WIFI name : emerald WIFI pass : goodway1111.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Pemahaman Struktur Pengendalian Intern
Advertisements

Perdirjen Perbendaharaan No. PER-69/PB/2006
Pemahaman atas Struktur Pengendalian Internal
PELAKSANAAN PENUGASAN AUDIT
BAB 8 SISTEM PENGOLAHAN DATA DAN PELAPORAN
TUJUAN AUDIT DAN BUKTI AUDIT
Resumed by: anita wijayanti, SE. M.SA., Ak
SIKLUS JASA PERSONALIA
PENGENDALIAN INTERNAL DAN RESIKO KENDALI
Bukti Audit Oleh : Muhammad Zainal Abidin SE, Ak, MM.
Irma Paramita Sofia, SE,Ak,M.Ak Pertemuan - 1
KESELURUHAN RENCANA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT
BAB V AUDIT SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN
Local Government Auditing Course Berbasis IPSAS
PERTANGGUNGJAWABAN dan TUJUAN AUDIT
PENGENDALIAN INTERNAL Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA
BAB V TUJUAN DAN BUKTI AUDIT
Evidence.
SISTEM MUTU LABORATORIUM SESUAI ISO/IEC : 2005.
Sistem Akuntansi dan Kontrol Internal
BAGAN AKUN STANDAR 2012 HARMONISASI antara:
Pemahaman mengenai pengendalian intern
GAMBARAN UMUM PROSES AUDIT
MENILAI RISIKO PENGENDALIAN
Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA
OVERVIEW SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP)
PENAKSIRAN RISIKO DAN DESAIN PENGUJIAN
PEMAHAMAN ATAS PENGENDALIAN INTERN
Sistem Akuntansi dan Kontrol Internal
AUDIT SIKLUS PENGELUARAN: PENGUJIAN PENGENDALIAN
BUKTI AUDIT.
MENILAI RESIKO PENGENDALIAN / PENGUJIAN PENGENDALIAN
MATERIALITAS DAN RISIKO AUDIT
PENGENDALIAN INTERNAL
PELAKSANAAN PENUGASAN AUDIT
BAB VI AUDIT SALDO KAS.
PENGENDALIAN INTERNAL
BAB VI AUDIT SALDO KAS.
BAGAN AKUN STANDAR 2012 HARMONISASI antara:
Materialitas, Risiko, dan Strategi Audit Awal
SAMPLING PADA PENGUJIAN PENGENDALIAN
MENDOKUMENTASIKAN PEKERJAAN AUDIT
Drs. Andi K. Lologau, M.M., Ak., CA. Makassar, 17 November 2016
URGENSI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Pemerintah Desa
PROSES AUDIT Oleh : Muhammad Zainal Abidin SE, Ak, MM.
Audit sampling NAWIRAH,SE., MSA., Ak.
Tujuan 14-1 Menjelaskan Konsep Sampel Yang Representatif
AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN KEPEGAWAIAN
Disusun Oleh: Lyta Indriyani ( ) Ellysa Wahyu Putri W. ( )
Penerimaan Penugasan dan Perencanaan Audit
TANGGUNG JAWAB DAN TUJUAN AUDIT
PEMAHAMAN ATAS PENGENDALIAN INTERN
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PADA PEMERINTAH DAERAH
MATERIALITAS DAN RISIKO
Pemahaman dan Pengujian Pengendalian Internal Oleh: Dela Audina Dewi Sartika Elvirha Dwi Martika Pengendalian Internal 1.
PENGAUDITAN SIKLUS JASA PERSONALIA Disusun Oleh : 1. Bunga Firiyani ( ) 2. Nining Wulandari ( ) 3. Rika Agustin ( ) 4. Yemima.
Pemahaman Struktur pengendalian intern
Materialitas, Risiko, dan Strategi Audit Awal
KERANGKA KONSEPTUAL STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL
Audit Siklus Investasi Instrumen Keuangan (Obligasi dan Saham)
AUDIT SIKLUS PENDANAAN
BAB 10 AUDIT SALDO KAS.
Oleh: Mahendro B Y Direktorat Pengawasan Lembaga Pemerintah Bidang Penegakan Hukum dan Kesekretariatan Lembaga Tertinggi dan Tinggi Negara Jakarta, Oktober.
GAMBARAN UMUM PMK NO. 17/PMK
Peraturan Menteri Keuangan
Tanggung Jawab dan Tujuan Audit Azmi Fasa, S.E., M.E.
Peraturan Menteri Keuangan
Peraturan Menteri Keuangan
KEBIJAKAN PENERAPAN DAN PENILAIAN PIPK KEMENTERIAN KESEHATAN
REVIEW AUDITING Halaman.
Transcript presentasi:

WIFI name : emerald WIFI pass : goodway1111

Disampaikan Di Batam, 4 Mei 2018 Pengendalian Internal atas Pelaporan Keuangan Berbasis Akrual PMK 14 tahun 2017 Disampaikan Di Batam, 4 Mei 2018

