TATA BUSANA NASIONAL PEJABAT PUBLIK PEMATERI Hj. ELITA G. ARIFIEN, SE

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
RANCANGAN PERMENDAGRI TENTANG PELANTIKAN PEJABAT STRUKTURAL DAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN KEMENDAGRI DAN PEMERINTAH DAERAH DR. Drs. A. Fatoni, M.Si. Disampaikan.
Advertisements

HR VIEW TRANSFORM TO HYPERMARKET
MENJADI MC? Ariyani Widyastuti.
PENGETAHUAN BUSANA OLEH DRA. VALENTINA
PUSTAKAWAN MENGEMBANGKAN GOOD PERFORMANCE
BAB 3 STANDAR LAYANAN PERBANKAN
PENGETAHUAN BUSANA OLEH DRA. VALENTINA
KOMUNIKASI YANG POSITIF
MANAJEMEN KEPROTOKOLAN
KEPROTOKOLAN INDONESIA
Kode Etik PNS & Kode Etik Kementrian Keuangan
IMPLEMENTASI MARKETING BANK SYARIAH
PENTINGNYA ETIKA dan TATA KRAMA BAGI SEKRETARIS
Penampilan Diri (Grooming)
TRILOGI PELAYANAN PRIMA
TATA CARA MAKAN INTERNASIONAL (modul 13)
Tata Krama Pergaulan.
SERVICE EXCELLENT PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
REFRESHER COURSE KEJAKSAAN MEDAN, 2008
LAMARAN KERJA DAN WAWANCARA KERJA
PENGANTAR KECAKAPAN ANTAR PERSONAL
ORGANISASI DAN TATA KERJA CABDIN DAN UPT-SP
KELEMBAGAAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI
Kepala Biro Organisasi Setda Prov. Sumbar
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
KEPROTOKOLAN.
TATA CARA MAKAN INTERNASIONAL (modul 13)
“ ETIKA DAN KESAN PERTAMA “
TATA BUSANA NASIONAL PEJABAT PUBLIK PEMATERI Hj. ELITA G. ARIFIEN, SE
KEPROTOKOLAN TATA TEMPAT, TATA UPACARA DAN TATA PENGHORMATAN
PENAMPILAN by: Purwati.
PERSIAPAN PRESENTASI II
Bahasa tubuh Data statistik mengungkapkan 90% dari efektivitas komunikasi disambungkan melalui komunikasi nonverbal (Hap P Hannan author “look who’s talking”
SOPAN Hormat akan atau kepada ketertiban menurut adab yang baik, merupakan bagian dari perilaku diri yang terekspresi dari kualitas moral, nurani dan juga.
Tata Busana Mid Short-term Take-home Test I Character Building
ETIKA PERKENALAN & ADAPTASI DLM KANTOR
ETIKA PERGAULAN.
Penampilan Diri Pertemuan 14
PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN
Bahasa tubuh Data statistik mengungkapkan 90% dari efektivitas komunikasi disambungkan melalui komunikasi nonverbal (Hap P Hannan author “look who’s talking”
Etika Busana dan Table Manner2
PELATIHAN BAGAIMANA BERBICARA DI DEPAN KAMERA UNTUK PENGAJARAN
GROOMING Bagaimana mengenakan baju dan menjaga penampilan
BUSANA & KESEHATAN.
Mencegah Penyakit Tipus Berulang
PROGRAM PELATIHAN PERSONAL GROOMING
Balai Bahasa Jawa Timur, Badan Pengembangan dan
10 CARA MEMBACA PIKIRAN ORANG LAIN By FEBRIANA SYAFITRI
Customer Service Logistik Logistics Customer Service
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
PENERIMAAN TAMU Novi Trisnawati.
PRINSIP SANITASI, HYGIENE DAN K3
MEMAHAMI KOMUNIKASI DALAM PELAYANAN JASA
Pertemuan Keempat Ratih Pertiwi, M. Ds
ADE SURYANI, M.Soc.Sc. ETIKA DAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN
ETIKET, ETIKA, PROTOKOL.
Standar penampilan.
ETIKA DALAM KEPERAWATAN
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Oleh DANIEL ARNOP HUTAPEA, S
Etika dan Estetika Berbusana…
Komunikasi Efektif.
PEMBICARA KEPRIBADIAN
1 Disampaikan Pada : Kegiatan Pengenalan Lingkungan Sekolah SMK Muhammadiyah Palu Palu, Juli 2018 ETIKA PERGAULAN DAN KOMUNIKASI Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
ETIKA PERGAULAN. Etika pergaulan  ketentuan sopan santun yang dipakai oleh manusia untuk saling bergaul. Maksud dari etika pergaulan  untuk membuat.
PERSPEKTIF PERANGKAT DAERAH BERDASARKAN PP 18 TAHUN 2016
TATA CARA DALAM MENERIMA TAMU
Pelayanan Prima Berdasarkan Sikap
Protocoll(um) (Latin)
KOMUNIKASI PELAYANAN JASA
Standar Penampilan CSR Plasa Telkom Right Beginning Doing
Transcript presentasi:

TATA BUSANA NASIONAL PEJABAT PUBLIK PEMATERI Hj. ELITA G. ARIFIEN, SE TATA BUSANA NASIONAL PEJABAT PUBLIK PEMATERI Hj. ELITA G. ARIFIEN, SE. MM JAKARTA, 12 Februari 2010

Hj.ELITA GAFAR ARIFIEN,SE.MM IKHWAL PEMATERI APRIL 2009 PEJABAT PADA KTR KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN R.I. JAKARTA SEBELUMNYA SEJAK 1983 S/D APRIL 2009 BERTUGAS PADA PEMDA PROV SUMBAR DI PADANG (DINAS PERKEBUNAN, BP.7, DIPENDA, BIRO UMUM/PROTOKOL, BIRO KEPEGAWAIAN, BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN & KELUARGA BERENCANA) AKTIVITAS LAIN SEJAK TH 1983 SAMPAI SEKARANG SEBAGAI MC, NARASUMBER KEPROTOKOLAN, DAN MATERI YG BERKAITAN DG PEMBERDAYAAN PEREMPUAN SEJAK TH 1986 DOSEN LUAR BIASA (ASMI, UNIVERSITAS NEGERI PADANG, UNIVERSITAS ANDALAS, AKBID DLL) 2 2

PEDOMAN KEPROTOKOLAN NASIONAL UU NO. 8 TH 1987 TTG PROTOKOL DAN PP NO. 62 TH 1990 TTG KETENTUAN KEPROTOKOLAN MENGENAI TATA TEMPAT, TATA UPACARA DAN TATA PENGHORMATAN. TATA TEMPAT “ATURAN MENGENAI URUTAN TEMPAT BAGI PEJABAT NEGARA, PEJABAT PEMERINTAH DAN TOMASTU DALAM KENEGARAAN ATAU ACARA RESMI.” (Psl 1 ayat (7) PP No. 62 Th 1990) TATA UPACARA “ATURAN UNTUK MELAKSANAKAN UPACARA DALAM KENEGARAAN ATAU ACARA RESMI. ”(Psl 1 ayat (6) PP No. 62 Th 1990) TATA PENGHORMATAN “ATURAN UNTUK MELAKSANAKAN PEMBERIAH HORMAT BAGI PEJABAT NEGARA, PEJABAT PEMERINTAH DAN TOMASTU DALAM KENEGARAAN ATAU ACARA RESMI.” (Psl 1(8) PP No. 62 Th 1990) ACARA KENEGARAAN ACARA YANG BERSIFAT KENEGARAAN YANG DIATUR DAN DILAKSANAKAN SECARA TERPUSAT, DIHADIRI OLEH PRESIDEN DAN/ATAU WAKIL PRESIDEN SERTA PEJABAT NEGARA DAN UNDANGAN LAINNYA DALAM MELAKSANAKAN ACARA TERTENTU. (Psl 1 ayat (2) UU No. 8 Th 1987) ACARA RESMI ACARA YANG BERSIFAT RESMI YANG DIATUR DAN DILAKSANAKAN OLEH PEMERINTAH ATAU LEMBAGA TINGGI NEGARA DALAM MELAKSANAKAN TUGAS DAN FUNGSI TERTENTU, DAN DIHADIRI OLEH PEJABAT NEGARA DAN / ATAU PEJABAT PEMERINTAH SERTA UNDANGAN LAINNYA. (Psl 1 ayat (3) UU No. 8 Th 1987)

