Asuhan keperawatan gagal jantung kongestif Oleh: Nana Rohana SKM.MKep

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
HIPERTENSI (TEKANAN DARAH TINGGI)
Advertisements

Hipertensi (Darah Tinggi)
KARDIOVASKULER Denny Adriansyah.
Paskalis Lukimon (Ners)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN DIABETES MELLITUS
Kebutuhan Dasar Oksigenasi
SISTEM PEREDARAN DARAH dan KARDIOVASKULAS
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER
Ns. Hendria Putra, M.Kep, Sp.KMB
FARMAKOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER
Respon – Adaptasi akut & kronis tubuh terhadap latihan Fisik
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN OKSIGENASI
WELCOME TO BIOLOGY WORLD Loading…………… Presented by Yuli Yanti.
Sistem Kardiovaskular dan Gizi
PENGKAJIAN FISIK PADA ANAK DIARE
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN TETRALOGI FALLOT
Askep Lansia dengan Gangguan sistem pencernaan
Ns. Hendria Putra, M.Kep, Sp.KMB
NURSING CARE OF CARDIOGENIC SHOCK
Askep gangguan system kardiovaskuler Ns. Yani Sofiani, M. Kep., SpMB
TUGAS AA “ PENYAKIT JANTUNG KORONER ( PJK ) “
Ns. Yani Sofiani, M. Kep., SpMB
ASKEP PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR NUTRISI
JANTUNG KORONER.
Azmila IB Desi sarly M.keb
Irma Nur Amalia, S.kep.,Ners., M.Kep
Hipertensi.
Sistem Kardiovaskular
RESPON FISIOLOGIS GANGGUAN FUNGSI JANTUNG
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA
RESPON FISIOLOGIS GANGGUAN FUNGSI JANTUNG
MENGETAHUI PERUBAHAN ANATOMI DAN FISIOLOGIS PADA IBU HAMIL TRIMESTER I II DAN III DALAM BIDANG SISTEM KARDIOVASKULER Aldilah alfi izlami ib
Prinsip perawatan pasien medik
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN INFARK MIOCARDIUM
Conducted by: Jusuf R. Sofjan,dr,MARS
FARMAKOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER
FARMAKOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER
Askeb 1 Oleh : atikah mayang sari Nim :
Asuhan Keperawatan Dengan Gagal Jantung ( CHF )
ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASCULER
KELOMPOK VI GAGAL GINJAL AKUT & KRONIK
ASKEP EFUSI PLEURA KELOMPOK 7. ANALISA DATA NO.DATAMASALAH 1. DS : Klien mengatakan sesak DO : Klien terlihat kelelahan, RR=35x permenit, terdapat cuping.
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN TUBERCULOSIS MILLER
ASKEP GLOMERULONEFRITIS
DECOMPENSASIO CORDIS Oleh : Ardhiles WK.
Assalamualaikum Kelompok 7 Ika Apriani Riza Sativa
Efek Pengobatan Clopidogrel + Aspirin dalam 12 jam Stroke Minor Akut atau Transient Ischemic Attack by Grace Fidia.
ASSALAMMU’ALAIKUM WR. WB
Asuhan Keperawatan Pasien dengan PPOK
PELATIHAN RUTIN IV SYOK HIPOVOLEMIK & SINKOP
ASUHAN KEPERAWATAN GAGAL JANTUNG
SEROSIS HEPATIS Ariana. D
tailored by: assol 2017 reprocessed from Ace Sudrajat &Dian Nahdawati
Asuhan Keperawatan Pada Ibu dengan Hipertensi dalam Kehamilan di RSUD Tarakan Kelompok 25 & 26.
Asuhan keperawatan angina pectoris
Dr. Yusmardiati Apa itu TEKANAN DARAH TINGGI? Meningkatnya tekanan darah dalam jangka waktu lama dengan Tekanan darah lebih dari 120/80 mmHg. Meningkatnya.
Cor pulmonale NOVITA HARDIANTY. Apa itu Cor Pulmonale? O Kor pulmonale didefenisikan sebagai suatu disfungsi dari ventrikel kanan yang dihubungkan dengan.
TRAUMA ABDOMEN.
HIPERTENSI (TEKANAN DARAH TINGGI)
Disampaikan: Nana Rohana
CEREVASKULER ATTACK (CVA)
K ONSEP OKSIGENASI By: Ns.Rehmaita. DEFINISI 1. Oksigen adalah salah satu kebutuhan yang paling vital bagi tubuh. Kekurangan oksigen kurang dari 5 menit.
TEKANAN DARAH TINGGI OLEH : MAHASISWA PRAKTIK PROFESI NERS STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA TAHUN 2016.
dr. Denny Armin Apa itu TEKANAN DARAH TINGGI? Meningkatnya tekanan darah lebih dari 140/90 dalam 2 waktu pengukuran Meningkatnya tekanan darah.
BY : FITRIA OKTARINA.  suatu kondisi dimana tubuh dapat melakukan kegiatan dengan bebas (kosier,1989).  kemampuan seseorang untuk berjalan bangkit berdiri.
Apa itu TEKANAN DARAH TINGGI? Meningkatnya tekanan darah dalam jangka waktu lama dengan Tekanan darah ≥ 140/90 mmHg. Meningkatnya tekanan darah.
GAGAL JANTUNG AKUT Suatu sindrom gagal jantung yang timbulnya berlangsung dengan cepat dan singkat akibat disfungsi otot jantung (disfungsi sistolik, diastolik,
KONSEP PATOFISIOLOGI “C ONGESTIVE H EART F AILURE ” Disusun oleh: Kelompok 4 M. Ichwan Rijani M. Azhar Rifa’i M. Fahreza Ridhani Nahla Hayyatu Syifa Nanda.
DEFINISI  Syok merupakan kegagalan sirkulasi tepi menyeluruh yang mengakibatkan hipotensi jaringan.  Kematian karena syok terjadi bila kejadian ini.
Apa itu TEKANAN DARAH TINGGI? Meningkatnya tekanan darah dalam jangka waktu lama dengan Tekanan darah lebih dari 120/80 mmHg. Meningkatnya tekanan darah.
Transcript presentasi:

Asuhan keperawatan gagal jantung kongestif Oleh: Nana Rohana SKM.MKep

Definisi gagal jantung kongestif: ( Congestive Heart Failure ) adalah: Keadaan dimana jantung tidak mampu lagi memom- pakan darah secukupnya dlm memenuhi kebutuhan sirkulasi badan untuk keperluan metabolisme jaringan tubuh pd keadaan tertentu, sedangkan tekanan pengi- sian ke dalam tubuh masih cukup tinggi. Bila gangguan jantung kiri dan jantung kanan pada satu waktu terjadi bersamaan yg ditandai dg adanya bendungan paru dan bendungan sistemik, maka kea- daan ini disebut gagal jantung kongestif.

Anatom dan fisiologi jantung: 1. Anatomi:Jantung terdiri dari 4 ruang yaitu : 2 atrium kiri dan kanan, 2 ventrikel kanan dan kiri. Selaput yang mengitari jantung adalah Selaput perikardium parietalis dan viseralis. Selaput jantung ada 3 yaitu: - epikardium - miokardium - endokardium Katup jantung ada 2 yaitu: a. Katup inter atrioventrikuler - katup mitral - katup trikuspidalis b. Katup semilunaris - katup aorta - katup pulmonalis Sistem konduksi jantung: a. S-A Node: impuls 60-100x/mnt b. A-V Node: impuls 40-60x/mnt c. Bundle of His: RBB dan LBB d. Purkinje Fiber: impuls 20-40x/mnt

Klasifikasi gagal jantung Menurut New York Heart Association ( NIHA ) gagal jantung dapat diklasifikasikan atas ke- las 1 ( asimtomatik ), kelas 2 ( ringan ), kelas 3 ( sedang ), kelas 4 ( berat ), berdasarkan gejala seperti sesak nafas dan kelelahan da – lam melakukan kegiatan fisik.

Klasifikasi fungsional gagal jantung ( NYHA ) 1 Klasifikasi fungsional gagal jantung ( NYHA ) 1. Klasifikasi 1 Timbul gejala sesak atau capai pada kegi tan fisik yang berat. 2. Klasifikasi 2 Timbul gejala pada kegiatan fisik yang sedang 3. Klasifikasi 3 Timbul gejala pada kegiatan fisik ringan 4. Klasifikasi 4 sangat ringan dan pada waktu istirahat

Seringkali terjadi bersamaan atau akibat kenaikan Penyebab gagal jantung: 1. Disfungsi miokard a. Primer - iskemik miokard - infark miokard - miokarditis - kardiomiopati b. Sekunder Seringkali terjadi bersamaan atau akibat kenaikan beban tekanan beban volume dan kebutuhan metabolisme yg meningkat.

