GEOMETRI MOLEKUL Panduankimia.net
APA ITU MOLEKUL?? Molekul adalah gabungan dua atau lebih atom, sejenis maupun beda jenis. Molekul dibagi menjadi 2: Molekul Unsur: Gabungan antara 2 atau lebih atom sejenis. Contoh: O2, H2 Molekul Senyawa: Gabungan anatara 2 atau lebih atom tidak sejenis. Contoh: H2O, CO2
The Valence Shell Electron Pair Repulsion (VSEPR) Theory “bentuk geometri suatu molekul ditentukan sepenuhnya oleh tolakan pasangan elektron dari atom pusat molekul tersebut, pasangan elektron atom pusat suatu molekul akan mengatur posisinya sedemikian rupa sehingga gaya tolakan diantaranya minimum (paling kecil)” Ronald Gillespie. ( Pasangan elektron yang dimaksud disini adalah pasangan elektron bebas maupun pasangan elektron terikat)
Pengertian Geometri Molekul Geometri molekul adalah susunan tiga dimensi dari atom-atom sehingga membentuk molekul. Geometri molekul juga disebut sebagai posisi atom inti pada sebuah molekul. Panduankimia.net
Bentuk Molekul Linear Segitiga datar Oktahedral Segitiga bipiramida Tetrahedral Segitiga bipiramida Oktahedral
Jenis-jenis Struktur Molekul Molekul sederhana mempunyai struktur dan bentuk molekul sebagai berikut: Linier Pada model linier, atom-atom terhubung pada sebuah garis lurus. Sudut ikatan yang terbentuk adalah 180°. Sudut ikatan yang terbentuk adalah antara atom-atom yang saling berdekatan. Contoh molekul linier adalah karbondioksida (CO2).
Trigonal planar Seperti namanya, molekul ini membentuk sebuah segitiga sama sisi. Sudut yang terbentuk adalah 120°. Contoh molekul trigonal planar adalah boron trifluorida (BF3). Bengkok Bentuk bengkok suatu molekul mempunyai sudut tidak sama dengan 180°. Contoh dari molekul bengkok adalah air (H2O).
Tetrahedral Tetra berarti empat, sedangkan hedral berarti sisi. Jadi molekul tetrahedral mempunyai empat sisi muka. Sudut yang terbentuk adalah 109,47°. Contoh molekul tetrahedral adalah metana (CH4). Oktahedral molekul oktahedral mempunyai enam sisi muka. Sudut yang terbentuk adalah 90°. Contoh molekul heksahedral adalah belerang heksafluorida (SF6).
Piramida Bentuk molekul ini mirip dengan piramida (limas segi empat). Contoh molekul piramida adalah amonia (NH3).
A. Teori domain elektron Teori domain elektron adalah suatu cara untuk meramalkan geometri molekul berdsarkan teori tolak menolak elektron pada kulit luar atom pusat. Teori ini menyempurnakan teori VSEPR ( Valence Shell Electron Pair Repulsion, biasa di baca vesper). Domain elektron berarti daerah yang ada elektronnya. Jumlah domainnya dapat ditentukan sebagai berikut: a. Pasangan Elektron Ikatan (PEI) Setiap 1 PEI berarti 1 domain, baik ikatan tunggal, rangkap, atau rangkap tiga b. Pasangan Elektron Bebas (PEB) Setiap 1 PEB berarti 1 domain
Prinsip-prinsip dasar dari teori domain elektron adalah : 1. Antardomain elektron pada kulit luar atom pusat saling tolak menolak, sehingga domain elektron akan mengatur diri (membentuk formasi) sedekimian rupa hingga tolak menolak jadi minimum. Seperti gambar di slide selanjutnya
2. PEB lebih besar gaya tolak menolaknya dibanding dengan PEI 2. PEB lebih besar gaya tolak menolaknya dibanding dengan PEI.Hal itu terjadi karena peb hanya terikat pada satu atom sehingga geraknya leluasa.Urutan gaya tolak menolak nya begini ; PEB-PEB > PEI -PEB > PEI-PEI. Akibat dari bedanya besar gaya tolak menolak adalah mengecilnya sudut pei karena desakan dari peb. Jadi jarak pei itu deketan sedangkan peb itu jauh-jauhan. Demikian juga domain yang terdiri dari dua atau tiga pasang domain elektron lebih besar gaya tolak menolaknya daripada yang punya satu domain. 3. Bentuk molekul hanya ditentukan pasangan elektron terikat.Jadi nanti kalau udah ditentuin peb dan pei, peb nya abaikan aja, bentuknya kamu tentuin denga atom pusat dan pei saja.
