Puisi Lama.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Semuanya Indah Jangan Menangis Mama
Advertisements

PERIODESASI SASTRA INDONESIA
Bindo sepuluh II KD 14.1 Membahas isi puisi berkenaan dengan gambaran penginderaan, perasaan, pikiran, dan imajinasi melalui diskusi. Tujuan: Siswa dapat.
BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SMA/MA Kelas X.
Tugas Bahasa Indonesia
PRESENTASI PUISI LAMA Kelompok 7: Bryant Christopher / 07
unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik hikayat
OLEH MUHAMMAD FARRAS AFIF MEIRYNDRA SYAIRA PUTRI YUNI SARI MAGHFIROH
PERTEMUAN XII MARRIAGE. Perkawinan merupakan Salah satu alternatif gaya hidup Ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita.
PARAGRAF 1 – 5 Sebutkan jenis paragraf dilihat dari isi atau
Menemukan syarat-syarat syair
BENTUK KARYA SASTRA PROSA (cerpen,novel, hikayat)
STRUKTUR PUISI Puisi terdiri dari 2 bagian (struktur) yaitu
MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X SMAK PENABUR HARAPAN INDAH
Membaca puisi lama dengan lafal,intonasi dn ekspresi yang sesuai
MENULIS PUISI YANG MENYENANGKAN
Puisi lama.
MULTIMEDIA INTERAKTIF BAHASA INDONESIA
Menulis Puisi Lama (Klasik)
Puisi: Teori dan Apresiasi
Perkembangan bentuk karya tidak mengalami perubahan (statis)
Bahasa Indonesia Kelas IV PELAJARAN 7.
P A N T U N Nina Kartini Rahdiana.
Bentuk-bentuk Karya Sastra Melayu Klasik
Di Susun Oleh : Rita Widjajanti, S.Pd NIP
Bindo sepuluh II (7) KD: 15.1 Mengidentifikasi karakteristik dan struktur unsur intrinsik sastra Melayu klasik Tujuan Pembelajaran: Siswa dapat mengidentifikasi.
peserta didik dapat menjelaskan struktur teks pantun dengan benar
Kelas XI IPA/IPS Semester Ganjil
PERIODISASI SASTRA MENURUT NURSINAH SUPARDO
SASTRA ANAK (1) PERTEMUAN KE-13 Khusnul Fatonah, M.Pd. PGSD.
BAHASA INDONESIA Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas 4
APRESIASI SASTRA PUISI
Oleh : Shindy Nur Hafiz Fajri twitter pin : 7FC9923
BAGI GURU SEKOLAH DASAR
Kita Dilahirkan di Dunia Ini Pasti Punya Manfaat
BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA KELAS VI SEMESTER GENAP
Standar Kompetensi : Kompetensi Dasar : Indikator :
BAB III TRADISI MASA PRA-AKSARA DAN AKSARA MASYARAKAT INDONESIA
SYAIR LI- ATTAR GHIB Nurul Syahirah Bt Azzal
STRUKTUR DAN KAIDAH PANTUN
Mengidentifikasi & menganalisis unsur-unsur syair
STANDAR KOMPETENSI Mengungkapkan pikiran, Perasaan,dan informasi dengan berbalas pantun dan bertelpon. KOMPETENSI DASAR Berbalas pantun dengan lafal dan.
Perkembangan bentuk karya tidak mengalami perubahan (statis)
IVON TRIANI XII IPA 2.
LOADING……….
PUISI LAMA.
PERBEDAAN PANTUN KARMINA DAN GURINDAM
Kelompok Delina Kartina Nuryani Dewi Yosep Sendi Daniel
BL 2224 SINTAKSIS BAHASA MELAYU
TUGAS APLIKASI KOMPUTER
OLEH: FIRZANA AMNI HAZIQ FARIS
MEMBUDAYAKAN SENI BUDAYA DAERAH BANJAR: SALAH SATUNYA MADIHIN
SYAIR Syair adalah puisi melayu lama (tradisional)
BAHASA INDONESIA SYAIR DAN GURINDAM DISUSUN OLEH : ANGGI LESTARI
APRESIASI SASTRA DAN PENGAJARANNYA PERTEMUAN KE-2 -KHUSNUL FATONAH-
APA ITU PANTUN? Pantun adalah salah satu jenis puisi lama, terdiri dari 4 baris, bersajak a-b, a-b.
PEMBELAJARAN SASTRA ANAK-ANAK
LOADING……….
PUISI Risa Argiyanti A
EED 3217 EKSPRESI KREATIVITI KANAK-KANAK
HIKAYAT MERONGMAHAWANGSA
PUISI Terdapat beberapa jenis puisi. Antaranya: a) pantun/seloka
Guru Bidang Studi : ELVA TRISNA, S,Pd Guru Bidang Studi : ELVA TRISNA, S,Pd SMP NEGERI 34 BANDAR LAMPUNG.
EED 3200 SEJARAH BAHASA, KESUSASTERAAN, KEBUDAYAANDAN MELAYU (History of Malay Language, Literature and Culture) Pensyarah: Shamsudin Othman Jabatan Pendidikan.
SEJARAH PERKEMBANGAN KESUSASTERAAN MELAYU EED 3200 (Kuliah 3)
SEJARAH PERKEMBANGAN KESUSASTERAAN MELAYU EED 3200 (Kuliah 3)
SEJARAH PERKEMBANGAN KESUSASTERAAN MELAYU EED 3200 (Kuliah 3)
PANTUN NASIHAT (BERSATU HATI)
PANTUN KELOMPOK 4 : Syafna Syafira Lulu Mardhiyah Naelus Sya’adah
KELOMPOK 2 ANGGOTA: 1.Antares Alvian Dinosa Agaki (08) 2.Arif Fahmi Rizal (09) 3.Arya Mahendra Asmara (10) 4.Kristo Roy Martahan Pasaribu (22) 5.Vira Nur.
Transcript presentasi:

Puisi Lama

Puisi lama telah lahir sebelum kesusastraan Indonesia mendapat pengaruh dari kebudayaan barat. Masyarakat pada masa itu yang cenderung statis dan bersifat kolektif, melahirkan bentuk puisi yang sangat terikat oleh berbagai aturan. Puisi lama harus mengandung rima, memiliki jumlah larik tertentu, bahkan juga ditentukan jumlah suku kata dalam satu larik terutama dalam pantun.

Ada beberapa jenis puisi lama yang patut Anda ketahui, yaitu: (a) mantra, (b) bidal, (c) pantun, (d) karmina, (e) talibun, (f) seloka, (g) gurindam, dan (h) syair, Yang sampai saat ini masih dikenal masyarakat terutama pantun, gurindam, dan syair.

Pantun Perhatikan pantun berikut. 1. Lihatlah semut sedang berbaris Mengangkat nasi bergotong-royong Marilah adik jangan menangis Mendekat sini abang ‘kan tolong 2. Anak kecil bermain gasing Tertawa ring sambil bergumam Mondar-mandir bukanlah pusing Badan panas bukanlah demam

Pantun dipergunakan untuk menyatakan berbagai perasaan serta untuk menasihati. Pantun merupakan puisi lama asli Indonesia dan termasuk jenis sastra yang sangat terikat oleh berbagai aturan, di antaranya: Tiap larik terdiri atas 8--12 suku kata Tiap bait terdiri atas 4 larik Dua larik pertama (1 dan 2) merupakan sampiran, sedangkan dua larik berikutnya (3 dan 4) merupakan isi pantun Bersajak sengkelang/silang dengan rima akhir a – b – a – b

Karmina Pantun yang terdiri atas 2 larik disebut pantun kilat atau karmina. Seperti halnya pantun, karmina juga memiliki sampiran dan isi. Karmina berima akhir a-a. Namun coba Anda perhatikan secara saksama, karmina ternyata memiliki juga rima tengah.   Pinggan tak retak, nasi tak dingin Tuan tak hendak, kami tak ingin   Pinggan tak retak, nasi tak dingin Tuan tak hendak, kami tak ingin Dengan demikian, pada dasarnya rima karmina sama dengan rima pantun, yaitu a-b-a-b.

Gurindam Saat ini gurindam kurang menyeruak ke permukaan dinamika kehidupan manusia dibandingkan dengan pantun, yang juga merupakan bagian dari jenis puisi lama. Demikian juga dalam tataran pembelajaran di sekolah menengah, gurindam mulai kurang difungsikan sebagai salah satu alat pendidikan. Padahal sebagai sebuah karya sastra lama, gurindam memiliki beberapa keistimewaan, antara lain mengandung nilai-nilai pembangun karakter bangsa. Hal ini tampak dalam ciri khas gurindam, yang berisi nasihat atau petuah, pelajaran, dan filsafat hidup.