Ilustrasi Pada bulan Februari 2017, Kementerian A menetapkan penyelesaian target kegiatan inventarisasi dan penilaian kembali /revaluasi atas kelompok Aset Tetap/BMN ( perolehan BMN s.d. 31 Desember 2016) yang tersebar di 200 satker melalui jasa Penilai Pemerintah sebagai berikut : 50 NUP pada Tanah ( saldo buku Rp. 300 milyar) 100 NUP pada Gedung dan Bangunan ( saldo buku Rp. 500 milyar) Pada bulan November 2017 hasil net penilaian kembali atas BMN pada tiap satker telah dimuat dalam dokumen kesepakatan Berita Acara Inventarisasi dan Penilaian Kembali (namun terdapat beberapa revisi nilai BA) antara Kementerian A dan Penilai Pemerintah. Hasil revaluasi BMN yang wajib disajikan serentak pada LK Kementerian A tahun 2017 sebagai berikut: 1 Terdapat kenaikan nilai Rp. 200 Milyar pada 50 NUP Tanah 2. Terdapat kenaikan nilai Rp. 150 Milyar pada 100 NUP Gedung dan Bangunan Saat konsolidasi LK 2017 , Kementerian A tidak menyajikan kenaikan sebesar hasil revaluasi diatas, terdapat selisih 80 Milyar pada tanah. MENGAPA HAL INI BISA TERJADI ????

Hasil Analisa Terjadi defisiensi signifikan atas pengendalian internal pencatatan transaksi revaluasi BMN, antara lain : Dokumen catatan sumber yang tidak memadai ( BA revaluasi final) Juknis yang tidak update atas rekonsiliasi hasil revaluasi BMN terakhir Laporan Keuangan Kementerian A Tahun 2017 berpotensi besar mengalami salah saji material KESIMPULAN : PIPK TIDAK EFEKTIF DAN MENGANDUNG KELEMAHAN MATERIAL INILAH URGENSI DARI PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PELAPORAN KEUANGAN

RINGKASAN BAHASAN Konsep Dasar Pengendalian Intern Secara Umum Dan PIPK; Perancangan Dan Pengembangan Perangkat Penilaian PIPK; Mekanisme Pelaksanaan Tugas Penilaian PIPK; Dan

Konsep Dasar Pengendalian Intern Secara Umum Dan PIPK Gambaran Umum PIPK Manajemen Unit Akuntansi Menyusun Laporan Keuangan Laporan Keuangan Penerapan PIPK PENYELENGGARAAN PIPK BERADA PADA TANGGUNG JAWAB SIAPA ? Penilaian Tim Penilai MANAJEMEN Laporan Hasil Penilaian Reviu APIP APA BUKTI PIPK TELAH DISELENGGARAKAN ? Laporan Hasil Reviu ADANYA SOP, JUKNIS, STRUKTUR ORGANISASI YANG MEMADAI dll Sebagai dasar SOR Kelengkapan

Penerapan PIPK Melaksanakan tugas dan fungsi Menyusun Laporan Keuangan Manajemen Laporan Keuangan Tingkat Entitas ITGC Tingkat Proses/ Transaksi/ Aplikasi PIPK Ada berapa jenis penerapan PIPK? Menerapkan Didokumentasikan SOR Harus ada dasar Untuk memberikan keyakinan memadai bahwa Pelaporan Keuangan disusun dengan pengendalian intern yang memadai. Pasal 3 PMK no 14 Tahun 2017 tentang PIPK

Jenis Penerapan Pengendalian Internal Pelaporan Keuangan Tata Kelola PIPK Tingkat ENTITAS PIPK Tingkat PROSES/ TRANSAKSI Memenuhi Tujuan Asersi Laporan Keuangan Desain Pengendalian spesifik atas banyak segmen transaksi Sikap Manajemen Terhadap Integritas dan Kontrol Secara Menyeluruh Transaksi Aset Leadership/ Management/HRD Transaksi Beban Sistem Informasi Transaksi Pendapatan KESIMPULAN : JIKA PIPK tingkat entitas LEMAH , maka kehandalan Informasi transaksi keuangan LEMAH

KUBUS COSO-PIPK Tingkat Entitas

PIPK Tingkat Proses /Transaksi

DISKUSI Bagaimana kondisi penerapan PIPK tingkat entitas pada unit Saudara ? - Level Pusat dan Eselon I ( Lingkungan Pengendalian) misal : Struktur organisasi, Kompetensi SDM ? - Level Pusat dan Eselon I ( Informasi dan Komunikasi) misal : Juknis pelaksanaan dan pelaporan keuangan Bansos

Perancangan Dan Pengembangan Perangkat Penilaian PIPK

Perangkat umum yang dibutuhkan : Struktur Tim Penilai PIPK ( untuk 2017 s.d. 2018 hanya Level UAPA) Program Kerja/Kegiatan Tim Penilai PIPK Sistem Informasi PIPK??? Metode Penilaian dan Dokumentasi PIPK - Manfaatkan moment CSA ( Control self assessment) - Periode LK yang dinilai dan ruang lingkupnya Proses bisnis/transaksi mana saja yang material salah sajinya ( akun signifikan) Pahami asersi LK yang penting disetiap akun signifikan Siapkan point-point resiko salah saji di setiap asersi LK Dapatkan informasi KEY CONTROL atas resiko salah saji dimaksud

Program Kerja/Kegiatan Tim Penilai PIPK seperti apa ? Sifatnya internal maupun koordinatif dengan pihak lain Susun jadwal penilaian dan Sesuaikan dengan periode/tanggal penting penyampaian LK Peka selalu dengan perubahan updating proses bisnis dan pencatatan akuntansi Pilih prosedur penilaian yang efektif dan balance cost-benefit

