Karakterisasi Zona Subduksi Papua Bagian Utara Melalui Kajian Sejarah Kegempaan Oleh : Miftachul Janah (4211412051) Dosen Pembimbing : 1. Prof. Dr. Supriyadi, M.Si 2. Dr. Ian Yulianti, S.Si. M.Eng. This presentation demonstrates the new capabilities of PowerPoint and it is best viewed in Slide Show. These slides are designed to give you great ideas for the presentations you’ll create in PowerPoint 2010! For more sample templates, click the File tab, and then on the New tab, click Sample Templates. Prodi Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang 2015
Pendahuluan Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Manfaat
Pergerakan lempeng-lempeng utama dunia Latar Belakang Pergerakan lempeng-lempeng utama dunia
Pergerakan lempeng-lempeng utama di sekitar wilayah Indonesia (BMKG, 2012)
Tatanan tektonik wilayah Papua Dow et al (1985) Smith (1990) Mark Closs (1990) Tatanan tektonik wilayah Papua Riset TIDAK berkembang SEISMOTEKTONIK? Riset mengenai gempa bumi dan tsunami serta infrastruktur di Papua terbatas
Mengkaji karakteristik zona subduksi Papua. Rumusan Masalah Bagaimana karakteristik zona subduksi Papua melalui kajian event gempa yang pernah terjadi di Papua Bagaimana seismotektonik Papua melalui kajian sebaran mekanisme fokus. Tujuan Penelitian Mengkaji karakteristik zona subduksi Papua. Mengkaji seismotektonik zona Papua melalui peta sebaran mekanisme fokus. Manfaat Penelitian Mengetahui potensi kegempaan di daerah penelitian. Dapat dijadikan rujukan mitigasi bencana gempa bumi di daerah Papua dan sekitarnya.
Tinjauan Pustaka 1 2 Zona Subduksi 3 Tektonik Papua Gempa Bumi
GEMPA BUMI Ilustrasi kejadian gempa bumi (Andreas, 2005)
ZONA SUBDUKSI Batas konvergen dan zona subduksi
Sesar
Mekanisme Fokus (a) (b) Gambar 3 (a) Daerah kompresi dan dilatasi yang dipisahkan oleh bidang patahan dan bidang bantu dan (b) Metode penentuan mekanisme fokus dari suatu event gempa bumi
TEKTONIK PAPUA Geologi Papua Lempeng Samudera Pasifik – Caroline bergerak ke barat – barat daya dengan kecepatan 7,5 cm/th Lempeng Benua Indo – Australia bergerak ke utara dengan kecepatan 10,5 cm/th Tatanan struktur kompleks Papua TEKTONIK PAPUA Tatanan tektonik wilayah Papua (Natawidjaja, 2007)
METODE PENELITIAN BAHAN DATA ALAT TEMPAT PENELITIAN InaTEWS menggunakan seismic processing system SEISCOMP3 Komputer personal Koneksi internet Software WinITDB (Windows Integrated Tsunami Database) Software Surfer12 Software Arc View Gis Microsoft Office Notepad TEMPAT PENELITIAN Kantor Pusat Gempa Regional 7 Stasiun Geofisika Yogyakarta dengan mengambil daerah penelitian wilayah Papua dengan koordinat 0° LU - 5° LS dan 135° BT - 141° BT DATA 1900 – 2015 (Magnitudo 3,2 – 8,2 SR) 1744 Kejadian Dua kali gempa bumi dengan kategori sangat kuat (magnitudo >>8 SR) BAHAN Data gempa bumi Papua yang diambil melalui database WinITDB, SeisComP3, dan USGS.
TAHAPAN PENELITIAN
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
HASIL PENELITIAN
Penampang Melintang Seismisitas Bidang A-A’ Gempa bumi dangkal dengan kedalaman antara 0 – 43 km Sudut penunjaman 150° pada kedalaman hingga ±68 km.
Penampang Melintang Seismisitas Bidang B-B’ Seismisitas bidang B-B’ ˃˃ bidang A – A’. Lempeng pasifik menunjam ke lempeng Indo – Australia dengan sudut penunjaman 135° pada kedalaman ±82 km.
Penampang Melintang Seismisitas Bidang C – C’ Daratan Papua Pertemuan kedua lempeng pada -1,77° LS sampai-4,97º LS Menunjam sampai kedalaman 180 km pada 1,38° LU - 4,97° LS Estimasi zona benioff yang merupakan batas pertemuan kedua lempeng berawal dari 1,38° LU menunjam sampai -4,97° LS dengan kedalaman 180 km. Pergerakan lempeng samudera mempunyai pengaruh gaya tekan lebih besar pada daerah lempeng benua bagian atas hingga kedalaman ±60 km sehingga hiposenter gempa bumi banyak berada pada kedalaman ini.
Karakteristik Penunjaman Zona Subduksi? Kajian Seismotektonik? Pembahasan
Karakteristik Zona Subduksi 1 Karakteristik Zona Subduksi
Karakteristik Zona Subduksi Gambar 5 Kontur sebaran hiposenter Gambar 6 Tampilan tiga dimensi penunjaman zona subduksi menggunakan Surfer 12
2. Kajian Seismotektonik Kondisi seismotektonik wilayah Papua adalah: Kepala Burung dan Badan Burung, sesar oblique reverse Daerah Leher Burung dan teluk Cenderawasih, sesar strike – slip Aktivitas kegempaan di wilayah Papua lebih banyak dikontrol oleh kegiatan patahan – patahan aktif. Gambar 7 Sebaran solusi mekanisme fokus pada event gempa di wilayah Papua Utara dari tahun 1976 – 2013 dengan magnitudo >6 SR
Penutup
Kesimpulan Karakteristik penunjaman di Papua bagian utara yaitu lempeng benua Australia menunjam ke arah utara, diikuti tumbukan (collision) dan penunjaman Lempeng Pasifik ke arah selatan pada Palung New Guinea. Melalui kajian solusi mekanisme fokus sejarah kegempaan Papua maka diketahui kondisi seismotektonik wilayah Papua umumnya dipengaruhi oleh sesar oblique reverse pada daerah Kepala Burung dan Badan Burung, sesar strike– slip pada daerah Leher Burung dan teluk Cenderawasih. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas kegempaan di wilayah Papua lebih banyak dikontrol oleh kegiatan patahan–patahan aktif.
Saran Dapat dilakukan akurasi data, salah satunya melalui pencitraan tomografi seismik sehingga dapat mengungkap struktur 3D zona subduksi yang direpresentasikan oleh model kecepatan rambat gelombang gempa secara rinci. Hasil analisis yang diperoleh masih memerlukan adanya penyesuaian dengan data geologi dan kondisi tektonik setempat secara mendetail serta dibandingkan dengan hasil metode geofisika yang lain. Hasil penelitian ini masih memerlukan kajian matematis energi gempa yang dapat membuat perkiraan lebih tepat mengenai seismotektonik di Papua.
TERIMA KASIH