ATTITUDE (SIKAP) -PERSEPSI SOSIAL PERTEMUAN 10

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENGANTAR PSIKOLOGI SOSIAL
Advertisements

PENDEKATAN KOGNITIF UNTUK MEMPERSUASI
Persepsi dan Pengambilan Keputusan Individual
Psikologi Sosial V yeniwidyastuti/081012
SELF CONCEPT (KONSEP DIRI)
PERSEPSI.
Di Sampaikan Pada Perkuliahan
PERTEMUAN VI : MENYUSUN PERTANYAAN
Social Learning Theory
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
Pembentukan Sikap Dan Tingkah Laku
PERSUASI Seni Mengubah Sikap
ATTITUDE(SIKAP) Oleh : Sulis Mariyanti
ATTITUDE(SIKAP) & PERSEPSI SOSIAL Oleh : Sulis Mariyanti
PENGKONDISIAN OPERAN (lanjutan) (sumber: Ormrod,…)
PERSUASI Pertemuan 6 Matakuliah : Komunikasi Interpersonal
YENI WIDYASTUTI, S.Sos., M.Si
Cognitive Dissonance Theory
PERILAKU PETANI Sub Pokok Bahasan Ini Mempelajari Teori Perilaku Manusia Dan Faktor Yang Berkorelasi Dng Perilaku Manusia BY : SUTRISNO.
Perasaan terhadap Pekerjaan, Organisasi dan Orang
KONSEP-KONSEP PERILAKU
PERTEMUAN 7 (OCT, 15TH, Yeni Widyastuti)
ATTITUDE(SIKAP) Oleh : Sulis Mariyanti
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA..
Cognitive Dissonance Theory
PROSES MENDENGARKAN AKTIF
PERILAKU.
SIKAP KONSUMEN RENY YUNIASANTI.
KONSEP DIRI & TEORI JOHARI WINDOWS
Persepsi Benda dan Persepsi Sosial
THEORY OF REASONED ACTION
Psi Kepribadian II: Albert Bandura
THEORY OF REASONED ACTION
DISTORSI PESAN dalam KOMUNIKASI ORGANISASI Pertemuan 12
Lingkup Kajian Psikologi Sosial
Persepsi Interpersonal dan Atribusi
THEORY OF REASONED ACTION
Konsep Diri By : Afrira Esa Putri.
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
Persepsi tentang orang dan atribusi
MOTIVASI BELAJAR Fungsi Motivasi Dalam Belajar Fungsi Motivasi
PERTEMUAN VII : SOCIAL PERCEPTION Oleh : Sulis Mariyanti
PERILAKU PETANI Sub Pokok Bahasan Ini Mempelajari Teori Perilaku Manusia Dan Faktor Yang Berkorelasi Dng Perilaku Manusia BY : SUTRISNO.
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
LEARNING.
Pembentukan dan Perubahan Sikap Konsumen
MOTIVASI BELAJAR Fungsi Motivasi Dalam Belajar Fungsi Motivasi
Pengantar Pengertian Komponen Disonansi kognitif
PERTEMUAN V: ATTITUDE(SIKAP) Oleh : Sulis Mariyanti
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA..
Dalam psikologi sosioal
NOVENDAWATI WAHYU SITASARI MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN
AGRESI, FRUSTRASI & KONFLIK PERTEMUAN 12 NOVENDAWATI WAHYU SITASARI
PERILAKU DALAM ORGANISASI
SOCIL PERCEPTION DAN SOCIAL INFLUENCE NOVENDAWATI WAHYU SITASARI
ADHI GURMILANG EFEK PERIKLANAN.
ATTITUDE/ SIKAP DALAM KOMUNIKASI PERSUASIF
Model dan Proses Komunikasi Persuasif
Persepsi dan Sikap Masyarakat terhadap Pelayanan Kesehatan
MOTIVASI BELAJAR Fungsi Motivasi Dalam Belajar Fungsi Motivasi
Consumer Attitude Formation and Change
Presented By: TIM IPE FK UNUD
«PERSEPSI dan MENDENGARKAN»
Cognitive Dissonance Theory
“Diri dalam Komunikasi”
KET. INTER-INTRA PERSONAL
KET. INTER-INTRA PERSONAL
Komunikasi Interpersonal 2
Komunikasi Interpersonal
MOTIVASI BELAJAR A.Fungsi Motivasi Dalam Belajar 1.Motivasi adl. Sesuatu yang paling mendasar yang harus ada dalam proses belajar karena hasil belajar.
Transcript presentasi:

