Managemen Pengendalian Persediaan (Inventory Management and Control) Kuliah Managemen Pengendalian Persediaan (Inventory Management and Control) Dosen: Wuryatmo A.Sidik, MSc., Ph.D wuryatmo.sidik@gmail.com Kuliah 1
Model model Persediaan (Inventory) Senin, 1 September 2017
TUJUAN PEMBELAJARAN KULIAH BAGIAN 1 MODEL2 PERSEDIAAN TUJUAN UMUM Diharapkan mahasiswa mampu memahami konsep pengelolaan dan sistem persediaan menganalisis dengan menggunakan beberapa model pendekatan dalam persediaan. TUJUAN KHUSUS Mampu memahami konsep pengelolaan dan sistem persediaan Mampu menjelaskan model-model pendekatan dalam pengelolaan persediaan Mampu menghitung dan menganalisis persediaan Dapat merumuskan teknik pengendalian persediaan
Pengertian dasar Persediaan (Inventory) adalah suatu bahan atau barang yang dicadangkan atau disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu Persediaan dapat berupa barang jadi, bahan mentah, barang dalam proses ataupun suku cadang. Pemenuhan tujuan bisa berupa: penjulan barang kembali (retail) atau bagian proses produksi perakitan atau untuk suku cadang dari suatu peralatan atau mesin
Tujuan inventory: untuk merencanakan dan mengendalikan tingkat persediaan barang agar dapat melayani kebutuhan atau permintaan dari waktu kewaktu serta dapat meminimumkan biaya total perusahaan. Melayani kebutuhan/permintaan dlm hal: Layanan pelanggan Proses produksi Mengantisipasi stockout (kekurangan persediaan) Mengantisipasi fluktuasi harga
Alasan melakukan Persediaan Adanya unsur ketidakpastian permintaan (permintaan yang mendadak) Adanya unsur ketidakpastian pasokan dari para suplier Adanya unsur ketidakpastian tenggang waktu pemesanan
Kegunaan Persediaan Mengurangi resiko keterlambatan datangnya barang2 retail atau yang bahan2 dibutuhkan untuk menunjang proses produksi perusahaan. Mengurangi resiko penerimaan bahan baku yang dipesan, tetapi tidak sesuai dengan pesanan sehingga harus dikembalikan Menyimpan bahan/barang yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan jika bahan atau barang tersebut tidak tersedia dipasaran. Mempertahankan stabilitas operasi produksi perusahaan (menjamin kelancaran proses produksi) Sebagai upaya untuk penggunaan mesin yang optimal, karena terhindar dari terhentinya operasi produksi karena ketiadaan persediaan
Langkah-langkah dalam Masalah Pengendalian Persediaan Meramalkan atau memperhatikan akan kebutuhan suatu jenis barang Menentukan besar kecilnya pesanan berikutnya, serta frekuensi pemesanan Melakukan suatu sistem pencatatan yang diramalkan pemesanan dan permintaan yang diterima, serta menggunakan keterangan ini untuk meramalkan permintaan periode berikutnya.
Persediaan Optimum Merupakan batas jumlah persediaan yang paling besar yang sebaiknya dapat diadakan. Dengan jumlah yang optimal tersebut, bearti kebutuhan retail bahan baku produksi dapat dipenuhi dengan total biaya yang minimal.
Kriteria dasar keputusan: meminimalkan total inventory costs. Inventory management Agar tingkat persediaan optimal dapat dicapai, maka diperlukan pertimbangan-pertimbangan sbb: 1. Berapa jumlah persediaan yang harus dipesan agar pemesanan tersebut ekonomis. 2. Kapan dan berapa jumlah bahan tersebut akan dibeli. 3. Kapan akan mengadakan pemesanan dan pembelian kembali. Kriteria dasar keputusan: meminimalkan total inventory costs.
Total inventory cost: bisa terdiri dari 1. Biaya pemesanan (ordering cost) 2. Biaya penyimpanan (carrying cost) 3. Stock out cost (biaya kekurangan persediaan) 4. Biaya yang dikaitkan dengan kapasitas 5. Biaya bahan atau barang itu sendiri 6. Biaya lainya sesuai kebutuhan
Biaya Pemesanan (ordering cost) merupakan biaya yang dikaitkan dengan usaha untuk mendapatkan bahan atau barang dari luar. Biaya pemesanan dapat berupa: biaya penulisan pesanan, biaya proses pesan, biaya materai/perangko, biaya faktur, biaya pengawasan, dan biaya transportasi. Sifat biaya pemesanan ini adalah semakin besar frekuensi pembelian maka semakin besar biaya pemesanan yang harus dikeluarkan
(carrying cost/holding cost) Biaya Penyimpanan (carrying cost/holding cost) Biaya modal: biaya yang diinvestasikan dalam persediaan,gedung dan peralatan yang diperlukan untuk mengadakan dan memelihara persediaan 2. Biaya simpan: meliputi biaya sewa gudang, perawatan dan perbaikan bangunan, perbaikan peralatan 3. Biaya resiko : biaya penyusutan secara fisik dan resiko kehilangan
Biaya pemesanan dan penyimpanan TC biaya pesan biaya simpan biaya Frekuensi
Biaya Kekurangan Persediaan (stock out) Biaya karena adanya kelangkaan persediaan ketika dibutuhkan untuk pemenuhan: - permintaan konsumen (retail) - kebutuhan produksi Bisa berupa: biaya penjualan atau permintaan yang hilang , biaya yang dikaitkan dengan proses pemesanan kembali seperti biaya ekspedisi khusus, penanganan khusus, biaya penjadwalan kembali produksi, biaya penundaan, biaya bahan pengganti.
Biaya yang dikaitkan dengan Kapasitas Biaya ini terjadi karena perubahan dalam kapasitas produksi. Perubahan kapasitas produksi diperlukan karena perusahaan berusaha untuk memenuhi fluktuasi dalam permintaan. Perubahan kapasitas produksi, menghendaki adanya perubahan dalam persediaan. Biaya yang dikaitkan dengan kapasitas dapat berupa: biaya kerja lembur untuk meningkatkan kapasitas, latihan tenaga kerja baru.
Biaya Bahan atau Barang Merupakan harga yang harus dibayar atas item yang dibeli. Biaya ini akan dipengaruhi oleh besarnya diskon yang diberikan supplier.