Asuhan Keperawatan Pada Pasien Scabies

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Darwis Dosen Jurusan Gizi
Advertisements

BIMBINGAN KONSELING X-3. ANGGOTA ANGGOTA KELOMPOK BAGUS S. A. RONNY N. R. GALIH K. A. M. JABBARUDIN WAHYU D. N KETUA WAKIL JURNALIST.
Penyebab , Musim Hujan... banjir penyakit. Seperti flu, demam, malaria
KELOMPOK 33 : SYANTO REZKY DUWILA
KESEHATAN TENTANG DIARE.
ZOONOSIS [PENYAKIT PARASIT HEWANI] dr.Wydya,Sp.KK
Eksim: Gejala, Penyebab, Pengobatan dan Pencegahan
LUKA BAKAR.
PENGKAJIAN FISIK PADA ANAK DIARE
PATOFISIOLOGY SEMESTER IV KE - 9.
ASKEP URTICARIA Luky dwiantoro.
ABSCESSUS (BISUL). PENGERTIAN Bisul adalah benjolan merah pada kulit yang terasa sakit dan berisi nanah. Benjolan ini muncul akibat infeksi bakteri yang.
KEBUTUHAN PERSONAL HIGIENE by: Richa Noprianty
Hepatitis Fatty Liver.
ASUHAN KEPERAWATAN HIPOSPADIA
PROSEDUR PEMERIKSAAN PENYAKIT
PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR
1. HEMONCHIASIS Etiologi : Haemonchus contortus Gejala :
VARISELA (chickenpox)
TEKNIK MENYUSUI DAN CARA PENYIMPANAN ASI
1. HEMONCHIASIS Etiologi : Haemonchus contortus Gejala :
DETEKSI DINI KOMPLIKASI DAN PENYAKIT PADA MASA NIFAS
ANAMNESA,PEMERIKSAN FISIK,ANAMNESA DAN ASUHAN PADA BAYI BARU LAHIR
Dermatitis Atopik Peradangan kulit yang melibatkan perangsangan berlebihan (alergi) Melibatkan limfosit dan sel mast Histamin dari sel mast menyebabkan.
Jenis, Penyebab, Patofisiologi dan gambaran klinis pada ibu MASTITIS
Keperawatan Dasar I Memandikan Pasien
PENYAKIT PADA SISTEM EKSRESI
Systemic Lupus Erythematosus (SLE)
Kelompok 4 Ilmu Kesehatan Anak 1. Nabila Berlianzi 2. Nadia Opriana 3. Novita Sari 4. Nurul Amalia 5. Poppy Dinata.
DETEKSI DINI KOMPLIKASI DAN PENYAKIT PADA MASA NIFAS
Yophi Nugraha S.Kep.,Ners.,M.Kes
RIWAYAT ALAMI PENYAKIT &
MERILIZA WATI S NIM: TINGKAT III B.
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) LANJUTAN Riana Aini, Amd.Keb.
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DENGAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI (MASTITIS)
PROSEDUR PEMERIKSAAN PENYAKIT
Materi Penyakit Kusta Untuk Penyegaran Kader pendopo wonomulyo 04 Sept 2013 mawan sehat.
Pengertian Tindakan keperawatan adalah suatu tindakan membersihkan seluruh bagian tubuh pasien dengan posisi berbaring di tempat tidur dengan menggunakan.
Asuhan Bayi baru lahir normal
MUHAMMAD ABDILLAHTULKHAER
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) LANJUTAN.
PATOFISIOLOGY SEMESTER IV KE - 9.
PENYULUHAN SCABIES PUSKESMAS CISAAT 2017.
Diagnosis dan Penatalaksanaan Terkini Pada Dermatitis Seboroik
GOUT Oleh Dr. Sri Utami, B.R. MS.
Jenis jenis penyakit menular
Dermatitis Numularis Peradangan kulit yang bersifat kronis, ditandai dengan lesi berbentuk mata uang (koin) atau agak lonjong, berbatas tegas, dengan efloresensi.
ANATOMI FISIOLOGI KANKER PAYUDARA DISUSUN OLEH : ANGGI LESTARI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN
KECACINGAN.
ECXZEMA (Dermatitis Atopik)
ILUSTRASI KASUS Seorang pasien laki-laki datang ke poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP DR. M. Djamil Padang pada tanggal 23 Desember 2014 dengan: Nama :
The Member of Group: Angga Maulana Darmanto Dea Novia Lista
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI HIPERMETROPI ATAU RABUN DEKAT
PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA BAKAR
Tindak Lanjut Asuhan Nifas di Rumah
 Radang mukosa mulut atau stomatitis adalah radang yang terjadi pada mukosa mulut, biasanya berupa bercak putih kekuningan.  Bercak ini dapat berupa.
Eritroderma et Causa Dermatitis Kontak Iritan Jurnal Oleh Suci Ramadhani S.ked Pembimbing dr. Mainiadi Sp.KK.
INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS) dr. A.M. Multazam Mustari, M.Kes. BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL PROPINSI SULAWESI SELATAN 2009.
ZOONOSIS [PENYAKIT PARASIT HEWANI] dr.Wydya,Sp.KK
Scabies.
Cuci tangan merupakan SARAN KESEHATAN YANG PALING SEDERHANA, namun efektif untuk menangkal serangan bakteri, kuman, atau virus penyebab penyakit. Sayangnya,
LUKA BAKAR ( COMBUSTIO )
PENYAKIT MENULAR SEKSUAL. Apa itu Penyakit Menular Seksual? Penyakit Menular Seksual (PMS) merupakan salah satu jenis Infeksi Saluran Reproduksi (ISR),
INFORMASI DASAR TBC UPT PUSKESMAS NGAWI. Penyebab Sakit TBC Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberkulosis.
Kehamilan di sertai penyakit rubella dan hepatitis
Apakah Diabetes itu ? Diabetes merupakan keadaan yang timbul karena ketidakmampuan tubuh mengolah karbohidrat/glukosa akibat kurangnya jumlah insulin.
Hepatitis Teresa Ejahdan. HATI Dimana letak Hati?
MATERI PELATIHAN DOKTER KECIL & REMAJA Dr. H. HARI SAPNA KEPALA PUSKESMAS BINJAI SERBANGAN DINAS KESEHATAN KAB. ASAHAN 2015.
Transcript presentasi:

