Welcome Intermediate Accounting II

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
INVESTASI JANGKA PANJANG (2) DAN UTANG JANGKA PENDEK
Advertisements

YANG JUMLAHNYA SUDAH PASTI
HUtang dan Kewajiban Lain
Pertemuan 6 AKUNTANSI KEWAJIBAN LANCAR
Pajak Penghasilan Pasal 23
KREDIT PAJAK PENGHASILAN
PERTEMUAN KEEMPAT PERSEDIAAN BARANG (1).
Tentang Jurnal Penutup
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
INVESTASI JANGKA PANJANG (1)
AKUNTANSI PAJAK KEWAJIBAN DAN EKUITAS
BAB II Piutang dagang & piutang wesel
Materi 6 IKHTISAR SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG.
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Neraca Komersial Per 31 Desember 2003
AKTIVA LANCAR Pokok Bahasan : Kas dan Bank Sekuritas Deposito
B. Metode Bunga Efektif PT Hasta Millenia mengeluarkan obligasi nominal Rpl ,-, umur 5 tahun, bunga 10% per tahun dibayarkan tiap setengah tahun.
LABA TIDAK DIBAGI Laba yang tidak dibagi merupakan elemen modal perusahaan. Laba tidak dibagi merupakan modal yang berasal dari dalam perusahaan yaitu.
PENGENDALIAN INTERN DAN AKUNTANSI UNTUK KAS
METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING)
PENANAMAN MODAL DALAM SAHAM DAN DANA
(ASSET- Investasi Jk Pendek) PIUTANG
Bab 5 Akuntansi untuk Perusahaan Dagang (Lanjutan)
AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN DAGANG
AKUNTANSI UNTUK PENJUALAN ANGSURAN
PENGERTIAN & KEBIJAKAN AKUNTANSI
HUtang dan Kewajiban Lain
(STATEMENT OF CASH FLOW)
Pertemuan 3 AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Kewajiban.
Akumulasi Biaya Bab 4.
HUTANG JANGKA PENDEK.
Sesi 9 Akuntansi Pajak - Piutang
KEWAJIBAN LANCAR Adalah utang yang akan dilunasi dalam jangka waktu satu tahun atau satu siklus operasi perusahaan.
BAB 8 AKUNTANSI PIUTANG Rita Tri Yusnita, SE., MM.
Piutang Dagang dan Piutang Wesel
METODE HARGA POKOK PESANAN
Akumulasi Biaya Bab 4.
NERACA SALDO / NERACA SISA ( TRIAL BALANCE )
AKUNTANSI SUPAMRIH.
Sistem Biaya & Akumulasi Biaya
SIKLUS AKUNTANSI BAGIAN 2: PROSES PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Akuntansi Kewajiban Lancar
PENYESUAIAN PEMBUKUAN
AKUNTANSI SEBUAH SISTEM INFORMASI
PIUTANG AKUNTANSI PENGANTAR 2.
PENGANTAR AKUNTANSI.
Penyesuaian akun-akun
Akuntansi untuk Perusahaan Pemanufakturan
Investasi Sementara dan Investasi Jangka Panjang
Proses Akuntansi Oleh : Muhammad Zainal Abidin SE, Ak, MM.
5.
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
AKUNTANSI PAJAK ATAS ASET LANCAR (Current Asset)
Utang Adalah kewajiban suatu entitas pada masa sekarang untuk mentransfer aktiva atau menyediakan jasa kepada entitas lain dimasa yang akan datang.
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang
HUTANG JANGKA PANJANG & HUTANG LANCAR
PIUTANG TIMBUL DARI TRANSKSI PENJULAN BARANG /JASA SECARA KREDIT
ASSETS = LIABILITIES + OWNER EQUITY
AKUNTANSI KEUANGAN MADYA 1
AKUNTANSI KEUANGAN MADYA I
AKTIVA LANCAR Pokok Bahasan : Kas dan Bank Sekuritas Deposito
PENJUALAN ANGSURAN (INSTALLMENT SALES)
ACCOUNTING PRINCIPLES.
Harga pokok pesanan.
Piutang Dagang dan Piutang Wesel
Akuntansi keuangan 2 Liabilitas jangka pendek Indira shofia S.E.,M.M.
Kewajiban Lancar dan Kontijensi
Penentuan Biaya Bahan Baku
Transcript presentasi:

Welcome Intermediate Accounting II Utang Jangka Pendek

UTANG Pengorbanan manfaat ekonomi dimasa yang akan datang yang mungkin terjadi akibat kewajiban suatu badan usaha pada masa kini untuk mentransfer aktiva atau menyediakan jasa pada badan usaha lain di masa yang akan datang sebagai akibat transaksi masa lalu.