PEMAHAMAN TATA BUSANA NASIONAL ATAU TATA PAKAIAN NASIONAL “DRESS CODE” ADALAH KETENTUAN MENGENAKAN PAKAIAN PERGAULAN RESMI DALAM MENGHADIRI SUATU ACARA YANG BERSIFAT ACARA KENEGARAAN ATAU ACARA RESM BERDASARKAN KETENTUAN RESMI YANG DITERBITKAN OLEH PEMERINTAH ATAU NEGARA. PEJABAT PUBLIK ADALAH PEJABAT YANG MEMILIKI KEWAJIBAN AKUNTABILITAS TERHADAP PUBLIK SEPERTI PEJABAT EKSEKUTIF YANG MELAYANI KEPENTINGAN PUBLIK, PEJABAT LEGISLATIF, PEJABAT YUDIKATIF, DLL.

PAKAIAN ATURAN / TATA CARA MENGENAI BERPAKAIAN PADA UMUMNYA TERGANTUNG PADA TRADISI, KEADAAN, CUACA/MUSIM DAN TREND MODE YANG SANGAT BERVARIASI. SEBAGAI BANGSA YANG MEMILIKI KEKHASAN RAGAM BUDAYA, WANITA INDONESIA SEYOGIANYA TIDAK MENINGGALKAN TATA CARA KETIMURAN DALAM BERPAKAIAN WALAUPUN INGIN TAMPIL FASHIONABLE. KALANGAN DIPLOMATIK BIASANYA MENUNTUT UNTUK BERPENAMPILAN ANGGUN SERTA MEMPERHATIKAN ETIKA BERBUSANA UNTUK MENJAGA CITRA BANGSA. DALAM UNDANGAN SUATU JAMUAN RESMI BIASANYA DITULISKAN JENIS PAKAIAN YANG HARUS DIKENAKAN , HARUS DIPERHATIKAN JANGAN MENGANTI PAKAIAN DENGAN JENIS LAIN KARENA AKAN MEMPERMALUKAN DIRI SENDIRI;

HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DRESS CODE KETENTUAN PENGGUNAAN PAKAIAN TERTERA DALAM KARTU UNDANGAN. SIFAT UNDANGAN ACARA DITULIS RESMI/ TIDAK RESMI. WAKTU PENYELENGGARAAN PAGI, SIANG, SORE ATAU MALAM, AGAR DAPAT MENENTUKAN WARNA PAKAIAN DAN AKSESORI. TEMPAT ACARA DI LUAR, ATAU DI DALAM RUANGAN, AGAR DAPAT MENENTUKAN JENIS BAHAN PAKAIAN (KHUSUSNYA WANITA) MUSIM / CUACA SAAT ITU MUSIM SANGAT MENENTUKAN PAKAIAN YANG AKAN DIKENAKAN KHUSUSNYA WANITA.

DASAR KEPPRES NO. 18 TAHUN 1972 TENTANG JENIS-JENIS PAKAIAN SIPIL KEPRES NO. 50 TAHUN 1990 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPRES NO. 18 TAHUN1972 TENTANG JENIS-JENIS PAKAIAN SIPIL PP NO. 62 TAHUN1990 TENTANG KETENTUAN KEPROTOKOLAN MENGENAI TATA TEMPAT, TATA UPACARA, DAN TATA PENGHORMATAN. (Psl 22)

