PENYAKIT MOSAIK PADA TANAMAN NILAM DI INDONESIA Patchouli Varieties Water Content (%) Essential Oil Content (%) Reduction (%) Patchouli Alcohol Content (%) H D Sidikalang 12.31 nt 2.64 2.40 9.09 35.65 36.64 -2.78 Lhokseumawe 12.22 11.67 2.38 2.30 3.36 34.50 34.25 0.72 Tapaktuan 12.81 2.11 2.06 2.37 40.90 38.83 5.06
PENGELOLAAN PENYAKIT MOSAIK YANG MUNGKIN DAPAT DILAKUKAN KENDALA Penggunaan bibit nilam bebas virus Tanaman tetap mendapat tekanan infeksi [Potyvirus dapat ditularkan oleh kutu daun] Pengendalian serangga vektor [insektisida] Menimbulkan masalah bagi lingkungan; Kurang memberikan hasil yang diharapkan [kutu daun - Potyvirus = nonpersisten] Solusi: PENGGUNAAN TANAMAN NILAM RESISTEN POTYVIRUS
PERAKITAN TANAMAN NILAM RESISTEN POTYIRUS PENDEKATAN KETERANGAN Kovensional [persilangan] Nilam di Indonesia jarang menghasilkan biji; Periode berbunga pendek, tidak serempak Non-konvensional [rekayasa genetik] Teknologi tersedia; Ekspresi gen CP pada nilam dapat mengganggu replikasi Potyvirus
TANAMAN NILAM RESISTEN POTYIRUS DIUNGGULKAN Dapat diterapkan pada varietas nilam yang secara agronomis dikehendaki namun rentan penyakit mosaik Kompatibel diterapkan bersama-sama dengan metode pengendalian lain [penerapan PHT pada budidaya nilam] Dapat diterapkan oleh petani tanpa penambahan biaya produksi
TUJUAN PENELITIAN Menentukan karakter genetik Potyvirus yang berasosiasi dengan tanaman nilam di Indonesia; Mengisolasi gen CP Potyvirus isolat Indonesia; Mendapatkan plasmid kimera pCAMBIA1301::PotyCP ; Mendapatkan galur nilam transgenik tahan Potyvirus yang menurunkan kehilangan hasil 35 persen; Memberikan sumbangan pada pengkayaan ilmu pengetahuan dan teknologi antara lain melalui publikasi internasional.