UTANG JANGKA PENDEK Suatu kewajiban akan dikelompokkan sebagai utang jangka pendek apabila pelunasannya akan dilakukan dengan menggunakan sumber-sumber aktiva lancar atau dengan menimbulkan utang jangka pendek yang baru.

Pembahasan Utang Jangka Pendek Jumlahnya dapat diketahui Jumlahnya belum ditetapkan Utang-utang bersyarat.

Utang Jangka Pendek dikatakan Sudah Pasti Kewajiban untuk membayar sudah pasti Jumlah yang harus dibayar sudah pasti

Utang Dagang Biasanya mengacu pada jumlah uang yang terutang atau harus dibayar atas pengadaan atau pembelian bahan baku & penolong oleh perusahaan manufaktur atau barang dagangan oleh perusahaan dagang.

Yang perlu diperhatikan dalam utang dagang Pembelian persediaan yang masih dalam perjalanan Potongan pembelian

Contoh ; PT Ritelindo membeli barang dagangan dengan syarat FOB Shipping point. Neraca saldo 31 Desember 2004 menunjukkan saldo persediaan barang Rp 500.000.000,- dan utang dagang Rp 375.000.000,-. Pembelian terakhir dilakukan tanggal 28 Desember 2004 sebesar Rp 250.000.000,-, yang barangnya sampai perusahaan tanggal 5 januari 2005. Jurnal Penyesuaian 31 desember 2004   Persediaan BDg(Pembelian) Rp 250.000.000,- Utang Dagang Rp 250.000.000,-

Potongan Tunai Jika ada potongan tunai maka utang dagang diukur dan diakui sebesar harga beli neto setelah dikurangi potongan tunai yang diharapkan akan direalisasikan

Contoh ; PT Ritelindo tanggal 26 Desember 2004 membeli barang dagangan Rp 500.000.000,- dengan syarat pembayaran 2/10, n/30, jurnal yang dibuat sebagai berikut Metode Rekening Debit Kredit Neto Bruto Persed. BDg Utang Dg Persed. Bdg 490.000.000 500.000.000

Neraca 31 Desember 2004 Rekening Neto Bruto Selisih Persed. BDg Utang Dg 490.000.000 500.000.000 10.000.000

Pembayaran dilakukan dalam masa potongan (ex, tgl 30-12-2004) Metode Rekening Debit Kredit Neto Bruto Utang Dg Kas Pot. Pembelian 490.000.000 500.000.000 10.000.000

Neraca 31 Desember 2004 Rekening Neto Bruto Selisih Persed. BDg Utang Dg 490.000.000 500.000.000 10.000.000

Pembayaran dilakukan setelah masa potongan Metode Rekening Debit Kredit Neto Bruto Utang Dg Rugi Potongan Kas 490.000.000 10.000.000 500.000.000

Neraca 31 Desember 2004 Rekening Neto Bruto Selisih Persed. BDg Laba ditahan Utang Dg 490.000.000 10.000.000 500.000.000 (10.000.000)

Utang Wesel Contoh; PT Ritelindo pada tanggal 2/1/2004 membeli barang dagangan sebesar Rp 500.000.000,-dengan menyerahkan promes 6 bulan, bunga 15%,

Tanggal Rekening Debit Kredit 2/1/04 2/7/04 Persed. Brg Dg Utang Wesel Biaya Bunga Kas 500.000.000 37.500.000 537.500.000

Utang Pajak Penghasilan Contoh; setiap membayar gaji pegawai dipotong 10% sebagai pajak penghasilan pegawai yang nantinya akan disetorkan ke kas negara. Jika gaji pegawai bulan Desember 2004 sebesar Rp 1.500.000,- maka jurnal yang dibuat sbb: Gaji dan Upah Rp 1.500.000,- Utang PPh Rp 150.000,- Kas Rp 1.350.000,-

Utang PPN Contoh; Penjualan bualan Desember 2004 sebesar Rp 25.000.000,- termasuk PPN 10% maka jurnal yang dibuat sbb: Kas Rp 25.000.000,- Utang PPN Rp 2.500.000,- Penjualan Rp 22.500.000,-