Gurindam ialah susunan kalimat yang berisi nasihat atau petuah, yang setiap baitnya terdiri atas 2 larik. Larik pertama merupakan sebab atau alasan, sedangkan larik kedua merupakan akibat atau balasan. Biasanya gurindam terdiri atas kalimat majemuk, yang kemudian dibagi menjadi 2 larik bersajak induk kalimat dan anak kalimat. Selain itu antara larik pertama dan larik kedua, menunjukkan adanya hubungan sebab akibat. Kebanyakan gurindam bersajak sempurna a-a, namun ada pula yang bersajak paruh a-b. Penyair gurindam yang sangat terkenal ialah Raja Ali Haji, dengan karyanya yang berjudul Gurindam XII. Sesuai dengan judulnya, gurindam ini memiliki 12 pasal.

Berikut ini contoh yang dipetik dari Gurindam XII pasal ketiga. Ini gurindam pasal yang ketiga: Apabila terpelihara mata, sedikitlah cita-cita.   Apabila terpelihara kuping, khabar yang jahat tiadalah damping. Apabila terpelihara lidah, niscaya dapat daripadanya paedah. Bersungguh-sungguhlah engkau memeliharakan tangan, daripada segala berat dan ringan. Apabila perut terlalu penuh, keluarlah fi’il yang tiada senunuh. Anggota tengah hendaklah ingat, di situlah banyak orang yang hilang semangat. Hendaklah pelihara kaki, daripada berjalan yang membawa rugi. (Puisi Lama, 1985:81) Berikut ini contoh yang dipetik dari Gurindam XII pasal ketiga.

Makna yang terkandung dalam Gurindam XII pasal ketiga ini ialah: Apabila terpelihara mata, sedikitlah cita-cita. Hendaklah mempergunakan mata untuk melihat yang bermanfaat dan baik-baik saja, maka keinginan yang berlebihan akan dapat dicegah. Apabila terpelihara kuping, khabar yang jahat tiadalah damping. Jauhkan diri dari segala macam bentuk gunjingan dan hasutan Apabila terpelihara lidah, niscaya dapat daripadanya paedah. Orang yang dapat menjaga ucapannya, niscaya akan mendapatkan manfaat.

Gurindam dan karmina masing-masing terdiri atas dua larik Gurindam dan karmina masing-masing terdiri atas dua larik. Sekarang perhatikan baik-baik contoh gurindam berikut, agar Anda dapat membedakan gurindam dengan karmina. GURINDAM KARMINA   Kurang pikir kurang siasat Tentu dirimu kelak tersesat Orang malas jatuh sengsara Orang rajin banyak saudara Dahulu parang sekarang besi Dahulu sayang sekarang benci Sebab pulut santan kelapa Sebab mulut badan binasa

Syair SYAIR PERAHU Inilah gerangan suatu madah, mengarangkan syair terlalu indah, membetuli jalan tempat berpindah, Di sanalah i`tikat diperbetuli sudah.   Wahai muda, kenali dirimu, inilah perahu tamsil tubuhmu, tiadalah berapa lama hidupmu, ke akhirat jua kekal diammu. Hai muda arif-budiman, hasilkan kemudi dengan pedoman, alat perahumu jua kerjakan, itulah jalan membetuli insan. Perteguh jua alat perahumu, hasilkan bekal air dan kayu, dayung mengayuh taruh di situ, supaya laju perahumu itu. (Puisi Lama, 1985: 71) Syair Perhatikan kutipan Syair Perahu karya Hamzah Fansuri berikut.

Syair ialah susunan kalimat yang dipergunakan untuk melukiskan atau menceritakan sesuatu yang mengandung unsur mitos ataupun sejarah. Setiap bait syair terdiri atas 4 larik, yang setiap lariknya terdiri atas 8 -12 suku kata. Syair bersajak sama a-a-a-a, serta tidak memiliki sampiran. Keempat larik syair merupakan satu rangkaian cerita yang utuh yang menggambarkan isi. Biasanya syair tidak hanya terdiri atas 1 bait, karena syair berbentuk cerita atau pelukisan panjang.

Syair merupakan puisi lama yang berasal dari Arab Syair merupakan puisi lama yang berasal dari Arab. Namun karena disukai masyarakat Melayu pada masa itu, menyebabkan syair tumbuh subur di Indonesia. Penggubah syair yang terkenal di Indonesia diantaranya bernama Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi dengan Syair Perihal Singapura Dimakan Api dan Hamzah Fansuri seorang ahli suluk dengan Syair Perahu, Syair Dagang, dan Syair si Burung Pingai.