PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI UNTUK PEMBUATAN KEPUTUSAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
DESENTRALISASI DAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN
Advertisements

KONSEP BIAYA DAN KLASIFIKASI BIAYA
COST VOLUME PROVIT (CVP) ANALYSIS
ANALISIS TITIK IMPAS Kulaih ke - 14.
COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS
ANALISIS TITIK IMPAS PERTEMUAN 13 DAN 14.
ANALISIS TITIK IMPAS PERTEMUAN 13 DAN 14.
Keuangan Bisnis 1 ANALISIS PULANG POKOK ARI DARMAWAN, DR, S.AB, M.AB.
ANALISA BIAYA VOLUME & LABA
PERENCANAAN LABA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LABA:
ANALISIS BREAK EVEN POINT DAN ANALISIS LEVERAGE Kurnia Latifatul Insaning Azizah Dedeh Ayu.
Sumber : Dionysia Kowanda
Sistem Akuntansi Biaya & Akumulasi Biaya
COST ACCOUNTING SISTEM AKUNTANSI BIAYA & AKUMULASI BIAYA MATERI-2
Cost Accounting Materi-6 Variable Costing
INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL
Analisis Breakeven Operating Leverage
PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL
VARIABEL COSTING SBG ALAT BANTU MANAJEMEN
LEVERAGE OPERASI DAN KEUANGAN SERTA BEP
VARIABLE COSTING Penentuan Harga Pokok Variabel
* RETNO B. LESTARI07/16/96 B 6 Perencanaan Laba A B PENGANTAR EKONOMI*
Sumber : Dionysia Kowanda
COST VOLUME PROVIT (CVP) ANALYSIS
Terminologi, Konsep dan Klasifikasi Biaya
Konsep dan Perilaku Biaya
ANALISA BIAYA VOLUME & LABA
VOLUME LABA PADA PERUSAHAAN PENGHASIL PRODUK TUNGGAL
Analisis biaya-volume-laba
FULL COSTING AND VARIABLE COSTING.
Harga Pokok Variabel (Variable Costing)
PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL
Cost-Volume-Profit Analysis
PERILAKU BIAYA DAN COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS.
COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS
BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN KHUSUS
PENGAMBILAN KEPUTUSAN JANGKA PENDEK
ANGGARAN BEP.
DESENTRALISASI DAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN
Analisis biaya-volume-laba
ANALISIS BIAYA RELEVAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN JANGKA PENDEK
COST ACCOUNTING ANALISIS BIAYA VOLUME LABA RETNOSARI, S.Pd.
ANALISIS BREAK EVEN Analisis Pulang Pokok
BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN KHUSUS
Handout Akuntansi Manajemen
PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL
BREAK EVEN POINT ANALYSIS
ANALISIS BREAK EVENT POINT
perencanaan laba: ANALISIS BIAYA – TITIK IMPAS (BEP)
ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA
Analisis biaya-volume-laba
Anggaran Variabel 7th Lecture.
PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL
ANGGARAN BEP.
KONSEP MANFAAT DAN REKAYASA INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL Mujennah S.E, Ak, M.Ak CA.
INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL
PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL
PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL
PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL
PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL
PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL
BREAK EVEN POINT PERTEMUAN KE -9
Klasifikasi, Konsep, dan Terminologi Biaya
PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL
PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL
BREAK EVEN POINT PERTEMUAN KE -9
Penggunaan Sistim Informasi Akuntansi Untuk Perencanaan Laba.
ANALISIS BREAK EVENT POINT
INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL
INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL
Transcript presentasi:

PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI UNTUK PEMBUATAN KEPUTUSAN

KONSEP dan KLASIFIKASI COST Cost  Pengorbanan sumberdaya ekonomis tertentu untuk memperoleh sumberdaya ekonomi lainnya. Cost akan dikelompokkan dalam berbagai cara untuk membantu manajemen mengevaluasi bawahan,subunit organisasi,ekspansi ataupun menghentikan suatu produk.

