Rencana Strategis Pembinaan SDM Aparatur Sipil Negara Kanwil Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta Bogor, 30 Mei 2018 www.kemenag.go.id Kemenag_RI Kementerian Agama RI
Kebutuhan Kompetensi Abad 21 Learning and Innovation “the 4 C’s” Digital Literacy Carrer and Life Critical thinking & problem solving Information literacy Flexibility & adaptability Creativity and innovation Media literacy Initiative & self-direction Communication ICT literacy Social & cross-cultural interaction Collaboration Productivity & Accountability Leadership & responsibility Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008 Tabel di atas menunjukkan bahwa pada era globalisasi saat ini berpengetahuan saja tidak cukup, harus dilengkapi dengan berkemampuan kreatif – kritis, berkarakter kuat (bertanggungjawab, sosial, toleran, produktif dan adaptif) dengan didukung kemampuan memanfaatkan teknologi
FOUR C’s 21st Century Skills Competency Collaboration Pembinaan pegawai diarahkan pada pemenuhan kompetensi yang disyaratkan oleh jabatan dengan kompetensi yang dimiliki oleh individual pegawai Pengembangan paket diklat yang mendukung penguatan kompetensi manajerial & teknis-pengetahuan yang sesuai dengan standar kompetensi jabatan Proses rekrutmen, penempatan, mutasi dan promosi jabatan berdasarkan pada pemetaan kompetensi melalui asesmen kompetensi dengan metode assessment center. Tidak ada program yang 100% tergambar dalam 1 TUSI, sebagaimana tidak adanya TUSI yang berdiri sendiri dan/atau tidak terkait dengan TUSI lainnya Setiap jabatan selalu mengasumsikan posisinya dalam peta jabatan, sehingga kinerja sebuah jabatan selalu terkait dengan kinerja jabatan lainnya Pendekatan ORGANIZATIONAL LEARNING hanya akan tergambar jika tercipta prinsip kolaborasi Creativity Communication Pola komunikasi 360o perlu diterapkan, guna menjamin pembangunan teamwork Proses penyusunan, pelaksanaan & penilaian kontrak kinerja/prestasi kerja pegawai mengarahkan pola komunikasi atasan-bawahan yang produktif, bukan hierarkis Evaluasi pola komunikasi dapat digunakan illustrasi Johari Window, sbb: Pembinaan pegawai ditujukan untuk efektivitas Kementerian, sehingga pola pembinaan harus berorientasi pemberdayaan (empowerment) Pola pemberdayaan akan menjadi starting point lahirnya kreativitas. Jika tidak “diberdayakan”, maka sulit tercipta gagasan-gagasan kreatif dalam rangka pelayanan publik Tanpa kreativitas, Kementerian akan kesulitan merespons tantangan perubahan yang terus pesat. known to self Not known to self known to others OPEN BLIND Not known to others HIDEN UNKNOWN