METODE ILMIAH ITP 500 3(2-3) Dalam kuliah kali ini kita akan mendiskusikan cara dan langkah yang umum dilakukan untuk menelaah suatu objek dengan pendekatan ilmiah. Saya yakin anda sudah tidak asing dengan istilah metode ilmiah karena sudah anda pelajari sejak bangku SMA dan pada jenjang S1 pun anda memiliki pengalaman untuk bereksplorasi dengan menggunakan metode ilmiah terutana pada saat mengerjakan tugas akhir. Oleh karena itu tinjauan dan diskusi tentang metode ilmiah ini akan disampaikan dengan lebih sederhana dan mengacu kepada hal yang esensial. Pada akhir kuliah anda akan mendapat tugas kelompok untuk bereksplorasi dengan metode ilmiah.
PENGETAHUAN MUNCUL KARENA PENGALAMAN EMPIRISME empeira = pengalaman (YUNANI) … Perlu ditekankan disini bahwa pengetahuan yang kita kenal saat ini banyak timbul dari pengamatan empiris. Fakta-fakta empiris sejak lama digunakan untuk menguji kebenaran suatu pendapat. Pengalaman diperlukan untuk mendukung atau menolak kebenaran suatu pendapat (pendapat dinyatakan gugur bila kenyataan tidak sesuai)
• 5 TAHAP METODA ILMIAH Secara umum terdapat 5 tahap dalam berpikir secara ilmiah. Kita akan bahas satu per satu.
METODA ILMIAH Membangkitkan PERTANYAAN (MASALAH) … Dari suatu 1 2 3 4 5 Membangkitkan PERTANYAAN (MASALAH) … Tahap pertama tentu saja adanya pertanyaan atau masalah. Pendapat bahwa makin banyak kita belajar, makin banyak yang belum diketahui akan terlihat di tahap ini. Seringkali mahasiswa atau calon peneliti tidak melihat adanya suatu masalah yang dapat diangkat menjadi masalah yang dapat digarap. Disinilah pentingnya pengetahuan dan pengalaman yang dalam bahasa sehari-hari mungkin dikenal dengan nama jam terbang. Makin lama dan intens seseorang menggeluti suatu bidang makin mudahlan bagi yang bersangkutan untuk menemukan dan mengenali masalah yang ada. Dari suatu fenomena alam yang terjadi
pertanyaan atau masalah METODA ILMIAH 1 2 3 4 5 Membuat TEMBAKAN CERDAS … Hipotesis ilmiah, untuk menjawab pertanyaan atau masalah yang muncul Tahap berikutnya adalah membuat / mereka-reka tebakan cerdas terhadap masalah yang telah diidentifikasi tersebut. Tentu saja tebakan seorang ilmuwan akan sangat berbeda dengan tebakan spekulatif orang pada umumnya. Sebelum memunculkan tebakan dibangun terlebih dahulu kerangka teori dan kerangka berpikir sesuai dengan bidang ilmunya. Kerangka ini pun dapat ditelusuri oleh sejawatnya sehingga setiap saat dapat diketahui apakah tebakan yang ada memiliki landasan yang kokoh. Hal inilah yang sering disebut dengan istilah hipotesis ilmiah.
METODA ILMIAH Memperkirakan KONSEKUENSI … Dapat diamati 1 2 3 4 5 Memperkirakan KONSEKUENSI … Dapat diamati jika hipotesis benar Konsekuensi tidak muncul jika hipotesis tidak benar Karena dilandasi oleh kerangka teori dan kerangka berpikir yang tangguh, maka para ilmuwan akan dapat memperkirakan konsekuensi-konsekuensi yang dapat diamati jika hipotesisnya benar. Konsekuensi-konsekuensi inilah yang pada dasarnya kita cari melalui penelitian dan harus diturunkan menjadi parameter-parameter yang dapat diamati, diukur, ditelaah dan dianalisis. Tentu saja anda harus memahami cara mengukur parameter tersebut, karakteristik data dan analisisnya untuk bisa ditarik menjadi informasi.
METODA ILMIAH Melakukan PENELITIAN … 1 2 3 4 5 Melakukan PENELITIAN … Untuk melihat apakah konsekuensi-konsekuensi yang diperkirakan tersebut muncul Jadi konsekuensi-konsekuensi inilah yang dicari melalui penelitian. Dengan demikian penguasan akan karakteristik parameter-parameter sebagai penciri konsekuensi mutlak harus dikuasai. Hal ini harus dijabarkan sejak perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi penelitian tersebut. Perlu disadari bahwa setiap cara penelitian memiliki keterbatasan dan ini harus diperhatikan pada saat melakukan pembahasan.
Mengorganisasikan tiga hal: METODA ILMIAH 1 2 3 4 5 Merumuskan ATURAN UMUM paling sederhana … Tahap terakhir adalah menarik aturan umum berdasarkan hasil penelitian yang didapat. Peneliti harus dapat menceritakan hipotesis yang ada, konsekuensi yang diperkirakan, temuan eksperimen dan implikasinya ke depan. Mengorganisasikan tiga hal: Hipotesis Efek-efek yang diprediksikan Temuan eksperimen
Pengetahuan menjadi Sains Pengetahuan Ilmu Sains Dengan metode ilmiah inilah maka pengetahuan yang pada awalnya sangat empirik bertransformasi menjadi sains. Sains (Science) Scire = mengetahui (Yunani)
Halilintar Menyambar; Timbul Kebakaran Pengamatan Empiris Ada api Daging dan jagung yang terbakar menjadi lebih enak Tanah yang terbakar menjadi keras Lahan menjadi terbuka Pengetahuan tentang api Cara menyimpan, berkembang jadi membuat Penggunaan lebih lanjut Dalam sejarah peradaban manusia hal ini dapat diliha dalam fenomena api. Jika berkesempatan, anda silahkan datang ke museum Sangiran untuk membuktikan bahwa sebelum adanya api nenek moyang manusia memakan hasil buruan dalam keadaan mentah.
