PSIKOLOGI AGAMA Pengantar Oleh: EDI SUSANTO, M.Pd. JURUSAN PAI FAKULTAS TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM(STAI ) BREBES 2019.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Pendidikan Agama Islam Kelas X SMA Semester Genap
Advertisements

ANALISIS AGAMA DAN BUDAYA DALAM “KLAB”
Dosen : Ravianty Dony, Psikolog
Oleh: Prof. Dr. M. Ghalib M., M.A
ZIKR, SHALAT, DAN DOA.
Pendidikan Agama Islam
Penjelasan GBPP & Kontrak Perkuliahan
ANTARA PSIKOLOGI BARAT
DIMENSI-DIMENSI RELIGIOUS PSIKOLOGI AGAMA
Pendidikan Agama Islam
MK Filsafat dan Etika Kesejahteraan Sosial Arif Wibowo
ETIKA , MORAL & AKHLAQ BY: FIRNAWIDA,M.Pd.I.
Agama dan Evolusi Drs. H. Nur Syahid, MPdI
Oleh: Ahmad Khoeruddin Muhammad Rosyid R. Muhamad Ramdan Rijal Tamami
DISUSUN OLEH: MISNANI. S.Ag. M.Pd. I
menemukan akar sejarah terorisme, jihad atau perang suci
ALIRAN TEOLOGI ISLAM MASA MODERN
Pendidikan Agama Islam
ideologi Muhammadiyah: dalam Dinamika tajdid dan ijtihad
Oleh : Ronny Mugara, S.Pd., M.Pd
BAB V HUKUM, HAM DAN DEMOKRASI DALAM ISLAM Nurhasan, M.Ag
AGAMA Agama merupakan bagian yang terpenting dalam kehidupan manusia. Agama berkaitan dengan kepercayaan-kepercayaan, keyakinan-keyakinan terhadap Tuhan.
I. Arti dan Ruang lingkup agama Islam
BAB IX KERUKUNAN UMAT BERAGAMA
AGAMA Arti Agama Pengertian Agama Hakekat Agama Bagi Manusia.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
HUKUM ISLAM A. Sunnatullah. B. Fiqh. C. Ushul Fiqh.
PSIKOLOGI AGAMA Pengantar
Tugas persentasi kelompok 5 Manusia Dan Pandangan HIdup
McGraw-Hill/Irwin Copyright © 2008 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.
Oleh: Hamid Fahmy Zarkasyi
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Mata Kuliah Islam dan Budaya Jawa Jurusan PAI STIT Muh. Wates
STUDI AGAMA SEBAGAI SUATU DISIPLIN ILMU
1. Konsep Masyarakat Madani Pengertian Masyarakat Madani
TEOLOGI PLURALISME Oleh: Hadi Santoso ( )
Penulis : Zainul Milal Bizawie Pustaka Compass Cet. II 2014
Agama dan Manusia A1 Putri Indori Sely Wardani Muammar Khadafi
PETA KONSEP : TUHAN YANG MAHA ESA DAN KETUHANAN
HAM DAN DEMOKRASI DALAM ISLAM
KONSEP ETIKA DAN ETIKET
Memahami hakikat ilmu pengetahuan
ISLAM MABDA.
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
