JAGUNG TRANSGENIK YANG MENGANDUNG GEN Bt

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SELAMAT DATANG.
Advertisements

Unit 7 Bioteknologi Learning More Biology 3.
FAKULTAS PASCA SARJANA AGRONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
PENGENDALIAN HAMA SECARA KIMIAWI
KONSEP DASAR AGRONOMI Dr
Pendahuluan Bioteknologi Teknik-teknik yang menggunakan organisme hidup untuk:  membuat atau memodifikasi suatu produk  Memperbaiki sifat-sifat orgnisme.
POTENSI PEMANFAATAN LIMBAH RUMEN SAPI DIFERMENTASI DENGAN Lactobacillus sp SEBAGAI PUPUK KULTUR PLANKTON dunaliella salina NURI SAMSUGIANTINI P.
Erry Yudhya Mulyani, M.Sc
Insektisida Mikroba Menyebabkan kerusakan tanaman yang luas,
KAJIAN BIOLOGI MOLEKULER
BIOTEKNOLOGI PERTANIAN DAN FORENSIK
Mikrobiologi Industri, Pangan dan Bioteknologi
Pengaruh Tanaman PANGAN Transgenik terhadap Resistensi Hama Serangga
Home Text lengkap Bahan Kuliah Biologi TPB-IPB
BIOTEKNOLOGI TEKNOLOGI PERTANIAN
Dasar-dasar Perlindungan Hutan Copyright © 2006 DCC (Development of Course Content ) Team LabLINKeshut 4 Bagian 2 C H A P T E R Perlindungan hutan terhadap.
PRINSIP EKOLOGI DALAM PENGENDALIAN HAYATI
JAGUNG TRANSGENIK YANG MENGANDUNG GEN Bt
DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
BIOKONTROL BERBASIS GENETIS (Genetical-based biocontrol) A
BAHAYA-BAHAYA KIMIA DAN FISIK PADA MAKANAN
2. CARA KERJA BAKTERI ENTOMOPATOGEN
Bab 8 BIOTEKNOLOGI. Bab 8 BIOTEKNOLOGI ILMU-ILMU YANG DIGUNAKAN DALAM BIOTEKNOLOGI Bab 8 Bioteknologi BIOTEKNOLOGI Pemanfaatan organisme, sistem, atau.
Selamat Datang di Persentasi kami
PEMULIAAN TANANAMAN, Bab I
Mikroba yang merugikan dalam bidang pertanian dan perkebunan dari golongan ( Jamur,Bakteri, Virus ) dan cara penanggulangannya.
DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN (DPT)
“Bidang Kajian Bioteknologi”
Mikrobiologi Pangan dan Pengolahan PENDAHULUAN
BIOTEKNOLOGI DALAM BIDANG PERTANIAN
PENGERTIAN AGRONOMI Agronomi
BIOTEKNOLOGI.
Penggunaan Mikroba dalam Bioteknologi
PESTISIDA DAN TEKNIK APLIKASI
Faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan epidemi penyakit tumbuhan yaitu :
Metode Mikroinjeksi.
BIOTECHNOLOGY Uji Lapangan Dan Sulitnya Membuat Peraturan Yang Bisa Diterima Dalam Bidang Penelitian Tanaman Transgenik Di Eropa.
Bab 8 BIOTEKNOLOGI.
HAMA BINATANG YANG MENYEBABKAN KERUSAKAN PADA TANAMAN DAN MENIMBULKAN KERUGIAN SECARA EKONOMIS.
“Bidang Kajian Bioteknologi”
PENGENDALIAN KULTURAL PADA TANAMAN CABAI
BIOTEKNOLOGI JAGUNG BT DAN KULTUR JARINGAN PISANG
High Yield Production of Heterologous Proteins with Escherichia coli
Bioteknologi BY: 1. Ardia kansha daniswara 2. Ashfiya w.p
INTRODUCTION Pengantar Bioteknologi Perikanan
DIAGNOSIS PENYAKIT TUMBUHAN
Dra. Endang Hadipoentyanti, MS
KEEFEKTIVAN PADI TRANSGENIK TERHADAP HAMA PENGGEREK BATANG PADI KUNING SCIRPOPHAGA INCERTULAS (WALKER) (LEPIDOPTERA: CRAMBIDAE)
Revolusi Hijau.
TRANSGENESIS : Proses Perakitan Organisme Transgenik
KONSEP DASAR AGRONOMI Ir. SURTINAH, M
Bab 8 BIOTEKNOLOGI.
Bioteknologi Klasik Dan Modern
BIOPESTISIDA PT AGRO LESTARI INDONESIA
BIOTEKNOLOGI Dengan menggunakan Mikroorganisme
ANALISIS PUTUSAN PTUN No. 71/G
BIOTEKNOLOGI MENGGUNAKAN MIKROORGANISME STEFFANY AUDINA PUSPITASARI
PESTISIDA DAN TEKNIK APLIKASI
PENGEMBANGAN SORGUM MANIS
BIOTEKNOLOGI PERTEMUAN 13 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
Dr. Ir Yuli Retnani, MSc Indah Wijayanti, S.Tp, Msi
BIOTEKNOLOGI DAN APLIKASINYA
BIOTEKNOLOGI.
BIOTEKNOLOGI Bioteknologi dapat diartikan sebagai pemanfaatan organisme dan agen- agen biologi untuk menghasilkan barang atau jasa untuk kepentingan.
BIOTECHNOLOGY Uji Lapangan Dan Sulitnya Membuat Peraturan Yang Bisa Diterima Dalam Bidang Penelitian Tanaman Transgenik Di Eropa.
Dr. H. Virgana, MA - UMJ REKAYASA GENETIK KELOMPOK VI Yeni Wi2k Anik.
Karakterisasi molekul dan evaluasi efikasi jagung transgenic resistensi terhadap serangga dan toleransi terhadap glifosat Molecular characterization and.
PENGERTIAN, PERAN DAN PERKEMBANGAN BIOTEKNOLOGI
APLIKASI BIOTEKNOLOGI
ARTI KULTUR JARINGAN REKAYASA GENETIK DAMPAK SRI JUNIANA, S.Pd SMP NEGERI 2 BABAT BIOTEKNOLOGI.
Transcript presentasi:

