Pembelajaran Manajemen Kinerja Pelaksanaan manajemen kinerja yang berhasil dalam organisasi harus melibatkan para individu dan manajer untuk memahami : Bagaimana manajemen kinerja dilaksanakan Pentingnya manajemen kinerja Pengembangan keahlian dan ketrampilan yang diperlukn oleh karyawan dan manajer Tujuan prgram pembelajaran manajemen kinerja adalah: Menjelaskan kepada individu dan manajer mengenai dasar pemikiran terhadap proses pembelajaran manajemen kinerja dimana mereka terlibat. Proses tersebut mencakup factor-faktor penentu keunggulan bisnis yang mengharuskan suatu organisasi untuk mengenalkan manajemen kinerja dan diskripsi proses-prosesnya. Menguraikan kontribusi manajemen kinerja: mengapa pembelajaraan manajemen kinerja menjadi penting; bagaimana cara penyusunannya dan manfaat bagi pegawai dan organisasinya Mengembangkan keahlian dan ketrampilan pegawai yang harus digunakan dalam organisasi
Dasar Pemikiran Manajemen Kinerja Manajemen kinerja dianggap berkaitan dengan: Kelalaian (itu bukan urusan saya), Kecurigaan (buang-buang waktu saja), Kesinisan (kami sudah tahu itu semua) atau permusuhan (itu tidak akan berhasil). Reaksi-reaksi yang negative ini harus diselesaikan melalui kepemimpinan dari puncak, komunikasi (secara lesan, penggunaan intranet, dan brosur), pelatihan, pembimbingan dan pengarahan. Pengembangan “high-performance culture”. Manajemen puncak harus mendemonstrasikan manajemen kinerja akan meningkatkan efektivitas organisasi dan kinerja secara menyeluruh. Manajemen kinerja harus dikelola dalam organisasi dan diperlakukan sebagai “core value”
B. Kontribusi. Penjelasan manajemen kinerja kepada manajer dan individu harus menekankan pada: Kebutuhan partnership dan dialog. Bagi manajer dan ketua tim, Penekanan terhadap penjelasan manajemen kinerja adalah bahwa mereka membantu, membimbing dan memberikan pendampinga, bukan memutuskan. Bagi individu, penjelasan harus ditekankan kepada bagaimana mereka memperoleh manfaat dari “self assesment” dan bagian peran yang dapat mereka mainkan untuk mengembangkan keahliannya. Pertukaran informasi (umpan balik) yang terbuka dan jujur Manajer dan individu secara bersama sama melibatkan diri dalam pelaksanaan manajemen kinerja untuk dapat memperoleh manfaat bagi mereka Manajemen kinerja bukan merupakan kegiatan yang mudah. Hal ini memerlukan pihak-pihak yang terlibat dengan keahlian yang tinggi dan keahlian tersebut menjadi faktor yang belum dikembangan atau dipraktikkan dalam organisasi.
Tidak semua manajer dan individu bersedia untuk menerima umpan balik, jika mereka belum pernah melakukan sebelumnya. Menerima, merespon dan bereaksi terhadap umpan balik merupakan keahlian yang tidak lasim yang tidak berbeda bagi banyak orang. Kesepakatan terhadap diskripsi peran, tujuan dan persyaratan kemampuan, aplikasi ukuran kinerja dan metode analisis serta penggunaan hasil evaluasi juga menjadi kesepakatan yang aneh. Konsep perencanaan pengembangan personal dan pembelajaran diri sendiri menjadi sesuatu yang baru bagi banyak orang Manajer harus mengembangkan kemampuan dalam pembimbingan kepada individu Manajer dan individu juga harus mengetahui cara mempersiapkan dan melaksanakan pertemuan evaluasi kinerja
Kemampuan utama yang harus diketahui oleh individu dalam manajemen kinerja antara lain: Penyiapan gambaran peran dan tanggungjawab yakni pendifinisian lingkup hasil utama dan persyaratan kompetensi Pendifinisian tujuan Identifikasi dan penggunaan ukuran kinerja Pemberian dan penerimaan umpan balik Pengambilan bagian dalam pertemuan untuk evaluasi yaitu untuk memastikan bahwa ada dialog yang benar antara manajer dan pada individu secara bersama-sama, berterus terang dan secara bebas untuk berdiskusi mengenai kondisi kinerja dan kebutuhan pembelajaran Identifikasi kebutuhan pembelajaran dan penyiapan serta implementasi rencana pengembanga personal. mendiognosa dan pemecahn masalah kinerja Pelatihan