STUDI AGAMA SEBAGAI SUATU DISIPLIN ILMU
AKASIOLOGI Rahma Apriani Wakano
STUDI ISLAM 3 HAKIKAT ISLAM DAN KARAKTERISTIKNYA
HAKIKAT MANUSIA DALAM ISLAM
KLASIFIKASI AYAT AL-QUR’AN (MAKKIYAH MADANIYAH)
KONSEP DASAR “KLAB”.
KULIAH PERTAMA HAKEKAT AGAMA.
Agama Etimologi: Agama berasal dari bahasa sankskerta. [a = tidak; gama = kacau] artinya tidak kacau; atau adanya keteraturan dan peraturan untuk mencapai.
Definisi Agama Agama adalah salah satu istilah dalam bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa sanskerta. Istilah ini terambil dari dua kata yaitu a dan.
Asal mula agama? Ketika manusia menemukan tiga hal: kebenaran, kebaikan dan keindahan , gabungan ketiganya dinamakan suci, manusia ingin mengetahui siapa.
PENGANTAR KONSELING LINTAS AGAMA DAN BUDAYA
Pengertian agama kata agama berasal dari bahasa sansekerta dari kata a berarti tidak dan gama berarti kacau. Kedua kata itu jika dihubungkan berarti sesuatu.
Disusun Oleh: Muhammad Ridwan, S.Pd.I
Kedudukan dan Peran Pancasila bagi Bangsa Indonesia
KEMBALI KEPADA PENYATUAN
APLIKASI PENGENALAN DASAR RUKUN ISLAM DAN RUKUN IMAN BERBASIS MOBILE ANDROID MUNAYA
RUNTUHNYA TEORI EVOLUSI
PENGANTAR FILSAFAT Oleh: AHMAD TAUFIQ MA. Belajar Filsafat 1. Dari Sejarah Perkembangan Pemikiran: Yunani Kuno – Filsafat Timur Abad Pertengahan Filsafat.
PLURALISME DALAM ISLAM
AQIDAH UNIT 1 Kelas Bimbingan Dewasa.
KELOMPOK. Pengertian Hukum Islam. Pengertian Hukum Islam Menurut Ahmad Rofiq, Pengertian Hukum Islam adalah seperangkat kaidah-kaidah hukum yang didasarkan.
McGraw-Hill/Irwin Copyright © 2008 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.
ETIKA DAN MORAL. MANUSIA AHLAK ETIKA MORAL Makna Etika dan Moral Etika adalah filsafat moral. Antara etika dan moral dapat dijadikan sebagai bentuk konsep.
HUBUNGAN HUKUM ISLAM DG AGAMA ISLAM. Pendahuluan Sebelum masuknya hukum Islam, rakyat Indonesia menganut hukum adat yang bermacam-macam sistemnya dan.
Kasus penyimpangan pancasila sila pertama Disusun oleh: Adi Prasetyo (K ) Agung Nugroho (K ) Alvian Novitasari (K ) Andysty Andryaningrum.
Modul ke: Fakultas Program Studi Pendidikan Agama Islam Etos Kerja Islam Dian Febrianingsih, M.S.I 08 PSIKOLOGI Psikologi.
Transcript presentasi:

PSIKOLOGI AGAMA Pengantar Oleh: EDI SUSANTO, M.Pd. JURUSAN PAI FAKULTAS TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM(STAI ) BREBES 2019

Sejarah Psikologi Agama ► Manusia adalah makhluk yang berfikir dan merasa serta berkehendak dimana perilakunya mencerminkan apa yang difikir, yang dirasa dan yang dikehendakinya. ► Manusia juga makhluk yang bisa menjadi subyek dan obyek sekaligus, disamping ia dapat menghayati perasaan keagamaan dirinya, ia juga dapat meneliti keberagamaan orang lain. ► Tetapi apa makna agama secara psikologis pasti berbeda-beda, karena agama menimbulkan makna yang berbeda-beda pada setiap orang. Bagi sebagian orang, agama adalah ritual ibadah, seperti shalat dan puasa, bagi yang lain agama adalah pengabdian kepada sesama manusia bahkan sesama makhluk, bagi yang lain lagi agama adalah akhlak atau perilaku baik, bagi yang lain lagi agama adalah pengorbanan untuk suatu keyakinan, berlatih mati sebelum mati, atau mencari mati (istisyhad) demi keyakinan.

Lanjutan ne… ► kita berhadapan dengan persoalan yang pelik dan rumit? ► bagaimana menerangkan agama dengan pendekatan ilmu pengetahuan, karena wilayah ilmu berbeda dengan wilayah agama. Jangankan ilmu, akal saja tidak sanggup mengadili agama. ► Para ulama sekalipun, meski mereka meyakini kebenaran yang dianut tetapi tetap tidak berani mengklaim kebenaran yang dianutnya, oleh karena tu mereka selalu menutup pendapatnya dengan kalimat wallohu a`lamu bissawab, bahwa hanya Allahlah yang lebih tahu mana yang benar. ► Agama berhubungan dengan Tuhan, ilmu berhubungan dengan alam, agama membersihkan hati, ilmu mencerdaskan otak, agama diterima dengan iman, ilmu diterima dengan logika.

Lanjutan maning… ► Meski demikian, dalam sejarah manusia, ilmu dan agama selalu tarik menarik dan berinteraksi satu sama lain. ► Terkadang antara keduanya akur, bekerjasama atau sama- sama kerja, terkadang saling menyerang dan menghakimi sebagai sesat, ► agama memandang ilmu sebagai sesat, sebaliknya ilmu memandang perilaku keagamaan sebagai kedunguan. ► Belakangan fenomena menunjukkan bahwa kepongahan ilmu tumbang di depan keagungan spiritualitas, sehinga bukan saja tidak bertengkar tetapi antara keduanya terjadi perkawinan, seperti yang disebut oleh seorang tokoh psikologi tranpersonal, Ken Wilber; Pernikahan antara Tubuh dan Roh, The Marriage of Sence and Soul.(Ken Wilber, The Marriage of Sence and Soul, Boston, Shambala,2000).

Continues….. ► Bagi orang beragama, agama menyentuh bagian yang terdalam dari dirinya, dan psikologi membantu dalam penghayatan agamanya dan membantu memahami penghayatan orang lain atas agama yang dianutnya. ► Secara lahir agama menampakkan diri dalam bermacam- macam realitas; dari sekedar moralitas atau ajaran akhlak hingga ideologi gerakan, dari ekpressi spiritual yang sangat individu hingga tindakan kekerasan massal, dari ritus-ritus ibadah dan kata-kata hikmah yang menyejukkan hati hingga agitasi dan teriakan jargon-jargon agama (misalnya takbir) yang membakar massa. Inilah kesulitan memahami agama secara ilmah, ► oleh karena itu hampir tidak ada definisi agama yang mencakup semua realitas agama. Sebagian besar definisi agama tidak komprehensip dan hanya memuaskan pembuatnya.

Lanjutannnnnnn… ► Sangat menarik bahwa Nabi Muhammad sendiri mengatakan bahwa: ► kemulian seorang mukmin itu diukur dari agamanya, kehormatannya diukur dari akalnya dan martabatnya diukur dari akhlaknya (karamul mu’mini dinuhu, wa muru’atuhu `aqluhu wa hasabuhu khuluquhu)(HR. Ibn Hibban). ► Ketika nabi ditanya tentang amal yang paling utama, hingga lima kali nabi tetap menjawab husn al khuluq, yakni akhlak yang baik, dan nabi menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan akhlak yang baik adalah sekuat mungkin jangan marah, ( an la taghdlaba in istatha`ta). ( at Tarhib jilid III, h ).

Lanjutan lagi….. ► Jadi pengertian agama itu sangat kompleks. Psikologi agama mencoba menguak bagaimana agama mempengaruhi perilaku manusia, tetapi keberagamaan seseorang juga memiliki keragaman corak yang diwarnai oleh berbagai cara berfikir dan cara merasanya. ► Seberapa besar Psikologi mampu menguak keberagamaan seseorang sangat bergantung kepada paradigma psikologi itu sendiri. Bagi Freud (mazhab Psikoanalisa) keberagamaan merupakan bentuk ganguan kejiwaan, bagi mazhab Behaviorisme, perilaku keberagamaan tak lebih sekedar perilaku karena manusia tidak memiliki jiwa. Mazhab Kognitif sudah mulai menghargai kemanusiaan, dan mazhab Humanisme sudah memandang manusia sebagai makhluk yang mengerti akan makna hidup yang dengan itu menjadi dekat dengan pandangan agama. ► Dibutuhkan paradigma baru atau mazhab baru Psikologi untuk bisa memahami keberagamaan manusia.