ATTITUDE (SIKAP) -PERSEPSI SOSIAL PERTEMUAN 10 NOVENDAWATI WAHYU SITASARI MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mampu memahami, menjelaskan, dan menganalisa konsep attitude (sikap) -Persepsi Sosial

PENGERTIAN SIKAP Attitude (sikap) berbeda dengan Aptitude (bakat) Sikap merupakan ekspresi dari derajat penilaian kita pada suatu obyek sikap. Dasar penilaian /evaluasi sikap yaitu tentang info suatu obyek lebih didasarkan pada PREFERENSI individu evaluasi Suka Tidak Suka OBYEK SIKAP

Lanjutan… Menurut G.Allport, sikap memiliki 3 komponen : 1.Kognitif (belief, ide, konsep, pengetahuan) 2.Afektif (perasaan/emosi) 3.Konatif (kemauan/kecenderungan berT.L) Rangkuman pengertian sikap menurut Allport, Attitude are : 1.……learned (hasil proses belajar/bukan hasil keturunan) 2.……have referent (berhubungan dng obyek sikap yaitu dapat berupa manusia,aturan,ideologi dll) 3.….social learning (diperoleh krn interaksi sosial) 4.….readiness to respond (adanya kesiapan untuk bertindak)

5….affective (melibatkan perasaan positif,ragu-ragu, negatif) 6….very intensive (bisa dalam kadar kuat, le-mah) 7….have a time demension (berubah tergantung situasi ttt) 8….have a duration factor (tergantung faktor waktu) 9….are complex (sifatnya komplek, terkait dengan berbagai faktor persepsi,kognisi,dll) 10...are evaluations (ada penilaian dari responden) 11...are inferred (ada indikatornya)

Simpulan : ciri-ciri dari Sikap 1.Merupakan evaluasi seseorang tentang suatu obyek, kejadian,situasi yg memiliki 2 kutub yg bertolak belakang Like >< Dislike Pro >< Kontra Positif>< Negatif Setuju>< Tidak Setuju Misal : Setujukah Anda dengan penerapan Hukuman Mati di Indonesia ? Setujukah Anda dengan Aborsi?

CIRI-CIRI SIKAP (lanjutan) 2.Obyek sikap dapat berupa Orang /manusia Misal :Presiden RI, Mertua, Caleg Sesuatu yg abstrak (konsep) Misal :Aborsi,Hukuman mati,Perselingkuhan Entity (obyek yang ada/nyata) Misal : Perkuliahan on line, Sinetron 3.Sikap bukan /tidak sama dengan Belief SIKAP :evaluasi yg berupa perasaan individu tentang suatu obyek/kejadian BELIEF (keyakinan) : berupa pikiran2 (proses kognitif) yg melibatkan obyek dengan atribut2nya

Lanjutan… 4.Sikap dianggap penting,karena diasumsikan men- dasari T.L seseorang Jadi sikap Positif atau Negatif , diramalkan T.Lnya akan sesuai dengan sikapnya. Akan tetapi pada kenyataannya tdk selalu demikian Misal : Sikap + pada perkawinan campuran (antar etnis) tetapi tidak setuju (-), bila anaknya menikah dengan suku yg berbeda. 5.Sikap merupakan ekspresi seseorang yang berupa kesimpulan evaluasi thd obyek ttt.

