PENATALAKSANAAN PASIEN HIV/AIDS PADA PRAKTIK DRG Amaliya, drg., MSc. Bagian Periodontologi FKG - UNPAD
PENYEBARAN HIV/AIDS SEMAKIN LUAS DI SELURUH DUNIA SELAIN TERAPI ANTIRETROVIRUS Th/ INFEKSI OPORTUNIS YANG MENYERTAI HIV/AIDS BERMANIFESTASI DALAM RONGGA MULUT PERAN DRG. SANGAT PENTING
MENGAPA LESI MULUT HARUS DIKETAHUI ? MEMENGARUHI KUALITAS HIDUP PASIEN BUKAN HANYA UNTUK DETEKSI DINI, MERUPAKAN MARKER/PENANDA DALAM MENENTU- KAN PROGRESI ATAU TINGKAT KEPARAHAN PENYA- KIT STATUS HIV TIDAK DIKETAHUI DETEKSI DINI STATUS HIV DIKETAHUI (+), BELUM DITERAPI TINGKAT KEPARAHAN PENYAKIT STATUS HIV DIKETAHUI (+), SUDAH DITERAPI KEGAGALAN PENGOBATAN
PASIEN HIV/AIDS DENGAN LESI MULUT VIRAL LOAD/BANYAKNYA VIRUS DLM DARAH LEBIH BANYAK DARIPADA TANPA LESI MULUT HIV DAPAT DITEMUKAN PADA SEMUA JENIS CAIRAN TUBUH terutama DARAH, CAIRAN SEMEN, CAIRAN SEREBROSPINAL menular melalui kontak seksual, jarum suntik,terpajan darah/produk darah penderita HIV ASEPSIS/HIGIENIS MUTLAK DIBERLAKUKAN BAGI SEMUA PASIEN TANPA MEMANDANG STATUSNYA BAGI PASIEN YANG TELAH DIKETAHUI HIV (+) : “Healthy” HIV positive individuals must be treated routinely in every dental practice
MANIFESTASI HIV/AIDS DALAM MULUT : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMUDAHKAN TERJADINYA LESI MULUT : JUMLAH SEL CD4+ < 200/μL, KADAR RNA-HIV DALAM PLASMA >>> 3000 kopi/mL, XEROSTOMIA, KEBERSIHAN MULUT YANG BURUK, MEROKOK
1. XEROSTOMIA Penyebab utama kerusakan gigi 30-40% karena obat atau proliferasi CD8+ pada kelenjar ludah mayor Berkurangnya sifat antimikroba saliva, berkurangnya aliran saliva
Rampan karies ‘meth mouth’ Th/ - restorasi, - OHI, - aplikasi Fluor, - penyuluhan nutrisi, - permen karet bebas gula stimulasi saliva
2. CANDIDIASIS MULUT 1. Angular cheilitis 2. Candidiasis erythematous (kissing lesion) 3. Candidiasis pseudo- membranous
3. ORAL HAIRY LEUKOPLAKIA Etiologi : virus Epstein-Barr Secara klinis : seperti rambut putih, tidak dapat dikerok Setelah th/ antivirus, insidensi menurun Bila setelah th/ antivirus masih ada pengobatan gagal
4. LINEAR GINGIVAL ERYTHEMA Seperti pita merah sepanjang tepi gusi Ada perdarahan/tidak Tidak perlu anti jamur Th/ debridemen, CHX 2X/hari selama 2 minggu Kebersihan mulut perlu ditingkatkan
5. NECROTIZING ULCERATIVE PERIODONTITIS (NUP) NUP kunjungan pertama NUP setelah debridemen jari- ngan nekrotik NUP pada 4 hari setelah debridemen Pasien yang sama 4 thn kemudian
Larutan iodine 10% untuk irigasi Alat-alat kebersihan mulut & Obat kumur CHX glukonat 0,2%
6. SARKOMA KAPOSI : keganasan dalam rongga mulut yang dihubungkan dengan infeksi HIV. Etiologi : virus herpes yg menyertai infeksi HIV Klinis : berbentuk makular, nodular, menonjol, ulseratif, warna merah – ungu lesi awal cenderung datar, merah, asimptomatis, berangsur-angsur warna menjadi gelap Dapat terjadi infeksi bila tergigit krn. pengunyahan Terapi : - injeksi zat kemoterapetik vinblastine sulfat - bedah - kemoterapi sistemik
SARKOMA KAPOSI Sarkoma Kaposi tipe exophitik Sarkoma Kaposi tipe datarSarkoma Kaposi yang menonjol
7. KUTIL (WARTS) Etiologi : HPV Bentuk : bunga kol, berduri, atau penonjolan Th/ : bedah, laser, Obat topikal : 5-fluorouracil utk lesi eksternal cryoterapi
