakan pekerjaan sesuai dengan jadual yang sudah disepakati. 6. Selesai melaksanakan pekerjaan, segera melaporkan kepada Posko. 7. Buat laporan tertulis kepada atasan yang menugaskan.
Pelaksanaan pemeliharaan 1. Petugas pelaksana menerima PK dari Asman Distribusi untuk melakukan pemeliharaan Sistim Pembumian. 2. Siapkan Alat Kerja, Alat Ukur, Alat K-3, Material Kerja dan Alat Bantu sesuai dengan kebutuhan. 3. Setelah Petugas sampai di lokasi, gunakan Alat K-3 pasang rambu peringatan untuk publik dan selanjutnya lapor ke Posko bahwa petugas akan melakukan pemeliharaan sistim pembumian. 4.Periksa sambungan-sambungan dan kawat sistim pentanahan secara visual. 5.Apabila terdapat kelainan misalnya putus atau hilang maka gantilah dengan penghantar yang baru dengan cara menghubungkan kawat arde dengan netral sementara ujung yang lain biarkan tidak terhubung dengan Ground Rod.
6. Bebaskan Tegangan 7. Pasang Grounding Local 8. Lepaskan kawat pentanahan dari peralatan yang dihubungkan ke tanah. 9. Lepaskan kawat pentanahan dari elektroda pentanahan, dan bersihkan bagian atas elektrodanya. 10. Lakukan pengukuran Tahanan Pentanahan / Ground Rod sesuai dengan instruction manual dan catat nilai tahanannya di Formulir BA. 11. Pengukuran tahanan pentanahan : - Bila nilainya masih sesuai dengan ketentuan periksa dan perbaiki sambungan – sambungan kawat pentanahan. - Bila nilainya melebihi batas maksimalnya pasanglah elektroda baru dengan jarak dua kali panjang elektroda dan hubungkan paralel dengan elektroda yang sudah ada atau lakukan penggaraman.
12. Lakukan pengukuran ulang dan catat nilai tahanan 12. Lakukan pengukuran ulang dan catat nilai tahanan pentanahan di formulir Berita Acara (BA). 13.Lakukan penyembungan kawat arde ke Ground Rod dengan menggunakan klem arde. 14. Pasang kembali pentanahan ke peralatan yang ditanahkan 15. Lepaskan kembali grounding lokal 16. Masukkan tegangan 17.Periksa hasil pekerjaan dan yakinkan bahwa jaringan personil dan peralatan dalam keadaan aman.
18. Lapor ke Posko bahwa pekerjaan pemeliharaan telah selesai. 19. Bereskan peralatan kerja & K-3 dan rambu peringatan untuk publik serta bersihkan areal pekerjaan. 20. Buat Laporan dan Berita Acara pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan sistem pentanahan. 21. Laporan penyelesaian pekerjaan dan Berita Acara diserahkan kepada Asman Distribusi.
S E K I A N