JUNIANDA BUDIARTO E L – 2 B. PENGERTIAN ALAM SEMESTA Alam adalah segala sesuatu yang ada atau yang dianggap ada oleh manusia di dunia ini.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Kajian Al qur'an Tentang Iptek
Advertisements

DENGAN MEMBACA BAB KE-2 TENTANG Iman Kepada Allah
Alam Semesta (1) Alam semesta ini terdiri dari semua materi termasuk tenaga dan radiasi serta hal yang telah diketahui dan baru dalam tahap percaya bahwa.
MU’JIZAT AL-QURAN.
KELAHIRAN ALAM SEMESTA
BAHAN AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM OLEH : DR. AMINUDDIN, M. Ag.dkk UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA2011.
TADABBUR.
Program Pelatihan Dzikir Nafas
Bab IV Tanggung Jawab Manusia Sebagai Khalifah dan Hamba Alloh SWT
INTEGRASI ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN Oleh: Asep Solikin Universitas Muhammadiyah Palangkaraya 2015
Kosmologi Islam Febdian Rusydi Kandidat Doktor Fisika Astropartikel
تفكروا في خلق الله و لا تفكروا في ذات الله “Bertafakkurlah tentang ciptaan Allah dan jangan bertafakkur akan dzat-Nya”
KONSEP ALAM SEMESTA DALAM ISLAM
Materi II KEBENARAN TAUHID Orientasi Nilai-Nilai Dasar Islam (ONDI)
ISLAM DALAM IPTEK Tugas Agama Islam.
IPBA Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa
 Abdul Ghofur  Setiawan Gusmadi  Tedi Hendrawan  Afniati Fitriah Duru  Indra arif bismantoro
For kid Bismillaahirrahmaanirrahiim. Menjadi Anak yang Cerdas Menjadi Anak yang Cerdas Madrasah Madrasah di d i.
Manusia dan Agama.
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih berganti siang dan malam terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal, yaitu orang-orang yang mengingat.
AL QUR’AN Standar Kompetensi:
S K I Konsep Kebudayaan Islam Nilai-Nilai Islam Dalam Budaya Indonesia
a. Kedudukan Akal dan Wahyu dalam Islam
KELAHIRAN ALAM SEMESTA DLM PERSPEKTIF ISLAM DAN ILMU ALAMIAH MODERN
Bab 4 Iman, Ilmu dan Teknologi
MENEMUKAN KEBENARAN ISLAM – SERI 1
KELAHIRAN ALAM SEMESTA DLM PERSPEKTIF ISLAM DAN ILMU ALAMIAH MODERN
Kajian QS. Ali Imran (3): , dan hadits terkait
KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM
BAB II IMAN DAN TAQWA.
A. Manusia dan Alam Semesta
ALAM dan LINGKUNGAN HIDUP
Menuju Surga berbekal Cinta
Sains & Teknologi.
PENGERTIAN TAUHID Tauhid adalah meyakinkan (mengitikadkan bahwa Allah adalah satu, tidak ada syarikat bagi-Nya).
Manusia dan alam semesta Manusia menurut agama islam
Materi III IMAN Oleh: Ahmad Arif Rifan, SHI., MSI.
MENGENAL ALLAH Melalui asmaul husna
Alam Semesta/Jagat Raya
PENILAIAN HARIAN IMAN KEPADA HARI AKHIR.
TADABBUR.
KONSEP HUKUM ALAM Manusia, Ekosistem, harmonisasi dengan alam dan lingkungan kehidupan Oleh: Hafizh Budiman Irfan Aktori Abdillah.
IPTEK DARI SUDUT PANDANG UMAT ISLAM
Konsepsi Alam Semesta.
TAFSIR SURAT AL-DZARIYAT 56
PETA KONSEP : TUHAN YANG MAHA ESA DAN KETUHANAN
HAKEKAT MANUSIA MENURUT ISLAM
AKHLAQ TERHADAP ALAM DAN LINGKUNGAN
Berpikir Kritis dalam QS. Ali Imran/3: 191 Kelas XII
Makhluk Makhluk ini dapat diurikan :
KONSEP TUHAN MANUSIA & ALAM
Potensi Dasar Manusia Anwar Ma’ruf, ST., MT..
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Kandungan Kalimat Syahadat (Madlulusy syahadah)
KONSEP DASAR MANUSIA/INSAN UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM
By : 1. Rizal hartono 2.Muhammad fajar
PENCIPTAAN LANGIT DAN BUMI
UQDATUL KUBRO Dari mana saya? Mau apa saya? Mau kemana saya?
Eksplorasi ayat-ayat al-qur’an dengan ilmu
Kelompok 1 Elsi Aryanti Em Obey Eni Kurnia Frika Yulia Henny Anggraini
O. Solihin Blog: Akidah Islamiyyah Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang.
AL-’AQIDAH AL-ISLAMIYAH
KONSEP ALAM SEMESTA DALAM ISLAM
 Al Qur’an dapati kesimpulan yang cukup besar peluang kebenarannya bahwa sebenarnya seluruh kejadian di alam semesta ini, sudah terjadi dan kejadiannya.
ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DALAM PANDANGAN ISLAM DISUSUN OLEH 1.IMAM MUCHTAROM 2.ANDI RIYAN TAMAYO 3.ERIK RAMADHAN 4.SUPRAPTO.
Materi III IMAN Oleh: Ahmad Arif Rifan, SHI., MSI.
Diploma Pengajian Islam Andalus
O. Solihin Blog: Akidah Islamiyyah Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang.
Materi III IMAN Oleh: Ahmad Arif Rifan, SHI., MSI.
Transcript presentasi:

JUNIANDA BUDIARTO E L – 2 B

PENGERTIAN ALAM SEMESTA Alam adalah segala sesuatu yang ada atau yang dianggap ada oleh manusia di dunia ini selain Allah beserta Dzat dan sifat-Nya. Alam dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah alam ghoib dan alam syahadah. Alam syahadah dalam istilah Inggris disebut universe yang artinya seluruhnya, yang dalam bahasa sehari-hari disebut sebagi alam semesta. Alam semesta merupakan ciptaan Allah yang diurus dengan kehendak dan perhatian Allah. Allah menciptakan alam semesta ini dengan susunan yang teratur dalam aspek biologi, fisika, kimia, dan geologi beserta semua kaidah sains. Definisi dari alam semesta itu sendiri adalah segala sesuatu yang ada pada diri manusia dan di luar dirinya yang merupakan suatu kesatuan system yang unik dan misterius. Alam syahadah atau alam materi sering juga disebut dengan alam fisik karene alam syahadah merupakan alam yang dapat dicapai oleh indera manusia baik dengan menggunakan alat atau tidak, berbeda dengan alam ghoib yang tidak dapat tercapai oleh indera. Alam syahadah dapat dibedakan menjadi alam raya (makrokosmos) dan alam zarrah (mikrokosmos). Dan dapat pula dibedakan menjadi alam nabati, hewani, dan insani Al Quran menggambarkan alam semesta laksana sebuah kitab yang disusun oleh satu wujud yang arif, yang setiap baris dan katanya merupakan tanda kearifan penulisnya.

PENCIPTAAN ALAM SEMESTA pada abad 20 muncul suatu teori baru tentang penciptaan alam semesta, yaitu teori Big Bang. Teori ini mengatakan bahwa alam semesta memiliki permulaan. Pada teori ini, dikatakan bahwa alam semesta terbentuk karena sebuah ledakan besar yang disebut Big Bang. Teori Big Bang merupakan kebalikan dari teori alam semesta yang tetap. Teori Big bang menyatakan bahwa alam semesta terbentuk oleh suatu ledakan besar. Pernyataan ini mengindikasikan bahwa terdapat permulaan pada alam semesta. Banyak orang yang menganut paham materialis yang tidak percaya dan menyanggah teori ini. Akan tetapi, tidak lama setelah teori ini muncul, banyak bukti -bukti yang ditemukan membenarkan teori ini seperti ditemukannya sisa-sisa gema radiasi dentuman dari ledakan tersebut. Sungguh menakjubkan karena sisa-sisa gema dentuman tersebut masih ada meskipun proses-proses pendinginan dari dentuman besar tersebut telah berlangsung selama 15 miliar tahun. Sisa-sisa radiasi gema tersebut dapat ditemukan pada suhu 5 kelvin. Kemudian teori Big Bang pun diterima oleh berbagai kalangan di seluruh dunia. A. Menurut Teori Big Bang

