ASKEP PADA PENYAKIT KELAINAN KATUP JANTUNG Oleh : Muhammad yahya.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Hipertensi (Darah Tinggi)
Advertisements

JANTUNG.
KARDIOVASKULER Denny Adriansyah.
ASUHAN KEPERAWATAN GAGAL JANTUNG
SISTEM SIRKULASI DARAH
SISTEM PEREDARAN DARAH dan KARDIOVASKULAS
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER
Ns. Hendria Putra, M.Kep, Sp.KMB
FARMAKOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER
Sirkulasi Cair Tubuh PURWO SRI REJEKI.
Monitoring EKG Oleh : Emil Huriani.
Sistem Kardiovaskular dan Gizi
DISKUSI TOPIK SESAK NAPAS DAN BATUK Ibu N, usia 37 tahun dirawat di rumah sakit karena sesak napas sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Mulanya.
Valvular Heart Disease Penyakit Jantung Katup
PENYAKIT JANTUNG PADA BUMIL dr. ALI BASWEDAN, S PD
PENGKAJIAN FISIK PADA ANAK DIARE
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN TETRALOGI FALLOT
Perikarditis B. Rudy Utantio.
Ns. Hendria Putra, M.Kep, Sp.KMB
NURSING CARE OF CARDIOGENIC SHOCK
Askep gangguan system kardiovaskuler Ns. Yani Sofiani, M. Kep., SpMB
TUGAS AA “ PENYAKIT JANTUNG KORONER ( PJK ) “
PEMERIKSAAN FISIK KARDIOVASKULER
Ns. Yani Sofiani, M. Kep., SpMB
ASUHAN KEPERAWATAN CONGENITAL ADRENAL HYPERPLASIA
KELISTRIKAN JANTUNG IRMA NUR AMALIA, M.KEP.
Tutorial BUNYI DAN BISING JANTUNG
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN INFARK MIOKARD AKUT
Irma Nur Amalia, S.kep.,Ners., M.Kep
Sistem Kardiovaskular
Penyakit dan gangguan pada darah
SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA
Praktek profesi GERONTIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNAND
SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA
Siklus Jantung Rahmatina B. Herman.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN INFARK MIOCARDIUM
Penyakit Jantung Bawaan
Nursing Care of CONGENITAL HEART DISEASE
Conducted by: Jusuf R. Sofjan,dr,MARS
FARMAKOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER
FARMAKOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER
Askeb 1 Oleh : atikah mayang sari Nim :
Asuhan Keperawatan Dengan Gagal Jantung ( CHF )
Ns. Maria Imaculata Ose S.Kep
ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASCULER
ASKEP EFUSI PLEURA KELOMPOK 7. ANALISA DATA NO.DATAMASALAH 1. DS : Klien mengatakan sesak DO : Klien terlihat kelelahan, RR=35x permenit, terdapat cuping.
ASKEP GLOMERULONEFRITIS
DECOMPENSASIO CORDIS Oleh : Ardhiles WK.
Assalamualaikum Kelompok 7 Ika Apriani Riza Sativa
ASSALAMMU’ALAIKUM WR. WB
Jantung.
Radioanatomi ruang-ruang pembesaran jantung
ASUHAN KEPERAWATAN GAGAL JANTUNG
Askep sindrome nefrotik
tailored by: assol 2017 reprocessed from Ace Sudrajat &Dian Nahdawati
ASKEP COLITIS ULSERATIF
Asuhan keperawatan angina pectoris
Heart failure (gagal jantung)*)
Askep klien VENTRIKEL SEPTAL DEFEK (VSD)
Cor pulmonale NOVITA HARDIANTY. Apa itu Cor Pulmonale? O Kor pulmonale didefenisikan sebagai suatu disfungsi dari ventrikel kanan yang dihubungkan dengan.
TRAUMA ABDOMEN.
PEMERIKSAAN FISIK SISTEM KARDIOVASKULER
Asuhan keperawatan gagal jantung kongestif Oleh: Nana Rohana SKM.MKep
Pengkajian Sistem Kardiovaskuler Ns. Muhamad Adam, Sp.Kep.MB Rumah Sakit Universitas Indonesia.
PEMERIKSAAN FISIK SISTEM KARDIOVASKULER
TEKANAN DARAH TINGGI OLEH : MAHASISWA PRAKTIK PROFESI NERS STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA TAHUN 2016.
GAGAL JANTUNG AKUT Suatu sindrom gagal jantung yang timbulnya berlangsung dengan cepat dan singkat akibat disfungsi otot jantung (disfungsi sistolik, diastolik,
KONSEP PATOFISIOLOGI “C ONGESTIVE H EART F AILURE ” Disusun oleh: Kelompok 4 M. Ichwan Rijani M. Azhar Rifa’i M. Fahreza Ridhani Nahla Hayyatu Syifa Nanda.
Dr. Vebriyanti Wahyu H, SpPD UNIVERSITAS PEKALONGAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN.
SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA. Tujuan Pembelajaran Mendeskripsikan alat-alat peredaran darah pada manusia Menjelaskan proses peredaran darah pada manusia.
Transcript presentasi:

ASKEP PADA PENYAKIT KELAINAN KATUP JANTUNG Oleh : Muhammad yahya

Pengertian Kelainan katup jantung adalah suatu penyakit kongenital atau didapat yang melibatkan katup-katup jantung yang dipertahankan dalam posisi terbuka atau tertutup Terdiri dari stenosis dan insufisiensi

Konsep stenosis Pengertian Stenosis merupakan keadaan katup jantung tidak dapat membuka dengan sempurna, biasanya terjadi akibat defek kongenital atau proses peradangan (penyakit jantung rematik 99 %) Stenosis Mitral Stenosis Aorta Stenosis Trikuspidalis Stenosis Pulmonalis

Perubahan anatomis Katup Stenosis Komisura : saling melekat satu sama lain Cups : Daun katup menebal dan terjadi fibrosis Chorda Tendinea : Menebal, memendek, dan saling melekat

Patofisiologi Penyakit jantung rematik, kongenital Perubahan anatomis pada katup jantung Katup tidak dapat membuka sempurnal End Diastolic Volume menurunCO menurun Otot jantung hipertrofi Kebutuhan akan Oksigen meningkat Penurunan kontraktilitas otot jantung Peningkatan tekanan atrium Penurunan perfusi ke jaringan

Mitral Stenosis Merupakan penyakit katup jantung yang mengakibatkan katup mitral tidak dapat membuka dengan sempurna (normal : 4 – 6 cm 2 ) pada saat fase diastolik berlangsung sehingga terjadi sumbatan aliran darah yang menuju ke ventrikel kiri Paling banyak disebabkan oleh penyakit jantung rematik (> 99 %)

Normal MVA = 4 – 6 cm 2

© Continuing Medical Implementation …...bridging the care gap Bicuspid Aortic Valve

Mitral Stenosis

Pathophysiology of Mitral Stenosis Obstruction to LA emptying Increased LA pressure Increased LA size Atrial fibrillation Increased pulmonary artery pressure Decreased LV filling RV overload Increased pulmonary venous pressure Pulmonary edema

Gejala Klinis ; –Dispnea, orthopnea, PND, –Hemoptisis –Palpitasi –Chest pain –Hoarseness Pemeriksaan fisik : –Inspeksi dan palpasi : Apex bunyi Normal tetapi kadang-kadang sulit ditemukan, pada saat palpasi dapat dirasakan adanya diastolik thrill

–Auskultasi : BJ I mengeras (M 1 mengeras), opening snap, murmur diastolik/rumbling, murmur presistolik, BJ P2 mengeras, graham steel murmur Pemeriksaan penunjang : –EKG : Gambaran gelombang P yang lebar di lead II, Hipertrofi ventrikel kanan disertai aksis QRS > 800 pada frontal plane, Ratio RS > 1 pada lead VI, –Radiologi : Pembesaran atrium kiri, pelebaran arteri pulmonal, pembesaran ventrikel kanan, pada paru terlihat tanda bendungan vena

–Ekokardiografi : berkurangnya pembukaan katup, berubahnya pergerakan katup posterior, penebalan katup Komplikasi : Fibrilasi atrium, emboli sistemik, DC

MITRAL STENOSIS: HEMODYNAMIC GOALS Preload Increased Need increased preload to maintain adequate flow across stenotic valve. Pulm edema with too much preload. Heart Rate DecreasedSlow to allow time for ventricular filling. Contractility Maintain May have decreased LV function due to chronic LV underfilling. RV may be impaired due to pulmonary hypertension. SVR Maintain Afterload reduction is not helpful in improving forward flow. PVR Decreased Frequently have elevated PA pressures. Avoid acidosis, hypercarbia, and/or hypoxemia.