EV : Elektron valensi atom pusat A : Atom pusat Merumuskan Tipe Molekul Menentukan jumlah elektron valensi atom pusat Menentukan jumlah domain elektron ikatan (PEI / X) Menentukan jumlah domain elektron bebas (PEB / E) Masukan dalam rumus: EV : Elektron valensi atom pusat A : Atom pusat X : Domain elektron ikatan (PEI) E : Domain elektron bebas (PEB) n : Jumlah domain PEI m : Jumlah domain PEB
Contoh Molekul CO2 PEI = 4 (2 domain) 6C : 2 4 8O : 2 6 Menentukan jumlah elektron valensi atom pusat Atom pusat = C Elektron valensi C = 4 Menentukan jumlah domain elektron ikatan (PEI / X) PEI = 4 (2 domain)
Menentukan jumlah domain elektron bebas (PEB / E) Menentukan tipe molekul Tipe molekul CO2 = AX2 -> bentuk Linear
MOMEN DIPOL
MOMEN DIPOL Momen (μ), yaitu hasil kali antara selisih muatan (Q) dengan jarak (r) antara pusat muatan positif dengan pusat muatan negatif. μ = Q x r Satuan momen dipol adalah debye (D), di mana 1 D = 3,33 x 10-30 C m. semakin polar suatu zat, semakin besar momen dipolnya.
Hibridisasi dalam Molekul yang Mengandung Ikatan Rangkap Dua Contoh molekul etena, C2H4 Atom-atom pada etena terletak pada satu bidang datar dan masing-masing atom karbon berikatan dengan dua atom lain membentuk struktur trigonal planar.
Perhatikan bahwa keenam atom terletak pada bidang yang sama Perhatikan bahwa keenam atom terletak pada bidang yang sama. Tumpang tindih orbital 2pz yang menyebabkan molekul itu memiliki struktur datar
Hibridisasi dalam Molekul yang Mengandung Ikatan Rangkap Tiga Contoh asetilena C2H2 Menurut teori domain elektron, bentuk molekul asetilen adalah linear. Oleh karena itu, orbital-orbital dalam atom karbon membentuk orbital hibrida sp.
terjadi tumpang tindih dua orbital sp dari masing-masing atom karbon untuk membentuk orbital ikatan sigma C–C, kemudian orbital hibrida sp yang satunya lagi bertumpang tindih dengan orbital 1s dari atom hidrogen membentuk dua ikatan sigma C–H
Sebagai tambahan, dua ikatan pi terbentuk akibat tumpang-tindih secara menyamping orbital 2py dan 2pz yang tidak terhibridisasi. Jadi ikatanrangkap tiga karbon tersusun atas satu ikatan sigma dan dua ikatan pi
Teori Orbital Molekul Teori orbital molekul adalah teori yang menjelaskan ikatan kimia melalui diagram orbital molekul. Sifat magnet dan sifat-sifat molekul dapat dengan mudah dijelaskan dengan menggunakan pendekatan mekanika kuantum lain yang disebut dengan teori orbital molekul
Orbital Molekul Ikatan dan Orbital Molekul Antiikatan Menurut teori orbital molekul, orbital molekul dihasilkan dari interaksi antara dua atau lebih orbital atom. Terjadinya tumpang tidih suatu orbital mengarah pada pembentukan dua orbital atom : satu orbital molekul ikatan dan satu orbital molekul antiikatan. Orbital molekul ikatan (bonding molecular orbital) memiliki energi yang lebih rendah dan kestabilan yang lebih besar dibandingkan dengan orbital atom pembentuknya. Orbital molekul antiikatan (antibonding molecular orbital) memiliki energi yang lebih tinggi dan kestabilan yang lebih rendah dibandingkan dengan orbital-orbital atom pembentuknya.
Pembentukan orbital molekul ikatan berkaitan dengan interferensi konstruktif dan pembentukan orbital molekul antiikatan berkaitan dengan interferensi destruktif. Sehingga, interaksi konstruktif dan interaksi destruktif antara dua orbital 1s dalam molekul H2 mengarah pada pembentukan orbital molekul ikatan sigma dan pembentukan orbital molekul antiikatan sigma
Konfigurasi Orbital Molekul Aturan Konfigurasi Elektron Molekul dan Kestabilan Jumlah orbital molekul yang terbentuk selalu sama dengan jumlah orbital atom yang bergabung Semakin stabil orbital molekul ikatan, semakin kurang stabil orbital molekul antiikatan yang berkaitan Pengisian orbital molekul dimulai dari energi rendah ke energi tinggi. Dalam molekul stabil, jumlah elektron dalam orbital molekul ikatan selalu lebih banyak daripada dalam orbital molekul antiikatan karena kita selalu menempatkan elektron dalam orbital molekul ikatan yang berenergi lebih rendah terlebih dahulu Seperti orbital atom, setiap orbital molekul dapat menampung hingga dua elektron dengan spin berlawanan sesuai asas larangan Pauli Ketika elektron ditambahkan ke orbital molekul dengan energi yang sama, susunan yang paling stabil diramalkan oleh aturan Hund yaitu, elektron memasuki ke orbital-orbital molekul ini dengan spin sejajar Jumlah elektron dalam orbital molekul sama dengan jumlah semua elektron pada atom-atom yang berikatan