Klasifikasi cost Pada Perusahaan Manufaktur Kegiatan dibagi kedalam fungsi produksi dan non produksi. Biaya Produksi : Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja, Biaya Overhead Pabrik Biaya Non Produksi: Biaya Adm Umum & Pemasaran

Klasifikasi untuk Pelaporan Keuangan Product Cost & Period Cost Product Cost, adalah cost yang terjadi dikaitkan dengan proses menghasilkan barang ataupun proses pembelian barang yang akan dijual kembali. dipertemukan dengan pendapatan saat penjualan Period Cost, adalah biaya yang diidentifikasi dengan interval waktu tertentu.  Dipertemukan dengan pendapatan setiap periode sekali

Klasifikasi berdasarkan hubungan dengan aktivitas Fixed Cost dan Variable Cost Fixed Cost : Biaya yg jumlah totalnya tetap, untuk periode tertentu. Variable Cost: Biaya yg jumlah totalnya berubah secara proporsional dg perubahan volume kegiatan.

Total Variable Cost Graph Unit Variable Cost Graph Variable Costs Total Variable Cost Graph Unit Variable Cost Graph $300,000 $250,000 $200,000 $150,000 $100,000 $50,000 $20 $15 $10 $5 Total Costs Cost per Unit 10 20 30 Units Produced (000) 10 20 30 Units Produced (000) Units Total Cost Produced Cost per Unit 5,000 $ 50,000 $10 10,000 100,000 10 15,000 150,000 10 20,000 200,000 10 25,000 250,000 10 30,000 300,000 10

Total Fixed Cost Graph Unit Fixed Cost Graph Fixed Costs Total Fixed Cost Graph Unit Fixed Cost Graph $150,000 $125,000 $100,000 $75,000 $50,000 $25,000 $1.50 $1.25 $1.00 $.75 $.50 $.25 Total Costs Cost per Unit 100 200 300 100 200 300 Units Produced (000) Units Produced (000) Units Total Cost Produced Cost per Unit 50,000 $75,000 $1.500 100,000 75,000 .750 150,000 75,000 .500 200,000 75,000 .375 250,000 75,000 .300 300,000 75,000 .250

Mixed Costs Total Mixed Cost Graph $40,000 $35,000 $30,000 $25,000 $20,000 $15,000 $10,000 $5,000 Mixed costs are sometimes called semivariable or semifixed costs. Total Costs Mixed costs are usually separated into their fixed and variable components for management analysis. 10 20 30 40 Total Machine Hours (000)

Berdasarkan kemampuan manajer untuk mengendalikan Biaya Terkendali (Controllable cost) biaya yang dapat dipengaruhi dan dikendalikan oleh manajer tertentu pada periode tertentu. Biaya Tak terkendali (Uncontrollable cost) Biaya yang tidak dapat dipengaruhi dan dikendalikan oleh manajer tertentu pada periode tertentu.

Klasifikasi untuk Pengambilan Keputusan Biaya relevant (relevant cost) Harus memenuhi 2 syarat: merupakan biaya yang akan terjadi di masa yang akan datang dan harus berbeda Biaya tidak relevan (irrelevant cost) Jika tidak memenuhi syarat diatas. Tidak perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan. Biaya yang dapat dihindari (avoidable cost) Biaya yang tidak perlu terjadi jika suatu alternatif keputusan diambil Biaya yang tidak dapat dihindari (unavoidable cost)

Berdasarkan dampak terhadap kas keluar Sunk Cost Biaya yang telah dikeluarkan dan tidak dapat dirubah oleh keputusan sekarang maupun yang akan datang Out of Pocket Cost biaya yang membutuhkan pengeluaran kas dimasa yang akan datang.

Opportunity Cost Manfaat potensial yang hilang atau dikorbankan akibat dipilihnya satu alternatif keputusan tertentu. Manfaat potensial bisa berupa revenue ataupun penghematan (cost saving)

Analisis CVP (Biaya-Volume-Laba) Merupakan metode untuk memahami hubungan antara cost-volume-profit Berguna untuk Perencanaan Analisis Break Even Point (BEP) Merupakan analisis CVP yang paling dasar

ANALISIS Biaya-Volume-Laba Berguna terutama untuk perencanaan: Menghitung Break-Even Point (BEP) Menghitung rencana penjualan pd target laba ttt Menghitung BEP untuk > 1 produk (sales mix considerations) Menghitung Margin of Safety Menghitung Operating Leverage

Penyajian Laporan Laba-Rugi untuk pengambilan keputusan Untuk pengambilan keputusan manajemen, maka format Laporan Laba- Rugi nya harus dibuat dalam format “margin kontribusi”.