Asuhan Keperawatan Pada Pasien Scabies KELOMPOK 1 AMELIA ULFA REZI FATIMAH RINI PUSPITA SARI RISKA AGUSNI SAHMIDAR

DEFENISI Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap Sarcoptes scabiei dan produknya (Djuanda, 2007). Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau (mite) yang mudah menular dari manusia ke manusia, dari hewan ke manusia atau sebaliknya. Penyebabnya scabies adalah Sarcoptes scabiei (Isa Ma’rufi, Soedjajadi K, Hari B N, 2005). Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh Sarcoptes scabiei yang menyebabkan iritasi kulit. Parasit ini menggali parit parit di dalam epidermis sehingga menimbulkan gata-gatal dan merusak kulit penderita (Soedarto, 1992). Skabies adalah penyakit kulit yang mudah menular dan ditimbulkan oleh infestasi kutu Sarcoptes scabiei var homini yang membuat terowongan pada stratum korneum kulit, terutama pada tempat predileksi (Wahidayat 1998).

KLASIFIKASI SCABIES Skabies pada Orang Bersih (Scabies Of Cultivated) Bentuk ini ditandai dengan lesi berupa papul dan terowongan yang sedikit jumlahnya sehingga sangat sukar ditemukan. Skabies Incognito Bentuk ini timbul pada scabies yang diobati dengan kortikosteroid sehingga gejala dan tanda klinis membaik, tetapi tungau tetap ada dan penularan masih bisa terjadi. Skabies incognito sering juga menunjukkan gejala klinis yang tidak biasa, distribusi atipik, lesi luas. Scabies Nodular Pada bentuk ini lesi berupa nodus cokelat kemerahan yang gatal. Nodus biasanya terdapat didaerah tertutup, terutama pada genitalia laki-laki, inguinal dan aksila. Nodus ini timbul sebagai reaksi hipersensetivitas terhadap tungau scabies. Pada nodus yang berumur lebih dari satu bulan tungau jarang ditemukan. Nodus mungkin dapat menetap selama beberapa bulan sampai satu tahun meskipun telah diberi pengobatan anti scabies dan kortikosteroid.

Skabies yang ditularkan melalui hewan. Di Amerika, sumber utama skabies adalah anjing. Kelainan ini berbeda dengan skabies manusia yaitu tidak terdapat terowongan, tidak menyerang sela jari dan genitalia eksterna. Lesi biasanya terdapat pada daerah dimana orang sering kontak atau memeluk binatang kesayangannya yaitu paha, perut, dada dan lengan. Masa inkubasi lebih pendek dan transmisi lebih mudah. Kelainan ini bersifat sementara (4–8 minggu) dan dapat sembuh sendiri karena S. Scabiei Var. binatang tidak dapat melanjutkan siklus hidupnya pada manusia. Skabies Norwegia (Krustosa) Skabies Norwegia atau skabies krustosa ditandai oleh lesi yang luas dengan krusta, skuama generalisata dan hyperkeratosis yang tebal. Tempat predileksi biasanya kulit kepala yang berambut, telinga bokong, siku, lutut, telapak tangan dan kaki yang dapat disertai distrofi kuku. Berbeda dengan skabies biasa, rasa gatal pada penderita skabies Norwegia tidak menonjol tetapi bentuk ini sangat menular karena jumlah tungau yang menginfestasi sangat banyak (ribuan).Skabies Norwegia terjadi akibat defisiensi imunologik sehingga sistem imun tubuh gagal membatasi proliferasi tungau dapat berkembang biak dengan mudah.

Skabies pada bayi dan anak Lesi skabies pada anak dapat mengenai seluruh tubuh, termasuk seluruh kepala, leher, telapak tangan, telapak kaki, dan sering terjadi infeksi sekunder berupa impetigo, ektima sehingga terowongan jarang ditemukan. Pada bayi, lesi di muka. (Harahap. M, 2000). Skabies terbaring ditempat tidur (Bed Ridden) Penderita penyakit kronis dan orang tua yang terpaksa harus tinggal ditempat tidur dapat menderita skabies yang lesinya terbatas. (Harahap. M, 2000)

ETIOLOGI Sarcoptes scabiei merupakan tungau kecil yang berbentuk bulat lonjong dan bagian ventral datar. Tungau betina panjangnya 300-450 mikron, sedangkan tungau jantan lebih kecil, kurang lebih setengahnya. Bentuk dewasa mempunyai 4 pasang kaki dan bergerak dengan kecepatan 2,5 cm per menit di permukan kulit (Orkin, 1986). Tungau betina setelah dibuahi mencari lokasi yang tepat di permukaan kulit kemudian membentuk terowongan, dengan kecepatan 0,5 mm – 5 mm per hari. Terowongan pada kulit dapat sampai ke perbatasan stra korneum dan tartum granulosum.