Pengetahuan menjadi Sains “Cara-cara untuk mengetahui” Kapan berubahnya ? Pada saat mengalami Pemerian, Penggolongan, dan Pendefinisian untuk menemukan berbagai keteraturan hubungan diantara berbagai butir pengetahuan di dalamnya yang berlaku secara umum
Ilmu Pengetahuan Sederhana Rasa Keingintahuan │ Awal Mula Penyebaran Manusia Dalam lintasan sejarah perkembangan pengetahuan bergerak seiring dengan migrasi manusia. Perpindahan ini membawa juga pergerakan pengetahuan termasuk dalam ilmu pangan.
Ilmu Pengetahuan Sederhana; Rasa Keingintahuan Ratusan ribu tahun yang lalu : Pemburu dan Pengumpul 10 ribu tahun yang lalu (Neolitikum): tanda-tanda perkembangan pengetahuan menjadi sains di Timur Tengah penggunaan sehari-hari pemuas rasa keingintahuan - mempertanyakan sesuatu yang teramati di sekitarnya Pengetahuan terhadap hewan & tumbuhan yang bermanfaat Pengamatan empiris yang lain, mis bilangan
PENGETAHUAN Melambangkan & Menamakan Bilangan Perubahan hidup dari mengumpulkan & berburu menjadi kegiatan menghasilkan (pemahaman mencacah banyaknya benda) Aritmetika Batu kapur utk menghitung “calculo” (Yunani); calculate, kalkulus Ilustrasi cara penggembala domba mengetahui jumlah ternaknya penandaan tertentu (torehan, keratan bambu, penggunaan anggota tubuh dll) Cara menamakan bilangan pd suku primitif (pemakaian bilangan dasar)
Sains dan Pangan Pengetahuan & Sains Hewan memiliki otak untuk mengingat (sebagai pengalaman) Manusia; pengalaman dirangkai menjadi kumpulan pengetahuan yg saling kait-mengait. Dikembangkan pengetahuan baru (Sains atau ilmu pengetahuan) Dengan kerja cerdas pengetahuan dan sains berhasil dibangun Termasuk ilmu-ilmu pertanian dalam arti luas
Ilmu Pangan sebagai Ilmu Empirik Budidaya tanaman & pemeliharaan hewan berasal dari pengalaman Reproduksi pohon kurma secara seksual (Babilonia) Pengalaman dihimpun menjadi ilmu terapan cirinya dapat diterangkan dengan ilmu dasar Yang berkaitan dengan alam Biologi, Kimia, Fisika Yang berkaitan dengan perilaku manusia Ilmu ekonomi & ilmu sosial
Sains, Pangan, Ilmu Pangan & Ilmu Empirik
Telaah Fenomena dengan Menggunakan tahap Metode Ilmiah Fenomena yang ada di masyarakat Penjelasan ilmiah terhadap fenomena tersebut Hipotesis yang mungkin dapat ditarik Riset-riset yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis tersebut Untuk tugas anda harus fokus pada perencanaan riset dan bukan pada pelaksanaannya.
Contoh Fenomena yang ada di masyarakat Wanita yang sedang haid, jangan membuat tape, nanti hasilnya asam Penjelasan ilmiah terhadap fenomena tersebut Hipotesis yang mungkin dapat ditarik Pusing, sakit perut, tidak bisa konsentrasi Mudah lupa Sudah menambah ragi ? Jumlah ragi Kapan Penambahan raginya ? lama fermentasi Riset-riset yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis tersebut Pengaruh jumlah ragi (1, 2, 3 sendok) Pengaruh lama fermentasi (beberapa waktu)
Jadi, …. Pilih Fenomena yang menarik Di Bidang Pangan Tugas Kelompok Dipresentasikan pada sesi seminar
Penilaian Tugas 3; Kelompok Metode Ilmiah Kriteria 50 - 65 65 - 80 80 - 100 # pertemuan kelompok (10%) 1-2 kali 3 kali Lebih dari 3 kali Notulen pertemuan (20%) Pendapat peserta dicatat Pendapat peserta dicatat dan disimpulkan Pendapat dicatat, disimpulkan, langkah selanjutnya dirumuskan Penentuan Tema dan Penjabarannya (50%) Dasar kurang kuat, penjabaran kurang runtun Dasar kuat, penjabaran runtun Dasar kuat, penjabaran runtun dan rancangan riset sangat jelas Keterbacaan Laporan (20%) Sulit dibaca Mudah dibaca Mudah dibaca dengan lay out menarik 11/9/2018 Kuliah I, Metodologi Penelitian Ilmu Pangan
Kuliah I, Metodologi Penelitian Ilmu Pangan Penilaian Presentasi Kriteria 50 - 65 65 - 80 80 - 100 Kualitas Slide (40%) > 50 % berisi kalimat panjang 25 - 50 % berisi kalimat panjang 0 % berisi kalimat panjang Artikulasi Penyampaian (40 %) Tidak jelas dan sulit dicerna Cukup jelas, masih ada yang sulit dicerna Sangat jelas dan mudah dicerna Jawaban terhadap pertanyaan (20 %) Tidak terjawab dengan baik Masih ada yang belum terjawab Terjawab dengan jelas dan memuaskan 11/9/2018 Kuliah I, Metodologi Penelitian Ilmu Pangan
“Terima Kasih”