INTERPRETIF Pertemuan 5 FILSAFAT DAN ETIKA ILMU KOMUNIKASI 2 0 0 9 INTERPRETIF Pertemuan 5
Pandangan Dasar Interpretif Perspektif Interpretif muncul karena ketidakpuasan atas teori PostPositivisme yang dianggap terlalu umum, terlalu mekanis, tak mampu tangkap nuansa/kompleksitas interaksi manusia Perspektif Interpretif mencari pemahaman bagaimana kita membentuk dunia pemaknaan melalui interaksi dan bagaimana kita berperilaku terhadap dunia yang kita bentuk itu Bina Nusantara University
Tiga (3) pandangan dasar pembentuk Interpretif: a). Fenomenologi = Dunia kehidupan adalah dasar makna yang dilupakan ilmu pengetahuan (Husserl, pencetus hermeneutika) = Dunia sehari-hari yang membentuk kenyataan kita = Dunia sehari-hari titik tolak teori/refleksi filosofis = Kita sering memaknai dunia sehari-hari tak apa adanya tapi berdasarkan teori, refleksi filosofis tertentu/penafsiran penuh kepentingan/kebiasaan kita = Fenomenologi serukan zuruck zu de sachen selbst (kembali kepada benda-benda itu sendiri) Bina Nusantara University
= Ajukan metode pemahaman atas dunia kehidupan = Prinsip dasar fenomenologi: pengetahuan ditemukan dalam kesadaran individu, makna adalah derivasi dari potensialitas objek/pengalaman khusus hidup pribadi, dunia dialami/dibangun maknanya melalui bahasa b). Hermeneutika = Ajukan metode pemahaman atas dunia kehidupan = Tegaskan bahasa sbg fenomena khas manusia (memahami manusia dimulai dari bahasa) = Bahasa: objektivasi kesadaran manusia atas kenyataan = Bahasa cerminkan realitas penutur dan yg dipikirkannya = Seluruh kehidupan dimaknai sebagai sebuah teks Bina Nusantara University
c. Interaksionisme Simbolik = Hermeneutika tunjukkan pentingnya teks-teks dalam dunia sosial dan metode analisis yang tekankan hubungan pengaruh antara teks, pengarang, konteks = Hermeneutika siapkan jalan untuk menghindar dari tekanan dalam penjelasan/kontrol pada penelitian kalangan positivis serta pemahaman subjektif atas hidup sosial c. Interaksionisme Simbolik = Tekankan pemahaman dunia sosial berdasarkan makna yg diproduksi/diinterpretasi melalui simbol interaksi sosial = Pikiran manusia (mind) dan interaksi sosial dipakai untuk menginterpretasi masyarakat sosial tempat kita hidup Bina Nusantara University
Teori Interpretif dalam Komunikasi Ontologi Teori Interpretif = Menolak penafsiran seorang realis atas dunia sosial = Realitas sosial hadir dalam berbagai bentuk konstruksi mental, berdasasrkan situasi sosial pengalamannya, bersifat lokal dan spesifik, bentuk/formatnya tergantung orang yang mengalaminya Bina Nusantara University
Epistemologi Interpretif = Ajukan epistemologi subjektif: tak ada hukum universal/hubungan kausal yang disimpulkan mengenai dunia sosial = Ada usaha mendapatkan pemahaman lokal dari kelompok sosial/kejadian khusus = Pemahaman didapat dari visi pelaku realitas; pelaku perlu kurangi jarak antara subjek yang mengetahui dan objek pengetahuan Bina Nusantara University
Aksiologi Interpretatif = Nilai-nilai personal dan profesional merupakan lensa yang melaluinya fenomena sosial diamati = Lensa ini bisa diuji dan dikaji pengaruhnya dalam proyek penelitian yang dibuat, namun ini tidak bisa dihapuskan/ditutupi dari usaha ilmiah = Penilaian seseorang tidak hanya dipengaruhi oleh faktor luar, tapi juga oleh faktor dalam dirinya misalnya seks/jenis kelamin dll Bina Nusantara University
Struktur dan Fungsi Teori Interpretif Penganut interpretif cendrung pada pemahaman khusus/lokal daripada penjelasan general Teori berdasarkan model ilmu alam tak cocok Teori interpretif arahkan pemahaman kita pada dunia yang dibangun secara sosial melalui interaksi komunikatif Dibagi 2: teori interpretif umum/general interpretive theories (proses konstruksi sosial/interaksi melewati batas situasional menuju general) dan grounded theory yang fokus pada fenomena komunikasi lokal Bina Nusantara University
Komunikasi dalam Perspektif Interpretif Etnografi Komunikasi = Hermeneutika sumbang metode penelitian komunikasi etnografis = Penelitian mulai dari konsep pengalaman dekat menuju pengalaman jauh = Pengalaman dekat: konsep yang memiliki arti bagi anggota masyarakat budaya setempat = Sedangkan pengalaman jauh: pengertian untuk pihak luar Bina Nusantara University
Dramatisme dan Narasi = Keduanya dipengaruhi interaksionisme simbolik (fokus pada penggunaan simbol komunikasi) = Dramatisme lihat manusia sebagai aktor di atas pentas metaforis yang sedang berperan; komunikasi dianggap perilaku menghadirkan kisah tertentu = Teori narasi memaknai pesan/proses komunikasi sebagai proses penceritaan dengan struktur tertentu = Dua teori ini mainkan adegan berarti dengan mengisahkan kisah berturut-turut, sebaliknya menceritakan kisah berturut-turut artinya sedang menampilkan adegan dari aktor tertentu Bina Nusantara University