MANFAAT MANAJEMEN PAKAIAN PERCAYA DIRI (SELF CONVINDENCE) 1. PEMBUATAN PAKAIAN “TAHU DIRI”. 2. MODEL > KETENTUAN DGN PERHATIKAN ETIKET. MENENTUKAN WARNA “BRIGHT COLOUR (WARNA TERANG) DAN DARK COLOUR (WARNA GELAP) KERAPIAN, KESERASIAN > COMFORTABLE > FIRST IMPRESSION. PARFUM DAN BUSANA. PERCAYA DIRI (SELF CONVINDENCE) KELELUASAAN BERAKTIVITAS BAHASA TUBUH (BODY LANGUAGE) KESAN PERTAMA (FIRST IMPRESSION) PENAMPILAN YG BAIK (GOOD APPEARANCE) CITRA DIRI (SELF IMAGE)

(PASAL 3 KEPRES NO. 18 TAHUN 1972) TUJUAN KEWAJIBAN UNTUK MENGATUR KETENTUAN TENTANG JENIS-JENIS PAKAIAN SIPIL DIDASARKAN TUJUAN DAN SIFAT RESMI MAUPUN YANG PRAKTIS BAGI PENGGUNAANNYA DISESUAIKAN DENGAN TIAP-TIAP KEPERLUAN PARA PEGAWAI NEGERI/ PEJABAT NEGARA WAJIB MENGUNAKAN PAKAIAN SIPIL SESUAI KETENTUAN- DLM KEPRES INI DGN TERTIB (PASAL 3 KEPRES NO. 18 TAHUN 1972)

JENIS-JENIS PAKAIAN SIPIL PAKAIAN SIPIL HARIAN (PSH); DIPAKAI UNTUK BEKERJA DAN UMUM. PAKAIAN SIPIL RESMI (PSR); UNTUK UPACARA YANG BUKAN UP KENEGARAAN, MENERIMA TAMU LN DAN MALAM HARI PAKAIAN SIPIL LENGKAP (PSL); PADA UPACARA RESMI/KENEGARAAN/KE LN. PAKAIAN SIPIL DASI HITAM (PSDH); DIPAKAI PADA JAMUAN KENEGARAAN. PAKAIAN SIPIL NASIONAL (PSN); DIPAKAI UNTUK MENGHADIRI ACARA RESMI/KENEGARAAN DI LUAR NEGERI. PECI NASIONAL; DIPAKAI PD PSN DAN JENIS PAKAIAN LAIN YG DITENTUKAN. (Psl 1 ayat (1) (2) KEPPRES NO.18 TH 1972)

KETENTUAN PENGGUNAAN PAKAIAN PEMAKAIAN PAKAIAN DISESUAIKAN DENGAN SIFAT ACARA (KENEGARAAN/RESMI). ACARA KENEGARAAN MENGGUNAKAN PSL, PDU “K” ATAU PAK NAS. ACARA RESMI DIGUNAKAN PSH ATAU PSAK ATAU PAKGAM LAINNYA YG TELAH DITENTUKAN. (PSL 22 PP NO. 62 TAHUN 1990)

TATA BUSANA KEGUNAAN : MENUTUP AURAT 2. MELINDUNGI KULIT 3. MEMPERCANTIK DIRI BUSANA TERBAGI : 1. RESMI 2. TAK RESMI RESMI / TAK RESMI : PAGI 2. SIANG 3. SORE 4. MALAM BUSANA HARUS DISESUAIKAN DENGAN BENTUK BADAN : KURUS, PENDEK, SEDANG, TINGGI - SEIMBANG - GEMUK PENDEK, SEDANG, TINGGI

PSH

PSR

PSL

PSDH

PAK SIPIL NAS

PAKAIAN NASIONAL

Hj. ELITA GAFAR ARIFIEN,SE.MM PENAMPILAM PRIMA OLEH Hj. ELITA GAFAR ARIFIEN,SE.MM

P E N A M P I L A N Penampilan dibagi menjadi dua: Penampilan Sikap “Kesan pertama orang terhadap diri kita akan diukur dari bagaimana kita dalam berpenampilan” Penampilan dibagi menjadi dua: Penampilan Sikap Penampilan Secara Keseluruhan

PENAMPILAN DALAM SIKAP Cara makan / minum Cara berbicara Tatapan mata & Ekspresi wajah Cara berdiri Cara Berjalan Cara duduk

W I R A G A Bagaimana cara kita duduk, berdiri, dan berjalan yang benar dan semua itu berhubungan erat dengan apa yang disebut Penampilan.