Format Laporan Laba-Rugi Format Full Costing, yaitu : Penjualan : ……. ( - ) biaya produksi : (……) Laba Kotor (Gross Margin): ……. ( - ) biaya pemasaran : …… biaya administrasi : …… (…….) Laba ……..

Penyajian Laporan Laba-Rugi Format “Margin Kontribusi”, yaitu : Penjualan : …….. ( - ) Biaya variabel : (…….) Margin kontribusi ……… ( - ) Biaya tetap (………) Laba ……….

Margin Kontribusi Margin kontribusi (MK) adalah : selisih antara Hasil Penjualan dg seluruh biaya variabel. MK = Penjualan (-) Biaya variabel Margin Kontribusi Rasio (MKR) = MKR = Margin kontribusi/Penjualan x 100%

Contoh: data perusahaan manufaktur tahun 2013 Keterangan Jumlah Biaya bahan baku per unit Biaya tenaga kerja langsung per unit Biaya overhead variabel per unit Biaya adminsitrasi variabel per unit Biaya penjualan variabel per unit Biaya penjualan tetap total Biaya administrasi tetap total Biaya overhead tetap total Harga jual produk per unit Jumlah produksi dan penjualan Rp 10 20 15 5 3 Rp 1.000.000 500.000 250.000 Rp300 8.000 unit

Latihan Buatlah Laporan Laba-Rugi : dengan pendekatan fungsional (full costing) dengan format margin kontribusi (variabel costing)

BREAK-EVEN POINT (BEP) Suatu kondisi pada saat Penjualan = Total Biaya (atau kondisi pada saat tidak laba atau tidak rugi, atau IMPAS). Fungsi : Untuk mengetahui penjualan minimum perusahaan supaya tidak rugi Untuk perencanaan laba

BREAK-EVEN POINT (BEP) Metode BEP : Pendekatan Matematis Pendekatan Grafis

BREAK-EVEN POINT (BEP) PENDEKATAN MATEMATIS BEP unit = Biaya Tetap MK per unit BEP rupiah = Biaya Tetap MKR

Cost-Volume-Profit Chart $500 $450 $400 $350 $300 $250 $200 $150 $100 $ 50 Total Sales Total Costs Sales and Costs ($000) Break-Even Point 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Units of Sales (000) Unit selling price $ 50 Unit variable cost 30 Unit contribution margin $20 Total fixed costs $100,000 $100,000 $20 = 5,000 units

Cost-Volume-Profit Chart (Break-Even) $500 $450 $400 $350 $300 $250 $200 $150 $100 $ 50 Total Sales Operating Profit Area Total Costs Sales and Costs ($000) Break-Even Point Operating Loss Area 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Units of Sales (000) Unit selling price $ 50 Unit variable cost 30 Unit contribution margin $ 20 Total fixed costs $100,000 $100,000 $20 = 5,000 units

BEP untuk Perencanaan Laba Unit Produk yang dijual pada laba yg diinginkan = Biaya Tetap + Target Laba Margin kontribusi

CONTOH Sebuah perusahaan pada bulan Januari 2014,akan menjual hasil produksinya, dengan harga jual per unit sebesar Rp 10.000. Biaya yang dikeluarkan diperkirakan sbb: Biaya Variabel per unit Biaya bahan baku Rp 2.500 Biaya TKL Rp 2.000 Biaya overhead pabrik Rp 1.500 Biaya Tetap per bulan: Gaji pegawai Rp 1.600.000 Biaya overhead pabrik Rp 400.000

CONTOH Hitung : BEP dalam unit BEP dalam rupiah C. Bila perusahaan menginginkan laba sebesar Rp 200.000, berapa unit yang harus dijual?