Pihak “Manajemen” , yang mana dan seperti apa yang menilai PIPK? PIPK dinilai Oleh “Struktur “ tertentu ( Tim Penilai) Tim Penilai dibentuk setiap level Unit Akuntansi terbawah s.d. Unit Pelaporan Tim Penilai dipilih secara professional dan mengikutsertakan perwakilan dari seluruh bagian organisasi seperti bagian akuntansi/keuangan, bagian TIK, bagian umum, bagian sumber daya manusia, dan/ atau APIP sebagai penasihat atau pemberi asistensi. Buat Desjob yang jelas, efektif dan terukur

Perancangan dan Pengembangan Perangkat Penilaian PIPK tingkat entitas PIPK yang telah diterapkan pada entitas oleh Manajemen harus di NILAI sendiri oleh “MANAJEMEN” atas efektivitas Struktur Pelaksanaan IC yang mempengaruhi PIPK level proses/transaksi Dilakukan setidaknya sekali dalam dua tahun atau dalam kondisi tertentu Penilaian dilakukan terhadap setiap faktor dari kelima unsur pengendalian intern (buat formatnya) Pilih prosedur yang efektif ( survey, wawancara observasi ,atau kombinasi) kepada pegawai/pejabat yang tepat Buat kesimpulan a) Rendah, yaitu apabila nilai akhir <34%; b) Sedang, yaitu apabila nilai akhir 34% s.d. 63%; atau c) Tinggi, yaitu apabila nilai akhir >63%.

Perancangan dan Pengembangan Perangkat Penilaian PIPK tingkat proses/transaksi PIPK yang telah diterapkan pada entitas oleh Manajemen harus di NILAI sendiri oleh “MANAJEMEN” atas efektivitas Struktur Pelaksanaan IC dan Prosedur Pelaporan Keuangannya Evaluasi Desain/Rancangan Pengendalian Internal-nya Menguji Efektitas Pelaksanaan Pengendalian Internal-nya Titik arus transaksi yang wajib di berikan KEY CONTROL yang potensi salah saji material – keliru dan fraud 1 Atas KEY CONTROL apakah memang benar2 ampuh mencegah atau menyebabkan kelemahan material 2

Alur Penilaian Mana yg terkait implementasi dan yg terkait rancangan? Penilaian Tingkat Entitas Penilaian Tingkat Proses/Transaksi Penilaian Secara Keseluruhan Perencanaan Penentuan akun signifikan Unsur2 dan Prinsip2 Pengendalian Intern Penilaian efektivitas rancangan Pengendalian Penarikan Simpulan Efektivitas Pengendalian Efektif Efektif dengan pengecualian Mengandung Kelemahan Material Identifikasi proses utama Identifikasi risiko Information & Communication Technology General Control (ITGC) Pengujian Efektivitas Implementasi Pengendalian Identifikasi pengendalian utama Dokumentasi proses utama dan pengendalian utama Penarikan Simpulan Pengujian Atribut Pengendalian Penyusunan tabel Risk-Control Matrix (RCM) Inconsequential Evaluasi & Klasifikasi Temuan Penentuan jumlah sample Significant deficiency Tinggi Efektif (CUDR<5%) (CUDR>5%) Material weakness Temuan Sedang Rendah Temuan Mana yg terkait implementasi dan yg terkait rancangan? Kenapa PU? PPU –uji atribut! PPU dan PEI atas pengendalian yg ada KR – pengendalian yg seharusnya ada

Mekanisme Pelaksanaan Tugas Penilaian PIPK

TAHAPAN PENILAIAN PENGENDALIAN INTERN PELAPORAN KEUANGAN Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4 Tabel 5 Identifikasi Proses Utama Pelaporan Keuangan Identifikasi Risiko dan Pengendalian . Matriks Risiko Pengendalian Penilaian Efektifitas Rancangan Pengendalian Pengujian Kesesuaian Implementasi Pengendalian Dengan Rancangan Tabel 9 Tabel 8 Tabel 7 Tabel 6 Kertas Kerja Penilaian Temuan Entitas Pelaporan Kertas Kerja Penilaian Temuan Entitas Akuntansi Penarikan Simpulan Efektivitas Implementasi Pengendalian Pengujian Atribut Pengendalian

Teknis menerapkan CSA - arah baru independesi perbaikan Panitia membuat konsep acara semacam FGD Panitia menunjuk individu/ fasilitator, yang bersertifikat CCSA dari IIA ( lebih utama) - fungsinya untuk memimpin FGD dan mengarahkan efektifitas acara 3) Undang peserta diskusi yang kompeten dan aktif ( APIP, pegawai kunci, pejabat dl) 4) Agenda utama : - Identifikasi akun signifikan - proses bisnis utama - pengendalian utama yang ada - identifikasi resiko - menilai PIPK yang ada

Akun Signifikan Akun Riil Akun Nominal Kas Persediaan Piutang Peralatan & Mesin Utang dll Pendapatan Beban DKEL DDEL dll

Akun memiliki kemungkinan salah saji material Pengertian Dasar Akun memiliki kemungkinan salah saji material Akun Signifikan salah saji yang akan berpengaruh terhadap keputusan atau kesimpulan yang diambil berdasarkan laporan keuangan tersebut