Untuk mengikuti workshop, para pesertanya harus: C. Pembelajaran Formal Program pembelajaran manajemen kinerja harus mencakup seluruh keahlian yang berbentuk modul-modul tentang proses-proses dan keahlian secara keseluruhan. Contoh program evaluasi kinerja disajikan sebagai berikut: Tujuan workshop: Untuk mengikuti workshop, para pesertanya harus: Memahami tujuan evaluasi kinerja Mengetahui cara mempersiapkan evaluasi yang konstruktif Mengetahui cara melakukan evaluasi kinerja yang efektif Dapat menyediakan umpan balik yang baik Dapat memperoleh pemahaman awal berkaitan dengan proses pelatihan dan pembimbingan
2. Program: 9.00 Tujuan workshop 9.30 Tujuan evaluasi kinerja 10.00 Persiapan untuk evaluasi 10.30 Minum kopi 10.45 Pemberian umpan balik 11.15 Pelaksanaan evaluasi 12.30 Makan siang 13.30 Praktik dalam pelaksanaan evaluasi (1) 15.00 Minum teh 15.15 Praktik dalam pelaksanaan evaluasi (2) 16.30 Menggunakan hasil evaluasi dengan baik 17.00 Penutupan
Workshop manajemen kinerja Untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam manajemen kinerja, maka berikut ini disajikan kursus-kursus secara keseluruhan. “Kegiatan pembelajaran manajemen kinerja di perusahaan farmasi skala besar” Workshop manajemen kinerja Workshop selama 2 hari ini bertujuan memberikan pengetahuan dan keahlian/ketrampilan yang diperlukan untuk melaksanakan keseluruhan proses manajemen kinerja secara efektif. Pada akhir sesi workshop, para peserta harus dapat: menggambarkan 4 langkah dalam proses manajemen kinerja dan keahlian/ketrampilan yang harus dimiliki Dapat menerapkan pendekatan terstruktur dalam menyusun tujuan tim, target personal dan rencana pengembangan serta melaksanakan evaluasi kinerja secara efektif
Dapat menjelaskan perbedaan antara evaluasi kinerja dan evaluasi karir Dapat memraktikkan keahlian utama yang diperlukan untuk melaksanakan setiap tahap dalam proses manajemen kinerja Dapat melaksanakan proses manajemen kinerja ditempat kerja dengan dukungan pembimbingan dari manajernya, Format workship adalah workshop 2 hari yang dirancang bagi individu yang memerlukan pemahaman dan memraktikkan konsep dan kehalian manajemen kinerja. Keahlian dalam pembimbigan Pembimbingan (coaching) bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kepada individu/manajer dalam memanfaatkan/melihat peluang yang ada dalam pekerjaan masing-masing dan menggunakan peluang-peluang tersebut secara sadar untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian, kompetensi dan akhirnya meningkatkan kinerjanya.
Workshop pengembangan individu Pada akhir sesi workshop, para peserta harus dapat: Menggambarkan dan menerapkan factor-faktor yang membantu orang lain untuk belajar Dapat menerapkan pendekatan sistematis untuk mencapai pembelajaran melalui pemanfaatan peluang dalam pekerjaan masing-masing Memraktikkan perilaku keahlian dalam pembimbingan yang efektif Format workship adalah workshop 1 hari yang dirancang bagi individu yang telah memiliki pengalaman dalam melaksanakan system manajemen kinerja. Workshop pengembangan individu Tujuan workshop ini adalah memberikan pemahaman yang jelas dan terperinci kepada para peserta mengenai apa yang dimaksud dengan rencana pengembangan dan bagaimana implementasinya secara efektif.
Workshop evaluasi kinerja Pada akhir sesi workshop, para peserta harus dapat: Memperoleh rencana pengembangan individu yang telah disepakati Menerapkan keahlian dalam meningkatkan kinerja Format workship adalah workshop 1 hari yang dirancang bagi mereka yang telah memiliki pengalaman manajemen kinerja dan mereka yang ingin meningkatkan pemahamannya dan keahliannya dalam perencanaan pengembangan individu. Untuk itu, workshop lebih menekankan kepada penyelesaian masalah-masalah yang nyata di tempat kerja dan kasus-kasus nyata ditempat kerja yang lain. Workshop evaluasi kinerja Manajemen kinerja merupakan proses secara berkelanjutan yang diarahkan untuk meningkatkan efektivitas bisnis melalui peningkatan kinerja individu.