FAKTOR YG BERPERAN DALAM MENGUBAH SIKAP I.SUMBER PESAN / INFORMASI Kredibilitas sumber info Attractiveness sumber info II.ISI PESAN /INFORMASI Sugestion Appeals to fear One sided >< two sided III.PENERIMA INFO Influence Ability Selective Attention & Interpretation Immunization

I.SUMBER INFORMASI A.KREDIBILITAS SUMBER INFORMASI Yaitu sejauh mana sumber informasi/pesan tsb dapat dipercaya, sehingga sikap berubah/tidak berubah. Hal yang menentukan kredibilitas : Keahlian & kemampuan sumber info Kejujuran sumber info,dll Contoh : Mengapa Jokowi dipilih mjd Gubernur DKI ? B.ATTRACTIVENESS SUMBER INFORMASI Yaitu sejauh mana sumber info tsb menarik? Sumber info efektif, antara lain, bila menarik secara fisik, sangat disukai, sangat mirip dng si penerima Contoh : Rano Karno dipilih jadi bintangnya si Doel ?

II.ISI INFORMASI A.SUGESTION Yaitu suatu pernyataan yg diterima & mampu mempengaruhi individu Pesan didisain dng suatu “harapan” atau “keyaki- nan”, shg individu termotivasi menerimanya. Pesan diberikan oleh tokoh yang “pantas” memberi sugesti (prestige sugestion) Contoh :Megawati mengutip kata-kata Bung Karno B.APPEALS TO FEAR Yaitu suatu pernyatan/seruan dengan tujuan me- nakut-nakuti. Contoh : Awas Tikungan, Ngebut....Maut

Lanjutan… Seruan tsb tidak selalu berhasil.Bila terlalu kuat  orang bisa “defensive” atau “avoidance” Contoh : Merokok menyebabkan kanker Sex bebas menyebabkan aids Appeals (seruan) akan meningkat dampaknya, jika disertai sugesti tentang cara menghindari konse- kuensi yg ditakuti. C.ONE SIDED >< TWO SIDED One sided (info dari satu pihak), lebih efektif jika individu telah memiliki sikap “favorable” (senang) atau netral terhadap obyek ttt. Two sided (informasi dari 2 pihak), lebih efektif jika individu bersikap “unfavorable” & memiliki info le- bih banyak tentang obyek ttt.

III.PENERIMA INFORMASI Hal-hal yang berperan mengubah sikap penerima info: A.INFLUENCE ABILITY Bukan karena kepribadian ttt, melainkan ada orang yg lebih mudah dan sukar dipengaruhi Orang akan mudah dipengaruhi, apabila info tsb paling sering didengar/dilihat.Misal : melalui iklan berulang-ulang. Anak-nak lebih mudah dipengaruhi, dibandingkan dengan orang dewasa. Tingkat pendidikan tinggi lebih sulit dipengaruhi daripada tingkat pendidikan rendah.

Lanjutan…. B.SELECTIVE ATTENTION & INTERPRETATION Apakah info tsb akan mempengaruhi penerima, tergantung bagiamana individu menyeleksi & menginterpretasi info tsb. Yang terpenting tergantung pada “apakah info tsb hadir pertama kali” Info yg sangat bertolak belakang dng sikapnya akan menghasilkan COGNITIVE DISSONANCE, dan individu cenderung menghindar / melarikan diri dari info yg tidak cocok tsb Misal : Setuju (sikap) merokok itu tidak sehat, tetapi menjadi perokok berat

Lanjutan…. Untuk menurunkan DISONANSI, dengan memberi penekanan pada hal-hal yg cocok dengan sikap Misal :Setuju KB 2 anak cukup, tetapi tidak mau ber KB perlu menggunakan kaidah2 agama,nilai adat C.IMMUNIZATION Lumsdaine & Janis menyatakan, bahwa lebih mudah INFO Counter info lebih resistance ONE SIDED TWO SIDED

Lanjutan… Mc.Guire menyatakan : INFO sempat mengolah Terlatih defensif sikap imun Two sided

SIKAP & PRASANGKA SIKAP & PRASANGKA Prasangka (Prejudice): Yaitu sikap yg melibatkan perasaan2 negatif thd obyeknya Ciri-ciri terpenting dari prasangka : Evaluasi/penilaian thd obyek lbh didasarkan pada stereotipe,bukan pada fakta-fakta yg tersedia mengenai obyek tsb. Misal: kenalan dengan orang Batak  Kasar Terjadi “over generalisasi” terhadap ciri-ciri obyek prasangka. Misal : setiap orang Batak kasar