CARA BERDIRI YANG BAIK : Condongkan Kepala Sedikit Kedepan Tahanlah Dagu Anda Tersenyumlah Dengan Lembut Usahakan Mata Bersinar Dan Jernih Gerakan Alis Perlahan Tapi Pasti Dan Tatap Setiap Orang Buka Kedua Tangan Dengan Santai Jangan Masuk Tangan Kesaku Biarkan Lutut Bebas Berdiri Dengan Kedua Kaki Berjarak (Laki-laki) Bernafas Pelan Dan Teratur

CEPAT CARI IDENTITAS DIRI PRIBADI SAYA BAGAIMANA SIAPA SAYA KITA HARUS CEPAT MENCARI IDENTITAS DIRI SEHINGGA PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN MENDEKATI SEMPURNA UNTUK MENDAPATKAN IDENTITAS DIRI: PAHAM DG ETIKET DAN PENAMPILAN

MESSAGES DARI CARA KITA BERBUSANA 1. Kepribadian, karakter dan moral. 2. Tata krama. 3. Kepercayaan dan keseriusan. 4. Tingkat/Golongan pendidikan. 5. Tingkat / Golongan ekonomi. 6. Tingkat / Golongan sosial. 7. Tingkat kesuksesan.

GUGUP YANG NEGAtIF BAHU TERKULAI KEPALA MENUNDUK MERENGUT KURANG BERTENAGA TIDAK SIAP - SAYA MERASA TIDAK ENAK - TIDAK, SAYA TIDAK BISA HIDUP INI MEMBOSANKAN YAKIN YANG POSITIF BAHU TEGAK KEPALA KEATAS TERSENYUM TENANG - SIAP TAMPIL - SAYA MERASA ENAK - YA, SAYA BISA HIDUP MENGGAIRAHKAN

PENAMPILAN GROOMING (penampilan tubuh, kesehatan, kebersihan, keberanian, kerapihan, keserasian diri pribadi) BUSANA, AKSESORIS. BAHASA TUBUH YANG POSITIF. LINCAH, WAJAR (SUPEL). KEPRIBADIAN (PERSONALITY) 1. Keaslian, tanpa dibuat-buat. 2. Gairah, ada kehidupan. 3. Ramah, bersahabat dan sopan. 4. Luwes, cekatan. 5. Dapat dipercaya, diandalkan. 6. Kesungguhan, kejujuran.

ASSESORIES POWER NO. BUSANA & ASSESORIES NILAI (SCORES) 1 Busana Polos 2 Busana bercorak 2 – 3 3 Arloji 4 Kaca mata 5 Ban tidak sama dengan gaun/Celana 6 Tas, Sepatu warna 7 Tas & Sepatu berlainan warna 8 Giang, kalung dan perhiasan lain Masing - masing 1 9 Selandang, scraf

7 KEBIASAAN MANUSIA YANG SANGAT EFEKTIF Jadilah Proaktif Mulailah dg merujuk pd tujuan akhir Dahulukan yang utama Berpikir Menang-menang Berusaha mengerti lebih dahulu, baru dimengerti. Ujudkan sinergi Asahlah gergaji

SENYUM TERSENYUMLAH MAKA SELURUH DUNIA AKAN TERSENYUM BERSAMA ANDA MENANGISLAH, MAKA ANDA AKAN MENANGIS SENDIRI TERSENYUM BUKAN HANYA MEMBUAT TERLIHAT LEBIH MUDA, TETAPI MEMUDAHKAN SEGALA MASALAH. HARAPAN, BUKANLAH SESUATU YANG AKAN TERJADI DI MASA DATANG, TETAPI TELAH DIRASAKAN / DINIKMATI DARI SEKARANG

Hj. ELITA GAFAR ARIFIEN,SE.MM TERIMAKASIH Hj. ELITA GAFAR ARIFIEN,SE.MM Telp. Rumah 021.6505953, 022.7275288, 0751.7052569 HP. 0811660219, 081993308000