 Al-qur’an tidak membicarakan asal mula alam secara detail, namun dalam bentuk isyarat-isyarat yang menggambarkan penciptaan melalui proses bertahap dan memerlukan waktu. Sebagaimana firman Allah Swt dalam Qs. Hud : 7  Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air, agar dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya[711], dan jika kamu Berkata (kepada penduduk Mekah): "Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan sesudah mati", niscaya orang-orang yang kafir itu akan berkata: "Ini[712] tidak lain hanyalah sihir yang nyata".  Istilah enam hari sittatu ayyam dalam ayat tersebut di atas bukanlah enam hari dalam srti yang sebenarnya sebagaimana perhitungan manusia, melainkan enam masa atau enam periode. Hal ini berarti alam diciptakan oleh Allah secara bertahap dalam periode-periode tertentu. Periode-periode tersebut tidak dijelaskan secara detail. Konsekuensinya manusia didorong untuk menyelidiki sehingga isyarat itu dapat dijelaskan A. Menurut Al- Quran

 Bintang-bintang yang berkilauan yang kita lihat di malam hari, sebagaimana seluruh alam semesta, dulunya berupa materi 'asap' semacam itu. Allah telah berfirman di dalam Al Qur'an:  ثُمَّ اسْتَوَىٰ إِلَى السَّمَاءِ وَهِيَ دُخَانٌ  Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap,... (Al Fushshiilat, 41: 11)  Karena bumi dan langit di atasnya (matahari, bulan, bintang, planet, galaksi dan lain-lain) terbentuk dari 'gumpalan asap' yang sama, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa matahari dan bumi dahulu merupakan satu kesatuan. Kemudian mereka berpisah dan terbentuk dari 'asap' yang homogen ini. Allah telah berfirman:  أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا  Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. (Al Anbiya, 21:30)

Qs. Al- Anbiya : 30 Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, Kemudian kami pisahkan antara keduanya. dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman? Qs. Adz-Dzariyat : 47 Dan langit (sama) itu kami bangun dengan kekuatan dan sesungguhnya kamilah yang meluaskannya. Pada masa lalu sama diartikan langit, digambarkan sebagai halnya bola besar yang berputar pada sumbunya dan pada dindingnya menempel bintang-bintang. Ardh atau bumi adalah tempat datar yang dikurung oleh bola langit itu. Penafsiran seperti itu tidak dapar dipertahankan terus, karena sama sekali tidak didasari argumentasi dan penalaran yang kuat. Oleh karen, itu, ayat-ayat mengenai dua hal di atas perlu terus diteliti hingga dapat diungkap maknanya lebih lengkap. Para ahli fisika muslim mutakhir memahami ayat di atas dalam perspektif keilmuan yang luas. Prof. Baiquni menyebutkan bahwa sama tidak lagu diartikan sebagai bola raksasa yang didindingnya ditempeli bintang-bintang, melainkan ruang alam yang didalamnya terdapat bintang-bintang, galaksi dan lainnya. Secara eksperimental dapat dibuktikan bahwa ruang dan waktu merupakan satu kesatuan. Ardh diartikan sebagai istilah materi, yaitu bakal bumi yang sudah ada sesaat setelah Allah menciptakan jagad raya. أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا ۖ وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ ۖ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ

Dalam Qs. Al-Mulk : 34 disebutkan bahwa Yang Telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka Lihatlah berulang-ulang, Adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah.  Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang Mengetahui. Ayat diatas mengemukakan bahwa alam semesta ini berjalan dengan kokoh, teratur, rapi dan harmonis yang tiodak habis-habisnya menjadi tantangan yang menakjubkan bagi manusia yang kecil dan lemah. Alam raya merupakan manifestasi dan refleksi dari keagungan dan kebesaran Allah yang menciptakan dan mengaturnya. Al-qur’an mengungkapkan fenomena-fenomena alam dan menghubungkan manusia dengan Allah sebagai pencipta dan membimbing manusia agar menyadari keberadaannya ditengah-tengah alam sebagai bagian dari rencana Allah الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ طِبَاقًا مَّا تَرَى فِي خَلْقِ الرَّحْمَنِ مِن تَفَاوُتٍ فَارْجِعِ الْبَصَرَ هَلْ تَرَى مِن فُطُورٍ

Alam dalam pandangan Islam adalah makhluk Allah yang diperuntukkan bagi manusia dan menjadikannya sebagai pendorong untuk menyelidiki fenomena yang terjadi di dalamnya. Penyelidikan terhadap alam raya ini merupakan bagian dari tugas manusia. Sebagai kholifah di muka bumi Khalifah fil Ardh sebagaimana firman Allah Qs. Al-An’am : 165  Dan dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya dan Sesungguhnya dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Allah mengajarkan manusia untuk mengenal alam sekelilingnya dengan baik. Firman Allah Qs. Yunus : 101 ُلِ انْظُرُوا مَاذَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ وَمَا تُغْنِي الْآيَاتُ وَالنُّذُرُ عَنْ قَوْمٍ لَا يُؤْمِنُونَ Katakanlah: "Perhatikanlah apa yaag ada di langit dan di bumi. tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman". Firman Allah dalam Qs. Ali- Imran :  Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,  (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan Ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, Maka peliharalah kami dari siksa neraka.

tujuan alam diciptakan adalah bukan untuk dirusak, dicemari, dan dihancurkan. Akan tetapi adalah untuk difungsikan semaksimal mungkin dalam kehidupan. Tujuan alam diciptakan juga bukan untuk disembah, dikultuskan, dan dimintai pertolongan. Akan tetapi adalah untuk dikelola, dibudidayakan, dan dimanfaatkan dalam kehidupan. Pada akhirnya alam diciptakan hanya sebagai fasilitas semata bagi manusia untuk mengenal dan lebih mendekatkan diri pada Allah.  Mekanisme alam atau sunnatullah adalah suatu ketentuan yang telah ditetapkan Allah demi keteraturan, keserasian, dan keharmonisan alam jagat raya ini serta kesejahteraan manusia yang hidup di dunia ini. Atau dengan kata lain, sunnatullah dapat diartikan sebagai hukum-hukum Allah yang berlaku di alam raya ini atau biasa disebut sebagai hukum alam. Hukum-hukum Allah diantaranya ada hukum yang berkaitan dengan alam raya dan ada pula hukum yang berkaitan dengan manusia. Kalau hukum Allah yang berlaku bagi manusia dalam kehidupan bermasyarakat, disebut sunnatullah, kalau hukum yang berlaku antara manusia dengan alam disebut dengan takdir.  Ada tiga sifat utama sunnatullah yang diterangkan dalam Al Qur’an, yaitu  1.Exact (pasti) dalam surat Al Furqan : 2, At Tholaq : 3,  2.Immutable, dalam surat Al Israa : 77, Al An’am : 115,  3.Objective, dalam surat Al Anbiya : 105. A. Tujuan Penciptaan Alam B. MEKANISME ALAM (SUNNATULLAH)