Lanjutan… 4.Sulit diubah berdasarkan pengetahuan/fakta2 baru mengenai obyeknya, serta adanya keengganan untuk verifikasi 5. Menempatkan obyek prasangka dalam posisi yg tidak menguntungkan. Sikap & Prasangka merupakan hasil PROSES BELAJAR melalui pengalaman (keluarga, masyarakat, pendidikan pengetahuan) yg mengajarkan fakta-fakta tertentu mengenai obyek sikap/ pra- sangka.

COGNITIVE RESPONS ANALYSIS THEORY TEORI – TEORI SIKAP LEARNING THEORY CONSISTENCY THEORY COGNITIVE RESPONS ANALYSIS THEORY

TEORI-TEORI SIKAP A.LEARNING THEORY 1.CLASSICAL CONDITIONING Sikap terbentuk, sesuai dengan situasi “pleasant / unpleasant” terhadap obyek /orang yg ditemui PLEASANT  Sikap + UNPLEASANT  Sikap – 2. INSTRUMENTAL CONDITIONING Reward/punishment merupakan konsekuensi dari ekspresi sikap yg ditampilkan : SIKAP +  senyum SIKAP -  cemberut

Lanjutan…. Reinforcement (bisa dalam bentuk Reward & punishment) Misalnya “acceptance” dan membership dalam kelompok peer group. Misalnya reaksi orang tua (sikap) pada anak  akan membentuk sikap ttt pada anak. B.CONSISTENCY THEORY Fokus pada usaha untuk bersikap konsisten pada obyek (BALANCE THEORY , Heider) Hubungan antara seseorang dengan 2 obyek sikap yaitu BALANCE atau UNBALANCE

C.TEORI COGNITIVE RESPONSE ANALYSIS (Greenwald,1968) FOKUS : penjelasan mengapa sikap terbentuk/ berubah Teori ini berpendapat bahwa individu tidak seke- dar bereaksi pada info external tetapi mengolah info tsb EFEKNYA :- meningkatkan - menetralisir dampak yg di -“reverse” inginkan info tsb Contoh :coba pikirkan dampak iklan yg anda sukai dan tdk disukai pada proses berpikir anda

PROSES MENTAL YG TERJADI Adanya INFO PERSUASIF : Dihubungkan dng pengetahuan di ingatan Diorganisasikan interpretasi diingat  dapat di”retrieve” (dimunculkan) lagi

PENGUKURAN SIKAP SELF REPORT Paling umum & banyak digunakan Dipengaruhi kemampuan berespon/mengekspre sikan sikap & kesediaan indidu untuk mengeks- presikan sikapnya Kelemahannya : subyek menjawab sesuai tuntutan lingkungan atau menjawab seperti yg dianggap individu sbg jawaban orang lain Keakuratannya akan dipengaruhi oleh respon org lain secara umum, sama atau berbeda Contoh : Ingin mengetahui sikap para wanita pekerja tentang pemberlakuan UU-APP

PENGUKURAN SIKAP PUBLIC OPINION (ATTITUDE) POLLING Tujuan : Prediksi & pemberian info Sampel harus mewakili populasi, karena menen- tukan keakuratan pengukuran Item alat ukur (Fixed/Open ended) keakuratan dipengaruhi oleh kejelasan item SKALA SIKAP Tujuannya untuk “precise measure” sikap Pengukuran dpt meningkatkan keakuratannya dng :menggunakan banyak item ; topik yg digali tidak hanya sikap saja tetapi juga opini, belief,dll

PENGUKURAN SIKAP INVOLUNTARY BEHAVIORAL MEASURES Belum diakui dapat mengukur sikap Melalui pengukuran fisiologis, misal melalui gesture,pupil mata, otot muka, dll

PERSEPSI SOSIAL SOCIAL INTERACTION Saling mempengaruhi antar pribadi & berlangsung cepat, tukar menukar info,modifikasi T.L & pikiran sbg hasil interaksi SOCIAL INTERDEPENDENCE Memberikan kebahagian & semangat dlm in teraksi sulit menghasilkan analisa yg jelas tentang determinant2 T.L sosial JADI hubungan sosial itu sangat kompleks

