Andi Alamsyah Rivai, S.Pi., M.Si

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
CINTA DAN PEDULI TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP
Advertisements

HUBUNGAN CAHAYA DAN TANAMAN
Unsur Hara dalam Sistem Tanah-Tanaman
HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN
TEKNIK PENGOLAHAN TANAH DAN PEMUPUKAN Dr
Faktor Abiotik.
LAND CLEARING DAN PERSIAPAN LAHAN TANAMAN SAWIT
Infiltrasi Infiltrasi : adalah peristiwa masuknya air ke dalam tanah.
TANAH / PEDOSFER OLEH : SOFIA ZAHRO, S.Pd.
Prinsip-Prinsip EKOLOGI-EKOSISTEM WIDIWURJANI
EROSI Erosi adalah suatu proses di mana tanah dihancurkan dan kemudian dipindahkan ke tempat lain oleh kekuatan angin, air atau gravitasi. Di Indonesia,
KANOPI dan BAHAN ORGANIK
Hubungan Suhu dan Pertumbuhan Tanaman
KOMPONEN ABIOTIK DALAM BIOSFER
Mengevaluasi Status Kesuburan Tanah
KONSERVASI TANAH DAN AIR SECARA MEKANIK
HUBUNGAN AIR, TANAH & TANAMAN.
Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi pertanian
Metabolisme NUTRISI PENGHASIL ENERGI Karbohidrat Lemak Protein MAKRO-
PERTEMUAN II Permasalahan Umum Nutrisi Tanah Dan OPT
HUBUNGAN CAHAYA DAN TANAMAN
EKOSISTEM Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Serapan Hara Daun.
Kesuburan Tanah.
PENGARUH CAHAYA PADA KEHIDUPAN TANAMAN
TEKNIS BUDIDAYA TANAMAN
KELOMPOK FAKTOR ESSENSIIL
Oleh kelompok 6 (kelas F)
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
UNSUR-UNSUR HARA ESENSIAL BAGI PERTUMBUHAN TANAMAN
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN
EKOFISIOLOGI.
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN
`DASAR AGROTEKNOLOGI` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI HMT
PENCEMARAN LINGKUNGAN
UJIAN AKHIR SEMESTER Nama : Henny Ernawati NIM : Prodi : Pendidikan Biologi Semester : 3A.
`DASAR AGROTEKNOLOGI` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA DAN DUNIA
Kesuburan Tanah (2) Unsur Hara Semester Genap 2006/2007
`DASAR AGROTEKNOLOGI` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
Oleh : Artharini Irsyammawati,S.Pt.MP
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
EKOLOGI DAN PENCEMARAN ilustrasi DEFINISI & PERANAN
Pengolahan Tanah Oleh Syntha Ariska
BAB 2 PERTANIAN, ENERGI DAN KOMPONEN
RESPIRASI-1 By Irda Safni.
TANAH DAN LINGKUNGAN TANAMAN
Pencemaran Lingkungan
TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN
MATA KULIAH BIOLOGI NUTRISI TUMBUHAN 26 Nop 2010 (sudah diedit)
FAKTOR LINGKUNGAN YG UTAMA BAGI TUMBUHAN
TANAH TUGAS PRESENTASI KIMIA DASAR KELOMPOK 1.
Pencemaran Lingkungan
HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN
PERAN (MIKRO)ORGANISME TANAH
HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN
BAB VI. KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN
BAB V. SIFAT BIOLOGI TANAH
Pengaruh Iklim terhadap Tanaman serta Hama dan Penyakit Tanaman
HUBUNGAN CAHAYA DAN TANAMAN
Usaha dan Prinsip Dasar Produksi Pertanian KRISMAN SIMANUNGKALIT \ ELIANI MUTIARA MARBUN \ SARIFUDDIN HARAHAP \ MUHAMMAD.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEBARAN MAKHLUK HIDUP NAMA KELOMPOK : ELVA MEIROSA MELI WULAN ASIH DEA ANANDA LUSIANA SARI AMELLIA PUTRI RAFIKA S ISTIQOMAH.
MODUL 1. AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
NUTRISI TANAMAN Unsur Hara Esensial
EKOLOGI UMUM OKTOBER 2018 SARI MARLINA, M.Si UM PALANGKARAYA.
Bajak Putar (Rotary Plow) Dengan menggunakan bajak putar: Pekerjaan tanah dapat dilakukan sekali tempuh Dapat digunakan pada tanah kering maupun tanah.
RESPIRASI-1 By Irda Safni Sejarah Respirasi Istilah respirasi digunakan pada awal abad ke- 15, tapi kepentingannya diungkapkan Crook pada tahun 1615.
Transcript presentasi:

Andi Alamsyah Rivai, S.Pi., M.Si MODUL 2. AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN Tim Penyusun: Prof. Dr. Patang, S.Pi., M.Si Andi Alamsyah Rivai, S.Pi., M.Si

Syarat Tumbuh Tanaman Perkebunan (KB 1)

SYARAT TUMBUH TANAMAN PERKEBUNAN Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara faktor-faktor yang terdapat dalam tubuh organisme, seperti sifat genetika yang ada dalam gen dan hormon yang merangsang pertumbuhan. Persyaratan tumbuh tersebut meliputi energi radiasi, temperatur, kelembaban, oksigen, dan hara. Disamping itu persyaratan yang menyangkut kualitas lahan yaitu media perakaran seperti drainase dan aerasi, tekstur, struktur dan konsistensi tanah, serta kedalaman efektif

1. Energi Radiasi Manipulasi radiasi matahari pada prinsipnya ditujukan untuk mengatur distribusi energi matahari yang ada di dalam tajuk tanaman disesuaikan dengan tingkat kebutuhan tanaman Intensitas radiasi yang menggambarkan jumlah energi yang diterima per satuan luas dan waktu, pada masing-masing tanaman memiliki respon yang berbeda-beda Bagi tanaman yang menghendaki tingkat kejenuhan cahaya rendah, misalnya kelompok indoor plant, pengaturan intensitas cahaya mempunyai arti sangat penting

2. Suhu Suhu merupakan salah satu faktor lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan makhluk hidup, termasuk tumbuhan Menurut Rai dkk (1998) dalam Atmaja (2013), suhu dapat berperan langsung hampir pada setiap fungsi dari tumbuhan dengan mengontrol laju proses-proses kimia dalam tumbuhan tersebut Suhu sering berperan bersamaan dengan cahaya dan air untuk mengontrol fungsi-fungsi dari organisme.

Variasi suhu Suhu dan Tumbuhan Variasi suhu ini berkaitan dengan garis lintang, topografi dan jarak dari laut serta ekosistem. Suhu dan Tumbuhan Kehidupan di muka bumi ini berada dalam suatu kisaran suhu antara 0-50° C Dalam kisaran suhu ini individu tumbuhan mempunyai suhu minimum, maksimum dan optimum yang diperlukan untuk aktifitas metabolismenya.

3. Kelembaban Kelembaban udara berpengaruh terhadap penguapan pada permukaan tanah dan penguapan pada daun Bila kelembaban udara tinggi maka pertumbuhan pohon itu akan terganggu karena tidak keseimbangan antara unsur air dan cahanya sehingga pertumbuha pohon itu akan ternganggu Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kelembaban Kelembaban udara akan berpengaruh terhadap laju penguapan atau transpirasi.