Akun Signifikan

Pihak yang Menentukan Akun Signifikan Tim Penilai Manajemen Pemilik Proses Bisnis 26

Pendekatan Umum Penetapan Top-Down Approach Akun Signifikan menurut Entitas Akuntansi dan Pelaporan Tertinggi Akun Signifikan menurut Entitas Akuntansi dan Pelaporan Satker Proses utama pengendalian pada Tingkat Proses/Transaksi UAPA = K/L UABUN = Konsolidasian BUN UAKPA & UAKPA-BUN

Laporan Hasil Pemeriksaan BPK Proses Penentuan AS CSA Laporan Hasil Pemeriksaan BPK Akun Signifikan

Faktor Pertimbangan Kerentanan terhadap Kecurangan Kompleksitas dan keseragaman proses transaksi subjektivitas dan pertimbangan dalam menentukan saldo akun Sifat akun tersebut yang memperoleh perhatian besar Kompleksitas perlakuan akuntansi dan pelaporan Akun/ kelompok akun yang memiliki kemungkinan salah saji yang material

Kerentanan Terhadap Kecurangan (Fraud) Semakin rentan terhadap kecurangan maka semakin mengindikasikan akun signifikan. Akun yang rentan terhadap kecurangan Laporan Keuangan, misalnya Akun Belanja BarangPerjadin fiktif : Memalsukan bukti transaksi Mengakui suatu transaksi lebih besar atau lebih kecil dari yang seharusnya,

Jumlah dan nilai serta Kompleksitas dan keseragaman proses transaksi Semakin besar jumlah dan nilai suatu akun maka semakin mengindikasikan sebagai akun signifikan Jika suatu akun dalam Laporan Keuangan memiliki risiko misstament yang disebabkan oleh kompleks dan beragamnya transaksi pembentuk akun tersebut maka akun tersebut dapat dikategorikan sebagai akun signifikan.

Subjektivitas dan Pertimbangan dalam Menentukan Saldo Akun Semakin tinggi subjektivitas dalam menentukan saldo suatu akun maka akun tersebut terindikasi sebagai akun signifikan Contoh: Penyajian akun persediaan dalam Laporan Keuangan hanya didasarkan pada aplikasi persediaan,tidak didasarkan pada hasil opname fisik persediaan. Penentuan nilai penyisihan piutang tak tertagih

Sifat akun tersebut Apabila suatu akun memiliki sifat yang menyebabkan akun tersebut menjadi perhatian besar maka semakin mengindikasikan sebagai akun signifikan. Contoh: Akun Suspen Penerimaan pada umumnya memperoleh perhatian yang besar

Kompleksitas perlakuan akuntansi dan pelaporan Apabila suatu akun memiliki kompleksitas perlakuan akuntansi yang tinggi maka dapat menjadi akun signifikan Contoh: Transaksi pencatatan utang dalam mata uang asing akan mencatat selisih kurs dengan akun unrealized gain/loss. Akun ini dapat menjadi akun signifikan karena perlakuan akuntansinya cukup kompleks

Identifikasi Transaksi/Proses Akuntansi Utama Hal yang perlu diperhatikan: Tim penilai mengidentifikasi transaksi/ proses utama dan aktivitas akuntansi yang mempengaruhi akun signifikan yang telah ditentukan; Proses Utama yang diidentifikasi adalah proses yang mempengaruhi pencatatan dan estimasi akun signifikan dalam Laporan Keuangan

Transaksi/Proses Akuntansi Utama pada Akun Persediaan Penerimaan Barang dan Pencataan Barang Persediaan (Masuk) Persediaan hasil pengadaan (spesifikasinya) dicatat dalam aplikasi persediaan Pencatatan Persediaan Barang Keluar Pengeluaran barang persediaan dicatat dalam aplikasi persediaan Pelaporan Persediaan Ouput dari Aplikasi persediaan diuji apakah telah sesuai dengan fisik persediaan, nilai pada aplikasi persediaan telah sesuai dengan SIMAK BMN dan SAIBA

(UAPPA, UAP, UABUN, UAPA, UAPP) Aktivitas Akuntansi UAKPA Penerimaan Kas Pengeluaran Kas Pembelian Pencatatan Persediaan dll Konsolidasian (UAPPA, UAP, UABUN, UAPA, UAPP) Penerimaan data LK Tingkat Bawahnya Analisis LK Tingkat Bawahnya Penyusunan LK Tingkat Konsolidasi Penyampaian LK

Identifikasi Transaksi/Proses Utama Pelaporan Keuangan (2) Tabel 1 . Identifikasi Proses Utama Pelaporan Keuangan Level UAKPA Akun/ Kelompok Akun Transaksi/Proses Akuntansi Utama Penerimaan Kas Pembelian Pengeluaran Kas Penggajian dll Kas x Persediaan Penerimaan

Identifikasi Transaksi/Proses Utama Pelaporan Keuangan (2) Tabel 1 . Identifikasi Proses Utama Pelaporan Keuangan Level Konsolidasi Akun/kelompok Akun Transaksi / Proses Akuntansi Utama Penerimaan data LK Tingkat di bawahnya Analisis LK Tingkat di bawahnya Penyusunan LK Tingkat Konsolidasi Penyampaian LK Kompilasi Akun Kas x KompilasiAkun Persediaan KompilasiAkun Ekuitas

