Manajemen Risiko Klinis Dalam Standar Akreditasi RS WS PMKP Manajemen Risiko Klinis Dalam Standar Akreditasi RS dr. Nico A. Lumenta, K.Nefro, MM, MHKes Komisi Akreditasi Rumah Sakit
PENDIDIKAN Fakultas Kedokteran Univ Kristen Indonesia, 1970 Konsultan Nefrologi Perhimpunan Nefrologi Indonesia, 1982 Magister Manajemen Sekolah Tinggi Manajemen PPM Jakarta, 1994 Magister Hukum Kesehatan Univ Katolik Soegijapranata Semarang, 2013 Lahir : Magelang 5 Nov 1943
JABATAN SAAT INI Ketua Bidang Penelitian & pengembangan KARS sejak th 2014 Ketua Komite Etik-Disiplin KARS sejak th 2014 Koordinator Konsilor KARS sejak 2016 Komite Nasional Keselamatan Pasien RS – Kem Kes th 2012-2015, 2016-2018, 2018-2021 Wakil Ketua KNKP Ketua Komite Keselamatan Pasien RS (KKPRS)–PERSI sejak 2005 KKPRS-PERSI diubah namanya menjadi IKPRS th 2012 Advisory Council Asia Pacific, Joint Commission International, sejak 2009 Kelompok Staf Medis Penyakit Dalam – Ginjal Hipertensi RS Mediros, Jakarta, sejak 1996
PENGALAMAN KERJA & ORGANISASI Surveyor KARS sejak 1995. Konsilor KARS sejak 2012. PJ SubPokja Model Akreditasi Baru, Pokja Penyempurnaan Akreditasi RS, DitJen Bina Yan Med, DepKes, 2010-2011 Direktur Medik RS PGI Cikini, 1981 – 1982 Direktur Ketua RS PGI Cikini Jakarta 1982-1993 Dekan Fak Kedokteran UKI 1988-1991 Sekretaris Jenderal PERSI Pusat 1988–1990, 1990–1993, 1993–1996 Sekretaris IRSJAM 1986 – 1988 Kepala Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK-UKI, Jakarta, 1992 – 1995 Kepala Renal Unit (Unit Ginjal) RS.PGI Cikini, 1973 – 1981 Sekretaris I & Seksi Ilmiah Pengurus Pusat PERNEFRI, 1983 Ketua Komite Medik RS Mediros, 1995 – 2013 Penghargaan : *Kadarman Award utk Patient Safety*, 2007, Sekolah Tinggi PPM. *Inisiator & Motivator Keselamatan Pasien RS di Indonesia*, 2018, Komisi Akreditasi Rumah Sakit.
Pokok Bahasan Manajemen Risiko Dalam Perspektif SNARS Ed 1 Risk Management & Quality Improvement Manajemen Risiko Rumah Sakit – Kategori Risiko Rumah Sakit Proses Manajemen Risiko Dokumen Strategi dan Kebijakan Manajemen Risiko
Dimensi Risiko di Pelayanan Kesehatan RISIKO KORPORASI RISIKO KLINIS FINANSIAL Alokasi sumber daya Manajemen anggaran dan sumber daya Proses2 manajemen risiko Instruksi2 bendahara Manajemen kontrak Kegagalan2 fiduciary OPRASIONAL Pelayanan dan tindakan klinis Kegagalan proses klinis dan manajemen pelayanan klinis Kegagalan peralatan dan prasarana Peraturan, kebijakan dan standar Manajemen tenaga kerja Pelatihan dan edukasi POLITIS Hubungan2 Pemerintah Pusat-Daerah Budaya rumah sakit Legislasi dan regulasi Pusat-Daerah Harapan2 komunitas, politis dan media LEGAL Komplain2 Tugas pelayanan Tanggung jawab legal dan regulasi Tanggung jawab medico-legal Tanggung jawab Anggaran Dasar Hukum Kesehatan & Keamanan Tempat Kerja Asuhan Pasien ACHS : Risk Management & Quality Improvement Handbook, 2013
Framework : Asuhan Pasien – 4.0 Pengertian: Asuhan Pasien 4.0 : adalah asuhan pasien, yang terkini di Rumah Sakit dan distandarkan dalam SNARS Edisi 1, yang : Berbasis PCC - Patient Centred Care dan Asuhan Pasien Terintegrasi; Dilaksanakan oleh PPA sebagai tim, yang berkolaborasi interprofessional dengan kompetensi untuk berkolaborasi; Dilaksanakan dengan DNA of Care : Safety, Quality, Culture; Asuhan pasiennya didokumentasikan terintegrasi melalui IT dalam Sirsak. (Industry 4.0 : Cyber physical systems, Smart automation) (Nico Lumenta, KARS 2018)
(Supriyantoro. 2018. Upaya Terobosan Pembangunan Kesehatan dalam Rangka Revolusi Digital 4.0. Forum Dialog Penyusunan Analisis & Proyeksi Pembangunan Kesehatan 2020-2024.)
Technology will improve monitoring of patients, applying personalized treatment plans, and predictive medicine. For example, the digitization of the immune system would facilitate the application of personalized medicine. Moreover, biometric devices, could lead to scanning systems that fill the void between physician consultations, allowing for early treatment and prevention of chronic illnesses. (Supriyantoro. 2018. Upaya Terobosan Pembangunan Kesehatan dalam Rangka Revolusi Digital 4.0. Forum Dialog Penyusunan Analisis & Proyeksi Pembangunan Kesehatan 2020-2024.)
Perkembangan Konseptual Asuhan Pasien 4.0 *To Err Is Human, Building a Safer Health System, IOM, 2000 “Selama setahun, setiap hari 268 pasien ranap meninggal krn IKP yg dpt dicegah…” Wake Up Call. Safe. Effective. Patient-centered. Timely. Efficient. Equitable. Crossing the Quality Chasm: A New Health System for the 21st Century, IOM, 2001 6 Sasaran Perbaikan Asuhan Pasien The 8 Picker Principles of PCC 8 Prinsip Asuhan Pasien utk PCC Hormati nilai2, pilihan dan kebutuhan pasien Koordinasi dan integrasi asuhan Informasi, komunikasi dan edukasi Kenyamanan fisik Dukungan emosional Keterlibatan keluarga & teman2 Asuhan yg berkelanjutan dan transisi yg lancar Akses terhadap pelayanan. PCC : Core Concept PCC 2 Konsep Inti PCC Perspektif Pasien Perspektif PPA WHO Patients for Patient Safety, Jakarta Declaration, 2007 8 Deklarasi PFPS Berdayakan & Libatkan Pasien Perkuat Kepemimpinan & Akuntabilitas Reorientasi Paradigma : PCC Asuhan Pasien Terintegrasi Ciptakan Lingkungan yg Memberdayakan WHO Global Strategy on Integrated People-centred Health Services 2016-2026 5 Strategi PCC DNA of Care Safety Quality Culture (Nico Lumenta, KARS 2018) SNARS Ed 1 : PCC dan Asuhan Pasien Terintegrasi -8 Aspek Implementasi PCC -IT System : Sismadak & Sirsak
Implementasi Manajemen Risiko Klinis Implementasi program manajemen risiko klinis di semua tingkat organisasi merupakan tantangan bagi para dokter dan manajer. Tantangan bagi manajemen adalah mendukung dan mendorong manajemen risiko klinis yang bijaksana dengan: berkomunikasi dan menunjukkan dukungan untuk manajemen risiko klinis; mempercayai dan memberdayakan semua staf untuk mengidentifikasi, menganalisis, melaporkan, dan mengelola risiko klinis; mengakui, menghargai, dan memberdayakan praktik manajemen risiko klinis yang baik; identifikasi dan pengelolaan berkelanjutan masalah sistemik dan faktor penyebab / kontribusinya dan memperlakukan mereka dengan tepat; mendorong pembelajaran organisasi; mengembangkan strategi penanganan risiko klinis yang tepat untuk mengurangi kemungkinan atau terulangnya masalah dan / atau konsekuensi; dan pemantauan berkelanjutan terhadap strategi yang diterapkan untuk memastikan mereka efektif dalam mengobati / mengurangi risiko klinis. Desktop Guide to Clinical Risk Management, Department of Health Westrn Australia, (2005)
Komisi Akreditasi Rumah Sakit Menjadi badan akreditasi yang memiliki kredibilitas tinggi ditingkat nasional dan internasional VISI MISI Membimbing dan membantu RS untuk meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien melalui akreditasi. Memperoleh pengakuan internasional sebagai badan akreditasi berkelas internasional oleh ISQua (International Society Quality in Healthcare) dan memperoleh pengakuan masyarakat baik ditingkat nasional maupun internasional. Integritas Profesionalisme Komitmen Kerjasama Tim Tanggung Jawab Sosial NILAI ipkkt
Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1 No Bab Jml Std EP 1 Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) 10 36 2 Akses ke Rumah Sakit & Kontinuitas Pelayanan (ARK) 23 100 3 Hak Pasien & Keluarga (HPK) 27 4 Asesmen Pasien (AP) 39 163 5 Pelayanan & Asuhan Pasien (PAP) 21 81 6 Pelayanan Anestesi & Bedah (PAB) 20 71 7 Pelayanan Kefarmasian & Penggunaan Obat (PKPO) 80 8 Manajemen Komunikasi & Edukasi (MKE) 13 49 9 Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien (PMKP) 19 Pencegahan & Pengendalian Infeksi (PPI) 28 107 11 Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS) 127 12 Manajemen Fasilitas & Keselamatan (MFK) 24 105 Kompetensi & Kewenangan Staf (KKS) 26 96 14 Manajemen Informasi & Rekam Medis (MIRM) 77 15 Program Nasional 58 16 Integrasi Pendidikan Kes dlm Pelayanan RS (IPKP) TOTAL JUMLAH STANDAR & ELEMEN PENILAIAN 338 1353
Manajemen Risiko dalam Perspektif SNARS Ed 1 Risiko RS Risiko Klinis & Non klinis Pelayanan Fokus Pasien (Patient Centered Care) Sistem Manajemen II. Standar manajemen III. SKP IV.ProgNas Pelayanan Sistem Klinis Procedures were laid down for documenting hospitalisation for other illnesses whether cardiac or non-cardiac, and for events requiring the stopping of trial medication. Procedures were also defined for cases of worsening heart failure or renal function. For the former, sequential options included increasing the dose of diuretics, decreasing or discontinuing calcium channel blockers, adjustment of the digoxin dose, increasing the dose of other non-ACE inhibitor vasodilators and increasing the background lisinopril dose from 2.5 to 5 mg. For the latter, decreasing or discontinuing diuretics or calcium channel blockers or non-ACE inhibitor vasodilators was considered together with a decrease in background lisinopril therapy. Detailed procedures also existed for the starting and stopping of trial medication following an acute myocardial infarction. A listing of allowed and disallowed concomitant medication was provided and the procedure for recording serious adverse events was detailed. I. Standar pelayanan berfokus pd pasien Pasien Keluarga KARS Dr.Nico Lumenta (Nico A. Lumenta, 2014,2018)
(Nico A Lumenta & Adib A Yahya, 2012) Konsep Filosofis Asuhan pasien (Patient care) Manajemen Risiko RS Risiko Klinis Pelayanan Fokus Pasien (Patient Centered Care) Pola 24 Etik “Safety is a fundamental principle of patient care and a critical component of Quality Management.” (World Alliance for Patient Safety, Forward Programme, WHO, 2004) 4 Fondasi PPA Asuhan pasien Kebutuhan Pasien Mutu Patient Safety Procedures were laid down for documenting hospitalisation for other illnesses whether cardiac or non-cardiac, and for events requiring the stopping of trial medication. Procedures were also defined for cases of worsening heart failure or renal function. For the former, sequential options included increasing the dose of diuretics, decreasing or discontinuing calcium channel blockers, adjustment of the digoxin dose, increasing the dose of other non-ACE inhibitor vasodilators and increasing the background lisinopril dose from 2.5 to 5 mg. For the latter, decreasing or discontinuing diuretics or calcium channel blockers or non-ACE inhibitor vasodilators was considered together with a decrease in background lisinopril therapy. Detailed procedures also existed for the starting and stopping of trial medication following an acute myocardial infarction. A listing of allowed and disallowed concomitant medication was provided and the procedure for recording serious adverse events was detailed. Asuhan Medis Asuhan Keperawatan Asuhan Gizi Asuhan Obat EBM VBM Evidence Based Medicine Value Based Medicine (Nico A Lumenta & Adib A Yahya, 2012)
Pola Vertikal & Horizontal Sistem Akreditasi Pola Vertikal & Horizontal 1 Dalam akreditasi maupun ISO dikenal adanya Vertical dan Horizontal audit. (Hammar, H: ISO 9001 Horizontal audit vs. vertical audit, 9001 Academy, 2010. Coonen, E: Approaching accreditation of a PGD centre, ESHRE Campus symposium, 2010.) Sistem Akreditasi Vertikal Standar “fokus” pada unit pelayanan : a.l. IGD, ICU, IBS, IRN, IRJ, Lab, Radiologi dsb Survei sesuai dgn pola standar, secara vertikal “masuk” mendalami masing2 unit, telusur & penilaian bersifat vertikal Sistem Akreditasi Horizontal Standar ditekankan pada proses pelayanan yg diterima pasien Survei menelusuri proses2 a.l. pada pasien dan kegiatan pelayanannya pada kegiatan penerapan standar manajemen Dibantu dengan ReDOWSKo, Skenario, Ceklis yang bersifat horizontal
2 RS Sistem Pokja Akreditasi 15/16 Pokja “Pathway” Akreditasi : Pola Vertikal dan Horizontal 15/16 Pokja Pola Vertikal Pokja : anggotanya sebanyak mungkin dari unit2 terkait bab, mendalami/menguasai Bab (Std-EP), pola vertikal, menjadi Nara Sumber di RSnya Unit Unit Unit RS Unit Unit Unit Pola Horizontal -Pola pikir Pokja harus juga Horizontal -Std-EP link Horizontal ke Std-EP/Bab lain -Penerapan Bab/Std tersebar secara Horizontal di unit2, terintegrasi, dgn koordinasi, utk mencapai keseragaman yan Bab.. dst Bab PMKP Bab Prog Nas Bab ARK Bab.. Bab SKP
3 Pola Asuhan Pasien Terintegrasi Integrasi Horizontal & Vertikal Integrasi Intra-Inter PPA (AP 4, SKP 2, TKRS 3.2, MKE 5) Integrasi Inter Unit (PAP 2, ARK 3.1, TKRS 3.2, MKE 5) Integrasi PPA-Pasien (HPK 2, 2.1, 2.2, AP 4, MKE 6) Integrasi Horizontal & Vertikal SNARS Ed 1 Patient Engagement & Empowerment DPJP sbg Clinical Leader PPA sbg Tim, Kolaborasi Interprofesional CPPT – Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi Kolaborasi Pendidikan Pasien Manajer Pelayanan Pasien / Case Manager Integrated Clinical Pathway Integrated Discharge Planning Asuhan Gizi terintegrasi
Definisi Risiko Risiko adalah : Potensi terjadinya kerugian Dapat timbul dari proses / kegiatan saat Sekarang atau Kejadian pada Masa y.a.d. Risk : The chance of loss. Pure risk is uncertainty as to whether loss will occur. Speculative risk is uncertainty about an event that could produce loss. Pure risk is insurable but speculative risk usually is not. Roberta Caroll, editor : Risk Management Handbook for Health Care Organizations, 4th edition, Jossey Bass, 2004 Carrol, R. : Risk Management Handbook for Health Care Organizations, 2006
Manajemen Risiko Adalah Pendekatan Proaktif Untuk mengidentifikasi, menilai dan menyusun Prioritas Risiko, Dengan tujuan untuk menghilangkan atau meminimalkan Dampaknya
Tujuan manajemen risiko dalam Pelayanan kesehatan Meminimalkan kemungkinan kejadian yang memiliki konsekuensi negatif bagi konsumen / pasien, staf dan organisasi Meminimalkan risiko kematian, cedera dan / atau penyakit bagi konsumen / pasien, karyawan dan orang lain sebagai akibat dari pelayanan yang diberikan Meningkatkan hasil asuhan pasien Mengelola sumber daya secara efektif Mendukung kepatuhan terhadap regulasi / peraturan perUUan dan memastikan kelangsungan dan pengembangan organisasi ACHS : Risk Management & Quality Improvement Handbook, 2013
Risiko di Rumah Sakit Risiko Klinis : Semua isu yang dapat berdampak terhadap pencapaian pelayanan pasien yang bermutu, aman dan efektif. Risiko Nonklinis / Corporate Risk : Semua isu yang dapat dapat berdampak terhadap tercapainya tugas pokok dan kewajiban hukum dari RS sebagai korporasi Hospital Risk Management : Clinical and administrative activities undertaken to identify, evaluate, and reduce the risk injury to patients, staff, and visitors, and the risk of loss to the organization itself.