Di dalam terowongan ini tungau betina akan tinggal selama hidupnya yaitu kurang lebih 30 hari dan bertelur sebanyak 2-3 butir telur sehari. Telur akan menetas setelah 3-4 hari menjadi larva yang akan keluar ke permukaan kulit untuk kemudian masuk kulit lagi dengan menggali terowongan biasanya sekitar folikel rambut untuk melindungi dirinya dan mendapatkan makanan. Setelah beberapa hari, menjadi bentuk deawas melalui bentuk nimfa. Waktu yang diperlukan dari telur hingga bentuk dewasa ialah 10-14 hari (Melanby, 1977). Kebiasaan Hidup Tempat yang paling disukai oleh kutu betina adalah bagian kulit yang tipis dan lembab, yaitu daerah sekitar sela jari tangan, siku, pergelangan tangan, bahu dan daerah kemaluan. Pada bayi yang memeliki kulit serba tipis, telapak tangan, kaki, muka dan kulit kepala sering diserang kutu tersebut. Tungau jantan mempunyai masa hidup yang lebih pendek dari pada tungau betina, dan mempunyai peran yang kecil pada patogenesis penyakit. Biasanya hanya hidup dipermukaan kulit dan akan mati setelah membuahi tungau betina. Tungau akan mati pada suhu sedang (moderate temperatur). Pada suhu 50 oCelcius di luar hospes, baik pada udara kering maupun lembab, tungau akan mati dalam 10 menit. Pada suhu 25 oCelcius tungau bertahan hidup selama 3 hari pada kelembaban relatif 90 derajat. Periode paling lama untuk tungau bertahan di luar kulit manusia adalah 14 hari pada udara lembab untuk tungau dengan 12o Celcius. Sedangkan pada suhu yang lebih rendah kemampuan hidup menurun (Mellanby, 1977).

Seluruh siklus hidupnya mulai dari telur sampai bentuk dewasa memerlukan waktu antara 8-12 hari. Skabies umumnya menyerang bagian lipatan tubuh. Gejala gatal-gatal, menyerang pada bagian kulit dimalam hari. Penyakit skabies, disebabkan faktor kebersihan yang kurang dipelihara secara baik. Alat tidur berupa kasur, sprei, bantal, tempat tidur dan kondisi kamar yang pengab, dapat memicu terjadinya gatal-gatal (Siswono, 2005). Penyakit gatal-gatal ini mudah menyerang siapapun yang jarang mandi. Karena itu, jika ingin menghindar dari serangan penyakit gatal-gatal, maka harus menjaga kebersihan. Bahkan skabies dapat menjangkit siapa saja yang bersentuhan tubuh dengan penderita(Siswono, 2005). Skabies sering dikaitkan sebagai penyakitnya anak pesantren alasannya karena anak pesantren suka/gemar bertukar, pinjam meminjam pakaian, handuk, sarung, bahkan bantal, guling dan kasurnya kepada sesamanya, sehingga disinilah kunci akrabnya penyakit ini dengan dunia pesantren (Handri, 2008)

CARA PENULARAN 1. Kontak langsung (kontak dengan kulit), misalnya berjabat tangan, tidur bersama dan hubungan seksual. 2. Kontak tak langsung (melalui benda), misalnya pakaian, handuk, sprei, bantal, dan lain – lain. Penyakit ini sangat erat kaitannya dengan kebersihan perseorangan dan lingkungan, atau apabila banyak orang yang tinggal secara bersama-sama disatu tempat yang relative sempit. Apabila tingkat kesadaran yang dimiliki oleh banyak kalangan masyarakat masih cukup rendah, derajat keterlibatan penduduk dalam melayani kebutuhan akan kesehatan yang masih kurang, kurangnya pemantauan kesehatan oleh pemerintah, faktor lingkungan terutama masalah penyediaan air bersih, serta kegagalan pelaksanaan program kesehatan yang masih sering kita jumpai, akan menambah panjang permasalahan kesehatan lingkungan yang telah ada (Benneth, 1997). Penularan skabies terjadi ketika orang-orang tidur bersama di satu tempat tidur yang sama di lingkungan rumah tangga, sekolah-sekolah yang menyediakan fasilitas asrama dan pemondokan, serta fasiltas-fasilitas kesehatan yang dipakai oleh masyarakat luas. Di Jerman terjadi peningkatan insidensi, sebagai akibat kontak langsung maupun tak langsung seperti tidur bersama (Meyer, 2000).

Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Scabies Banyak faktor yang menunjang perkembangan penyakit ini, antara lain sosial ekonomi yang rendah, hygiene yang buruk, hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan, perkembangan demografis serta ekologis. Penyakit skabies disebut juga penyakit masyarakat karena mudah menular dan sangat cepat perkembangannya, terutama di tempat yang padat penduduk (Rahariyani, 2007).