Definisi Pengendalian Tindakan yang diperlukan untuk mengatasi risiko, serta penetapan dan pelaksanaan kebijakan dan proses untuk memastikan bahwa tindakan mengatasi risiko telah dilaksanakan secara efektif

Bentuk Kegiatan Pengendalian Pemberian persetujuan (approval) Approval oleh Kepala Seksi dalam pencairan dana di KPPN Otorisasi (authorization) Permintaan pembayaran melalui otorisasi PPK Verifikasi (verification) Verifikasi dokumen pendukung pertanggungjawaban belanja oleh PPSPM

Bentuk Kegiatan Pengendalian Reviu atas kinerja operasi (review of operating performance) Reviu atas kinerja suatu instansi melalui reviu kegiatan pengamanan aktiva (security of asset) Pertanggungjawaban kekayaan perusahaan yang dicatat dibandingkan dengan kekayaan yang sesungguhnya ada pemisahan tugas (segregation of duties) Memisahkan fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi akuntansi (pencatatan)

Pengendalian utama (key control) pengendalian yang, ketika dievaluasi, dapat memberikan kekesimpulan tentang kemampuan keseluruhan sistem pengendalian intern dalam mencapai tujuan kegiatan yang ditetapkan

Karakteristik PU Pengendalian Utama kegagalan pengendalian tersebut akan mempengaruhi tujuan kegiatan dan tidak dapat dideteksi secara tepat waktu oleh pengendalian-pengendalian yang lain; dan / atau pelaksanaan pengendalian tersebut akan mencegah atau mendeteksi kegagalan sebelum kegagalan tersebut memiliki pengaruh material terhadap tujuan kegiatan

Hal yang perlu Diperhatikan Tim Penilai mengidentifikasi pengendalian yang memberikan keyakinan memadai bahwa kesalahan terkait asersi laporan keuangan dapat dicegah atau kesalahan selama proses transaksi dapat dideteksi dan diperbaiki. Pengendalian utama dapat diidentifikasi dari rancangan pengendalian yang ada. Rancangan pengendalian tersebut dapat berupa SOP, Peraturan, Pedoman, atau kebijakan lainnya.

B. Identifikasi Pengendalian Pengendalian Utama Dokumen pendukung pelaksanaan pengendalian Jabatan Pelaksana Pengendalian aplikasi yang digunakan untuk mendukung proses/transaksi utama (jika ada) Jenis / nama pengendalian yang ada Uraian Pengendalian Aplikasi Pendukung Dokumen Pendukung Pelaksana Pengendalian Tentukan Pengendalian Utama atau tidak kegagalan pengendalian tersebut akan mempengaruhi tujuan kegiatan pelaksanaan pengendalian tersebut akan mencegah atau mendeteksi kegagalan sebelum Terjadi diidentifikasi dari rancangan pengendalian yang ada.

Contoh Kertas Kerja Tabel 2 Berdasarkan Proses/Transaksi Utama pada tabel 1 Tabel 2 . Identifikasi Risiko dan Pengendali [Nama Akun Signifikan] No Proses/ Transaksi Utama Risiko Utama Asersi Pengendalian Yang Ada Uraian Aplikasi Pendukung Pelaksana Pengendalian Dokumen Pendukung Utama Y/T

Risiko dalam Laporan Keuangan Risiko-risiko yang apabila tidak dimitigasi dengan pengendalian yang memadai, dapat menyebabkan kesalahan material dalam laporan keuangan. Contoh : Perbedaan cut off data Laporan Keuangan

Identifikasi Risiko terkait proses utama Transaksi Tujuan Kegiatan/ Organisasi Apa yang bisa salah pada proses/transaksi

Hal yang perlu diperhatikan: Asersi atas akun signifikan yang terganggu jika risiko terjadi. Asersi: Completeness, existance, valuation, right and obligation, valuation/allocation, presentation and disclosure Untuk setiap proses utama, Tim Penilai harus mengidentifikasi titik-titik dalam aliran proses/transaksi saat data diinisiasi, dikirimkan , atau diubah yang memungkinkan terjadinya kesalahan. Contohnya risiko pada pengeluaran kas antara lain pengeluaran kas dan transfer tidak dicatat pada periode yang tepat, pengeluaran kas tidak diberi kode untuk menjamin kelengkapan , dua kali posting pengeluaran kas ke Buku Besar (Ledger).