Overlapping Functions Risk Management & Quality Improvement Risk Management Overlapping Functions Quality Improvements Kepatuhan akreditasi Manajemen klaim Hubungan dan keterbukaan dgn pasien Review kontrak / kebijakan Kepatuhan perusahaan dan peraturan Pelaporan kejadian yg wajib Identifikasi risiko, misalnya KNC dan KTD Kontrol risiko, mis. pencegahan kerugian dan pengurangan kerugian Pembiayaan risiko Keselamatan dan keamanan sKompensasi pekerja Isu ttg akreditasi Analisis KTD dan Sentinel serta kecenderungannya Laporan dewan Penanganan pengaduan pasien Pendidikan pasien Umpan balik kepada staf dan penyedia pelayanan kesehatan Asesmen risiko proaktif Pelaporan publik tentang data mutu Memberikan kredensial Analisis akar masalah Pendidikan dan pelatihan staf Perencanaan strategis Koordinasi akreditasi Audit / benchmarking / indikator klinis dll. Best practice/Panduan praktik klinis Kepuasan pasien Proyek perbaikan Peer review/Tinjauan Mitra Bestari Kinerja dan kompetensi pemberi pelayanan Metodologi kualitas Tinjauan mutu asuhan Pengelolaan pemanfaatan / sumber daya / manajemen pelayanan pasien ACHS : Risk Management & Quality Improvement Handbook, 2013
PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN ( PMKP ) BAB PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN ( PMKP ) GAMBARAN UMUM Fokus area standar PMKP adalah: pengelolaan kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien; pemilihan, pengumpulan, analisis, dan validasi data indikator mutu; pelaporan dan analisis insiden keselamatan pasien; pencapaian dan mempertahankan perbaikan; manajemen risiko.
MANAJEMEN RISIKO (PMKP 12) Standar PMKP. 12 Program manajemen risiko berkelanjutan digunakan utk melakukan identifikasi dan mengurangi cedera serta mengurangi risiko lain thd keselamatan pasien dan staf Elemen Penilaian PMKP. 12 RS mempunyai program manajemen risiko RS yang meliputi 1) s/d 6) yg ada di Maksud dan Tujuan (R) RS mempunyai daftar risiko di tingkat RS yang sekurang-kurangnya meliputi risiko yang ada di a) s/d f) yang ada di Maksud dan Tujuan (D,W) RS telah membuat strategi untuk mengurangi risiko yang ada di a) s/d f) (D,W) Ada bukti RS telah melakukan failure mode effect analysis (analisis efek modus kegagalan) setahun sekali pada proses berisiko tinggi yg diprioritaskan (D,W) RS telah melaksanakan tindak lanjut hasil analisa modus dampak kegagalan (FMEA) (D, W)
MANAJEMEN RISIKO (PMKP 12) Maksud dan Tujuan PMKP. 12 Kategori risiko antara lain & tidak terbatas pada risiko strategis (terkait dengan tujuan organisasi); operasional (rencana pengembangan untuk mencapai tujuan organisasi); keuangan (menjaga aset); kepatuhan (kepatuhan terhadap hukum dan peraturan); reputasi (image yang dirasakan oleh masyarakat). Kategori Risiko Komponen-komponen penting manajemen risiko meliputi : Identifikasi risiko, Prioritas risiko, Pelaporan risiko, Manajemen risiko Invesigasi kejadian yang tidak diharapkan (KTD) Manajemen terkait tuntutan (klaim) Langkah2 Manajemen Risiko
MANAJEMEN RISIKO (PMKP 12) Proses2 berisiko yang dapat terjadi pada pasien yg a.l. meliputi : Manajemen pengobatan Risiko jatuh Pengendalian Infeksi Gizi Risiko Peralatan Risiko sebagai akibat kondisi yg sudah lama berlangsung Risiko pada Pasien Dalam menyusun daftar risiko diharapkan RS agar memperhatikan ruang lingkup manajemen risiko RS yang meliputi beberapa hal, namun tidak terbatas pada: pasien; staf medis; tenaga kesehatan dan tenaga lainnya yang bekerja di RS; fasilitas RS; lingkungan RS; dan bisnis RS. Ruang Lingkup Manajemen Risiko
Berbagai risiko pada Bab & Standar Struktur dan Proses Kelompok Standar Berfokus Pasien : Pada bab ARK Proses Rujukan Pelayanan Intensif Discharge Planning termasuk Pemulangan Pasien Transportasi rujukan – pulang Pada HPK, AP, PAP, PAB : terkait semua proses asuhan pasien Pada PKPO : Medication error, Insiden Keselamatan Pasien
Berbagai risiko pada Bab & Standar Struktur dan Proses Kelompok Standar Manajemen : PMKP, Risiko Data Manajemen & Klinis PPI, Risiko Infeksi TKRS, Risiko pengelolaan keuangan MFK, Risiko lingkungan KKS, Risiko terkait kompetensi MIRM, Risiko terkait Rekam Medis
Healthcare risk assessment made easy Seberapa parah Apa yang bisa salah? Adakah kebutuhan utk suatu tindakan? Seberapa sering ? Healthcare risk assessment made easy, The National Patient Safety Agency, 2007
Healthcare risk assessment made easy, The National Patient Safety Agency, 2007
Risk management process overview (Risk Register Development Process) 1. TETAPKAN KONTEKS 2. IDENTIFIKASI RISIKO KOMUNIKASI DAN KONSULTASI 3. ANALISA RISIKO MONITOR DAN REVIEW ASESMEN RISIKO 4. EVALUASI RISIKO 5. KELOLA RISIKO 1. ACHS : Risk Management & Quality Improvement Handbook, 2013 2. Desktop Guide to Clinical Risk Management, Department of Health Westrn Australia, 2005 RISK REGISTER
MONITORING, AUDIT DAN PENINJAUAN ULANG 1.TETAPKAN KONTEKS Identifikasi faktor2 yang mendukung atau merusak kemampuan untuk mengelola risiko Identifikasi tujuan dan sasaran manajemen pelayanan kesehatan dan manajemen risiko RS Definisikan kriteria terhadap risiko mana yang akan dievaluasi Tetapkan Struktur Manajemen Risiko MONITORING, AUDIT DAN PENINJAUAN ULANG Maksimalkan keterlibatan penggunaan keahlian dan dukungan internal KOMUNIKASI DAN KONSULTASI Maksimalkan keterlibatan semua pemangku kepentingan 2. IDENTIFIKASI RISIKO 1. Apa yang bisa terjadi? 2. Bagaimana itu bisa terjadi? 3. Mengapa itu bisa terjadi? 4. Kapan itu bisa terjadi? 5. Untuk siapa itu bisa terjadi? 6. Di mana itu bisa terjadi? ASESMEN RISIKO 3. ANALISIS RISIKO 1. Apa kemungkinan/frekuensinya sesuatu terjadi? 2. Apa konsekuensi, dampak atau kemungkinan hasilnya? 3. Siapa yang bisa terpengaruh dan bagaimana caranya? 4. Berapa tingkat risikonya? 5. Apa kontrol yang ada dan yang dibutuhkan? 4. EVALUASI RISIKO 1. Bandingkan tingkat risiko terhadap kriteria yang diidentifikasi sebelumnya 2. Tentukan apakah risiko harus diterima atau tidak RISK REGISTER 5. KELOLA RISIKO RISIKO TIDAK DITERIMA RISIKO DITERIMA PENANGANAN / “PENGOBATAN” RISIKO 1. Identifikasi opsi 2. Pertimbangkan dan evaluasi manfaat dan kepraktisan opsi 3. Pilih opsi yang paling sesuai 4. Siapkan rencana aksi (- ACHS : Risk Management & Quality Improvement Handbook, 2013 - Desktop Guide to Clinical Risk Management, Department of Health Westrn Australia, 2005)
Komunikasi & Konsultasi Tujuan. - Komunikasi dan konsultasi adalah elemen kunci dari proses manajemen risiko klinis. RS harus mengembangkan strategi komunikasi yg tepat untuk melibatkan para pemangku kepentingan internal dan eksternal Memastikan bahwa mereka sadar mengapa strategi dan kebijakan manajemen risiko klinis telah dikembangkan dan diimplementasikan Memastikan bahwa mereka memahami peran dan tanggung jawab individu mereka untuk manajemen risiko klinis. Apa Yang Harus Dilakukan Menetapkan strategi komunikasi yang meliputi: Tujuan yg jelas untuk komunikasi; Identifikasi pemangku kepentingan internal dan eksternal mana yg harus dikonsultasikan: Kelompok dan individu pemangku kepentingan DPJP dan PPA/Staf Klinis lainnya Tim komunikasi Identifikasi keyakinan dan perspektif apa yg perlu dipertimbangkan selama proses manajemen risiko; Pengembangan strategi komunikasi yg akan digunakan selama proses manajemen risiko; Proses yg akan digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi efektivitas program komunikasi organisasi. Proses 'Komunikasi dan Konsultasi' sangat penting untuk manajemen risiko klinis yg efektif dan perlu dilakukan di setiap tingkat proses manajemen risiko klinis. (Desktop Guide to Clinical Risk Management, Department of Health Westrn Australia, 2005)
