ARIMA ( A UTOREGRESSSIVE I NTEGRATED M OVING A VERAGE ) By : Nurhayati Sitorus

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SPESIFIKASI MODEL. Subyek dari bab berikut ini adalah : Bagaimana kita memilih nilai yang sesuai untuk p, d dan q untuk deret runtun waktu yang diberikan?
Advertisements

METODE PERAMALAN Metode Peramalan (forecasting)
Evaluasi Model Regresi
TEKNIK PRAKIRAAN ATAU PERAMALAN
(STUDI KASUS PADA PT. TERA DATA INDONUSA)
ANALISIS DERET WAKTU Abdul Kudus, SSi., MSi., PhD.
NIM : NAMA : M.ROYYAN.ASRILLAH
SPESIFIKASI MODEL.
Model ARIMA Box-Jenkins
KONSEP-KONSEP DASAR TIME SERIES
DATA DAN METODE PERAMALAN
Metode Peramalan (Forecasting Method)
UJI MODEL Pertemuan ke 14.
METODE PERAMALAN KUANTITATIF
KONSEP DAN PEMODELAN ARIMA (AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE)
BAB XIII REGRESI BERGANDA.
1 Pertemuan Penaksiran parameter model Matakuliah: I0224/Analisis Deret Waktu Tahun: 2007 Versi: revisi.
Pertemuan 5-6 Metode pemulusan eksponential tunggal
1 Pertemuan Identifikasi model Matakuliah: I0224/Analisis Deret Waktu Tahun: 2007 Versi: revisi.
OLEH : WIDYA FITRIANI ( ) Reviewer 1 : Ednawati Rainarli, S.Si., M.Si.
Pertemuan 3-4 Rata-rata bergerak (moving average)
Mixture Autoregressive (MAR)
1 Pertemuan 1-2 Analisis Deret Waktu Matakuliah: I0224/Analisis Deret Waktu Tahun: 2007 Versi: revisi.
Desy Putma H.(M ) Gunawan Prabowo(M ) Luk Luk Alfiana(M ) Nur Indah(M ) Tatik Dwi Lestari(M ) Anggota kelompok 5 :
DERET BERKALA (TIME SERIES) (1)
Metode Least Square Data Ganjil
Pemodelan Volatilitas
PERENCANAAN PERMINTAAN DALAM Supply Chain
(Guru Besar pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen
STATISTIK 1 Pertemuan 11: Deret Berkala dan Peramalan (Analisis Trend)
FORECASTING -PERAMALAN-
PERAMALAN (FORECASTING)
Ekonometrika Lanjutan
Dian Safitri P.K. ANALISIS TIME SERIES.
METODE-METODE PERAMALAN BISNIS
PROYEKSI BISNIS MENGGUNAKAN METODE KUANTITATIF
TAHAP-TAHAP PERAMALAN
Program Studi Statistika, semester Ganjil 2015/2016
Abdul Kudus, SSi., MSi., PhD. Jumat, – 18.10
PERAMALAN DENGAN METODE SMOOTHING
EKONOMETRIKA Pertemuan 7: Analisis Regresi Berganda Dosen Pengampu MK:
Resista Vikaliana Statistik deskriptif 2/9/2013.
METODA PERAMALAN KUANTITATIF
Analisis Time Series.
FORECASTING/ PERAMALAN
MANAJEMEN OPERASIONAL
Manajemen Operasional (Peramalan Permintaan)
STATISTIK 1 Pertemuan 11: Deret Berkala dan Peramalan (Analisis Trend)
Peramalan .Manajemen Produksi #3
M. Double Moving Average
ANGKA INDEKS Cakupan: Harga Relatif (Price Relatives)
PERAMALAN (FORECASTING)
Pertemuan Metodologi analisis
ANALISIS DERET WAKTU Abdul Kudus, SSi., MSi., PhD.
PENDAHULUAN.
Asumsi Non Autokorelasi galat
Sigit Setyowibowo, ST., MMSI
Pertemuan Model-model analisis deret waktu
FORECASTING.
DERET BERKALA (TIME SERIES) (1)
BAB 6 analisis runtut waktu
Metode Least Square Data Genap
06 Analisis Trend Analisis deret berkala dan peramalan
Analisis Deret Waktu Wahyu Dwi Lesmono Mungkin Terakhir.
Analisis Deret Waktu* Wahyu Dwi Lesmono, S.Si Mungkin Terakhir.
ANGKA INDEKS Cakupan: Harga Relatif (Price Relatives)
STATISTIK 1 Pertemuan 13: Deret Berkala dan Peramalan (Analisis Trend)
Analisis Deret Waktu.
Metode Box Jenkins.
METODE PERAMALAN.
Transcript presentasi:

ARIMA ( A UTOREGRESSSIVE I NTEGRATED M OVING A VERAGE ) By : Nurhayati Sitorus

JURNAL “Aplikasi Peramalan Penjualan Kosmetik dengan Metode Arima” Abstrak : Perusahaan yang bergerak dibidang kosmetik mempunyai masalah terjadi kekurangan barang dan sering terjadi overstock di gudang. Perusahaan memerlukan suatu aplikasi yang dapat meramalkan penjualan untuk periode yang akan datang agar perusahaan dapat menentukan jumlah order barang tiap bulannya dengan menggunakan metode ARIMA. Peramalan dilakukan dengan menggunakan data selama 3 (tiga) tahun

TEORI Arima dikembangkan oleh George Box dan Gwilym Jenkins untuk pemodelan analisis deret waktu. Model Arima adalah model yang secara penuh mengabaikan independen variabel dalam membuat peramalan. Metode ARIMA ( Autoregressive Integrated Moving Average) merupakan metode peramalan dengan menggunakan serangkaian data masa lalu yang digunakan untuk mengamati terhadap suatu kejadian, peristiwa, atau suatu variabel pada data tersebut Tujuan model ini adalah untuk menentukan hubungan statistik yang baik antar variabel yang diramal dengan nilai historis variabel tersebut sehingga peramalan dapat dilakukan dengan model tersebut Kelebihan metode ARIMA dapat digunakan menganalisis situasi yang acak, tren, musim bahkan sifat siklis dalam deret waktu yang dianalisis

M ETODE ARIMA ARIMA mewakili tiga pemodelan yaitu : 1. autoregressive model (AR), 2. moving average (MA), 3. autoregressive dan moving average model (ARMA)

1. Autoregressive model (AR) Penentuan koefisien autokolerasi parsial untuk mengukur tingkat kedekatan antara Xt dan Xt-k. Tujuan : Untuk membantu penetapan metode ARIMA yang tepat untuk peramalan Rumus :

Pendugaan parameter autoregresif dapat digunakan metode perkalian matriks (metode Cramer) Rumus : Keterangan p : ordo model AR X p : data ke – p N : banyaknya periode pengamatan β : pendugaan persamaan paremeter

2. Moving Average (MA) Koefisien autokorelasi dengan koefiesien korelasi adalah sama. Perbedaanya yaitu terletak pada koefisien autokorelasi ini menggambarkan hubungan (asosiasi) antara nilai dari variabel yang sama tetapi periode yang berbeda.

Pendugaan parameter MA dapat ditentukan dengan metode perkalian matriks. Berikut rumus dari metode perkalian matriks (Arif,2010) : KETERANGAN : q : ordo model MA Xq : data ke-q n : banyaknya periode pengamatan β : pendugaan persamaan parameter

3. Autoregressive and Moving Average (ARMA) Pada Metode ARMA ordo p dan q (AR(p) dan MA(q)) adalah gabungan antara Autoregressive Model (AR) dan Moving Average (MA) Rumus :

Perhitungan Error Cara yang digunakan yaitu Mean Square Error (MSE) Rumus :

IMPLEMENTASI Pada menu peramalan ARIMA ini melakukan proses penghitungan secara keseluruhan proses ARIMAnya Gambar Form Aplikasi ARIMA

Pada pengujian validasi peramalan dilakukan dengan perhitungan ACF dengan menggunakan Minitab Data Pengujian :

Gambar perhitungan ACF

Perhitungan ACF dapat menentukan nilai q. Nilai q dapat ditentukan dari tr (TACF) dimana pada contoh diatas hasil dari tr1 adalah - 0,387 pada saat periode 1 (satu). Karena 1 (periode pertama) > tr1, maka q diberi nilai 1. Nilai q ini yang nantinya digunakan untuk perhitungan peramalan ARIMA.

Gambar perhitungan PACF

Perhitungan PACF dapat menentukan nilai p. Nilai p dapat ditentukan dari tr (TPACF) dimana pada contoh diatas hasil dari tr11 adalah - 0,387 pada saat periode 1 (satu). Karena 1 (periode pertama) > tr11, maka p diberi nilai 1 Nilai p ini yang nantinya digunakan untuk perhitungan peramalan ARIMA. Proses selanjutnya adalah menentukan metode ARIMA dimana jika untuk data ini metode ARIMAnya adalah ARIMA (1,0,0) / AR, ARIMA (0,0,1) / MA, dan ARIMA (1,0,1) / ARMA.

Hasil perhitungan ACF dan PACF

Tabel Peramalan AR

Perhitungan Peramalan AR

Tabel Peramalan MA

Gambar Perhitungan Peramalan MA

Tabel Peramalan ARMA

KESIMPULAN Hasil dari Perancangan dan Pembuatan Aplikasi Peramalan Penjualan Kosmetik dengan Metode ARIMA adalah sebagai berikut: Aplikasi yang telah dibuat sudah sesuai dengan metode peramalan ARIMA. Hasil pengujian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa metode AR merupakan metode yang paling baik berdasarkan hasil MSEnya untuk data perusahaan ini

D AFTAR PUSTAKA Setiawan,dkk. Jurnal ‘”Aplikasi Peramalan Penjualan Kosmetik dengan Metode arima”. Surabaya : Universitas Kristen Petra

TERIMA KASIH!