PATOFISIOLOGI Kutu scabies dapat menyebabakan gejala transien pada manusia, tetapi mereka bukan penyebab infestasi persisten. Cara penularan yang paliang efesien adalah melalui kontak langsuang dan lama dengan seorang individu yang terinfeksi. Kutu scabies dapat bertahan hinga tiga hari pada kulit manusia sehinga media seperti tempat tidur atau pakayan merupakan sumber alternatif untuk terjadinya suatu penularan. Siklus hidup dari kutu berlangsung 30 hari dan di habiskan dalam epidermis manusia. Setelah melakukan kopulasi, kutu jantan akan mati dan kutu betina akan membuat liang kedalam lapisan kulit dan meletakkan total 60-90 telur. Telur yang menetas membutuhkan 10 hari untuk menjadi larva dan kutu biasa. Kurang dari 10% dari telur yang dapat menghasilkankutu biasa. Kutu skabies kemudian bergerak melalui lapisan atas kulit dengan mengeluarkan protease yang mendegradasi stratum korneum. Kotoran yang tertingal saat mereka melakukan perjalanan melalui epidermis, menciptakan kondisi klinis lesi yang diakui sebagai liang. Populasi pasien tertentu dapat rentan terhadap penyakit akabies, termasuk pasien dengan gangguan imunodefisiensi primer dan penurunan respon imun sekunder terhadap terapi obat, dan gizi buruk. Kondisi lainnya adalah gangguan motorik akibat kerusakaan saraf yang menyebabkan ketidak mampuan untuk mengaruk dalam menanggapi pruritus sehinga me nonaktifkan utilitas mengaruk untuk menghilangkan kutu pada epidermis dan menghancurkan liang yang dibuat oleh kutu betina.

MANIFESTASI KLINIS Gejala yang dapat ditimbulkan pada penyakit Scabies adalah gatal pada malam hari karena aktivitas tungau yang lebih lembab dan panas. Bintik-bintik yang panas yang menonjol berwarna kemerah-merahan dan bernanah jika terinfeksi. Adanya terowongan pada tempat predileksi yang berwarna putih atau keabu- abuan,terbentuk impetigo dan purunkulosis, ditemukannya papul, vesikel, urtika. Pada daerah garukan dapat timbul erosi, ekskresi, krusta dan infeksi sekunder. Gatal pada malam hari Menyerang bagian tubuh secara berkelompok Tempat predileksi : stratum korneum yang tipis, misalnya sela-sela jari tangan – kaki, pergelangan tangan kaki, telapak tangan kaki, setiap lipatan tubuh, bokong, genitalia. Adanya terowongan (kunikulus) pada tempat predileksi yang berwarna putih keabu-abuan, bentuk garis lurus atau berkelok-kelok, panjang 1 cm dengan ujung terowongan ditemukan papul atau vesikula

2 dari 4 tanda cardinal, yaitu sebagai berikut : Pruritus noktuma (gatal pada malam hari) karena aktivitas tungau lebih tinggi pada suhu yang lembab dari pada panas. Umumnya ditemukan pada sekelompok manusia, misalnya mengenai seluruh anggota keluarga. Adanya terowongan (kunikulus) pada tempat-tempat predileksi yang berwarna putih atau keabu-abuan, berbentuk garis lurus atau berkelok, rata-rata panjang 1 cm, pada ujung menjadi polimorfi (pustul, ekskoriasi). Tempat predileksi biasanya daerah dengan stratum korneum tipis, yaitu sela-sela jari tangan, pergelangan tangan bagian volar, siku bagian luar, lipat ketiak bagian depan, areola mammae dan lipat glutea, umbilicus, bokong, genitalia eksterna, dan perut bagian bawah. Pada bayi dapat menyerang bagian telapak tangan dan telapak kaki bahkan seluruh permukaan kulit. Pada remaja dan orang dewasa dapat timbul pada kulit kepala dan wajah. Menemukan tungau merupakan hal yang paling diagnostk. Dapat ditemukan satu atau lebih stadium hidup tungau ini. Pada pasien yang selalu menjaga hygiene, lesi yang timbul hanya sedikit sehingga diagnosis kadang kala sulit ditegakkan. Jika penyakit berlangsung lama, dapat timbul likenifikasi, impetigo, dan furunkulosis.  

PEMERIKSAAN PENUNJANG Diagnosa skabies perlu dipertimbangkan apabila ditemukan riwayat gatal, terutama pada malam hari, mungkin juga ditemukan pada anggauta keluarga yang lain, dan terdapatanya lesi polimorf terutama pada tempat predileksi. Diagnosis pasti ditegakkan dengan ditemukannya tungau dengan pemeriksaan mikroskop, yang dapat dilakukan dengan berbagi cara yaitu: 1. Kerokan kulit Papul atau kanalikuli yang utuh ditetesi minyak mineral atau KOH 10% lalu dilakukan kerokan dengan menggunakan scalpel steril yang bertujuan untuk mengangkat atap papula atau kanalikuli. Bahan penelitian diletakkan di gelas objek dan ditutup dengan kaca penutup lalu diperiksa dibawah mikroskop. Pada skabies klasik, sering tidak dijumpai tungau karena sedikitnya jumlah tungau. Kegagalan untuk menemukan tungau tidak dapat menyingkirkan diagnosis scabies 2. Mengambil tungau dengan jarum Bila menemukan terowongan, jarum suntik yang runcing ditusukkan ke dalam terowongan yang utuh dan digerakkan secara tangensial ke ujung lainnya kemudian dikeluarkan. Bila positif, tungau terlihat pada ujung jarum sebagai parasit yang sangat kecil dan transparan. Cara ini mudah dilakukan tetapi perlu keahlian tinggi. 3. Tes tinta pada terowongan ( Burrow ink test ) Identifikasi terowongan bisa dibantu dengan cara mewarnai daerah lesi dengan tinta warna hitam. Papul skabies dilapisi dengan tinta cina, dibiarkan selama 20-30 menit. Setelah tinta tersebut dibersihkan dengan kapas alkohol, terowongan tersebut akan terlihat lebih gelap dibanding kulit disekitarnya, karena akumulasi tinta dalam terowongan. Tes akan dinyatakan positif bila terbentuk gambaran kanikula yang khas berupa garis menyerupai bentuk zig-zag.