Urgensi Identifikasi Risiko Pengendalian untuk mencegah apa yg bisa salah

Contoh Kertas Kerja Tabel 2 Berdasarkan Proses/Transaksi Utama pada tabel 1 Tabel 2 . Identifikasi Risiko dan Pengendali [Nama Akun Signifikan] No Proses/ Transaksi Utama Risiko Utama Asersi Pengendalian Yang Ada Uraian Aplikasi Pendukung Pelaksana Pengendalian Dokumen Pendukung Utama Y/T

Penilaian Efektivitas Rancangan Pengendalian Metode Penilaian: Pendekatan asersi manajemen atas laporan keuangan Teknik Pengujian: Wawancara personel terkait, observasi operasional satker, inspeksi dokumen yang relevan, dan Walkthrough

Asersi Pelaporan Keuangan (1) Keberadaan atau keterjadian (existence or occurrence) Keberadaan  benar-benar ada (fisiknya) pada tanggal laporan Keterjadian  yang tercatat benar2 terjadi (ada bukti pendukung) Kelengkapan (completeness) Semua transaksi yang terjadi telah dicatat dalam laporan Hak dan kewajiban (right and obligation) Hak hak yang timbul dari pengorbanan Kewajiban  kewajiban atas fasiltas/manfaat yang didapat

Asersi Pelaporan Keuangan (2) Penilaian atau alokasi (valuation or allocation) Penilaian  nilai yang tepat (ada dasar pencatatannya) Alokasi  dialokasikan secara sistematis sesuai periode tertentu Penyajian dan pengungkapan (presentation & disclosure) Penyajian  pengklasifikasian, digabungkan atau dipisahkan Pengungkapan  diuraikan dan diungkapkan dengan tepat

Penilaian Efektivitas Rancangan Pengendalian Asersi Pengendalian Mencakup Asersi Risiko (Tabel 2) Cukup Tidak Cukup Temuan

Prosedur Penilaian Tentukan asersi apa saja yang terkait dengan masing-masing Pengendalian Bandingkan dengan asersi yang terkait dengan risiko pada Tabel 2 Jika asersi terkait pengendalian dapat mencakup semua/ sebagian asersi terkait risiko  cukup Jika tidak  tidak cukup (buat temuan) Uraikan juga temuan atas pengendalian yang belum ditetapkan dalam peraturan/SOP

Format Kertas Kerja Tabel 4 (1) Diisi dengan tanda “X” pada kolom asersi yang tepat untuk pengendalian Diambil dari tabel 2 pada uraian pengendalian Diisi Ya/tidak No. pengendalian Uraian Pengendalian Utama Tujuan/asersi Completeness Existence/ occurance Valuation/ `allocation Right and obligation Disclosure/ presentation (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Format Kertas Kerja Tabel 4 (lanjutan) Diisi dengan “cukup/tidak cukup” Diambil dari tabel 2 (menyesuaikan dengan pengendalian pada kolom (2) Apabila kolom kesimpulan diisi “tidak cukup”, temuan diuraikan Risiko Asersi Risiko Kesimpulan Temuan Deskripsi Penyebab Dampak (9) (10) (11) (12) (13) (14)

B. Pengujian Kesesuaian Implementasi Pengendalian dengan Rancangan (PKIPR) Asistensi Peningkatan Penerapan, Penilaian dan Reviu Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan (PIPK)

Tujuan, Waktu, dan Teknik Pengujian Kesesuaian Implementasi Pengendalian dengan Rancangan (PKIPR) Menilai bahwa suatu pengendalian telah dijalankan dengan cara, oleh orang, dan pada waktu tepat sesuai dengan rancangan pengendalian Tujuan Waktu Dua kali dalam setahun Teknik Wawancara/FTM, Inspeksi/observasi, Pelaksanaan ulang suatu pengendalian/reperformance Asistensi Peningkatan Penerapan, Penilaian dan Reviu Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan (PIPK)

1. TEKNIK WAWANCARA DAN/ATAU FACILITATED TEAM MEETING (FTM). 1. Dilakukan kepada pemilik dan pelaksana pengendalian 2. Tujuan Wawancara: mengonfirmasi pemahaman mengenai rancangan pengendalian (apa yang seharusnya) dan mengidentifikasi temuan antara praktik yang ada (apa yang terjadi) dengan prosedur yang seharusnya. meyakinkan bahwa pegawai yang diwawancarai telah memiliki kualifikasi dalam melaksanakan prosedur yang ditetapkan. 3. Tujuan Facilitated Team Meeting (FTM) sama dengan wawancara. Keuntungan FTM: mendapat gambaran atas seluruh proses (end-to-end) apabila seluruh pemilik/pelaksana pengendalian hadir meningkatkan komunikasi dan pemahaman mengenai prosedur kegiatan, pengendalian yang terkait, dan tanggung jawabnya dalam pencapaian tujuan kegiatan memperoleh informasi mengenai kecukupan rancangan pengendalian intern dan efektivitas pengendalian intern secara keseluruhan Asistensi Peningkatan Penerapan, Penilaian dan Reviu Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan (PIPK)

2. TEKNIK INSPEKSI/OBSERVASI Dilakukan atas pelaksanaan pengendalian yang bersifat berkala misalnya perhitungan fisik persediaan atau rekonsiliasi realisasi belanja Tim Penilai melihat secara cermat pelaksanaan suatu kegiatan secara langsung dan menyeluruh end to end. Tujuannya meyakini pengendalian telah dilaksanakan sesuai rancangannya. Bila terjadi perbedaan, Tim Penilai diharapkan dapat mengidentifikasi penyebab dan dampaknya harus memperhatikan kemungkinan pegawai ybs bekerja lebih baik karena mengetahui sedang diobservasi Asistensi Peningkatan Penerapan, Penilaian dan Reviu Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan (PIPK)