Penatalaksanaan Prinsipbedah dasar : Melebarkan lubang katup mitral yang menyempit (indikasi untuk NYHA III keatas) Intervensi dapat berupa bedah dan non bedah Pengobatan farmakologis hanya diberikan apabila ada tanda-tanda gagal jantung, aritmia atau reaktivitas reuma Profilaksis reuma harus diberikan sampai umur 25 tahun, walaupun sudah dilakukan intervensi, bila masih ditemukan tanda-tanda reaktivasi, maka profilaksis dilanjutkan 5 tahun lagi

Stenosis Aorta Merupakan keadaan dimana katup aorta tidak dapat membuka dengan sempurna (normal : 2 – 3 cm 2 ) Etiologi : Kongenital dan penyakit jantung reumatik Gejala klinis : Perjalanan penyakit lambat sehingga pada saat fungsi jantung menurun, penderita baru mengeluh sesak nafas, sinkope, dan sakit dada

Symptomatic patients without surgery show the following average life spans: –Angina = 5 years –Syncope = 3 years –CHF = 2 years Develop left ventricular hypertrophy as an adaptation LVH causes increased diastolic stiffness

Degree of Stenosis Critical AS –Peak systolic pressure gradient > 50 mmHg –AVA < 0.9 cm 2 Moderate AS –1.0 – 1.4 cm 2 Mild AS –1.5 – 2.0 cm 2

Aortic Stenosis

Aortic Stenosis: Senile

Pathophysiology of Aortic Stenosis Aortic Stenosis Obstruction to LV Ejection Chronic LV Pressure Overload LV Hypertrophy Pressure Gradient Created Across the Valve

Pemeriksaan Fisik : –Ditemukan pulsus tardus karena adanya penyempitan tekanan nadi dan perlambatan lonjakan denyut arteri –Murmur sistolik disela iga II kiri atau kanan yang menjalar ke leher dan apex –Bunyi A2 melemah (intensitas penutupan katup aorta menurun)

Pemeriksaan Penunjang : –Photo Torax : Pada tahap awal normal, pada tahap lanjut jantung akan membesar –EKG : LVH –Ekokardiografi : adanya penebalan septum interventrikuler, dinding posterior ventrikel kiri, kadang-kadang kalsifikasi dan penebalan katup aorta

AORTIC REGURGITATION: HEMODYNAMIC GOALS Preload Increased Because of increased LV volumes, need increased preload to maintain forward flow. Avoid hypovolemia. Heart Rate Increased Increased HR reduces diastolic time and reduces regurgitant fraction. Also raises diastolic BP and decreases LVEDP. Contractility MaintainMust be maintained. SVR Decreased Afterload reduction is helpful in improving forward flow. PVR Maintain PA pressures remain relatively normal except in patients with end-stage disease.

Penatalaksanaan : –Profilaksis untuk mencegah endokarditis bakterialis –Gagal jantung : berikan diuretik + digitalis + diet natrium –Angina : Berikan nitrat –Operasi : Bila bila gradien katup aorta mencapai 75 mmHg atau diameter katup 0, 7 cm 2 /m 2 permukaan tubuh –Operasi : Bila bila gradien katup aorta mencapai mmHg atau diameter katup 0, 7 – 1,2 cm 2 /m 2 permukaan tubuh + keluhan dispnea, lelah, angina atau sinkope

Stenosis Trikuspid Merupakan keadaan dimana katup trikuspid tidak dapat membuka dengan sempurna Disebabkan oleh penyakit jantung reumatik. Hampir tak pernah berdiri sendiri tetapi bersamaan dengan kelainan katup mitral

Gejala klinis : Perasaan berdenyut pada leher dan kepala, perih pada perut akibat adanya hepatomegali, mudah lelah, sesak nafas Pemeriksaan fisik : –Inspeksi dan palpasi : Pipi agak sianosis, DVJ, Ascites dan edema anasarka –Auskultasi : Murmur diastolik mengeras saat inspirasi, kadang-kadang murmur presistolik, kadang-kadang terdengar opening snap