Membuat biopsi irisan ( Epidermal shave biopsi ) Diagnosis pati dapat melalui identifikasi tungau, telur atau skibala melalui mikroskopik. Ini dilakukan dengan cara menjepit lesi dengan ibu jari dan telunjuk kemudian diiris tipis, dan dilakukan irisan superficial secara menggunakan pisau dan berhati-hati melakukannya agar tidak berdarah. Kerokan tersebut kemudian diletakkan di atas kaca objek dan ditetesi dengan minyak mineral yang kemudian diperiksa dibawah mikroskop. tampak proses inflamasi ringan serta edema stratum granulosum dan sedikit infiltrasi perivaskular. Uji tetrasiklin Pada lesi dioleskan salep tetrasiklin yang akan masuk ke dalam kanalikuli. Setelah dibersihkan dengan menggunakan sinar ultraviolet dari lampu Wood, tetrasiklin tersebut akan memberikan fluoresensi kuning keemasan pada kanalikuli.  

PENATALAKSANAAN PENATALAKSANAAN MEDIS Jenis obat topikal: Belerang endap (sulfur presipitatum) 4-20 % dalam bentuk salep atau krim. Pada bayi dan orang dewasa sulfur presipitatum 5% dalam minyak sangat aman efektif. Kekurangannya ialah pemakaian tidak boleh kurang dari tiga hari karena tidak efektif terhadap stadium telur, berbau, mengotori pakaian, dan dapat menimbulkan iritasi. Emulsi benzil-benzoate 20-25 % efektif terhadap semua stadium, diberikan setiap malam selama 3 hari. Obat ini sulit diperoleh, sering memberi iritasi, dan kadang-kadang semakin gatal setelah dipakai. Gama benzena heksaklorida (gameksan=gammexane) 1 % dalam bentuk krim atau losio tidak berbau dan tidak berwarna, termasuk obat pilihan karena efektif terhadap semua stdium, mudah digunakan, dan jarang memberi iritasi. Pemberiannya hanya cukupt sekali setiap 8 jam. Jika masih ada gejala ulangi seminggu kemudian. Pengguanaan yang berlebihan dapat menimbulkan efek pada sistem saraf pusat. Pada bayi dan anak-anak jika digunakan berlebihan , dapat menimbulkan neurotoksisitas. Obat ini tidak aman digunaka untuk ibu menyusui dan wanita hamil.

Benzilbenzoat (krotamiton) Tersedia 10 % dan 25% dalam krim atau losio mempunyai dua efek sebagai antiskabies dan antigatal. Harus dijauhkan dari mata, mulut, dan uretra. Krim (eurax) hanya efektif pada 50-60 % pasien. Digunakan selama 2 malam beruturut-turut dan dibersihkan setelah 24 jam pemakaian terakhir, kemudian digunakan lagi 1 minggu kemudian. Obat ini disapukan ke badan dari leher ke bawah. Penggunaan berlebihan dapat menyebabkan iritasi. Bila digunakan untuk bayi dan anak-anak harus di tambahkan air 2-3 bagian. Permethrin Dalam bentuk krim 5 % sebagai dosis tunggal. Pengguanaanya selama 8-12 jam dan kemudian dicuci bersih-bersih. Merupakan obat yang paling efektif dan aman karena sangat mematikan untuk parasit S. Scabiei dan memiliki toksisitas rendah pada manusia. Pengobatan pada skabies krustosa sama dengan skabies klasik, hanya perlu ditambahkan salep keratolitik. Skabies subungual susah diobati. Bila didapatkan infeksi sekunder perlu diberikan antibiotik sistemik

PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN Mencuci bersih, bahkan sebagian ahli menganjurkan dengan cara direbus, handuk, seprai maupun baju penderita skabies, kemudian menjemurnya hingga kering. Menghindari pemakaian baju, handuk, seprai secara bersama-sama. Mengobati seluruh anggota keluarga, atau masyarakat yang terinfeksi untuk memutuskan rantai penularan. Mandi dengan air hangat dan sabun untuk menghilangkan sisa-sisa kulit yang mengelupas dan kemudian kulit dibiarkan kering. Gunakan pakaian dan sprei yang bersih, semua perangkat tidur, handuk dan pakaian yang habis dipakai harus dicuci dengan air yang sangat panas kalau perlu direbus dan dikeringkan dengan alat pengering panas. Menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat, ruangan jangan terlalu lembab dan harus terkena sinar matahari serta menjaga kebersihan diri anggota keluarga dengan baik.