JAGUNG TRANSGENIK YANG MENGANDUNG GEN Bt MAKALAH PENGANTAR BIOTEKNOLOGI DALAM PROTEKSI TANAMAN JAGUNG TRANSGENIK YANG MENGANDUNG GEN Bt Kelompok 1: Radhian Ardy Prabowo A34070012 Rita Kurnia Apindiati A34070035 Lutfi Afifah A34070039 Kurniatus Ziyadah A34070046 Yulius Dika Ciptadi A34070044 Dosen: Dr. Ir. Yayi Munara Kusuma, Msi Dr. Gede Suastika DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010

PENDAHULUAN Tanaman jagung sudah lama diusahakan petani Indonesia dan merupakan tanaman pokok kedua setelah padi Kebutuhan jagung dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan seiring berkembangnya industri pakan dan pangan Kendala dalam budidaya jagung yang menyebabkan rendahnya produktivitas jagung antara lain adalah serangan hama dan penyakit. Hama yang sering dijumpai menyerang pertanaman jagung adalah ulat penggerek batang jagung, kutu daun, ulat kenggerek tongkol, dan Thrips. Dengan berkembangnya bioteknologi, perbaikan genetik jagung melalui rekayasa genetik akan menjadi andalan dalam pemecahan masalah perjagungan di masa mendatang.

Tujuan Memaparkan penerapan bioteknologi dalam pengendalian hama penggerek batang jagung untuk mendukung sistem perlindungan tanaman dengan adanya tanaman transgenik Jagung Bt dan pemanfaatannya serta untuk mengetahui dampak negatif dan positif Jagung Bt terhadap lingkungan.

(a) (b) Gambar 1. Jagung Bt (a) dan Jagung non Bt (b)

PEMBAHASAN Tanaman transgenik diperoleh dengan menyisipkan gen-gen tertentu baik berasal dari tanaman, hewan atau mikroorganisme ke dalam DNA tanaman Bacillus thuringiensis (Bt) merupakan bakteri gram positif yang telah banyak digunakan dalam dunia pertanian sebagai pestisida hayati oleh petani yang aman selama tiga puluh tahunan. B. thuringiensis menghasilkan protein kristal Bt, atau Crystal protein (Cry) yang merupakan protein endotoksin yang bersifat racun bagi serangga (insektisidal)

