Teori Belajar Behavioristik & Penerapannya dalam Pembelajaran Teori belajar behavioristik.ppkm
Pengertian Belajar Perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon Bentuk perubahan yg dialami siswa dalam hal kemampuannya dg cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon. Faktor penting dalam belajar behavioristik Masukan atau input, yang berupa stimulus Keluaran atau output, yang berupa respon Faktor penguatan (reinforcement) baik positive reinforcement maupun negative reinforcement Tokoh aliran behavioristik, antara lain: Thorndike, Watson, Clark Hull, Edwin Guthrie dan Skinner
Teori Belajar menurut Thorndike Belajar adalah proses interaksi antara stimulus (yg berupa rangsangan, seperti pikiran, perasaan yg dapat ditangkap indera) dengan respon. Hasil belajar dapat berupa tingkahlaku yang konkrit, yg dapat diamati dan tidak konkrit. Teori ini disebut juga aliran koneksionisme (connectionism)
2. Ivan Patrovich Pavlov (1849 – 1936) Classic conditioning (pengkondisian atau persyaratan klasik) adalah proses yang ditemukan Pavlov melalui percobaannya terhadap anjing, dimana perangsang asli dan netral dipasangkan dengan stimulus bersyarat secara berulang-ulang sehingga memunculkan reaksi yang diinginkan. Ia menemukan bahwa ia dapat menggunakan stimulus netral, seperti sebuah nada atau sinar untuk membentuk perilaku (respons). Eksperimen-eksperimen yang dilakukan Pavlov dan ahli lain tampaknya sangat terpengaruh pandangan behaviorisme, dimana gejala-gejala kejiwaan seseorang dilihat dari perilakunya. Na
Teori belajar behavioristik.ppkm Menjelaskan bahwa yang paling sentral dalam hidup manusia bukan hanya pikiran, peranan maupun bicara, melainkan tingkah lakunya. Pikiran mengenai tugas atau rencana baru akan mendapatkan arti yang benar jika ia berbuat sesuatu. Bertitik tolak dari asumsinya bahwa dengan menggunakan rangsangan-rangsangan tertentu, perilaku manusia dapat berubah sesuai dengan apa yang di inginkan. Teori belajar behavioristik.ppkm
Teori Belajar menurut Watson belajar sebagai proses interaksi antara stimulus dan respon, namun stimulus dan respon yang dimaksud harus dapat diamati (observable) dan dapat diukur. Jadi walaupun dia mengakui adanya perubahan-perubahan mental dalam diri seseorang selama proses belajar, namun dia menganggap faktor tersebut sebagai hal yang tidak perlu diperhitungkan karena tidak dapat diamati.
Teori belajar behavioristik.ppkm Watson adalah seorang behavioris murni, karena kajiannya tentang belajar disejajarkan dengan ilmu-ilmu lain seperi Fisika atau Biologi yang sangat berorientasi pada pengalaman empirik semata, yaitu sejauh mana dapat diamati dan diukur. Teori belajar behavioristik.ppkm
Teori Belajar menurut Clark Hull hubungan antara stimulus dan respon untuk menjelaskan pengertian belajar. Namun dia sangat terpengaruh oleh teori evolusi Charles Darwin. Bagi Hull, seperti halnya teori evolusi, semua fungsi tingkah laku bermanfaat terutama untuk menjaga agar organisme tetap bertahan hidup.
Teori belajar behavioristik.ppkm Oleh sebab itu Hull mengatakan kebutuhan biologis (drive) dan pemuasan kebutuhan biologis (drive reduction) adalah penting dan menempati posisi sentral dalam seluruh kegiatan manusia, sehingga stimulus (stimulus dorongan) dalam belajarpun hampir selalu dikaitkan dengan kebutuhan biologis, walaupun respon yang akan muncul mungkin dapat berwujud macam-macam. Penguatan tingkah laku juga masuk dalam teori ini, tetapi juga dikaitkan dengan kondisi biologis (Bell, Gredler, 1991) Teori belajar behavioristik.ppkm
Teori Belajar menurut Edwin Guthrie Guthrie juga menggunakan variabel hubungan stimulus dan respon untuk menjelaskan terjadinya proses belajar. Belajar terjadi karena gerakan terakhir yang dilakukan mengubah situasi stimulus sedangkan tidak ada respon lain yang dapat terjadi. Penguatan sekedar hanya melindungi hasil belajar yang baru agar tidak hilang dengan jalan mencegah perolehan respon yang baru.