KOMPLIKASI Bila skabies tidak diobati selama beberapa minggu atau bulan, dapat timbul dermatitis akibat garukan. Erupsi dapat berbentuk impetigo, ektima, sellulitis, limfangitis, dan furunkel.Infeksi bakteri pada bayi dan anak kecil yang diserang scabies dapat menimbulkan komplikasi pada ginjal. Dermatitis iritan dapat timbul karena penggunaan preparat anti skabies yang berlebihan, baik pada terapi awal ataupun pemakaian yang terlalu sering. Dermatitis iritan dapat timbul karena penggunaan preparat anti skabies yang berlebihan, baik pada terapi awal atau dari pemakaian yang terlalu sering. Salep sulfur, dengan konsentrasi 15% dapat menyebabkan dermatitis bila digunakan terus menerus selama beberapa hari pada kulit yang tipis. Benzilbenzoat juga dapat menyebabkan iritasi bila digunakan 2 kali sehari selama beberapa hari, terutama di sekitar genetalia pria. Gamma benzena heksaklorida sudah diketahui menyebabkan dermatitis iritan bila digunakan secara berlebihan.selain itu dapat terjadi sebagai berikut : Urtikaria Urtikaria adalah reaksi dari pembuluh darah berupa erupsi pada kulit yang berbatas tegas dan menimbul (bentol), berwarna merah, memutih bila ditekan, dan disertai rasa gatal.Urtikaria dapat berlangsung secara akut, kronik, atau berulang. Urtikaria akut umumnya berlangsung 20 menit sampai 3 jam, menghilang dan mungkin muncul di bagian kulit lain.

Infeksi sekunder Folikulitis Folikulitis adalah peradangan pada selubung akar rambut (folikel). Pada kulit yang terkena akan timbul ruam, kemerahan dan rasa gatal. Di sekitar folikel rambut tampak beruntus-beruntus kecil berisi cairan yang bisa pecah lalu mengering dan membentuk keropeng. Furunkel Furunkel (bisul) adalah infeksi kulit yang meliputi seluruh folikel rambut dan jaringan subkutaneus di sekitarnya.Paling sering ditemukan di daerah leher, payudara, wajah dan bokong.Akan terasa sangat nyeri jika timbul di sekitar hidung atau telinga atau pada jari-jari tangan.Furunkel berawal sebagai benjolan keras bewarna merah yang mengandung nanah. Lalu benjolan ini akan berfluktasi dan ditengahnya menjadi putih atau kuning (membentuk pustula). Bisul bisa pecah spontan atau mengeluarkan nanahnya, kadang mengandung sedikit darah. Infiltrat Eksema infantum Eksema atau Dermatitis atopik atau peradangan kronik kulit yang kering dan gatal yang umumnya dimulai pada awal masa kanak-kanak.Eksema dapat menyebabkan gatal yang tidak tertahankan, peradangan, dan gangguan tidur.  

ASUHAN KEPERAWATAN ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS PENGKAJIAN 1. Identitas Pasien Nama : Jenis Kelamin : Usia : Tanggal Lahir : Alamat : Pekerjaan : Status perkawinan : Tanggal masuk RS : Diagnosa :

RIWAYAT KESEHATAN Keluhan utama Keluhan utama Pada pasien scabies biasannya terdapat lesi dikulit dan merasakan gatal terutama pada malam hari, gatal pada malam hari karena aktivitas tungau yang lebih pada tempat yang lembab dan panas. Ada nya bintik-bintik yang terasa panas yang menonjol berwarna kemerah-merahan dan bernanah jika terinfeksi. Adanya terowongan pada tempat predileksi yang berwarna putih atau keabu-abuan, terbentuk impetigo dan purunkulosis, ditemukannya papul, vesikel, urtika. Pada daerah garukan dapat timbul erosi, ekskresi, krusta dan infeksi sekunder. Pada anak penderita scabies biasanya terdapat lesi dikulit di seluruh tubuh terutama pada kulit yang tipis seperti kulit kepala, wajah, leher, telepak tangan dan kaki. Anak juga merasakan gatal terutama pada malam hari karena S.scabiei bekerja membuat terowongan pada malam hari dan S.scabiei senang dengan suhu yang lembab dan panas.

Riwayat Kesehatan Sekarang Pasien biasanya mulai merasakan gatal yang memanas dan kemudian menjadi edema karena garukan akibat rasa gatal yang sangat hebat sehingga pasien selalu menggaruk yang menyebabkan timbulnya rasa nyeri pada bagian bekas garukan. Gatal biasanya dirasakan pada malam hari yang menyebabkan pasien merasa gelisah. Biasanya pasien terlihat letih dan lesu serta tidak bersemangat. Scabies biasanya banyak menyerang bagian tubuh dengan stratum korneum yang tipis, misalnya sela-sela jari tangan – kaki, pergelangan tangan kaki, telapak tangan kaki, setiap lipatan tubuh, bokong, genitalia. Biasanya adanya terowongan (kunikulus) pada tempat predileksi yang berwarna putih keabu-abuan, bentuk garis lurus atau berkelok-kelok, panjang 1 cm dengan ujung terowongan ditemukan papul atau vesikula. Ada nya bintik-bintik yang terasa panas yang menonjol berwarna kemerah-merahan dan bernanah jika terinfeksi. Riwayat Kesehatan Sebelumnya Biasanya pasien pernah memiliki riwayat alergi atau pernah menderita penyakit scabies sebelumnya. Riwayat tinggal di tempat yang kotor dan lembab, dan riwayat tinggal bersama pasien yang pernah menderita scabies sebelumnya.Riwayat pasien pernah bergonta ganti pakaian dengan orang lain,dan juga pasien suka memakai baju secara bersama. Riwayat Kesehatan Keluarga Scabies merupakan penyakit menular, sehingga apabila ada anggota keluarga yang terkena scabies akan menularkan ke anggota keluarga yang lain.  