Lagi ngelanjutin… ► Psikologi Barat yang diassumsikan mempelajari perilaku berdasar hukum-hukum dan pengalaman kejiwaan universal ternyata memiliki bias culture, oleh karena itu teori psikologi Barat lebih tepat untuk menguak keberagamaan orang yang hidup dalam kultur Barat. ► Psikologi Barat begitu sulit menganalisis fenomena Revolusi Iran yang dipimpin Khumaini karena keberagamaan yang khas Syi’ah tidak tercover oleh Psikologi Barat, ► sebagaimana juga sekarang tidak bisa membedah apa makna senyum Amrozi ketika di vonis hukuman mati. Keberagamaan seseorang harus diteliti dengan the Indigenous Psychology, yakni psikologi yang berbasis kultur masyarakat yang diteliti. Untuk meneliti keberagamaan orang Islam juga hanya mungkin jika menggunakan paradigma The Islamic Indigenous Psychology.

Lagi…. ► Psikologi sebagai ilmu baru lahir pada abad 18 Masehi meski akarnya menhunjam jauh ke zaman purba. ► Dalam sejarah keilmuan Islam, kajian tentang jiwa tidak seperti psikologi yang menekankan pada perilaku, tetapi jiwa dibahas dalam kontek hubungan manusia dengan Tuhan, oleh karena itu yang muncul bukan Ilmu Jiwa (`ilm an nafs), tetapi ilmu Akhlak dan Tasauf. ► Meneliti keberagamaan seorang muslim dengan pendekatan psikosufistik akan lebih mendekati realitas keberagamaan kaum muslimin dibanding dengan paradigma Psikologi Barat. Term-term Qalb, `aql, bashirah (nurani), syahwat dan hawa (hawa nafsu)yang ada dalam al Qur’an akan lebih memudahkan menangkap realitas keberagamaan seorang muslim.

Masih lagi…. ► Kesulitan memahami realitas agama itu direspon The Encyclopedia of Philosophy yang mendaftar komponen-komponen agama. Menurut Encyclopedia itu, agama mempunyai ciri-ciri khas (characteristic features of religion) sebagai berikut 1. Kepercayaan kepada wujud supranatural (Tuhan) 2. Pembedaan antara yang sakral dan yang profan 3. Tindakan ritual yang berpusat pada obyek sakral 4. Tuntunan moral yang diyakini ditetapkan oleh Tuhan 5. Perasaan yang khas agama (takjub, misteri, harap, cemas, merasa berdosa, memuja) yang cenderung muncul di tempat sakral atau diwaktu menjalankan ritual, dan kesemuanya itu dihubungkan dengan gagasan Ketuhanan. 6. Sembahyang atau doa dan bentuk-bentuk komunikasi lainnya dengan Tuhan 7. Konsep hidup di dunia dan apa yang harus dilakukan dihubungkan dengan Tuhan 8. Kelompok sosial seagama, seiman atau seaspirasi.

Masih terus…. ► Urgensi pendekatan Indigenous Psychology bukan saja karena agama itu sangat beragam, bahkan satu agamapun, Islam misalnya memiliki keragaman keberagamaan yang sangat kompleks. ► Orang beragama ada yang sangat rational, ada yang tradisional, ada yang “fundamentalis” dan ada yang irational. ► Keberagamaan orang beragama juga ada yang konsisten antara keberagamaan individual dengan keberagamaan sosialnya, tetapi ada yang secara individu ia sangat saleh, ahli ibadah, tetapi secara sosial ia tidak saleh. Sebaliknya ada orang yang kebeagamaanya mewujud dalam perilaku sosial yang sangat saleh, sementara secara individu ia tidak menjalankan ritual ibadah secara memadai

Terimakasih atas perhatiannya