1. TETAPKAN KONTEKS Tujuan. Membangun Konteks Strategis - Agar program manajemen risiko klinis RS menjadi efektif, lingkungan operasi organisasi dan konteks strategis harus didefinisikan dan dimengerti secara memadai. Keputusan tentang mengelola risiko klinis perlu dibuat dalam konteks lingkungan internal dan eksternal organisasi serta konteks strategis. Termasuk definisi kriteria dimana RS akan menentukan apakah risiko dapat diterima atau tidak. Jenis dan tingkat perencanaan manajemen risiko klinis, kontrol dan opsi manajemen juga dipilih. Membangun Konteks Strategis • Mengidentifikasi dan memeriksa lingkungan operasional, termasuk pengaruh hukum, politik, klinis dan sosial-ekonomi • Identifikasi user internal dan eksternal dari sistem, termasuk dokter, pasien dan pemangku kepentingan lain. Siapa yg perlu dilibatkan dalam proses? Tetapkan Konteks Organisasi • Tentukan tujuan dari setiap tugas manajemen risiko klinis • Apa signifikansi aktivitas terhadap program manajemen risiko RS dan terhadap tujuan, sasaran, nilai, kebijakan, dan strategi yang lebih luas?
Mengembangkan Kriteria Evaluasi Risiko Klinis Tentukan Konteks Manajemen Risiko Klinis • Tentukan 'mengapa' manajemen risiko klinis diperlukan • Tetapkan tujuan untuk tugas 'manajemen risiko klinis' yang akan dilakukan • Tentukan jangka waktu, sumber daya dan output yang diperlukan • Tentukan kedalaman analisis yang diperlukan • Tentukan struktur atau pendekatan yang akan digunakan • Identifikasi alat dan dokumentasi yang diperlukan Mengembangkan Kriteria Evaluasi Risiko Klinis • Kembangkan kriteria untuk menilai risiko klinis • Tentukan tingkat risiko yang dapat diterima untuk setiap tugas • Tentukan tingkat risiko klinis apa yang tidak dapat diterima Tentukan struktur proses • Bagilah kegiatan, proses, proyek atau ubah menjadi bagian2 kecil yang dapat dikelola dan dapat diukur • Kembangkan struktur yang sesuai untuk risiko, lingkup proyek, proses atau kegiatan
2. IDENTIFIKASI RISIKO Tujuan Langkah identifikasi risiko berusaha mengidentifikasi risiko klinis yang perlu dikelola. Sistem identifikasi yg komprehensif menggunakan proses sistematis yg terstruktur dgn baik sangat penting, krn potensi risiko yg tidak teridentifikasi pada tahap ini akan dikeluarkan dari analisis dan pengelolaan lebih lanjut Persyaratan utk identifikasi risiko klinis yang efektif • Identifikasi dan pemeriksaan semua sumber risiko klinis internal dan eksternal • Akses ke informasi berkualitas untuk memungkinkan staf mengidentifikasi risiko klinis dan memahami kemungkinan dan konsekuensi • Staf dan manajemen yg memiliki pengetahuan tentang manajemen risiko klinis dan kegiatan yg sedang ditinjau Staf dan manajemen yg memiliki pengetahuan ttg manajemen risiko klinis dan kegiatan yg sedang ditinjau Pertanyaan kunci utk mengidentifikasi risiko klinis • Apa yg bisa terjadi? • Bagaimana itu bisa terjadi? • Mengapa itu bisa terjadi? • Seberapa sering hal itu bisa terjadi?
Alat untuk membantu identifikasi risiko klinis meliputi a.l.: Apa yg perlu dilakukan • Tentukan struktur dan metode untuk identifikasi risiko klinis • Tentukan siapa yg perlu dilibatkan dalam langkah ini • Identifikasi dimensi risiko klinis yg akan diperiksa • Putuskan jenis informasi/data apa yg diperlukan untuk membantu identifikasi risiko klinis • Mendokumentasikan risiko klinis yang teridentifikasi dalam daftar risiko yg sesuai Alat untuk membantu identifikasi risiko klinis meliputi a.l.: • Brainstorming • Periksa daftar dan pikirkan petunjuknya • Pemetaan Proses • Diagram alur/ Flow chart• • Analisis skenario • Analisis tugas • Analisis perubahan prosedural • Ulasan data masa lalu • Audit dan pemeriksaan fisik • FMEA • Identifikasi risiko berbasis bahaya • Analisis SWOT • Manajemen insiden dan pelaporan IKP • Pemeriksaan Laporan K3/MFK • Data medico-legal • Audit klinis • Indikator Kinerja Utama • Indikator Keselamatan Pasien • Review Morbiditas dan Mortalitas • Data Pengaduan/Keluhan • Survei kepuasan kinerja dan kuesioner
Dimensi Risiko di Pelayanan Kesehatan RISIKO KORPORASI RISIKO KLINIS FINANSIAL Alokasi sumber daya Manajemen anggaran dan sumber daya Proses2 manajemen risiko Instruksi2 bendahara Manajemen kontrak Kegagalan2 fiduciary OPRASIONAL Pelayanan dan tindakan klinis Kegagalan proses klinis dan manajemen Kegagalan peralatan dan prasarana Peraturan, kebijakan dan standar Manajemen tenaga kerja Pelatihan dan edukasi POLITIS Hubungan2 Pemerintah Pusat-Daerah Budaya rumah sakit Legislasi dan regulasi Pusat-Daerah Harapan2 komunitas, politis dan media LEGAL Komplain2 Tugas pelayanan Tanggung jawab legal dan regulasi Tanggung jawab medico-legal Tanggung jawab Anggaran Dasar Hukum Kesehatan & Keamanan Tempat Kerja ACHS : Risk Management & Quality Improvement Handbook, 2013
Hospital Risk Management Categories of Risk Kategori Risiko Patient Risks Clinical Risk Mgt Patient Safety Other Risks Medical Staff Risks Hospital Risk Management Financial Risks Employee Risks Property Risks Roberta Caroll, editor : Risk Management Handbook for Health Care Organizations, 4th edition, Jossey Bass, 2004
Kategori Risiko di Rumah Sakit ( Categories of Risk ) Patient care-related risks / Risiko terkait asuhan pasien Medical staff-related risks / Risiko terkait staf medis/klinis Employee-related risks / Risiko yang terkait dengan karyawan Property-related risks / Risiko terkait properti Financial risks / Risiko keuangan Other risks / Risiko lainnya Roberta Caroll, editor : Risk Management Handbook for Health Care Organizations, 4th edition, Jossey Bass, 2004
Risiko yang berhubungan dengan asuhan pasien (Patient care related risks) Terkait langsung dengan asuhan pasien: Konsekuensi dari asuhan medis yg tidak pantas atau tidak dilakukan dgn benar Komunikasi, Kerahasiaan dan keterbukaan informasi yg tidak tepat, termasuk Rekam medis Perlindungan dari penyalahgunaan, kelalaian dan penyerangan Apakah pasien diberitahu tentang risiko? Tekait PPI Edukasi pasien-keluarga Asuhan tidak diskriminatif Kepuasan pasien-keluarga Triase yang sesuai dan transfer pasien dari IGD Partisipasi pasien dalam penelitian dan penggunaan obat eksperimental - apakah persetujuan diperoleh? Apakah pasien dipulangkan dengan benar? JKN : meningkatnya volume perawatan, penolakan klaim
Risiko yang berhubungan dengan tenaga medis (Medical staff - related risks) Kredensial staf klinis ? Tindakan medis sesuai kompetensi dan prosedur baku ? Apakah pasien dikelola dengan baik? Apakah RS memiliki staf yg terlatih? Risiko yang berhubungan dengan karyawan (Employee related risks) Risiko keselamatan dan kecelakaan kerja Mempertahankan lingkungan yang aman – K3 Menyediakan perawatan dan kompensasi pekerja untuk penyakit atau cedera terkait pekerjaan