 Asal usul manusia dikaitkan dengan keberadaan alam semesta ini dilandaskan pada adanya persamaan bentuk morfologis dan fisiologis (dan alasan yang bersifat ideologis). Pada abad ke 19 muncul suatu pemahaman asal usul manusia yang dikaitkan dengan primata. Penciptaan manusia pada awal kehidupan dari Ramapithecus-oseopithecus-Australopithecus- Pitecanthropus Erectus-Neandertal-Homo Sapien yang kini dikenal sebagai manusia modern seperti sekarang ini. Dari evolusi awal terciptanya manusia yang rumit inilah ada hubungan historis/sejarah antara manusia dan alam semesta.  Menurut pandangan Islam, manusia ditempatkan sebagai rahmat bagi alam. Seperti disebutkan dalm Q.S. Al Anbiya ayat 107 yang artinya : ”Dan tiadalah kami mengutus kamu melainkan sebagai rahmat seluruh alam.”  Pada intinya, alam dan manusia saling bergantung, alam menyediakan segala sesuatu yang manusia butuhkan, dan alam membutuhkan manusia untuk menjaga kelestariannya. Alam diciptakan oleh Allah sebagai objek untuk mengembangkan potensi dan pengetahuan yang dimiliki manusia agar mereka bisa berkembang dan memakmurkan alam, dan mengetahui tanda- tanda kebesaran penciptanya, yaitu Allah SWT. HUBUNGAN MANUSIA DENGAN ALAM SEMESTA A. Hubungan Historis B. Hubungan Fungsional

1. Alam adalah segala sesuatu yang ada atau yang dianggap ada oleh manusia di dunia ini selain Allah beserta Dzat dan sifat-Nya. Alam semesta adalah segala sesuatu yang ada pada diri manusia dan di luar dirinya yang merupakan suatu kesatuan system yang unik dan misterius dan dapat dicapai oleh indera manusia yang merupakan ciptaan Allah yang diurus dengan kehendak dan perhatian Allah. 2. Teori Big bang menyatakan bahwa alam semesta terbentuk oleh suatu ledakan besar. Pernyataan ini mengindikasikan bahwa terdapat permulaan pada alam semesta. 3. Al Qur’an menerangkan bahwa yang pertama kali Allah ciptakan sebelum ada bintang- bintang dan galaksi, adalah bumi, kemudian Allah swt siapkan makanan di bumi bagi subject utama penciptaan alam semesta, yaitu manusia. Baru setelah itu Allah ciptakan langit dan bintang-bintang dalam enam masa. Seperti diterangkan dalam Surat Al A’raf ayat 54, alam semesta ini diciptakan selama 6 masa. 4. Karakteristik integral alam ada 5, yaitu terbatas, berubah, tergantung, ditentukan, dan relative. 5. Tujuan alam diciptakan adalah bukan untuk dirusak, dicemari, dan dihancurkan. Akan tetapi adalah untuk difungsikan semaksimal mungkin dalam kehidupan. Tujuan alam diciptakan juga bukan untuk disembah, dikultuskan, dan dimintai pertolongan. Akan tetapi adalah untuk dikelola, dibudidayakan, dan dimanfaatkan dalam kehidupan. Pada akhirnya alam diciptakan hanya sebagai fasilitas semata bagi manusia untuk mengenal dan lebih mendekatkan diri pada Allah. 6. Mekanisme Alam (Sunnatullah) adalah ketentuan-ketentuan Allah sebagai hukum yang mengatur alam semesta ini beserta isinya. Allah menciptakan alm semesta beserta isinya dilengkapi dengan hukum-hukum (sunnatullah). Dan jika hukum-hukum tersebut dilanggar, maka alam akan hancur. Itulah hakikat sunnatullah yang telah ditentukan oleh Dzat Yang Maha Tinggi sebagai Sang Pencipta, Pengatur dan tempat kembali seluruh alam. 7. Hubungan histories manusia dan alam semesta adalah terletak pada kerumitan proses permulaan keduanya ada di dunia ini. Alam dan manusia saling bergantung, alam menyediakan segala sesuatu yang manusia butuhkan, dan alam membutuhkan manusia untuk menjaga kelestariannya. Alam diciptakan oleh Allah sebagai objek untuk mengembangkan potensi dan pengetahuan yang dimiliki manusia agar mereka bisa berkembang dan memakmurkan alam, dan mengetahui tanda-tanda kebesaran penciptanya, yaitu Allah SWT. KESIMPULAN