PEMERIKSAAN FISIK Pengkajian Persistem Keadaan Umum : Biasanya baik Tingkat kesadaran : Biasanya Composmentis Tanda – tanda vital : Biasanya normal dan terkadang bisa naik Sistem Integumen Adanya terowongan (kunikulus) pada tempat-tempat predileksi yang berwarna putih atau keabu-abuan, berbentuk garis lurus atau berkelok, rata-rata panjang 1cm, pada ujung terowongan itu ditemukan papul atau vesikel. Jika timbul infeksi sekunder ruam kulitnya menjadi polimorf (pustul, ekskoriosi dan lain-lain). Menemukan tungau, dengan membuat kerokan kulit pada daerah yang berwarna kemerahan dan terasa gatal. Kerokan yang dilakukan agak dalam hingga kulit mengeluarkan darah karena sarcoptes betina bermukim agak dalam dikulit. Dapat ditemukan satu atau lebih stadium hidup tungau ini.   Kepala : inspeksi:Kadang ditemukan bula Dada : inspeksi:Kadang ditemukan bula Punggung : inpeksi:Kadang ditemukan bula dan luka decubitus Ekstremitas : inspeksi:Kadang ditemukan bula dan luka dekubitus     

POLA KESEHATAN Pola Latihan / Aktivitas Pasien yang terkena scabies akan menjadi malas melakukan kegiatan sehari-hari seperti mandi, makan, bermain, dll karena anak focus terhadap rasa gatal dan nyeri yang dirasakan Pola Istirahat Tidur Pada pasien scabies terjadi gangguan pola tidur akibat gatal yang hebat pada malam hari. Pola Persepsi Kognitif Pada pasien scabies tidak terjadi gangguan terhadap pola kognitif perceptualny Pola Persepsi Diri Pada pasien yang terkena scabies akan menjadi kurang percaya diri dan malu akibat gatal-gatal, kulit bintik-bintik dan mengelupas sehingga pasien lebih banyak menyendiri dan menunduk serta menarik diri dari kehidupan sosial. Pasien biasanya tidak mau berinteraksi dengan orang lain. Pola Koping dan Toleransi stress Kehilangan atau perubahan yang terjadi  pada penderita scabies adalah pasien malas untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Sehingga masalah utama yang terjadi selama pasien sakit, pasien selalu merasa gatal, dan pasien menjadi malas untuk bermain, bersosialisasi. Pola Hubungan Peran Pada anak yang terkena scabies membutuhkan dukungan dari orang tua atau orang terdekat karena kebanyakan penderita scabies kepercayaan dirinya kurang akibat dari adanya gatal-gatal, kulit bintik-bintik dan mengelupas. Dukungan dari orang tua akan meningkatkan kepercayaan diri anak dan anak dapat cepat sembuh. Pola Keyakinan Intensitas beribadahnya menjadi berkurang dan tidak bisa maksimal

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK Kerokan kulit Papul atau kanalikuli yang utuh ditetesi minyak mineral atau KOH 10% lalu dilakukan kerokan dengan menggunakan scalpel steril yang bertujuan untuk mengangkat atap papula atau kanalikuli. Bahan penelitian diletakkan di gelas objek dan ditutup dengan kaca penutup lalu diperiksa dibawah mikroskop. Pada skabies klasik, sering tidak dijumpai tungau karena sedikitnya jumlah tungau. Kegagalan untuk menemukan tungau tidak dapat menyingkirkan diagnosis skabies Mengambil tungau dengan jarum Bila menemukan terowongan, jarum suntik yang runcing ditusukkan ke dalam terowongan yang utuh dan digerakkan secara tangensial ke ujung lainnya kemudian dikeluarkan. Bila positif, tungau terlihat pada ujung jarum sebagai parasit yang sangat kecil dan transparan. Cara ini mudah dilakukan tetapi perlu keahlian tinggi. Tes tinta pada terowongan ( Burrow ink test ) Identifikasi terowongan bisa dibantu dengan cara mewarnai daerah lesi dengan tinta warna hitam. Papul skabies dilapisi dengan tinta cina, dibiarkan selama 20-30 menit. Setelah tinta tersebut dibersihkan dengan kapas alkohol, terowongan tersebut akan terlihat lebih gelap dibanding kulit disekitarnya, karena akumulasi tinta dalam terowongan. Tes akan dinyatakan positif bila terbentuk gambaran kanikula yang khas berupa garis menyerupai bentuk zig- zag.