Perencanaan, pengembangan dan evaluasi kinerja harus dilakukan beberapa kali selama 1 tahun terhadap target yang telah ditetapkan, mendiskusikan pencapaian, dan kemajuan rencana pengembangan. Workshop ini dapat membantu orang-orang untuk melakukan diskusi secara efektif terhadap evaluasi kinerja selama setahun dan kinerja tahunan. Pada akhir sesi workshop, para peserta harus dapat: Menggambarkan praktik-praktik yang baik untuk mengevaluasi kinerja Mengaplikasikan pendekatan terstruktur untuk mempersiapkan dan melaksanakan pertemuan evaluasi Menciptakan kondisi/lingkungan yang mendukung kinerja yang baik Menerapkan berbagai metode pemberian penghargaan atas kinerja Format workship adalah workshop 1 hari yang dirancang bagi semua tingkatan yang telah memahami manajemen kinerja dengan baik dan mereka yang ingin meningkatkan kemampuannya untuk melaksanakan diskusi evaluasi kinerja yang efektif dan menekankan kinerja yang baik.
3. Metode Pembelajaran terutama untuk pengembangan keahlian harus dicapai dengan menggunakan metode partisipatif yakni diskusi yang terarah, permainan peran, dan latihan-latihan yang lain. Diskusi yang terarah Metode ini bertujuan untuk membuat para peserta berpikir keras mengenai titik-titik pembelajaran. Pada saat melakukan pertemuan evaluasi, trainer seharunya mengajukan pertanyaan seperti: Apa pendapat anda mengenai cara mengadakan pertemuan evaluasi yang baik? Apakah anda dapat memberikan contoh dari pengalaman anda terdahulu? Apa pendapat and mengenai sesuatu yang masih memerlukan perbaikan atau terjadi kesalahan dalam pertemuan evaluasi tersebut? Apakah anda dapat memberikan contoh? Mengapa penting untuk menciptakan lingkungan yang tepat
Bagaimana anda menyusun pertemuan evaluasi yang baik Hal-hal apa saja yang seharusnya didiskusikan dalam pertemuan evaluasi? Mengapa penilaian sendiri menjadi sangat penting? . Permainan peran Metode ini biasanya didasarkan pada tulisan singkat yang menjelaskan mengenai situasi yang sama dari pandangan setiap peserta, sehingga para peserta dapat memahami apa yang dirasakan seperti dalam posisi tersebut. Peserta kursus kemudian diminta untuk memainkan peran dan teman yang lain diminta untuk menilai kinerjanya. Setiap orang yang memainkan peran juga akan menggambarkan perasaannya mengenai evaluasi, dan menilai kinerja atau perilaku orang lain.
Latihan-latihan yang lain Suatu pendekatan yang lebih realistis adalah mewajibkan para peserta untuk melaksanakan tugas yang akan dinilai kinerjanya oleh anggota kursus lainnya. Ini menjadi latihan kelompok. Jika ada waktu yang cukup, setiap anggota dapat bergantian untuk memimpin kelompok dan dinilai kinerjanya oleh kelompok yang lain. Latihan semacam ini juga dapat digunakan untuk memraktikkan dalam merumuskan tujuan tim dan mengevaluasi kinerja tim. Bentuk latihan yang lain adalah mewajibkan satu anggota kursus untuk melakukan presentasi singkat mengenai suatu topic tertentu, menugaskan anggota kursus yang lain untuk menilai presenter, dan meminta orang ketiga untuk menilai kualitas penilaian. Metode ini memberikan peluang untuk memraktikkan keahlian dalam memberikan penialian.
D. Pembelajaran Tidak Formal Program pelatihan formal merupakan program yang bermanfaat, tapi masih belum mencapai cukup lengkap. Keahlian manajemen kinerja dapat dikembangkan dengan metode yang terbaik melalui pembimbingan dan pendampingan dilapangan. Departemen sumber daya manusia dapat berperan penting dalam mengorganisasi kegiatan pembelajaran ini, tapi metode ini menjadi terbaik dengan menggunakan manajer lini yang berpengalaman sebagai pendamping dan pembimbing.