Risiko keuangan (Financial risks) Risiko yang berhubungan dengan property (Property related risks) Lindungi aset dari kerugian akibat kebakaran, banjir, dll Berkas / catatan elektronik - pasien, bisnis dan keuangan - terlindung dari kerusakan atau kehancuran Prosedur untuk menangani uang tunai dan menjaga barang berharga Jaminan / asuransi untuk melindungi fasilitas dari kerugian Risiko keuangan (Financial risks) Bad Debt Meningkatnya suku bunga Reimbursmen Kontrak pembelian/pengadaan Risiko lain (Other risks) Pengelolaan bahan berbahaya: kimia, radioaktif, pengelolaan limbah biologis infeksi Risiko hukum & peraturan Risiko reputasi
Area mengidentifikasi Risiko Areas to assess : Operational / Clinical - Operasional / Klinis Financial - Keuangan Human Capital - Sumber Daya Manusia Strategic - Strategis Legal / Regulatory - Hukum / Peraturan Technology - Teknologi Natural Disaster / Hazard - Bencana Alam / Bahaya Carroll R.: Risk Management Handbook for Healthcare Organizations, Vol.1,2006
Physician Strategy and Relations Sr. No. Risk Categories Definitions 1 Physician Strategy and Relations Risiko yang terkait dengan model keterlibatan dokter termasuk menarik dan mempertahankan panel dokter yang berpengalaman untuk operasional di RS. 2 Medical Services Risiko yg terkait dengan pendekatan multidisiplin untuk perawatan akut, perawatan khusus, diagnostik dan investigasi dan program kes. Ini termasuk risiko yg terkait dgn fasilitas yg tidak memadai dan pengobatan yg tidak akurat dari penyakit di masing2 area layanan. 3 Service Excellence Risiko terkait dengan infrastruktur yg memadai untuk mendukung pelayanan pasien, kepuasan pasien dan perawatan untuk Ranap, Rajal dan Pasien Internasional 4 Quality and Accreditations Risiko yg terkait dengan pengendalian infeksi, perizinan dan kredensial dokter, dokumentasi dan pelaporan BPJS, standar dan praktik klinis, prosedur darurat, audit klinis, dll. 5 Health & Safety Risiko yg terkait dengan pencemaran lingkungan, keamanan sumber daya dan kesehatan dan keamanan karyawan di RS 6 Nursing Operations Risiko terkait dengan kecukupan kebijakan dan prosedur yang terkait dengan operasional keperawatan dan menjaga pelayanan berkelanjutan. 7 Facilities & Equipments Risiko yg terkait dengan ketidakcukupan atau kegagalan fasilitas dan peralatan utk pelaksanaan pelayanan. 8 Pharmacy Risiko yg terkait dengan proses farmasi dan pengiriman produk farmasi ke unit RS dan pasien Rajal. 9 Human Resource Risiko yg terkait dengan budaya, struktur organisasi, komunikasi, rekrutmen, manajemen kinerja, remunerasi, pembelajaran & pengembangan, retensi, Kesehatan & Keselamatan Kerja dan hubungan industrial, termasuk sistem pendukung, proses dan prosedur. (The Risk Management Policy, Apollo Hospitals Enterprise Limited )
Marketing/Business Development 10 Information Technology Risiko bhw sistem tidak dikelola atau dikendalikan secara memadai, integritas data, keandalan tidak dapat dipastikan, kinerja vendor yg tidak memadai dan pemantauan, sistem atau arsitektur jaringan tidak mendukung inisiatif dan strategi bisnis jangka menengah atau panjang, perencanaan kapasitas tidak ditinjau secara rutin yg menghasilkan dalam memproses kegagalan, risiko data atau migrasi sistem atau antarmuka. 11 Marketing/Business Development Risiko yg terkait dengan sumber pelanggan, persaingan, manajemen merek & lisensi merek dan reputasi perusahaan. 12 Finance Risiko terkait dgn operasi likuiditas / treasury, manajmn hub dengan pemberi pinjaman, pengelolaan kas, penagihan dan pemrosesan klaim, risiko kredit pelanggan, manajmn piutang yg tdk memadai kontrol dan kurangnya pemantauan yg memadai mengarah ke risiko penipuan yg lebih tinggi. 13 Legal and Compliance Risiko yang berkaitan dengan ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan termasuk ketentuan hukum langsung & tidak langsung, kecukupan pelaporan keuangan & pengungkapan, peraturan, kebijakan dan prosedur internal. 14 Supply Chain Risiko yg terkait dengan sumber dan manajemen vendor. 15 Planning and Strategy Risiko yang terkait dengan pengembangan strategi, aliansi strategis, perencanaan bisnis, bauran bisnis, target kinerja, kegagalan untuk menyelaraskan strategi dan tujuan fungsional dengan strategi perusahaan-lebar. Risiko terkait dengan penataan dan pendanaan modal yang tidak tepat. 16 Corporate Governance Risiko yang terkait dengan prosedur board and board termasuk pengawasan risiko, kontrol internal, CSR, hubungan pemangku kepentingan termasuk hubungan investor, dll. 17 Corporate/External communication Risiko yang terkait dengan kepatutan / kecukupan komunikasi eksternal & PR 18 Market/Environmental impact assessment Risiko yg terkait dengan perubahan tren konsumen / bisnis / pergeseran teknologi yang mempengaruhi semua aspek bisnis dan kecukupan penilaian risiko tersebut (The Risk Management Policy, Apollo Hospitals Enterprise Limited )
Contoh Categories of Risk Kategori Risiko Primary Risk Category : Patient Care & Safety (Provision of Care) Human Resources Governance Legal & National Standards/Policy Financial ICT Information Communication Technology Equipment (Non ICT) Estates Management External Influences (Developing and Populating a Risk Register Best Practice Guidance, Health Service Executive, 2009)
Contoh Categories of Risk Kategori Risiko Patient Care & Safety (Provision of Care) Communication Task Factor Team and Social Factors Access and Continuity Patient & Family & Advocate Rights Assessment of Patient Delivery of Care Patient & Family Education Information Management Planning of Services Other Human Resources Employee Safety Health & Welfare Recruitment Learning & Development Maintaining a Quality Workforce Employee Relations Governance Goals/Objectives Integrity Assurance (Developing and Populating a Risk Register Best Practice Guidance, Health Service Executive, 2009)
Contoh Categories of Risk Legal & National Standards/Policy Regulatory Contractual National Standards/Policy Financial Procurement Management Accounting Financial Accounting ICT Information Communication Technology Systems failure/availability Information Security Hardware In-house Software Software Other Networks Operating Systems ICT Training Equipment (Non ICT) Clinical Equipment Non Clinical Equipment (Developing and Populating a Risk Register Best Practice Guidance, Health Service Executive, 2009)
Contoh Categories of Risk Estates Management Existing Facilities Environmental External Influences Government/Political Demographics Technological advances Other Health providers Customer needs and expectations Public awareness External Disasters External Relations Labour Market/Suppliers Market Environmental Pandemic Disease (Developing and Populating a Risk Register Best Practice Guidance, Health Service Executive, 2009)
Alat bantu dalam mengidentifikasi & pengelolaan risiko termasuk: Contoh2 klinis Koleksi dan penggunaan yang efektif dari indikator klinis Telaah / review morbiditas dan mortalitas Audit klinis Skrining kejadian tidak diharapkan (adverse outcome) dan pelaporan insiden klinis Audit rekam medis dan telaah konten klinis Telaah kedaruratan medis Strategi manajemen medikasi Asesmen risiko pasien (misalnya : jatuh, medication error Peer review dan peer supervise Penggunaan complain dan feedback/umpan balik dari pasien serta staf secara efektif Bukti / evidence, kepustakaan, riset ACHS : Risk Management & Quality Improvement Handbook, 2013