IMPRESSION FORMATION Adalah proses dimana info tentang org lain, kita olah menjadi pengetahuan atau pemikiran yang menetap tentang org tsb. Misal : si A orangnya mudah tersinggung, si B orangnya cuek sekali, si C ambisius dll Proses terbentuknya Impresi : Pertemuan Kategori & interelasi yg dipersepsi dari kategori tsb  akan membentuk “Cognitive Frame work” (bisa luas /sempit) INFO : Looks Says Do KATEGORI

Hubungan antara kategori-kategori yg ada merupakan DETERMINAN PREDIKSI tentang org tsb. Hasil Prediksi dapat berbeda-beda antar individu Contoh : Pria bertato, berkacamata tebal, bicara serak Preman Seniman, Ilmuwan ? Prediksi & ekspektasi dapat digeneralisasi. Bila kita berinteraksi secara efisien, sehingga minimal kita memiliki info tentang org tsb.

TEORI-TEORI PEMBENTUKAN IMPRESI IMPLICIT PERSONALITY THEORY COMBINING INFORMATION THEORY STEREOTYPES ATTRIBUTION

1.IMPLICIT PERSONALITY THEORY Kategori-kategori yg paling banyak digunakan dalam pembentukan kesan/impresi adalah “trait” (sifat) Menurut Allport & Odbert ada 18.000 trait Misal : ramah,cerewet, kaku, tegas,sensitif,dll TRAIT adalah satu set kategori yg digunakan untuk menggambarkan, mengingat, mengkomunikasikan T.L org lain atau diri sendiri Trait-trait yg dipersepsi ada interelated/saling berhubungan. Contoh : Tegas Ambisius

Interelasi antara “traits” yg diasumsikan ini yg disebut dalam teori implicit personality theory yaitu bagaimana menggeneralisasikan prediksi kita tentang org lain lebih jauh dari info yg ada (yg kita miliki) Implicit Personality Theories membantu mempermu- dah info yg kita terima dalam interaksi sosial, menga- rahkan respon kita kepada org lain Inti dari teori ini  setiap org akan membentuk “cognitive framework”

2.COMBINING INFORMATION TUJUAN : membuat penilaian yg utuh dan sejauh mana hubungan dengan seseorang itu dirasakan menyenangkan. CARANYA antara lain : Mencari trait2 yg positif/kesan yg lbh positif Membuat rata-rata trait yg positif Membobotkan yg satu lbh tinggi dari yg lain Kebanyakan org percaya,bahwa ada beberapa nilai yg membuat “a good first impression” (info yg paling awal diperoleh/primacy effect) Biasanya impresi thd org lain  info dng trait negatif daripada trait positif.

Info yg digunakan untuk JUDGEMENT/penilain biasanya : Info yg paling awal diperoleh (primacy effect) Info dengan trait negatif (lbh sering) Karakteristik yg digunakan untuk menilai berbeda. (mis: Karakteristik menilai Satpam berbeda dg Supir) Bagaimana dengan info yg kontradiktif ? Misal : Hostile Vs Dependent Penelitian Asch & Zukier (1984), bahwa kontradiksi dapat dijelaskan dalam : A.Hubungan Sebab Akibat Mis: Dia benci dependent pd org lain, sehingga cenderung hostile B.Memisahkan ke 2 trait dalam situasi yg berbeda : Mis :Hostile pada A dan Dependent pada B

3.STEREOTYPES Mirip teori “implicit” Bedanya : stereotipe berkonotasi negatif dlm arti “prejudiced expectation” ; social undesire bility Definisi stereotipe diperbaiki menjadi “prejudgment”, sehingga lbh berkonotasi positif Meskipun demikian, perlu disadari konotasi negatif tidak semudah itu menjadi musnah, khususnya stereotipe sosial Misal : Suku Batak? Manado? Padang? Jawa? Madura ? Sunda?