3. REPERFORMANCE 1. Dilakukan apabila langkah pengujian yang dilakukan dirasa belum memberikan keyakinan memadai bahwa suatu pengendalian dilaksanakan sesuai rancangannya. Contoh: Tim Penilai melaksanakan ulang reviu atas kertas kerja untuk memastikan bahwa semua aspek yang seharusnya direviu sudah dilakukan dan memastikan kebenaran angka-angka dan perhitungan dalam kertas kerja. 2. Jenis pengendalian yang dapat dilakukan reperformance cukup beragam, misalnya reviu atasan langsung, pengecakan kelengkapan dokumen, verifikasi angka, pembandingan suatu data dengan data lainnya, dan rekonsiliasi Asistensi Peningkatan Penerapan, Penilaian dan Reviu Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan (PIPK)

Contoh Kertas Kerja Tabel 5 Diambil dari hasil wawancara, observasi dan reperformance Diambil dari table 3 KERTAS KERJA PENGUJIAN KESESUAIAN IMPLEMENTASI PENGENDALIAN DENGAN RANCANGAN No Pengendalian Utama Dijalankan? Cara Sudah Tepat? Dilakukan Oleh Orang Yang Tepat? Temuan Deskripsi Penyebab Dampak (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)   Asistensi Peningkatan Penerapan, Penilaian dan Reviu Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan (PIPK)

A. Pengujian Atribut Pengendalian Asistensi Peningkatan Penerapan, Penilaian dan Reviu Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan (PIPK)

A. Pengujian Atribut Melihat ada tidaknya bukti yang menunjukkan bahwa pengendalian telah dilaksanakan pada suatu dokumen tercetak, file elektronis, maupun pada suatu aplikasi. Teknik yg dipakai: REVIU DOKUMEN Pengujian atribut dapat dilakukan dengan sensus atau sampling Pada pengujian secara sampling, jumlah sampel ditentukan dengan teknik estimasi atribut (Attribute Estimation Technique). Sampel tersebut dipengaruhi oleh risiko terhadap ketergantungan kepada pengendalian intern yang diterima (Acceptable risk of Overreliance/ARO), tingkat penyimpangan dalam populasi yang dapat ditoleransi (Tolerable Deviation Rate/TDR) dan tingkat penyimpangan populasi yang diharapkan (Expected Population Deviation Rate/EPDR) Untuk pengujian atribut secara sampling pengambilan dokumen pengendalian dilakukan secara acak atau sistematik Asistensi Peningkatan Penerapan, Penilaian dan Reviu Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan (PIPK)

Sensus VS Sampling Sensus Cara pengumpulan data apabila seluruh elemen populasi diselidiki satu per satu. Sampling Cara pengumpulan data apabila yang diselidiki berupa sampel dari suatu populasi

Random Sampling selection so that each individual member has an equal chance of being selected

Systematic Sampling Select some starting point and then select every element in the population

A.1.Pengujian Atribut Secara Sensus Ketentuan: Dilakukan ketika jumlah populasi yang diuji kurang dari 100 (N < 100)  Diambil semua Populasi dengan jumlah 100 ≤ N < 499 dapat dipilih dilakukan pengujian secara sensus atau secara sampling Langkah: Tolerable Deviation Rate (TDR): tingkat penyimpangan dalam populasi yang dapat ditoleransi adalah rendah (5%) Menghitung tingkat penyimpangan dalam populasi Deviation Rate (DR) = jumlah tdk patuh/jumlah populasi x 100% 3. Membuat kesimpulan pengujian atribut: DR ≤ TDR (5%)  pengendalian andal/dilaksanakan dan berpeluang menjadi pengendalian intern yang efektif DR > TDR (5%)  pengendalian tidak andal/tidak dilaksanakan Asistensi Peningkatan Penerapan, Penilaian dan Reviu Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan (PIPK)

A.2.Pengujian Atribut Secara Sampling (1) Ketentuan: Jika jumlah populasi 500 atau lebih (N≥ 500), maka dilakukan pengujian secara sampling Langkah: Menetapkan: Acceptable Risk of Over-reliance on Internal Control (ARO): risiko pengambilan simpulan yang salah karena terlalu mengandalkan pengendalian intern atau menetapkan risiko pengendalian terlalu rendah (5% atau 10%) Didapat dari hasil EPITE Tolerable Deviation Rate (TDR): tingkat penyimpangan dalam populasi yang dapat ditoleransi adalah tingkat rendah (5%) Estimated Population Deviation Rate (EPDR): persentase penyimpangan yang diperkirakan terjadi dalam populasi, ditetapkan rendah sebesar 1% Asistensi Peningkatan Penerapan, Penilaian dan Reviu Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan (PIPK)

Hasil EPITE Hasil EPITE Kesimpulan: tingkat keandalan pengendalian intern tingkat entitas (% skor terhadap jumlah faktor yg dievaluasi) RENDAH (0-33%) SEDANG (34-63%) TINGGI (64-100%) Mempengaruhi jumlah sampel dalam pengujian atribut pengendalian Hasil EPITE