Monitoring penyimpangan anggaran Pelaporan akivitas proyek Contoh2 non klinis Pengembangan dan penggunaan yg efektif dari indikator yg relevan bagi RS Proses2 audit Monitoring penyimpangan anggaran Pelaporan akivitas proyek Evaluasi pembelian dan produk Skema meminimalkan fraud Asemen risiko dan identifikasi hazard / bahaya Pelaporan cedera karena kehilangan waktu Strategi manajemen perubahan pola kerja Strategi manajemen finansial ACHS : Risk Management & Quality Improvement Handbook, 2013
Contoh2 non klinis (lanjutan) Perencanaan kontigensi dan disaster(bencana) Sistem yang berlebihan Infrastruktur & kemampuan Teknologi Informasi & sistem data entry Perencanaan tenaga kerja Kredensialing dan penentuan cakupan dari praktek klinis bagi seluruh professional pemberi asuhan Strategi rekrutmen dan retensi Program edukasi dan pelatihan wajib bagi staf Telaah dan pengembangan kinerja staf Jadwal pemeliharaan dan penggantian peralatan Telaah kontrak eksternal ACHS : Risk Management & Quality Improvement Handbook, 2013
3. ANALISA RISIKO Tujuan Tujuan dari analisis risiko klinis adalah untuk memisahkan risiko klinis kecil yang dapat diterima dari risiko klinis besar yang tidak dapat diterima Menyediakan data untuk membantu dalam evaluasi dan pengelolaan risiko klinis. Analisis risiko klinis melibatkan pertimbangan sumber2 risiko klinis, konsekuensinya dan kemungkinan konsekuensi tersebut dapat terjadi. Faktor2 yg mempengaruhi konsekuensi/dampak dan probablilitas/kemungkinan juga dapat diidentifikasi. Kedalaman analisis harus ditentukan oleh kompleksitas aktivitas dan ketersediaan informasi / data untuk membantu proses analisis risiko. Untuk menghitung tingkat risiko klinis suatu kegiatan, unsur2 individu dari risiko klinis dapat dipertimbangkan secara individual dan kemudian digabungkan untuk menciptakan tingkat risiko, menggunakan rumus berikut: Tingkat risiko =Konesekuensi/Dampak X Probabilitas/Frekuensi Risiko klinis dianalisis dengan menggabungkan perkiraan dampak dan Probabilitas dalam konteks tindakan pengelolaannya
Risk Assessment Tools Risk Matrix Risk Matrix Grading Root Cause Analysis Failure Mode and Effect Analysis 3. Analisis Risiko Risk Matrix Sering & mudah digunakan dan dimengerti Mempunyai deskripsi detail dan definitif Untuk memetakan risiko terhadap Probabilitas dan Dampak Menerangkan bagaimana risiko dapat di mitigasi pada tingkat yang bisa ditolerir
Risk Matrix “Risiko sebagai suatu fungsi dari Probabilitas (Chance, Likelihood) dari suatu Kejadian yang tidak diinginkan, dan Tingkat Keparahan / Besarnya Dampak dari kejadian tsb.” “Risk = Probability (of the Event) X Consequence (IFrequency) (Impact, Dampak)
(The Risk Management Policy, Apollo Hospitals Enterprise Limited )
MATRIKS GRADING RISIKO Probabilitas Tak Significant 1 MINOR 2 Moderat 3 Mayor 4 Katatrospik 5 Sangat sering terjadi (Tiap minggu/bulan) Tinggi Ekstrim Sering terjadi (bbrp kali/tahun) Mungkin terjadi (1 - < 2 tahun/kali) Rendah Jarang terjadi (> 2 - < 5 th/kali) Sangat jarang terjadi ( > 5 thn/Kali) Dampak
MATRIX ASSESSMENT High Extreme Low high ACTION : Likelihood / Probability / Frekuensi Potencial Concequences / Impact / Dampak Insignificant 1 Minor 2 Moderate 3 Major 4 Catastropic 5 Almost certain (Tiap mgg /bln) High Extreme Likely (Bebrp x /thn) Posible (1-2 thn/x) Low Unlikely (2-5 thn/x) Rare (>5 thn/x) high ACTION : Dapat dikelola dengan prosedur Terima risiko Manajer Klinik / DPJP harus menilai konsekuensi terhadap biaya penanganan risiko Review terperinci & penanganan mendesak harus dilakukan oleh manajemen senior Diperlukan review & tindakan langsung di tingkat Dewan. Direktur harus diberitahu
PROBABILITY / LIKELIHOOD / Frekuensi Level DESKRIPSI 1 Very low 0–5% – extremely unlikely or virtually impossible HAMPIR TIDAK MUNGKIN TERJADI 2 Low 6–20% – low but not impossible JARANG TAPI BUKAN TIDAK MUNGKIN TERJADI 3 Medium 21–50% – fairly likely to occur MUNGKIN TERJADI / BISA TERJADI 4 High 51–80% – more likely to occur than not SANGAT MUNGKIN 5 Very high 81–100% – almost certainly will occur HAMPIR PASTI AKAN TERJADI
SKOR DAMPAK 1 2 3 4 5 Kematian INSGNIFICANT MINOR MODERATE MAJOR CATASTROPHIC CEDERA PASIEN Tidak ada cedera Dapat diatasi dengan pertolongan pertama Berkurangnya fungsi motorik / sensorik Setiap kasus yang memperpanjang perawatan Cedera luas Kehilangan fungsi utama permanent Kematian PELAYANAN/OPERASIO NAL TERHENTI LEBIH DARI 1 JAM TERHENTI LEBIH DARI 8 JAM TERHENTI LEBIH DARI 1 HARI TERHENTI LEBIH DARI 1 MINGGU TERHENTI PERMANEN BIAYA / KEUANGAN KERUGIAN KECIL KERUGIAN LEBIH DARI 0,1% ANGGARAN KERUGIAN LEBIH DARI 0,25 % ANGGARAN KERUGIAN LEBIH DARI 0,5% ANGGARAN KERUGIAN LEBIH DARI 1% ANGGARAN PUBLIKASI RUMOR - MEDIA LOKAL - WAKTU SINGKAT MEDIA LOKAL WAKTU LAMA MEDIA NASIONAL KURANG DARI 3 HARI MEDIA NASIONAL LEBIH DARI 3 HARI REPUTASI DAMPAK KECIL THD MORIL KARYAWAN DAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT DAMPAK BERMAKNA THD MORIL KARYAWAN DAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT DAMPAK SERIUS THD MORIL KARYAWAN DAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT MENJADI MASALAH BERAT BAGI PR
SKOR DAMPAK
(WA Health Clinical Risk Management Guidelines, A best practice guide, WA Department of Health, 2016)
Likelihood/Frekuensi (WA Health Clinical Risk Management Guidelines, A best practice guide, WA Department of Health, 2016)
Tabel peringkat dan kriteria risiko indikatif Tingkat Dampak x Tingkat Probabilitas akan memperoleh Tingkat Risiko (rentang 1 - 25). Lihat tabel di bawah ini untuk menetapkan peringkat risiko dan kondisi penerimaan / toleransi risiko yang ditunjukkan. Faktor2 lain mungkin perlu dipertimbangkan termasuk frekuensi pemantauan. Pastikan keputusan dan alasan dalam setiap kasus didokumentasikan. (WA Health Clinical Risk Management Guidelines, A best practice guide, WA Department of Health, 2016)
4. EVALUASI RISIKO Evaluasi risiko klinis melibatkan pembandingan tingkat risiko yang ditemukan selama proses analisis dengan kriteria risiko yang ditetapkan sebelumnya. Output dari evaluasi risiko klinis adalah daftar prioritas risiko untuk tindakan lebih lanjut Apa yang perlu dilakukan • Bandingkan tingkat risiko klinis terhadap kriteria risiko yang ditetapkan pada Langkah 1 • Putuskan apakah risiko klinis dapat diterima atau apakah perlu penanganan utk mengurangi tingkat risiko pada RS • Susun/kembangkan daftar peringkat / prioritas risiko klinis untuk pengelolaannya Analisis Biaya Manfaat (setelah diranking, biaya untuk mengurangi risiko dibandingkan dengan biaya kalau terjadi risiko)
Petunjuk Tabel berikut memberikan panduan tentang penerimaan risiko klinis dan risiko yg dirujuk Ini terdiri dari pertanyaan pokok untuk memfasilitasi proses penerimaan risiko dan tindakan yang disarankan: • Terima risiko klinis • Rujuk risiko klinis ke otoritas yang lebih tinggi untuk penerimaan/keputusan • Ubah proses/aktivitas atau tugas untuk mengurangi tingkat risiko klinis • Batalkan proses/aktivitas atau tugas Keputusan untuk menerima risiko dan pengelolaannya berdasarkan pertimbangan : kriteria klinis, operasional, teknis, kemanusiaan kebijakan, tujuan , sasaran dan kepentingan stakeholder. keuangan, hukum, sosial