Gen Bt yang sudah banyak ditransformasikan ke dalam tanaman jagung adalah yang menghasilkan jenis Bt endotoksin dari gen Cry1Ab Setelah dimakan oleh corn borer, Bt protein dipecah oleh suatu enzim pemecah dalam pencernaan yang bersifat alkalin dari larva serangga dan menghasilkan protein pendek yang mengikat dinding pencernaan Produksi jagung Bt pada saat ini didominasi oleh Amerika, di mana areal pertanamannya pada tahun 2000 telah mencapai 92% dari total areal pertanaman jagung (Herman 2002)

dampak positif terhadap lingkungan karena dapat menekan penggunaan pestisida, ketahanan tanaman terhadap jamur toksin dari Fusarium penyebab busuk tongkol dibandingkan dengan jagung non-Bt yang mengalami kerusakan berat. Untuk melihat apakah jagung Bt aman atau tidak, telah dilakukan analisis bioinformatik secara menyeluruh. Berdasarkan hasil analisis mikotoksin, jagung Bt mempunyai kandungan fumonisin 1,5 ppm, sedangkan jagung non-Bt mempunyai kadar yang lebih tinggi, mencapai 14,5 ppm (Fuller 1999).

Analisis terhadap protein Cry2Ab2 menunjukan tidak ada kemiripan struktur primer, sekunder dan tertier dengan protein lain yang diketahui bersifat alergen, ataupun toksik terhadap manusia dan hewan tidak menunjukkan adanya potensi dapat menimbulkan alergi. Pengujian menggunakan jagung Bt selain pada mencit juga tidak berpengaruh terhadap serangga berguna seperti laba-laba, Coccinellid, Chtysopid, Nabid, dan aman terhadap burung puyuh Northern Bobwhite (McLean and MacKenzie 2001).

KESIMPULAN  Jagung Bt merupakan tanaman transgenik yang mempunyai ketahanan terhadap hama, di mana sifat ketahanan tersebut diperoleh dari bakteri Bacillus thuringiensis. satu jagung transgenik yaitu jagung PRG MON 89034 mengandung dua gen interes yaitu: Gen cry1A.105 yang memproduksi protein Cry1A.105. Gen kedua adalah gen cry2Ab2 yang memproduksi protein Cry2Ab2 Setelah dimakan oleh corn borer, Bt protein dipecah oleh suatu enzim pemecah dalam pencernaan yang bersifat alkalin dari larva serangga dan menghasilkan protein pendek yang mengikat dinding pencernaan Pengikatan dapat menyebabkan kerusakan membran sel sehingga larva berhenti beraktivitas.

DAFTAR PUSTAKA [Anonim]. 2010. Bioteknologi. http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi [14 Desember 2010]  Agbios GM Data Base. 2007. Budidaya jagung. http://www.agbios.com/dbase.php [14 Desember 2010]  Fuller, G. 1999. Safety assessment of genetically modified corn: a case study. Regional Symposium on Genetically Modified Foods: Benefits and Awareness. Bangkok, March 17-18, 1999.  Held, G.A., L.A. Bulla, E. Jr. Ferrari, J. Hoch, and A.I. Aronson. 1982. Cloning and localization of the lepidopteran protoxin gene of Bacillus thuringiensis subsp. kurstaki. Proc. Natl. Acad. Sci. 79:60-65.  Herman, M. 1997. Insect resistant via genetic engineering. In: A. Darussamin, I.P. Kompiang, and S. Moeljopawiro (Eds.). Proceedings Second Conference on Agricultural Biotechnology. Jakarta, 13-15 June 1995. Current Status of Agricultural Biotechtology in Indonesia, Research and Development and Priorities, Agency for Agricultural Research and Development, Ministry of Agriculture: 217-226.   Herman, M. 2002. Perakitan tanaman tahan serangga hama melalui teknik rekayasa genetik. Buletin AgroBio 5(1): 1-13.  MacIntosh, S.C., T.B. Stone, S.R. Sims, P. Hunst, J.T. Greenplate, P.G. Marrone, F.J. Perlak, D.A. Fischhoff, and R.L. Fuchs. 1990. Specificity and efficacy of purified Bacillus thuringiensis proteins against agronomically important species. J. Insects Path. 56:95-105.  Maryam dan Romsyah. 2007. Produksi Antibodi Monoklonal Menggunakan Konjugat Fumonisin B1- Ovalbumin Sebagai Antigen Untuk Deteksi Fumonisin Secara Imunoasai. http://iirc.ipb.ac.id/jspui/handle/123456789/40843 [14 Desember 2010]  McLean, M.A. and D.J. MacKenzie. 2001. Principles and practice of environmental safety assessment of transgenic plants. Materials presented for Food Safety and Environmetal Assesment Workshop. Bogor, April 10-12, 2001.  Syngenta Seeds Comunication. 2003. Kernels of gold: the fact of Bt corn. Syngenta Seeds AG, Basel, Switzerland.

^_^