2. Beban tekanan berlebihan-pembebanan sistolik ( sistolik overload ) - stenosis aorta - hipertensi -koartasio aorta 3. Beban volume berlebihan-pembebanan diastolik ( Diastolik overload ) - insufisiensi aorta ( beban ventrikel kiri ) - insufisiensi mitral - insufisiensi trikuspidalis - over tranfussion beban vol ventrikel kiri dan kanan

4. Peningkatan kebutuhan metabolik-peningkatan kebu- tuhan yg berlebihan ( demand overload ) - anemia - tirotoksikosis - demam - beri-beri - penyakit paget - fistula arterio-venosus 5. Gangguan pengisian ventrikel ( ventricular filling disor- ders ) - tamponade jantung - perikarditis restristif

* Mekanisme kompensasi Cardiac Reserve * Mekanisme kompensasi * Dilatasi ventrikel * Hipertrofi ventrikel * Meningkatnya stimulusCNS yang mengakibatkan HR me- ningkat

Faktor pencetus: ^ hipertensi ^ infark ^ emboli paru ^ infeksi ^ aritmia ^ anemia ^ febris ^ stres emosional ^ kehamilan/persalinan ^ pemberian infus/tranfusi

Respons kompensasi organ Cardiac output yg tdk adekuat, merangsang bbrp respons kompensasi unt mempertahankan perfusi organ tb vital --------------------- Respon terhadap cardiac output yg tdk adekuat Respon Pengaruh awal -Rangsangan thd saraf - peningkatan kecepatan dan kekuatan simpatis kontraksi miokardium - vasokontr perifer aliran drh ke organ vital,peningk aliran balik vena&tek drh - Pengaktifan sistem re- - peningkatan reabsorbsi air dan Na: nin angiotensin peningkatan vol drh&perifer - Hipertrofi ventrikel - peningkatan kontraksi miokard

Tanda dangejala gagal jantung 1. Gagal jantung kiri a. Kongestif vascular pulmonal - dispnea - ortopnea - dispnea noctural paroksismal - batuk - edema pulmonal akut b. Penurunan curah jantung - lemah - mudah lelah - apatis - letargi - kesulitan berkonsentrasi

c. Bunyi jantung dan cracles perkusi - bunyi jantung 3 dan 4 ( S3 dan S4 ) - cracles pada paru-paru d. Disritmia 2. Kegagalan ventrikel kanan -curah jantung rendah - distensi vena jugularis - edema - disritmia - S3 dan S4 ventrikel kanan - hiperresonan pada - penurunan bunyi nafas - peningkatan diameter anterior-posterior

6) Neurologi - sakit dada,kronik/akut angina 9) Rasa aman - pusing,pingsan,kesakitan - letargi, bingung, disorientasi, iritabel 7) Rasa nyaman - sakit dada,kronik/akut angina 8) Respirasi - dispnea pd wkt aktifitas,takhipnea - tidur dan duduk,riwayat peny paru 9) Rasa aman - perubahan status mental - gangguan pd kulit/dermatitis

b. Riwayat pengobatan sebelumnya - obat-obatan digitalis - obat-obatan anti hipertensi - diuretika - inotropik - menggunakan pelay kes c. Riwayat pola hidup - kebiasaan merokok - konsumsi alkohol - kebiasaan olah raga - tipe kepribadian - mengkonsumsi kolesterol cukup tinggi - stresor yg sering dari lingk,pekerjaan,keluarga,keuangan,perub

d. Riwayat sosial ekonomi - aktifitas sosial berkurang - finansial - kemampuan penyesuaian - tingkat penddk dan pengetahuan e. Siastem pendukung yg ada - umur: terjadi aterosklerosis - sex: pd pria usia 65 tahun - ras:genetik, lingk dan gaya hidup

2. Pemeriksaan fisik - edema tungkai - sianosis - pucat: kulit muka,kuku,membran mukosa,konyuntiva - badan lemah - berdebar-debar - sesak nafas - anoreksia - keringat dingin - hemoptisis - tekanan drh menurun - produksi urin menurun - hati membesar

3. Pemeriksaan penunjang Tujuan pemeriksaan penunjang: a. Menentukan kelainan dasar pada jantung b. Mencari faktor pencetus gagal jantung c. Membantu pemilihan terapi yang optimal d. Menentukan prognosis e. Sebagai acuan dasar untuk menilai efek terapi yang diberikan Jenis pemeriksaan: 1. Pemeriksaan darah: Hb, Ureum, kreatinin, gula darah, lipid, fibrinogen elektrolit kolesterol, trigliserid, SGOT, SGPT, Ht, Leuko, urin lengkap. 2. EKG: Gel Q, Gel R rendah, Lvh, LBBB, RBBB, atrium fibrilasi, bradi – aritmia, blok atrioventrikuler. 3. Ekokardiogram 4. Pemeriksaan radionuklid 5. Pemeriksaan invasif ( katerisasi ) 6. Foto rontgen