Tingkat risiko ada di dalam otoritas yang didelegasikan kepada saya Pertanyaan Terima Rujuk Ubah Batalkan Saya memiliki sumber daya dan otoritas untuk menerapkan pengobatan yang direkomendasikan V Saya tidak memiliki sumber daya atau otoritas untuk menerapkan pengobatan yang direkomendasikan Tingkat risiko berada di atas level otoritas yang didelegasikan kepada saya Tingkat risiko ada di dalam otoritas yang didelegasikan kepada saya Tingkat risiko berada dalam tingkat kewenangan yang didelegasikan kepada saya, namun tugas atau kegiatannya signifikan, baru, tidak biasa atau jarang
Pertanyaan Kunci • Berapa tingkat risiko yg dapat diterima untuk kegiatan klinis ini? • Tingkat risiko klinis apa yg didelegasikan kpd saya untuk saya setujui diterima? • Jika saya tidak dapat menerima risiko klinis, siapa yg dapat saya rujuk ke untuk keputusan/ proses/ tindakan selanjutnya? • Apa prioritas risiko (misalnya tinggi, sedang, rendah)? • Apakah ada risiko klinis atau kombinasi risiko klinis yg merupakan ancaman tertentu bagi RS? • Apakah tindakan segera diperlukan? • Siapa yang saya perlu komunikasikan hasilnya?
Prioritizing Risk
5. PENGELOLAAN RISIKO Tujuan Apa yang harus dilakukan Penanganan (“treatment”) risiko digunakan untuk menggambarkan kegiatan yg terlibat dalam menangani risiko yang diidentifikasi pada Langkah 4. Penanganan risiko melibatkan identifikasi berbagai pilihan utk “mengobati” risiko klinis, menilai opsi2 tsb, menyiapkan rencana “pengobatan” risiko dan mengimplementasikannya. Jika risiko tidak dapat dihilangkan, kombinasi opsi “pengobatan” harus diterapkan utk mengendalikan atau menangani risiko semaksimal mungkin. Setiap opsi “pengobatan” harus dievaluasi untuk keefektifannya. Apa yang harus dilakukan 1. Identifikasi opsi “pengobatan” yg tepat: • Penghindaran risiko • Penerimaan risiko • Transfer risiko • Retensi risiko 2. Kaji kelayakan opsi “pengobatan” - analisis biaya-manfaat Kaji kelayakan opsi “pengobatan” risiko - analisis biaya-manfaat Pilih opsi “pengobatan” risiko yang paling sesuai Persiapkan rencana “pengobatan” risiko Tentukan tingkat risiko residua dan akseptabilitasnya Terapkan rencana “pengobatan” risiko Pengurangan dampak/konsekuensi Pengurangan probabilitas/kemungkinan Kontrol risiko
Pilihan Penanganan (“Pengobatan”) Risiko termasuk: Pertanyaan Kunci • Apa keuntungan dan kerugian masing2 pilihan untuk “mengobati” risiko? • Apakah manfaat “pengobatan” risiko lebih besar daripada biayanya? • Siapa yg berwenang untuk menerima risiko residual? • Siapa yg bertanggung jawab untuk menerapkan rencana “pengobatan” risiko? • Sumber daya apa yg dibutuhkan (uang, orang, teknis)? • Bagaimana efektivitas dan biaya-manfaat dari “pengobatan” risiko dievaluasi? • Apakah diperlukan rencana darurat atau rencana pemulihan? Pilihan Penanganan (“Pengobatan”) Risiko termasuk: PENANGGULANGAN RISIKO : Keputusan untuk tidak terlibat dalam situasi risiko PENGURANGAN RISIKO : Penerapan yg selektif teknik dan prinsip manajemen yg tepat untuk mengurangi kemungkinan terjadinya atau konsekuensinya, atau keduanya TRANSFER RISIKO : Pergeseran tanggung jawab atau beban untuk kerugian kepada pihak lain melalui UU, kontrak, asuransi atau cara lain. Transfer risiko juga mengacu pd pergeseran risiko fisik atau bgn dari tempat lain RETENSI RISIKO : Penahanan yang disengaja atau tidak disengaja atas tanggung jawab atas kehilangan, atau beban keuangan, yang terkait dengan risiko, di dalam organisasi PENGENDALIAN RISIKO : Pengembangan dan implementasi kebijakan, standar, prosedur dan perubahan fisik untuk menghilangkan atau meminimalkan efek samping dan risiko. Untuk tujuan manajemen, proses yg digunakan untuk menghilangkan bahaya dan risiko yg diketahui harus mengikuti proses terstruktur yg dikenal sebagai 'Hirarki Kontrol'
Ringkasan Proses Penanganan/”Pengobatan” Risiko Klinis MENGIDENTIFIKASI DAN MENGEVALUASI PILIHAN “PENGOBATAN” RISIKO MENGHINDARI - MENGURANGKAN - MENERIMA - TRANSFER - RETAIN - CONTROL ANALISIS MANFAAT - BIAYA PADA “PENGOBATAN” YANG DIREKOMENDASIKAN PILIH PENGOBATAN TEPAT SIAPKAN RENCANA “PENGOBATAN” TENTUKAN RISIKO RESIDUAL KEPUTUSAN RISIKO KLINIS TERIMA MENGHINDARI RUJUK TERAPKAN RENCANA KE MANAJEMEN
Risk Register Risk Register / Daftar risiko adalah bagian dari proses pencatatan bagaimana RS akan mengelola risiko di area kerja. Setiap risiko yang diidentifikasi harus dicatat dalam daftar yang merangkum: deskripsi risiko penyebab dan dampaknya kontrol yang ada untuk risiko penilaian dampak dan probabilitas risiko yang terjadi dengan kontrol yang ada peringkat risiko: rendah, menengah, tinggi atau sangat tinggi dan prioritas keseluruhan risiko Saunders, L: The Safety Toolkit, designing a risk register, The College of Emergency Medicine, 2009
Risk Register RS harus punya Standar yg berisi Program Risk Assessment tahunan Risk Register Risk Register : Risiko yg teridentifikasi dlm 1 thn Informasi Insiden keselamatan pasien, klaim litigasi dan komplain, investigasi eksternal & internal, exernal assessments dan Akreditasi Informasi potensial risiko maupun risiko aktual (menggunakan RCA & FMEA)
Nomor referensi unik untuk setiap risiko yang diidentifikasi ( ACHS : Risk Management & Quality Improvement Handbook, 2013) Number (No) Nomor referensi unik untuk setiap risiko yang diidentifikasi Risk Area Bagaimana atau di mana risiko itu diidentifikasi Risk Description Deskripsi risiko dan kemungkinan dampaknya terhadap organisasi / orang Action Tindakan yang diperlukan untuk mengelola tugas Severity Tingkat di mana kepentingan organisasi / orang akan dirugikan oleh realisasi risiko Probability Probabilitas realisasi risiko Risk Rating Rating Risiko Keparahan x probabilitas memberikan 'peringkat risiko' dan memungkinkan penentuan prioritas Eliminate, reduce or tolerate Menghilangkan, mengurangi atau menoleransi Keputusan tentang manajemen risiko yg teridentifikasi Start date / Due date / Cost Tanggal mulai / Tanggal jatuh tempo / Biaya Ditinjau secara berkala Responsibility Tanggung jawab Individu yang memiliki tanggung jawab keseluruhan untuk manajemen risiko
Monitor dan Review Kemungkinan Metode Review Pertanyaan Kunci • Audit internal atau eksternal oleh penilai yg kompeten • Audit kinerja dan pemeriksaan internal • Review laporan insiden dan investigasi (data saat ini dan sebelumnya) • Kaji ulang kebijakan, strategi, dan proses organisasi • Evaluasi program Pertanyaan Kunci • Apakah indikator kinerja mencerminkan efektivitas strategi “pengobatan” risiko? • Apakah asumsi, termasuk yg dibuat terkait dengan lingkungan, teknologi, dan sumber daya, masih berlaku? • Apakah pengobatan risiko efisien / hemat biaya dalam meminimalkan risiko? • Apakah kendali manajemen dan akuntansi memadai? • Apakah pengobatan risiko sesuai dengan persyaratan hukum, kebijakan pemerintah dan RS, termasuk akses, kesetaraan, etika, dan akuntabilitas? • Apa yg kita lakukan jika pengobatan risiko tidak berhasil atau memperburuk keadaan? • Apakah proses manajemen risiko ditinjau secara berkala? Jika ya, seberapa sering? • Bagaimana perbaikan bisa dilakukan?