EKG : terdapat gelombang P yang tinggi 2,5 mm di lead II, gambaran sesuai dengan gambaran EKG pada kelainan katup mitral Radiologi : Kardiomegali Ekokardiografi : sesuai pada stenosis mitral tetapi terjadi pada trikuspid Terapi : Mengurangi aktivitas fisik dan berikan diuretik, apabila tidak berhasil sebaiknya dilakukan penggantian katup trikuspid

Stenosis Pulmoner Etiologi : –Kongenital (5 %) –Penyakit jantung reumatik Gejala Klinis dan Penatalaksanaan : Sesuai dengan gambaran klinis dan penatalaksanaan penyakit jantung bawaan dan penyakit jantung rematik

Diagnosa Keperawatan 1.Penurunan curah jantung b/d faktor- faktor mekanis (preload, afterload) s/t disfungsi katup 2.Kelebihan volume cairan b/d dekompensasi jantung 3.Intoleransi aktifitas b/d menurunnya cadangan jantung 4.Kurang pengetahuan b/d kurangnya informasi tentang proses penyakit

Intervensi Keperawatan Diagnosa I 1.Pertahankan tirah baring 2.Tinggikan kepala TT 30 – 40 o 3.Auskultasi bunyi nafas setiap 4 – 6 jam 4.Auskultasi bunyi jantung setiap 6 – 8 jam 5.Pantau adanya perubahan irama jantung, catat adanya aritmia 6.Pantau masukan dan pengeluaran cairan 7.Diet rendah natrium 8.Pertahankan periode istirahat 9.Lakukan latihan ROM pasif dan aktif secara bertahap 10.Berikan obat-obatan sesuai terapi

Kriteria Hasil : Klien akan memperlihatkan curah jantung stabil atau membaik ditandai dengan : 1.Laporan klien tentang perbaikan gejala- gejala 2.Paru-paru dalam keadaan bersih 3.Tanda vital dan pengeluaran urine dalam batas normal 4.Klien dapat melakukan aktifitas kehidupan sehari-hari

Diagnosa II 1.Kaji / pantau masukan dan pengeluaran urine, laporkan bila pengeluaran urine output setiap hari 2.Auskultasi bunyi jantung dan bunyi nafas setiap 4 – 8 jam 3.Kaji adanya peningkatan atau penurunan tekanan vena jugularis 4.Timbang BB setiap hari 5.Batasi intake natrium dan cairan 6.Kolaborasi terapi diuretik dan vasodilator sesuai terapi 7.Pantau elektrolit, Hb, dan Ht

Kriteria Hasil ; Keseimbangan cairan dan elektrolit dapat dipulihkan ditandai dengan : 1.Bunyi paru-paru bersih 2.S 3 dan S 4 tidak ada 3.BB ideal tercapai

Diagnosa III 1.Pantau tanda vital minimal setiap 4 jam dan catat gejala-gejala yang menyertainya 2.Pertahankan istirahat di TT sesuai indikasi 3.Identifikasi faktor-faktor yang dapat menyebabkan kelelahan 4.Lakukan tindakan yang akan memperbaiki aktifitas yang ditoleransi dengan meminimalkan kelelahan 5.Tingkatkan aktifitas sesuai indikasi 6.Kaji kemajuan aktifitas

Kriteria Hasil : Tingkat aktifitas klien meningkat ditandai dengan : 1.Klien melaporkan dapat berpartisipasi dalam aktifitas kehidupan sehari-hari tanpa disertai sesak nafas 2.Tanda vital dalam batas normal

Diagnosa IV 1.Kaji tingkat pengetahuan klien dan keluarga 2.Jelaskan sifat dan penyebab proses penyakit 3.Diskusikan pentingnya melaporkan tanda dan gejala gagal jantung 4.Jelaskan pentingnya mempertahankan higiene oral 5.Jelaskan pentingnya menghindari kelelahan 6.Motivasi klien tentang pentingnya terapi antibiotik 7.Diskusikan tentang obat-obatan klien 8.Jelaskan pentingnya rawat jalan yang terus menerus

Kriteria Hasil : 1.Klien mengungkapkan pengertian tentang penyakitnya dan tindakan pencegahan yang dapat dilakukan 2.Mengidentifikasi keterbatasan fisik 3.Melaporkan pemakaian obat-obatan yang diresepkan