A.2.Pengujian Atribut Secara Sampling (2) Menetapkan jumlah sampel (Tabel 1 atau 2) jika Hasil Penilaian Pengendalian Intern Tingkat Entitas Tinggi, ARO = 10%, TDR = 5%, dan EPDR = 1 %, Untuk populasi dengan jumlah 500 atau lebih, pengujian dilakukan secara sampling dengan jumlah sampel 77 . Jika hasil penilaian Pengendalian Intern Tingkat Entitasnya sedang atau rendah, ARO = 5%, TDR = 5%, dan EPDR = 1 %, Untuk populasi dengan jumlah 500 atau lebih, pengujian dilakukan secara sampling dengan jumlah sampel 93 Menentukan estimasi penyimpangan maksimum dalam populasi berdasarkan sampel yang dilakukan (CUDR) 4. Membuat kesimpulan pengujian atribut: Jika Ketidakpatuhan atas sampel tidak melebihi 1 (CUDR ≤ 5%) CUDR ≤ TDR  pengendalian intern andal/dilaksanakan Jika ketidakpatuhan lebih dari 1 (CUDR>5%) CUDR > TDR  pengendalian intern tidak andal/tidak dilaksanakan Catatan: Metode tabel digunakan dengan asumsi populasi di atas 500 Asistensi Peningkatan Penerapan, Penilaian dan Reviu Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan (PIPK)

A.2.Pengujian Atribut Secara Sampling (3) n√{1 – (n/N)} = 77 √1{1 - (77/400)} = 69 Bila populasi 100 ≤ N < 499, maka jumlah sampel disesuaikan dengan rumus: n definitif = n√{1 – (n/N)} jika Hasil Penilaian Pengendalian Intern Tingkat Entitas Sedang atau Rendah n = jumlah sampel sesuai perhitungan Metode Tabel N = jumlah populasi Misalnya populasi 400 unit, maka n definitif = jika Hasil Penilaian Pengendalian Intern Tingkat Entitas Tinggi n√{1 – (n/N)} = 93√1{1 - (93/400)} = 81 Misalnya populasi 400 unit, maka n definitif = Asistensi Peningkatan Penerapan, Penilaian dan Reviu Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan (PIPK)

Tabel 1 Asistensi Peningkatan Penerapan, Penilaian dan Reviu Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan (PIPK)

Tabel 2 Asistensi Peningkatan Penerapan, Penilaian dan Reviu Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan (PIPK)

Tabel 3 Asistensi Peningkatan Penerapan, Penilaian dan Reviu Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan (PIPK)

Tabel 4 Asistensi Peningkatan Penerapan, Penilaian dan Reviu Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan (PIPK)

Contoh Kertas Kerja Tabel 6 PENGUJIAN ATRIBUT PENGENDALIAN Diambil dari tabel 3 pada pengendalian utama Diambil dari tabel 2 pada Dokumen Pendukung KERTAS KERJA PENGUJIAN ATRIBUT PENGENDALIAN Nama Pengendalian : Nama Dokumen/Sampel : Nomor Sampel Nomor Dokumen Atribut 1 Atribut 2 Atribut ….. Temuan Deskripsi Penyebab Dampak (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)   Diambil dari table 3 pada kolom langkah uji efektivitas implementasi Asistensi Peningkatan Penerapan, Penilaian dan Reviu Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan (PIPK)

C. Proses Simpulan Efektivitas Implementasi Pengendalian (EIP) A. Menguji atribut B. Menguji kesesuaian Implementasi Pengendalian dengan rancangan C. Merumuskan kesimpulan Dilaksanakan/ Tidak Dilaksanakan Sesuai/ tidak sesuai 1. Efektif/ tidak efektif 2. Temuan, rekomendasi Asistensi Peningkatan Penerapan, Penilaian dan Reviu Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan

Kesimpulan Efektivitas Implementasi Pengendalian Kemungkinan Hasil Pengujian Atribut Hasil Pengujian Kesesuaian Kesimpulan EIP 1 Dilaksanakan Sesuai Efektif 2 Tidak Sesuai Tidak Efektif 3 Tidak Dilaksanakan 4 Asistensi Peningkatan Penerapan, Penilaian dan Reviu Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan (PIPK)

Penarikan Kesimpulan Efektivitas Implementasi Jika pengendalian utama cukup andal berdasarkan hasil pengujian atribut dan terbukti telah dilaksanakan sesuai rancangan maka implementasi pengendalian intern disimpulkan efektif Jika pengendalian utama disimpulkan lemah berdasarkan pengujian atribut atau terbukti tidak dijalankan sesuai rancangan maka implementasi pengendalian intern disimpulkan tidak efektif -> maka perlu diuraikan temuan beserta rekomendasinya Asistensi Peningkatan Penerapan, Penilaian dan Reviu Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan (PIPK)

Penarikan Kesimpulan Efektivitas Implementasi Temuan menguraikan kondisi pelanggaran dan/atau penyimpangan terhadap implementasi pengendalian intern, akibat, dan penyebabnya. Temuan ini akan dipertimbangkan dalam penyusunan simpulan efektivitas pengendalian intern secara keseluruhan

Contoh Kertas Kerja Tabel 7 PENARIKAN SIMPULAN EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENGENDALIAN Unit Kerja : Tanggal No. Nama Pengendalian Utama Hasil Pengujian Atribut Pengendalian Hasil Pengujian untuk Meyakinkan Pengendalian telah Dijalankan Sesuai Rancangan Kesimpuln Efektivitas Implementasi Catatan/Temuan Wawancara/ FGD Observasi Reperformance Simpulan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Nama Akun Signifikan :   Asistensi Peningkatan Penerapan, Penilaian dan Reviu Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan (PIPK)