LESI ULSERATIF : 1. Virus Herpes Simpleks Menyebar luas Lesi vesikel pecah lesi ulseratif yg sakit Pd bibir mudah dikenali Suspect : lesi ulseratif pd jaringan berkeratin : gusi & palatum keras Self-limiting disease Th/ anti virus : acyclovir
2. ULSERASI APHTOUS Kambuhan, pada jaringan tidak berkeratin & bebas bergerak Inflamasi berbatas pinggiran pu- tih seperti halo, ada pseudomem- bran kuning keabu-abuan Etiologi tidak diketahui
Sangat sakit t.u. saat makan asin, pedas, asam Sistem imun terganggu Lebih dari 7-14 hari Th/ kasus ringan : kortiko- steroid topikal dexame- thason elixir (0,5 mg/5 ml) Dikumur selama 1 mnt lalu Diludahkan, 2-3 X/hari Kasus berat : kortikosteroid sistemik prednison
3. ULSERASI NEUTROPENIK Sangat sakit, pada jari- ngan berkeratin/tidak berkeratin Karena granulosit <800/μL. Ukuran ulser besar Bentuk berbeda dengan jenis ulser lain Th/ faktor stimulasi koloni granulosit Kemudian steroid topikal/sistemik
PENATALAKSANAAN RASA SAKIT Sangat penting pada pasien-pasien HIV Terutama yang menderita lesi berupa ulser Anestetik topikal efek sementara, cenderung mengebalkan perasa, pasien tidak memiliki selera makan status umum makin buruk Analgesik sistemik cukup efektif, tetapi tidak ter- fokus pada daerah sasaran Dianjurkan : obat kumur yang mengandung polyvinylpyrrolidone, hyaluronic acid,glycyrrhetinic acid
Zat dalam obat kumur tersebut membentuk barier sehingga ulser/ulkus terlindungi dari iritasi Hyaluronic acid merupakan komponen dari dasar perekat atau zat pengikat di sekeliling sel Bila akan memberikan obat topikal, harus sebelum berkumur, karena barier tersebut akan menghalangi penetrasi obat topikal lain
Kasus : Tidak ada rampan karies, tidak ada infeksi jamur, tidak ada LGE, tidak ada ulserasi, tidak ada NUG/NUP, tidak ada warts/sarkoma
Mr. K Status HIV : (+) Skor plak selalu < 10 Kooperatif Th/ antiretrovirus (HAART) Transmisi HIV tetap BISA terjadi…!
KEWASPADAAN UNIVERSAL Universal Precaution = Kewaspadaan Universal Harus diterapkan kepada semua pasien, setiap waktu tanpa memandang status diagnosisnya Untuk mengurangi resiko infeksi yang ditularkan melalui darah atau cairan tubuh Pasien ↔ petugas kesehatan
Operasional Kewaspadaan Universal (UP) Cuci tangan Menggunakan alat pelindung perorangan (APP) untuk mengurangi pajanan darah dan cairan tubuh Pengelolaan Instrumen Bekas Pakai (Dekontaminasi, sterilisasi, disinfeksi) Sharp Precautions/ Pengelolaan Benda Tajam Pengelolaan Limbah dan Sanitasi Ruangan
Alat Pelindung Perorangan (APP) Sarung Tangan Pelindung Muka –Masker –KacaMata/ gogle Gaun/Jubah/Apron Pelindung Kaki
Pengelolaan Instrumen Bekas Pakai Dekontaminasi Cuci Sterilisasi/DTT Penggunaan Disinfektan dg Benar Dekontaminasi dengan larutan klorin 0,5% atau NaOCl 2500 ppm selama 15 menit Membunuh HIV dan Virus hepatitis B Virus hepatitis B (HBV) (HBV)
Pengelolaan Alat/Benda Tajam (Sharp Precautions) Pisau bedah, jarum suntik, pecahan kaca, dsb Segera singkirkan ke dalam wadah tahan tusukan oleh pemakai Wadah limbah tajam di tempat strategis, anti tumpah Dilarang menyerahkan alat tajam secara langsung Jangan menutup jarum suntik dengan 2 tangan – menutup jarum suntik satu tangan Wadah tahan tusukanMenutup satu tangan