Diagnosa keperawatan: 1. Penurunan kardiak output b/d penurunan kontraksi miokard 2. kelebihan volume cairan b/d penurunan filtrasi gin- jal akibat kardiak output menurun 3. Gangguan pertukaran gas b/d peningkatan membran alveoli-kapiler 4. Intolerans aktifitas b/d kelelahan 5. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d penu- runan absorbsi makanan 6. Gangguan integritas kulit b/d penurunan sirkulasi dan status metabolik

1. Pasien akan memperlihatkan perbaikan kardiak output Tujuan keperawatan 1. Pasien akan memperlihatkan perbaikan kardiak output 2. Pasien akan menunjukkan keseimbangan cairan 3. Pasien akan menunjukkan perbaikan pertukaran gas. 4. Pasien akan melakukan aktifitas sesuai tingkat ke- mampuannya 5. pasien akan terpelihara kebutuhan intake nutrisi yang adekuat 6. pasien akan terpelihara kebrsihan kulitnya

Perencanaan: 1. Beri posisi semi Fowler 2. Beri lingkungan yang aman dan nyaman 3. Berikan Oksigen sesuai indikasi 4. Monitor tanda vital sebelum dan segera setelah mendapat terapi vasodila- tor, diuretik, melakukan aktifitas 5. Berikan intravena cairan , hindari penggunaan sodium saline 6. Berikan obat-obatan sesuai indikasi 7. Jelaskan tujuan ,efek, efek samping dari obat-obatan 8. Monitor pengeluaran urin, catat jumlah, konsentrasi, warna 9. Ukur keseimbangan cairan masuk dan keluar dalam 24 jam 10. Berikan cairan sesuai kebutuhan 11. Auskultasi paru adanya suara tambahan 12. Monitor suara jantung 13. Monitor JVP 14. Monitor EKG 15. Monitor suara jantung

Intervensi keperawatan: 1. Penurunan kardiak output b/d penurunan kontraksi miokard. - monitor tekanan darah, nadi, pernafasan - bedrest sesuai indikasi - tinggikan bagian kepala tempat tidur - batasi aktifitas sesuai indikasi - tinggikan bagian kaki, cegah tekanan di bawah lutut - ciptakansuasana yg dpt meningkatkan istirahat pasien - monitor output urin, catat penurunan produksi dan kekeruhan - periksa keadaan kulit apakah pucat atau sianosis - palpasi nadi perifer - kolaborasi pemb oksigen dan obat-obatan - monitor pemeriksaan ECG, foto torax, pem darah

2. Kelebihan volume cairan b/d penurunan filtrasi ginjal akibat penurunan kardiak output - monitor output urin, catat jumlah dan warna - catat input dan output cairan yg masuk selama 24 jam - timbang berat badan setiap hari - batasi cairan dan intake garam dlm diit pasien - atur posisi pasien setiap 2 jam, tinggikan bagian kaki - catat adanya edema - monitor tekanan darah - kolaborasi pemberian diuretik.

3. Gangguan pertukaran gas b/d peningkatan membran alveoli-kapiler - kaji dan monitor perubahan fungsi pernafasan - ajarkan pasien melakukan batuk yg efektif dan nafas dalam - anjurkan pasien merubah posisi sesering mungkin - peliharan bedrest pasien dan meninggikan bagian kepala tempat tidur 30-60 derajat - kolaborasi pemberian oksigen 4. Intolerans aktifitas b/d kelelahan - kaji dan monitor tanda kurangnya aktifitas - ukur tekanan darah nadi dan pernafasan sbl dan sesudah aktifitas - identifikasi faktor yg menyebabkan pasien lelah - berikan tindakan yg akan meningkatkan

5. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d penurunan absorbsi makanan - observasi tanda-tanda malnutrisi dan kaheksia -evaluasi data pem lab - ukur berat badan - berikan diet sesuai indikasi - berikan suport unt meningkatkan nafsu makan - berikan makanan porsi kecil dan sering -ijinkan pasien unt memilih makanan sesuai dietnya - atur jadwal pengobatan yg tdk mengganggu jam makan - berikan anti emetik sebelum makan

6. Gangguan integritas kulit b/d penurunan sirkulasi dan status metabolik - kaji tanda-tanda gangguan integritas kulit: warna, kekenyalan, suhu -linen bersih dan tidak ada lipatan-lipatan - pakai tempat tidur anti dekubitus - pelihara kulit pasien dg masage pd daerah tekanan - ganti linen segera bila pasien ngompol &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&