Penentuan BEP untuk Multiproduk Ket Produk X Produk Z Perusahaan Penjualan 1.000 unit 4.000 unit Harga jual/U Rp 50 Rp 100 Bi Variabel/U Rp 30 Rp 87 Bi Tetap langsung total Rp 20.000 Rp 40.000 Bi Tetap bersama (tak langsung) Rp 3.000

Margin of Safety Definisi: Tingkat penurunan penjualan yang aman Kegunaannya : Untuk mengetahui penurunan penjualan yang aman supaya perusahaan tidak menderita kerugian

Latihan Toko Bulan menjual kalkulator dengan harga Rp20.000,- per unit. Untuk tahun depan diperkirakan biaya tetapnya sbs Rp220.000.000,- dan biaya variabel Rp9.000 per unit. Hitunglah: BEP dalam unit BEP dalam rupiah Margin of safety, bila penjualan saat ini Rp500.000.000 Besarnya penjualan, bila toko tsb menginginkan laba sebesar Rp165.000.000,-

OPERATING LEVERAGE Merupakan rasio biaya tetap dan biaya variabel Perusahaan dengan biaya tetap rendah, bi.variabel tinggi leverage rendah. Perubahan vol penj akan mempengaruhi laba, lebih kecil dibandingkan pada perush dg leverage tinggi Semakil tinggi leverage semakin berisiko, krn kemungkinan terjadi laba/rugi tinggi.

Degree of Operating Leverage Untuk mengukur dampak perubahan penjualan terhadap laba bersih pada tingkat penjualan tertentu Rumus nya : DOL = LABA KONTRIBUSI LABA BERSIH

Perhitungan DOL PT ABC PT XYZ % Penjualan 3.000.000 100 Biaya Var Jumlah (Rp) % Penjualan 3.000.000 100 Biaya Var 1.800.000 60 MK 1.200.000 40 Biaya Tetap 600.000 Laba Bersih DOL 2x Jika penj naik 10% ? Jika penj turun 10 % Jumlah (Rp) % Penjualan 3.000.000 100 Biaya Var 600.000 20 MK 2.400.000 80 Biaya Tetap 1.800.000 Laba Bersih DOL 4x Jika penj naik 10% ? Jika penj turun 10 %

PENGAMBILAN KEPUTUSAN JANGKA PENDEK

Pengambilan Keputusan Adalah memilih salah satu diantara berbagai alternatif tindakan yang ada. Dasar ukuran pengambilan keputusan : * Profitabilitas, atau * Penghematan biaya

Analisis Diferensial Adalah sebuah model keputusan yang dapat digunakan untuk mengevaluasi perbedaan-perbedaan dalam pendapatan dan biaya yang berkaitan dengan berbagai alternatif tindakan. Untuk pengambilan keputusan, biaya diklasifikasikan menjadi: Biaya relevan Biaya diferensial Biaya tak terhindarkan Sunk cost Opportunity cost

Klasifikasi Biaya Biaya Relevan (Relevan Cost) Biaya yang akan terjadi dimasa mendatang, dan berbeda diantara berbagai alternatif yang sedang dipertimbangkan di dalam suatu keputusan. Biaya Diferensial (Differential Cost) Adalah perbedaan biaya relevan antar dua alternatif atau lebih

Klasifikasi Biaya Biaya Tak Terhindarkan (unavoidable cost) Adalah biaya yang tidak akan berbeda diantara berbagai alternatif keputusan. Biaya kesempatan (opportunity cost) Adalah manfaat yang dikorbankan karena menolak satu alternatif, dan menerima alternatif lain.

Pengambilan Keputusan Menerima atau Menolak Pesanan Khusus Membeli dari Luar atau Memproduksi Sendiri Memproses Setelah Split-Off atau Langsung Menjual

Menerima / Menolak Pesanan Khusus Pesanan diluar pesanan regular untuk menutupi kapasitas menganggur Syarat Terima Pesanan Khusus 1. Ada kapasitas Menganggur 2. Pasar dibedakan antara pesanan khusus dan pesanan regular

Menerima / Menolak Pesanan Khusus Pada Pesanan Khusus : Hanya menambahkan biaya yang bersifat VARIABEL Biaya yang bersifat TETAP tidak dibebankan, karena dianggap telah dibebankan pada pesanan regular

