DETOXIFIKASI BBJ Martinez-Herrera et al. (2006) menggunakan berbagai cara untuk menurunkan antinutrisi BBJ: Trypsin inhibitors sangat mudah turun dengan cara pemanasan basah (moist heating) pada suhu 121oC selama 25 menit √Ekstraksi BBJ dengan ethanol, diikuti oleh penambahan 0.07%NaHCO3 menurunkan aktivitas lectin/curcin , dan phorbolester menurun sebesar 97,9%
Sumiati et al. (2008)melakukan fermentasi BBJ menggunakan Rhizopus sp Sumiati et al. (2008)melakukan fermentasi BBJ menggunakan Rhizopus sp. (ragi tempe) , dapat menurunkan kandungan lemak (5,8% Vs 0,39) dan menurunkan trypsin inhibitors sebesar 67,95 %. Turunnya kandungan lemak tersebut menunjukkan turunnya phorbolesters. Akan tetapi, SK dan asam fitat dalam BBJ masih tinggi
Sumiati et al. (2009) melaporkan bahwa pemberian BBJ (hasil fermentasi menggunakan jamur tempe) sebanyak 5% yang disuplementasi enzim selulase 200 ml/ton + fitase 1000 FTU pada ayam kampung umur 0-10 minggu menghasilkan performa yang sama dengan ransum kontrol (tanpa BBJ) dan tidak ada kematian
Akan tetapi: Proses pemanasan pada penelitian Sumiati et al. (2009) masih menggunakan autoclave, sehingga teknologi ini belum tepat guna untuk tingkat peternak Sehingga sangat diperlukan teknologi pemanasan yang bisa diaplikasikan di tingkat peternak
TUJUAN PENELITIAN Menghasilkan BBJ pagar(Jatropha curcas) yang layak sebagai bahan pakan sumber protein dan dapat mensubstitusi bungkil kedelai dalam ransum ayam kampung