CARA BERWUDLU OLEH :AGUS PRANATA, S.Ag.
Dasar Perintah Wudhu Landasan Wudhu : Al Maidah :6 “ Hai orang-orang yang beriman ! Jika kamu hendak berdiri melakukan Shalat, basuhlah mukamu dan tanganmu sampai ke siku, lalu sapulah kepalamu dan basuh kakimu hingga dua mata kaki “ Hadits Bukhari Muslim : “ Allah tidak menerima shalat seseorang diantaramu bila ia berhadats sehingga ia berwudlu “
Menurut tuntunan Rasulullah saw, maka tata cara wudlu secara berturut-turut adalah sebagai berikut : Membaca بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ Bismilla-hi Arrahma-ni Arrahi-mi, dengan niat ikhlas karena Allah SWT semata-mata.
2. Membersihkan telapak tangan dengan air sampai ke pergelangan tangan, sebanyak tiga kali. Dan hendaklah celah-celah jari dibersihkan sebaik mungkin.
3. Berkumur dan menghirup air kedalam hidung serta menyemburkannya kembali, dikerjakan tiga kali. Tetapi bila sedang berpuasa, maka tidak usah menghirup air kedalam hidung.
4. Membasuh muka secara merata dan membersihkan kedua ujung kelopak mata. Membasuh muka ini dikerjakan tiga kali.
5. Membasuh tangan kanan sampai siku tiga kali, kemudian baru membasuh tangan kiri sampai siku tiga kali.
6. Mengusap rambut dengan air ke seluruh kepala, dimulai dari permulaan pangkal rambut dikening sampai ke tengkuk, dan dikembalikan lagi ke muka, kemudian diteruskan mengusap kedua telinga luar dan dalam, yang dikerjakan hanya satu kali untuk kedua pekerjaan tersebut.
7. Membasuh kaki kanan sampai dengan mata kaki tiga kali, kemudian kaki kiri sampai mata kaki tiga kali. Sewaktu membasuh kaki hendaknya tidak dilupakan membersihkan antara celah-celah jari.
8. Setelah dikerjakan semua dengan sempurna, kemudian diteruskan dengan membaca : أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
(Asyhadu alla-ila-ha illalla-hu wahdahu-la-syari-kalahu-wa asyahadu anna muhammadan ‘abduhu-wa rasu-luh). Artinya :“Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah yang Maha Esa yang tiada sekutu bagi-Nya. Dan saya bersaksi bahwa Muhammad saw adalah hamba dan rasul-Nya”.
Tata cara mengerjakan wudlu seperti tersebut hendaklah dilakukan secara berurutan, serta harus sempurna agar jangan sampai ada bagian-bagian anggota wudlu yang tidak terkena air.