FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MSDM INTERNASIONAL Mengatur dan mengurus SDM dengan kebudayaan, perekonomian dan sistem hukum yang berbeda memberikan beberapa tantangan. Bagaimanapun juga, apabila dilakukan dengan baik, SDM dapat menghasil keuntungan.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MSDM INTERNASIONAL Studi yang dilakukan selama tujuh tahun di Inggris terhadap 100 perusahaan asing memperlihatkan bahwa manajemen SDM yang baik, sebagaimana faktor-faktor lainnya, berpengaruh lebih banyak terhadap tingkat keuntungan dan produktivitas dibandingan faktor teknologi atau penelitian dan pengembangan.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MSDM INTERNASIONAL Hambatan umum yang dihadapi oleh MSDM Internasional adalah adaptasi budaya, perbedaan norma-norma ketenagakerjaan, gaya manajemen dan tingkat keluar masuk manajemen. Melakukan usaha secara internasional memerlukan adaptasi. Sangatlah penting bahwa hal-hal tersebut dilihat sebagai saling keterkaitan oleh manajer dan praktisi ketika mereka melakukan dan membangun kegiatan usaha internasional.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi MSDM Internasional adalah: Faktor Hukum dan Politik. Semua faktor politik dan hukum ini memperlihatkan bahwa sangatlah penting bagi praktisi SDM untuk melakukan evaluasi yang menyeluruh mengenai lingkungan politik dan hukum ketenagakerjaan sebelum memulai kegiatan usaha di sebuah negara. Peranan dan jenis serikat tenaga kerja harus merupakan bagian dari evaluasi tersebut
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi MSDM Internasional adalah: Faktor Ekonomi. Negara yang berbeda, sistem ekonomi yang berbeda. Beberapa negara tetap berjalan dengan sistem ekonomi yang merupakan modifikasi dari hukum komunis, yang terbukti gagal. Sebagai contoh, di Cina faham komunis dipakai secara resmi dalam menjalankan sistem ekonomi. Akan tetapi, sebagaimana pemerintah berusaha untuk mengubah ke sistem campuran, pemerintah menggunakan pengangguran dan pemutusan hubungan kerja untuk mengurangi perusahaan –perusahaan pemerintah yang dipenuhi oleh tenaga kerja.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi MSDM Internasional adalah: Faktor Budaya. Kebudayaan merupakan faktor penting yang mempengaruhi MSDM internasional. Namun budaya perusahaan nasional juga harus dipertimbangkan. Kebudayaan adalah suatu bentuk dari kekuatan-kekuatan sosial yang mempengaruhi nilai, keyakinan, dan tindakan- tindakan dari suatu kumpulan masyarakat. Perbedaan kebudayaan pasti terdapat di anatara bangsa-bangsa, tetapi perbedaan kebudayaan secara nyata dapat pula terjadi di dalam suatu negara. Kita harus melihat konflik-konflik yang terjadi yang disebabkan oleh perbedaan-perbedaan agama dan etnis yang terjadi di Eripa Tengah dan di bagian lain di dunia untuk dapat melihat betapa pentingnya pengaruh kebudayaan terhadap organisasi-organisasi ineternasional.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi MSDM Internasional adalah: Suatu alat untuk membedakan dan mengklasisfikasi kebudayaan telah dibangun oleh Geert Hofstede,seorang peneliti dari Belanda. Hafstede melakukan penelitian terhadap tenaga kerja IBM di 53 negara, dan dia telah mengindentifikasi dan membandingkan kebudayaan. Evaluasi dari masing-masing dimensi adalah sebagai berikut:
Evaluasi dari masing-masing dimensi adalah sebagai berikut: Jarak Kekuasaan. Jarak kekuasaan adalah dimensi kebudayaan yang mengacu kepada ketidaksamaan antara masyarakat pada suatu bangsa. Individualisme. Adalah dimensi kebudayaan yang mengacu kepada di mana bagi sebagian orang di suatu negara lebih cenderung untuk bersifat individual dibandingkan untuk bersama-sama.
Evaluasi dari masing-masing dimensi adalah sebagai berikut: Maskulinitas/Femininitas. Adalah dimensi kebudayaan maskulinnitas/femininitas yang mengacu kepada tingkat dimana nilai maskulinitas “menang” terhadap nilai femininitas.Nilai maskulin yang diindentifikasi oleh Hofstede adalah sikap asertif, orientasi kepada kinerja, kesuksesan, dan kompetisi, sedangkan nilai feminin adalah kualitas hidup, kedekatan hubungan pribadi, dan perhatian. Responden dari Jepang memiliki nilai maskulin tinggi, sementara responden dari Belanda memiliki nilai feminin lebih tinggi.
Evaluasi dari masing-masing dimensi adalah sebagai berikut: Penghindaran terhadap Ketidakpastian. Adalah dimensi kebudayaan yang mengacu kaepada kecenderunagn masyarakat pada suatu negara terhadap situasi yang terstruktur atau tidak terstruktur. Situasi terstruktur adalah situasi dimana peraturan-peraturan dapat dibangun dan terdapat petunjuk yang jelas bagaimana seseorang diharapkan untuk bertingkah laku. Negara yang tinggi untuk dimensi ini adalah Jepang, Prancis, dan Rusia, yang cenderung menolak terhadap perubahan dan bersikap lebih kaku. Di lain pihak, masyarakat seperti Hongkong, Amerika Serikat, dan Indonesia cenderung lebih fleksibel.
Evaluasi dari masing-masing dimensi adalah sebagai berikut: Orientasi Jangka Panjang. Adalah dimensi kebudayaan yang mengacu kepada nilai-nilai yang dipegang di masa depan sebagai lawan dari nilai jangka pendek, yaitu yang fokus kepada masa sekarang dan masa lalu. Nilai-nilai jangka panjang termasuk berhemat dan tekun, sementara nilai jangka pendek termasuk menghormati tradisi dan menjalankan kewajiban sosial. Masyarakat dengan nilai jangka panjang yang tinggi adalah Cina dan Hongkong, sementara masayarakat di Rusia, AS, dan Prancis cenderung untuk memiliki orientasi jangka pendek. Praktisi harus mengenali bahwa dimensi kebudayaan berbeda dari suatu negara ke negara dan bahkan di dalam suatu negara. Karena itu, kegiatan SDM yang dianggap benar di suatu negara belum tentu dapat berlaku di negara lain.
Evaluasi dari masing-masing dimensi adalah sebagai berikut: Tipe Organisasi Global. Meningkatkan tingkat kesadaran dari organisasi yang beroperasi hanya dalam satu negara untuk berubah dan berkembang ke arah perspektif yang lebih internasional. Organisasi dapat melewati tiga tahapan sejalan dengan lebih berkembangnya mereka ke arah yang bersifat lebih global. Diantaranya adalah: Impor dan Ekspor Perusahaan Multinasional. Organisasi Global.
SEKIAN Terimakasih