4. Oksigen Carbon, Oksigen dan Hidrogen merupakan bahan baku dalam pembentukan jaringan tubuh tanaman, berada dalam bentuk H2O (air), H2CO3 ( asam karbonat) dan CO2 (gas karbondioksida) Oksigen berperan pada proses respirasi. Proses respirasi tanaman adalah proses perombakan gula (karbohidrat) hasil fotosintesis dan hasil akhir dari proses respirasi. FOTOSINTESIS : CO2 + H2O--------> C6H12O6,

5. Unsur hara Tanaman memerlukan makanan yang sering disebut hara tanaman. Dengan menggunakan hara, tanaman dapat memenuhi siklus hidupnya. Fungsi hara tanaman tidak dapat digantikan oleh unsur lain dan apabila tidak terdapat suatu hara tanaman Unsur hara yang diperlukan tanaman adalah Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Sulfur (S), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Seng (Zn), Besi (Fe), Mangan (Mn), Tembaga (Cu), Molibden (Mo), Boron (B), Klor (Cl), Natrium (Na), Kobal (Co), dan Silikon (Si)

Sumber: www. wkipedia.com

Drainase dan Aerasi Drainase lahan pertanian adalah suatu usaha membuang kelebihan air secara alamiah atau buatan dari permukaan tanah atau dari dalam tanah untuk menghindari pengaruh yang merugikan terhadap pertumbuhan tanaman Contoh drainase pada Tanaman Tebu Pengertian aerasi tanah menurut endafologik ialah tanah yang mengandung gas yang tersedia dalam jumlah dan perbandinganyang tepat bagi organisme aerobik dan mampu menunjang berlangsungnya proses metabolic yang esensial bagi organisme tersebut pada kecepatan optimum

Respirasi Respirasi pada tumbuhan memiliki arti bernafas. Respirasi dilakukan oleh semua makhluk hidup sebagai proses kehidupan. Proses Respirasi Tanaman

Tekstur Tanah Tekstur tanah adalah susunan relatif dari tiga ukuran zarah tanah, yaitu pasir berukuran 2 mm-5 mikrometer, debu berukuran 50-2 mikrometer dan liat berukuran < 2 mikrometer. Untuk keperluan pemeliharaan ada 13 kelas tekstur tanah yaitu : pasir, debu, liat, pasir berlempung, lempung berpasir, lempung, lempung berdebu, lempung berliat, lempung liat berpasir, lempung dan liat berdebu Tekstur Tanah

Struktur Tanah Struktur tanah merupakan sifat fisik tanah yang menggambarkan susunan keruangan partikel-partikel tanah yang bergabung satu dengan yang lain membentuk agregat. Dalam tinjauan edafologi, sejumlah faktor yang berkaitan dengan struktur tanah jauh lebih penting dari sekedar bentuk dan ukuran agregat Struktur Tanah

Konsistensi Tanah Konsistensi tanah merupakan kekuatan daya kohesi butir-butir tanah atau daya adhesi butir-butir tanah dengan benda lain. Tanah yang memilki konsistensi yang baik umumnya mudah diolah dan tidak melekat pada alat pengolah tanah. Konsistensi tanah Skema batas Konsistensi tanah

Pengolahan Lahan Tanaman Perkebunan Pengolahan lahan adalah mengubah keadaan lahan pertanian dengan alat tertentu hingga memperoleh susunan lahan (struktur tanah) yang dikehendaki oleh tanaman Adapun kriteria pengolahan lahan yang baik adalah: Terciptanya struktur tanah yang dibutuhkan untuk tempat tumbuh tanamanTanah yang padat diolah sampai menjadi gembur sehingga mempercepat infiltrasi air, berkemampuan baik menahan curah hujan memperbaiki aerasi dan memudahkan perkembangan akar. Peningkatan kecepatan infiltrasi akan menurunkan run off dan mengurangi bahaya erosi. Mengha mbat atau mema tikan tumbuhan pengganggu. Membenamkan tumbuhan-tumbuhan atau sampah-sampah yang ada diatas tanah kedalam tanah, sehingga mena mbah kesuburan tanah. Membunuh serangga, larva, atau telur-telur serangga melalui perubahan tempat tinggal dan terik matahari.