Teori belajar behavioristik.ppkm Penguatan sekedar hanya melindungi hasil belajar yang baru agar tidak hilang dengan jalan mencegah perolehan respon yang baru. Hubungan antara stimulus dan respon bersifat sementara, oleh karena dalam kegiatan belajar peserta didik perlu sesering mungkin diberi stimulus agar hubungan stimulus dan respon bersifat lebih kuat dan menetap. Guthrie juga percaya bahwa hukuman (punishment) memegang peranan penting dalam proses belajar. Teori belajar behavioristik.ppkm
4. Robert Gagne (1916 – 2002) Seorang Psikolog Pendidikan AS. Dengan penemuan berupa Conditions of Learning. 9 kondisi intruksional : mendapatkan perhatian Menginformasikan siswa mengenai tujuan yang akan dicapai Stimulasi kemampuan dasar siswa untuk persiapan belajar penyajian materi baru Menyediakan pembimbingan memunculkan tindakan siapa memberikan umpan balik langsung terhadap hasil yang baik. menilai hasil belajar yang ditunjuukan meningkatkan proses penyimpanan memori dan mengingat.
Teori Belajar menurut Skinner Konsepnya lebih komprehensif. Hubungan stimulus dan respon yang terjadi melalui interaksi dalam lingkungannya, sehingga menimbulkan perubahan tingkahlaku. Respon yang diberikan siswa tidak sesederhana, sebab stimulus akan saling berinteraksi Merupakan tokoh yang paling banyak pengaruhnya dalam perkembangan teori belajar, dengan munculnya program pembelajaran, seperti Teaching machine, pembelajaran berprogram dsb. Yang mempopulerkan konsep penguatan (reinforcement) sebagai pengganti hukuman
Kritik terhadap teori Behavioristik Tidak mampu menjelaskan situasi belajar yang kompleks Tidak dapat menjelaskan adanya variasi tingkat emosi siswa Cenderung mengarahkan siswa untuk berfikir linier, konvergen, tidak kreatif dan tidak produktif
Aplikasi teori behavioristik dalam pembelajaran Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar. Mendudukkan siswa sebagai individu yang pasif. Unsur-unsur penting dalam behavioristik, hubungan S-R, siswa pasif, perilaku sebagai hasil belajar yg tampak, pembentukan perilaku (shaping) dengan penataan kondisi yang ketat, reinforcement dan hukuman. Sesuatu yang ada didunia nyata menurut teori ini, terstruktur rapi, teratur maka orang belajar harus dihadapkan aturan yang jelas Tujuan pembelajaran ditekankan pada penambahan pengetahuan Evaluasi menekankan respon pasif, biasanya menggunakan paper and pencil test Teori belajar behavioristik.ppkm
Aplikasi Dasar Aplikasi teori ini dalam pembelajaran, bahwa kegiatan belajar ditekankan sebagai aktivitas “mimetic” yang menuntut siswa untuk mengungkapkan kembali pengetahuan yang sudah dipelajari. Penyajian materi pelajaran mengikuti urutan dari bagian-bagian ke keseluruhan. Pembelajaran dan evaluasi menekankan pada hasil, dan evaluasi menuntut satu jawaban benar. Jawabanyang benar menunjukkan bahwa siswa telah menyelesaikan tugas belajarnya.
Langkah-langkah pembelajaran Menentukan tujuan pembelajaran Menganalisis lingkungan kelas Menentukan materi pelajaran Memecah materi menjadi bagian kecil-kecil (pokok bahasan, sub pokok bahasan, topik, dsb) Menyajikan materi pelajaran Memberi stimulus Mengamati dan mengkaji respon yang diberikan siswa. Memberikan penguatan/reinforcement ataupun hukuman Memberikan stimulus baru Mengamati dan mengkaji respon yang diberikan siswa Memberikan penguatan lanjutan atau hukuman Evaluasi hasil belajar
Kelemahan teori belajar Teori behavioristik sering kali tidak mampu menjelaskan situasi belajar yang kompleks, sebab banyak variabel atau hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan dan atau belajar yang tidak dapat diubah menjadi sekedar hubungan stimulus dan respon. Teori ini tidak mampu menjelaskan alasan-alasan yang mengacaukan hubungan antara stimulus dan respon ini dan tidak dapat menjawab hal-hal yang menyebabkan terjadinya penyimpangan antara stimulus yang diberikan dengan responnya. dari teori ini cenderung mengarahkan siswa untuk berfikir linier, konvergen, tidak kreatif dan tidak produktif. Pandangan teori ini bahwa belajar merupakan proses pembentukan atau shapping yaitu membawa siswa menuju atau mencapai target tertentu, sehingga menjadikan peserta didik untuk tidak bebas berkreasi dan berimajinasi.