Utang Biaya Contoh; hari kerja PT ABC 6 hari dalam seminggu, perusahaan mempekerjakan 100 orang yang gaji/upahnya dibayar secara mingguan setiap hari sabtu. Tanggal 31 Desember 2004 jatuh pada hari rabu, gaji dan upah selama 3 hari yang belum dibayar Rp 7.500.000,- jurnal 31 Desember 2004 sbb: Gaji dan Upah Rp 7.500.000,- Utang Gaji & Upah Rp 7.500.000,-

Utang Bonus Di hitung dari laba sebelum dikurangi bonus dan pajak penghasilan Dihitung dari laba sesudah dikurangi pajak penghasilan sebelum dikurangi bonus Dihitung dari laba sesudah dikurangi bonus dan pajak penghasilan

Contoh; PT RS memberikan bonus untuk kepala bagian penjualan sebesar 10% dari laba. Laba tahun 2004 Rp 1.000.000. PPh 15% dari laba bersih. a. Dihitung dr laba sblm dikurangi bonus & PPh B = 0,10 x Rp 1.000.000,- B = Rp 100.000,- PPh = 15% x (Rp1.000.000 – Rp 100.000) PPh = Rp 135.000,-

b. Dihitung dr laba sesudah dikurangi PPh sebelum dikurangi bonus B = 0,10 ( Rp 1.000.000 – P) P = 0,15 (Rp 1.000.000 – B) B = 0,10 {1.000.000 – 0,15(Rp 1.000.000 – B)} B = 0,10 (1.000.000 – 150.000 + 0,15B) B – 0,015B = 85.000 0,985B = 85.000 B = Rp 86.294,40 P = 0,15 (1.000.000 – Rp 86.294,40) P = 0,15 x 913.705,60 P = Rp 137.055,84

c. Dihitung dr laba sesudah dikurangi PPh dan bonus B = 0,10 ( Rp 1 c. Dihitung dr laba sesudah dikurangi PPh dan bonus B = 0,10 ( Rp 1.000.000 – B - P) P = 0,15 (Rp 1.000.000 – B) B = 0,10{1.000.000–B-0,15(Rp 1.000.000 –B)} B = 0,10 (1.000.000 – B – 150.000 + 0,15B) B = 100.000 – 0,10B – 15.000 + 0,015B B + 0,10B – 0,015B = 85.000 1,0985B = 85.000 B = Rp 77.378 P = 0,15 (1.000.000 – 77.378) P = 0,15 x 922.622 P = Rp 138.393

Pendapatan diterima dimuka PT Bulaksumur tanggal 30 –12- 2004 menerima kas Rp 2.500.000,- atas pesanan bernilai Rp 25.000.000,- penyerahan tanggal 6 januari 2005, perhitungan akhir barang yang dipesan dan disetujui pemesan Rp 25.750.000,- jurnal yang dibuat sbb: Tgl Rekening Debit Kredit 30/12/04 06/01/05 Kas Utang Pend. Piutang Dagang Utang Pend Penjualan 2.500.000 23.250.000 25.750.000

Utang Hadiah PT “AV” menjual produknya dengan menawarkan hadiah sebuah gelas dengan menukar 20 label produk. Harga sebuah gelas Rp 2.500,-. Estimasi 40% dari label akan dimanfaatkan oleh konsumen. Dalam tahun 2004 perusahaan membeli 12.000 gelas dan 500.000 label diedarkan. Produk dijual dengan harga Rp 5.000,- per unit. Sampai dengan akhir tahun 2004, 30% label yang beredar ditukarkan dengan hadiah

Expense Method Tgl Rekening Debit Kredit 1/1-31/04 31/12/04 (000) Tgl Rekening Debit Kredit 1/1-31/04 31/12/04 Persd. Gelas Kas Penjualan Biaya Hadiah Persed. Gelas Utang Hadiah 30.000 2.500.000 18.750 6.250

Sales Reduction Method Tgl Rekening Debit Kredit 1/1-31/04 Persd. Gelas Kas Penjualan Utang Hadiah Persed. Gelas 30.000 2.500.000 18.750 2.475.000 25.000

Utang Garansi PT “AV” menjual compact stereo system dengan garansi penuh selama dua tahun. Pengalaman menunjukkan 10% dari dari unit yang terjual memerlukan reparasi pada tahun pertama dan 20% pada tahun kedua. Estimasi rata-rata biaya reparasi Rp 75.000,- per unit. Penjualan tahun 2004 sebanyak 7.500 unit. Biaya garansi yang terjadi pada tahun 2004 Rp 28.125.000,-

Tahun Rekening Debit Kredit 2004 31/12/04 Biaya Garansi Kas, Sparepart Utang garansi 28.125.000 140.625.000

Thank you…….