Menerima / Menolak Pesanan Khusus Contoh: di sebuah perusahaan manufaktur: Kapasitas maksimum 10.000 unit produk, kapasaitas normal 8.000 unit. Biaya variabel/unit Rp 11/unit (BBB Rp 4; BTKL Rp4; BOP-v Rp2; B Adm&penj –v Rp 1) Biaya Tetap Rp 54.000, terdiri dari : Biaya overhead tetap Rp 34.000 Biaya Administrasi & Penjualan Tetap Rp 20.000 Harga jual normal Rp20/unit Ada pesanan khusus 1.500 unit, dg harga Rp14/u Keputusan: pesanan tsb diterima atau ditolak?

Membeli dari Luar / Memproduksi Sendiri Contoh: Perusahaan selama ini memproduksi sendiri suku cadang A sebanyak 100 unit, dg biaya per unit sbb: Bahan baku Rp 1.000 Tenaga kerja langsung 4.000 Overhead variabel 2.000 Overhead tetap 3.000 Ada pemasok yg menawarkan suku cadang tsb, dg harga Rp9.000 per unit. Keputusan : membeli atau memproduksi sendiri??

Memproses setelah split-off point atau langsung dijual Tidak dibutuhkan tambahan fasilitas produksi Pendapatan diferensial Rp. XXX Biaya diferensial Rp. XXX A Keputusan : Jika A positif  pilih alternatif memproses lebih lanjut jika A negatif  pilih alternatif menjual langsung

Memproses setelah split-off point atau langsung dijual Contoh: Persh memproduksi joint products X dan Y Joint Cost = Rp 104.000,-, menghasilkan produk X dan Y Produksi/tahun X =10.000 unit, Y = 6.000 unit Harga jual produk X = Rp 10/unit, Y=Rp 16/unit Setelah split off point: Produk X bisa diproses lebih lanjut menjadi X1 Produk Y bisa diproses lebih lanjut menjadi A dan B

Memproses lebih lanjut menjual langsung ?? Pada split-off point : produk X dapat diproses lebih lanjut menjadi X1 dengan tambahan biaya Rp 30.000 dan dapat dijual dg harga Rp15/unit. Produk Y diproses lebih lanjut, dg tambahan biaya Rp2.000 menjadi produk A dan B. Produk A = 4.000 unit, dg harga jual Rp 12/u Produk B = 2.000 unit, dg harga jual Rp 20/u Keputusan : Memproses lebih lanjut menjual langsung ??

Management Control Systems And Responsibility Accounting

Management Control Systems Merupakan sistem yang digunakan oleh manajemen Untuk mengendalikan individu dalam organisasi agar melaksanakan strategi dalam rangka mencapai tujuan perusahaan

The Management Control System Set goals, targets Feedback and learning D: Evaluate, reward B: Plan and execute C: Measure, Monitor, report

Memaksimalkan nilai pemegang saham Organizational Goals .Profitabilitas Memaksimalkan nilai pemegang saham dll

Plan Plan Jangka Panjang: Program Plan Jangka Pendek: Anggaran

Identifying Responsibility Centers A responsibility center is a set of activities assigned to a manager, a group of managers, or other employees. System designers apply responsibility accounting to identify what part of the organization has responsibility for each action.

Identifying Responsibility Centers Cost centers Profit centers Investment centers

TYPES OF ORGANIZATIONS

TYPES OF ORGANIZATIONS

Performance Measures Pengukuran Kinerja Financial Pengukuran Kinerja Financial dan Non Financial

Monitoring and Reporting Results Feedback and learning are at the center of the management control system. At all points in the planning and control process, it is vital that effective communication exists among all levels of management and employees.

A Successful Organization and Measures of Achievement FINANCIAL STRENGTH Product profitability EBIT CUSTOMER SATISFACTION Market share, Survey scores, Complaints BUSINESS PROCESS IMPROVEMENT Cycle time, Defects, Activity costs ORGANIZATIONAL LEARNING Training time, Turnover, Staff satisfaction score

The Balanced Scorecard The scorecard measures an organization’s performance from four key perspectives: Financial Internal processes Customers Employee growth and learning