Sistem Pengolahan Tanah Lahan adalah merupakan lingkungan fisis dan biotik yang berkaitan dengan daya dukungnya terhadap perikehidupan dan kesejahteraan hidup manusia. Tingkat perubahan yang terjadi sangat ditentukan oleh cara atau metode pengolahan tanah Perubahan sifat tanah akibat pengolahan tanah juga berhubungan dengan seringnya tanah dalam keadaan terbuka, terutama antara 2 musim tanam, sehingga menjadi lebih riskan terhadap, erosi, dan proses pencucian lapisan tanah yang selanjutnya dapat memadatkan tanah

1) Pengolahan Lahan Sempurna Pengolahan lahan secara sempurna yaitu pengolahan lahan yang meliputi seluruh kegiatan pengolahan lahan, dimulai dari awal pembukaan lahan hingga lahan siap untuk ditanami, meliputi pembajakan, pemupukan dan rotary. 2) Olah Lahan Minimum Pengelolaan lahan dengan olah tanah minimum hanya meliputi pembajakan (tanah diolah, dibalik, kemudian tanah diratakan). Pada pengolahan tanah ini biasanya banyak dilakukan untuk lahan tanaman semusim. 3) Tanpa Olah Tanah (TOT) Pengolahan lahan pada sistem ini hanya meliputi penyemprotan guna membunuh atau menghilangkan gulma pada lahan, kemudian ditunggu hingga gulma mati dan lahan siap untuk dibuat lubang tanam untuk ditanami

Alat Pengolahan Tanah Pertama Alat pengolahan tanah pertama adalah alat-alat yang pertama sekali digunakan yaitu untuk memotong, memecah dan membalik tanah. Alat-alat tersebut dikenal ada beberapa macam, yaitu : 1) Bajak singkal (moldboard plow)

2) Bajak piring (disk plow) 3) Bajak pisau berputar (rotary plow) 6) Bajak raksasa (giant plow) 4) Bajak chisel (chisel plow) 5) Bajak sub so il (subsoil plow)

Alat Pengolahan Tanah Kedua Pengolahan tanah kedua dilakukan setelah pembajakan. Dengan pengolahan tanah kedua, tanah menjadi gembur dan rata, tata air diperbaiki, sisa-sisa tanaman dan tumbuhan pengganggu dihancurkan dan dicampur dengan lapisan tanah atas, kadang-kadang diberikan kepadatan tertentu pada permukaan tanah, dan mungkin juga dibuat guludan atau alur untuk pertanaman. Alat pengo lah tanah kedua yang menggunaka n daya traktor antara lain: Garu (harrow) Perata dan penggembur (land roller dan pulverizer) Alat-alat lainnya.

Teknik Pembukaan Lahan

Pembukaan Lahan Cara Mekanis Membabat pendahuluan dan mengimas Menumbang Teknik pembukaan lahan tanpa bakar dengan cara mekanis dapat dilakukan pada lahan yang mempunyai topografi datar hingga berombak. Dalam cara mekanis ini umumnya penumbangan dapat dilakukan dengan traktor Merumpuk Pemberantasan alang alang Membuat pancang jalur tanam Member sihkan jalur tanam

Faktor-faktor tersebut diantaranya: Faktor Penghambat Pengolahan Tanah Secar a Mekanis Faktor-faktor tersebut diantaranya: Faktor teknis Faktor ekonomi Faktor sumber daya manusia

Penyiapan Benih Tanaman Perkebunan Tujuan pembibitan adalah untuk menghasilkan bibit tanaman perkebunan bermutu tinggi, tersedia untuk keperluan penanaman di lapangan dan merupakan awal dari kegiatan teknis produksi tanaman perkebunan

Sistem Pembibitan Tanaman Perkebunan Pembibitan satu tahap Pembibitan dua tahap Memberikan penghematan waktu penanaman kecambah yang sekaligus Berdampak pada jumlah hari kerja dan polibag

Syarat lokasi untuk pembibitan Dekat sumber air dan airnya tersedia sepanjang tahun Pembibitan dekat dengan jalan yang dapat dilewati kendaraan roda empat Terpusat untuk memudahkan dalam perawatan dan pengawasan