pendahuluan PERTEMUAN – 1 Mata Kuliah: Manajemen Operasional Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP. 19811203 200604 1 004 (Aparatur Sipil Negara, Akademisi, Penulis, Praktisi) Certified ’Auditor Ahli’ ; Certified ’Analis Kepegawaian Ahli’ Certified ’Keuangan Daerah’ ; Certified ’Pengadaan Barang Jasa Pemerintah’
MATERI : Penyampaian Silabus, Satuan Acara Perkuliahan, dan Prosedur Perkuliahan. 1. Definisi dan Tujuan Bisnis. 2. Fungsi Dasar Organisasi Bisnis. 3. Definisi Produksi. 4. Definisi dan Klasifikasi dari Produk. 5. Perbedaan Antara Organisasi Produksi dan Organisasi Jasa.
1. Definisi dan Tujuan Bisnis Bisnis adalah suatu kegiatan usaha individu yang ter-organisasi untuk menghasilkan serta menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Tujuan dari Bisnis adalah: a. Untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan (needs dan wants) manusia. b. Memperoleh keuntungan. Sehingga pemilik bisnis berani memikul resiko menanam modal dalam kegiatan bisnis. c. Guna menjaga kelangsungan kegiatan bisnis atau organisasinya. Misal: bisnis Pemerintah yang memberikan layanan jasa bagi masyarakat; bisnis rumah sakit Pemerintah; bisnis yang dilakukan oleh Yayasan Amal dan Sosial.
2. Fungsi Dasar Organisasi Bisnis Fungsi dari Bisnis adalah: a. Mencari Bahan Mentah (Acquiring raw materials). b. Merubah Bahan Mentah menjadi Produk (Manufacturing raw materials into product). c. Menyalurkan Barang ke tangan Konsumen (Distributing product to consumers). Sehingga Bisnis, dibagi atas DUA, yaitu: a. Production: berhubungan dengan mencari bahan mentah dan memproses bahan mentah menjadi hasil (barang) jadi. b. Marketing: berhubungan dengan mendistribusikan, atau memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lain yang menimbulkan kegunaan waktu, tempat dan pemilikan.
Fungsi Dasar dari Organisasi Bisnis adalah: a) Fungsi Dasar dari Organisasi Bisnis adalah: a). Keuangan, yang bertanggung jawab mengamankan sumber keuangan yang memiliki nilai menguntungkan dan mengalokasikannya di seluruh organisasi, penganggaran, menganalisis proposal investasi, serta menyediakan dana untuk operasional. b). Operasional, yang bertanggung jawab menghasilkan barang atau menyediakan jasa yang ditawarkan organisasi. c). Pemasaran, yang bertanggung jawab menilai keinginan dan kebutuhan pelanggan, serta menjual dan mempromosikan barang atau jasa organisasi.
3. Definisi Produksi Produksi adalah pengubahan bahan-bahan dari sumber-sumber menjadi hasil yang diinginkan oleh konsumen. Hasil itu dapat berupa barang ataupun jasa. Penentuan Tingkat (Volume) Produksi harus disesuaikan dengan jumlah permintaan pasar. Tingkat Produksi terlalu besar dibanding Permintaan Pasar, dapat mengakibatkan pemborosan biaya, seperti biaya penyimpanan, biaya modal dan biaya kerusakan barang selama penyimpanan. Tingkat Produksi terlalu kecil dibanding Permintaan Pasar, dapat mengakibatkan hilangnya kesempatan memperoleh keuntungan dan hilangnya pelanggan kita.
4. Definisi dan Klasifikasi dari Produk Produk adalah: sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai, atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Klasifikasi Produk terdiri dari: 1. Barang Tidak Tahan Lama, yaitu barang yang berwujud yang biasanya dikonsumsi satu atau beberapa kali. Misalnya: sabun, garam, dan minuman ringan, dll. 2. Barang Tahan Lama, yaitu barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama dengan banyak pemakaian. Misalnya, lemari es, mesin bubut, pakaian., dll 3. Jasa, yaitu kegiatan, manfaat atau kepuasaan yang ditawarkan untuk dijual. Misalnya: salon kecantikan, bengkel perbaikan kendaraan, kursus-kursus, dll.
5. Perbedaan Antara Organisasi Produksi dan Organisasi Jasa Organisasi Produksi berorientasi ”barang”, sementara Organisasi Jasa berorientasi ”tindakan”. Perbedaan kedua organisasi tersebut adalah: a). Tingkat Kontak dengan pelanggan. Artinya, jasa melibatkan tingkat kontak dengan pelanggan yang jauh lebih tinggi dibandingkan produksi. b). Keseragaman Input. Artinya, operasional di bidang jasa bergantung pada variabilitas input yang lebih besar dari pada operasional di bidang produksi. c). Jumlah pekerjaan dari tenaga kerja. Artinya, banyak sektor jasa memiliki jumlah tenaga kerja yang lebih besar daripada sektor operasional produksi. d). Keseragaman Output. Artinya, karena mekanisasi yang tinggi menghasilkan produk dengan variabilitas yang rendah, produksi barang cenderung menjadi lancar dan efisien,; aktivitas jasa terkadang tampaknya lambat dan kaku, serta output nya lebih bervariasi.
Lanjutan … Perbedaan Antara Organisasi Produksi dan Organisasi Jasa e). Ukuran Produktivitas. Artinya, ukuran produktivitas lebih mudah dalam produksi karena tingkat keseragaman yang tinggi pada sebagian besar objek produksi. Dalam operasional jasa, variasi intensitas permintaan dan persayaratan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain membuat ukuran produktivitas jauh lebih sulit dari operasional produksi. f). Produksi dan Pengiriman. g). Jaminan Mutu. Artinya, jaminan mutu lebih menantang pada jasa karena produksi/pelayanan dan konsumsi terjadi pada waktu yang sama. Penciptaan mutu biasanya lebih terbukti pada jasa daripada produksi barang, karena kesalahan pada produksi barang dapat diperbaiki sebelum pelanggan menerima output. h). Jumlah Persediaan. Artinya, karena sifat produksinya, sistem produksi barang biasanya memiliki lebih banyak persediaan di tangan (misal: bahan baku, objek yang selesai sebagian, persediaan barang jadi) daripada perusahaan jasa. i). Evaluasi Pekerjaan. Artinya, karena barang itu berwujud dan seringkali ada selang waktu antara produksi dengan pengiriman, evaluasi output barang tidak terlalu dituntut untuk dilakukan dibandingkan dengan organisasi jasa. j). Kemampuan untuk Mendesain Hak Paten. Artinya, desain produk sering kali lebih mudah dipatenkan daripada desain jasa, dan beberapa desain jasa tidak dapat dipatenkan, sehingga membuat para pesaing mudah untuk menirunya.
SEKIAN & TERIMA KASIH