Dampak negatif Stereotipe : Membuat kelompok lain dalam kategori “unfavorable” (tdk menyenangkan) Bila dianut banyak org, maka interaksi menjadi terhambat Membentuk harapan yg salah, khususnya jika ada T.L yg kontradiktif Demensi Stereotipe : Etnis (Suku, Ras,Agama) Demografis (Gender,Regional) Kelompok Minoritas Ethnocentris Thinking : berupa asumsi bahwa T.L & nilai2 kelomp tertentu lbh baik,sehingga adanya penyimpangan merupakan hal buruk

4.ATRIBUTION Atribusi = penyimpulan berdasarkan (personal thought,motives, feeling, traits, intensi) 1.HEIDER “NAÏVE” PSYCHOLOGY Tokoh : Fritz Heider Alasan munculnya T.L sangat simple why someone did something? Bahwa T.L dapat disebabkan oleh : Personal Forces (ability, effort) Environmental Forces (luck,hambatan,tingkat kesukaran T.L

Misal : Saat masuk bioskop tiba-tiba ada pria yang menabrak kamu. SIMPULANNYA adalah Personal Forces : Marah, karena : memang pria itu sengaja menabrak, pria itu berusaha menabrak, atau menyakiti dirinya (badan besar) Environmental Forces :karena sedang sial, atau lantai bioskop tidak rata, ruangan gelap Menurut HEIDER  alasan T.L “make sense to us” (masuk akal)

Lanjutan … 2.KELLEY’S ATTRIBUTION THEORY Tokohnya : HAROLD KELLEY Bertitik tolak dari teori HEIDER yaitu Internal Forces & External Forces T.L/Respon dapat diidentifikasi melalui metode “presence-absence test” Misal Jika A hadir  ada efek X Jika A tdk hadir  tidak ada efek X Dari respon yang muncul tsb, kita dapat mengetahui penyebabnya (internal /external forces)

3 Faktor dasar yg memperkaya metode Presence- Absence Test yaitu apakah respon2 tsb disebabkan oleh internal/external forces: KONSISTENSI RESPON dalam waktu & situasi, yaitu apakah respon tsb terjadi hanya pada situasi & waktu tertentu Informasi berupa KONSENSUS bahwa orang lain berespon serupa, yaitu apakah org lain berespon thd rangsang yg sama dng cara yg sama DISTINCTIVENESS (kekhususan) respon in-dividu pada rangsang yg bervariasi.Dikatakan Distinctiveness tinggi bila respon seseorang berbeda pada setiap rangsang yang ada

Kombinasi antara Konsistensi tinggi, Konsensus tinggi & Distinctiveness tinggi  menghasilkan EXTERNAL ATRIBUTION Kombinasi antara Konsistensi tinggi,Konsensus rendah,Distinctiveness rendah menghasilkan INTERNAL ATTRIBUTION Contoh kasus :Restaurant Padang “Sarimande” menurut si Amir enak.Enak? External Atribution : Konsistensi Tinggi : Amir sering makan disitu Konsensus Tinggi :Org lain juga mengatakan hal yg sama Distinctiveness Tinggi : Amir dpt membedakan Restaurant yg enak & tdk enak

Internal Atribution Konsistensi tinggi :Amir sering makan di situ Konsensus rendah : org lain tidak setuju Distinctiveness rendah : Amir doyan segala makanan yg enak maupun yg tdk enak. Jika konsistensi Rendah, maka atribusi yg terbentuk tidak dapat disimpulkan sebagai internal/eksternal, tetapi ada faktor-faktor spesifik yg merangsang terbentuknya T.L

3. JONES & DAVIS : A THEORY ABOUT PER-SONAL ATTRIBUTION Tokoh : E.E. Jones & Keith Davis Fokus pada atribusi personal, yaitu apakah T.L individu menunjukkan kecenderungan yg menetap. Asumsi : T.L terbentuk dari suatu rangkaian yg diawali oleh disposisi (kecenderungan) personal  intention  abilityT.L /Action Teori ini memperkaya teori Heider dengan : Tingkah laku/Act menyangkut : Pilihan (choices) Menghasilkan efek untuk individu