Membuat biopsi irisan ( Epidermal shave biopsi ) Diagnosis pati dapat melalui identifikasi tungau, telur atau skibala melalui mikroskopik. Ini dilakukan dengan cara menjepit lesi dengan ibu jari dan telunjuk kemudian diiris tipis, dan dilakukan irisan superficial secara menggunakan pisau dan berhati-hati melakukannya agar tidak berdarah. Kerokan tersebut kemudian diletakkan di atas kaca objek dan ditetesi dengan minyak mineral yang kemudian diperiksa dibawah mikroskop. tampak proses inflamasi ringan serta edema stratum granulosum dan sedikit infiltrasi perivaskular. Uji tetrasiklin Pada lesi dioleskan salep tetrasiklin yang akan masuk ke dalam kanalikuli. Setelah dibersihkan dengan menggunakan sinar ultraviolet dari lampu Wood, tetrasiklin tersebut akan memberikan fluoresensi kuning keemasan pada kanalikuli.

ANALISA DATA No Analisa Data Etiologi Masalah 1. Ds: pasien mengeluh kulit nya memerah dan terdapat edema pasien mengeluh merasakan gatal pada bagian sela-sela jari tangan – kaki, pergelangan tangan kaki, telapak tangan kaki, setiap lipatan tubuh, bokong, genitalia pasien mengeluh banyak terdapat ruam-ruam pada kulit pasien mengeluh terdapat nanah pada bagian kulit yang sakit Penurunan imunologi Gangguan integritas kulit

Do: - kulit pasien tampak memerah dan terdapat ruam serta lesi dan nanah - tampak ada terowongan-terowongan pada kulit pasien - pada pemeriksaan penunjang di dapatkan Kerokan kulit sering tidak dijumpai tungau karena sedikitnya jumlah tungau. Kegagalan untuk menemukan tungau tidak dapat menyingkirkan diagnosis skabies Mengambil tungau dengan jarum Bila positif, tungau terlihat pada ujung jarum sebagai parasit yang sangat kecil dan transparan. Tes tinta pada terowongan ( Burrow ink test ) Tes akan dinyatakan positif bila terbentuk gambaran kanikula yang khas berupa garis menyerupai bentuk zig-zag. Membuat biopsi irisan ( Epidermal shave biopsi ) tampak proses inflamasi ringan serta edema stratum granulosum dan sedikit infiltrasi perivaskular. tetrasiklin tersebut akan memberikan fluoresensi kuning keemasan pada kanalikuli

- pasien mengeluh tidak mengetahui penyakit yang terjadi 2. Ds: - pasien mengeluh tidak mengetahui penyakit yang terjadi - pasien mengeluh kebingungan - pasien mengeluh tidak tahu tentang kebersihan berpakaian Do: - pasien terlihat kurang rapi - pasien terlihat agak kotor dan kusam - Pasien tampak terlihat kebingungan Keterlambatan informasi Defisiensi pengetahuan

3. Ds: -pasien mengeluh tidak nyaman dengan kulit nya pasien mengeluh adanya rasa perih akibat bekas garukan pada bagian yang gatal pasien mengeluh tidak merasa nyaman akibat gatal yang dirasakan pasien mengeluh rasanya hanya ingin untuk menggaruk kulitnya yang gatal Do: pasien terlihat tidak nayaman dengan keadaanya pasien terlihat sering menggaruk dan memegang bagian yang gatal kulit pasien terlihat memerah akibat garukan Bekas garukan Gangguan rasa nyaman

DIAGNOSA KEPERAWATAN Gangguan integritas kulit b/d infeksi tungau Difesiensi pengetahuan b/d keterlambatan informsi Gangguan rasa nyaman b/d bekas garukan

INTERVENSI KEPERAWATAN O Diagnosa keperawatan Noc (tujuan dan kriteria hasil) Intervensi (NIC) 1 Gangguan integritas kulit b/d infeksi tungau   Tujuan : Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan diharapkan lapisan kulit klien terlihat normal Kriteria Hasil : 1.Integritas kulit yang bak dapat dipetahankan (sensasi, elastisitas, temperatur) 2.Tidak ada luka atau lesi pada kulit 3.Mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembapan kulit serta perawatan alami 4.Perfusi jaringan baik 1.Anjurkan pasien menggunakan pakaian yang longgar 2.Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering 3.Monitor kulit akan adanya kemerahan 4.Mandikan pasien dengan air hangat dan sabun 5.Kobalorasi dengan dokter untuk pemberian obat preparat antiseptic sesuai program

2 Defisiensi pengetahuan   Tujuan : Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan diharapkan klien tidak kurangnya pengetahuan dalam menghadapi penyakitnya Kriteria hasil: 1.pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penykit,kondisi,prognosis dan program pengobatan 2.pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secra benar 3.pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya 1.jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hubungan dengan anatomi dan fisiologi dengan cara tepat 2.gambarkab tanda dan gejala yang bisa muncul pada penyakit dengan cara yang tepat 3.sediakan informasi pada pasien tentang kondisi dengan cara yang tepat 4.diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi 3 Gangguan rasa nyaman b/d bekas garukan Tujuan: setelah dilakukan asuhan keperawatan pasien dapat merasakan nyaman Kriteri hasil: 1.Mampu mengontrol kecemasan 2.Status lingkungan yang nyaman 3.Agresi pengendalian diri 1.Gunakan pendekatan yang menengkan 2.Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien 3.Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan 4.Instruksikan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi 5. kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat mengurangi kecemasan