Risk Management Strategy & Policy OBJECTIVES DEFINITIONS ROLES AND RESPONSIBILITIES INTRODUCTION RISK MANAGEMENT PROCES REPORTING SYSTEM TRAINING AND EDUCATION ACTION PLAN MONITORING, AUDIT AND REVIEW Dokumen Kebijakan dan Strategi Manajemen Risiko Dokumen Kebijakan dan Strategi Manajemen Risiko
SITUASI SAAT INI ? MANAJEMEN RISIKO Laporan Kronologis Komplain pasien Rapat Kasus Ronde / Morning Report Audit Medis MANAJEMEN RISIKO Identifikasi risiko Analisis risiko Rencana Strategis Manajemen Risiko Terintegrasi Penatalaksanaan risiko Evaluasi & Prioritas risiko
KEBIJAKAN dan STRATEGI Rumah Sakit …………….. Dokumen KEBIJAKAN dan STRATEGI TENTANG MANAJEMEN RISIKO TAHUN ………... Disahkan oleh : ……………… Tanggal : ……………… Review Tanggal : ………………
Daftar Isi Pendahuluan Tujuan Pengertian Peran dan Tanggung jawab dalam Manajemen Risiko Pemilik/ Yayasan/PTDirektur Ketua KomMed, Kom Wat Manajer Risiko Manajer Keu Dsb Proses Manajemen Risiko Sistem Pelaporan Pendidikan & Pelatihan Indikator Keberhasilan Rencana Kegiatan Monitoring, Audit, Review
Strategi dan Kebijakan Manajemen Risiko PENDAHULUAN Latar belakang diperlukannya dokumen manajemen risiko bagi rumah sakit Proses manajemen risiko dengan pendekatan yang sistematik Hal – hal yang telah dicapai selama ini Harapan untuk masa yang akan datang TUJUAN Tujuan dari kebijakan dan strategi manajemen risiko adalah untuk mengembangkan pelaksanaan manajemen risiko yang diintegrasikan dengan Clinical Governance sehingga memberi kepastian diberlakukannya Corporate Governance dengan baik Kebijakan dan strategi ini akan memperjelas peran, tugas, dan tanggung jawab staf rumah sakit dalam hal pelaksanaan manajemen risiko
PENGERTIAN Risiko adalah …………… Risiko klinis adalah …………… Risiko Non Klinis adalah …………… Manajemen Risiko ......... Manajemen Risiko Terintegrasi adalah .…………. ………………..
PERAN DAN TANGGUNG JAWAB DALAM MANAJEMEN RISIKO Seluruh anggota staf memiliki tanggung jawab pribadi dalam hal pelaksanaan manajemen risiko, dan seluruh tingkatan manajemen harus mengerti dan mengimplementasikan strategi dan kebijakan manajemen risiko Board / yayasan / Pemilik Bertanggung jawab dalam hal pelaksanaan prinsip – prinsip Good Governance termasuk mengembangkan proses dan sistem pengendalian keuangan, pengendalian organisasi, Clinical Governance, dan manajemen risiko Dalam hal pelaksanaan strategi ini board berperan : - mengarahkan - mendukung - memonitor - persetujuan pembiayaan - legalisasi kebijakan dan strategi
Monitor pelaksanaan manajemen risiko klinis CEO : Memiliki tanggung jawab menyeluruh sesuai dengan Hospital Bylaws yang telah ditetapkan Memastikan bahwa tanggung jawab dan koordinasi dalam hal manajemen risiko dalam dokumen ini dilaksanakan dengan baik Dalam hal pengembangan strategi manajemen risiko ini CEO mendelegasikan tanggung jawabnya kepada ………………. Direktur Medis : Bertanggung jawab kepada CEO dalam hal implementasi dan pengembangan manajemen risiko klinis dan keselamatan pasien Monitor pelaksanaan manajemen risiko klinis Monitor pelaksanaan pelaporan insiden ………………… ………………... Kepala Keperawatan Koordinasi manajemen risiko keperawatan Identifikasi risiko bidang keperawatan
Manajer Risiko / Tim patient safety dan manajemen risiko - Mengkoordinir pelaksanaan integrated risk management - Menghimpun laporan insiden - Melakukan analisa - Menyusun rekomendasi - Menyusun Risk Register Direktur Keuangan - Identifikasi risiko keuangan - Membantu cost benefit analysis - Mengelola dukungan biaya untuk manajemen risiko Manajer K3 – RS - Identifikasi risiko K 3 Manajer SDM - Identifikasi risiko SDM - Orientasi manajemen risiko untuk pegawai baru - merencanakan pelatihan manajemen risiko 10. Staf lain :
V. PROSES MANAJEMEN RISIKO TETAPKAN KONTEKS IDENTIFIKASI RISIKO KOMUNIKASI DAN KONSULTASI ANALISA RISIKO MONITOR DAN REVIEW ASESMEN RISIKO EVALUASI RISIKO KELOLA RISIKO RISK REGISTER 89
PELAKSANAAN SISTEM MANAJEMEN RISIKO 1. Asesmen Risiko: a. Area Asesmen : Area asesnmen risiko mencakup : - UNIT BEDAH - UNIT FARMASI - UNIT RADIOLOGI - UNIT KEPERAWATAN - UNIT LABORATORIUM DST. Untuk tahun ….. Lebih diprioritaskan : ……
b. Identifikasi Risiko : - Proses untuk mengidentifikasi apa yang bisa terjadi, mengapa dan bagaimana hal tersebut bisa terjadi - Instrumenidentifikasi : a. Laporan insiden b. Komplain dan litigasi c. Risk profiling d. Survei - Peran staf
c. Analisis risiko : - risk grading matrix - root cause analysis ( RCA ) - failure modes and effects analysis ( FMEA ) d. Evaluasi Risiko : - Risk ranking - prioritas risiko - cost benefit analysis 2. Pengelolaan Risiko : - Pengendalian risiko - pembiayaan risiko
SISTEM PELAPORAN Penjelasan tentang peran dan tanggung jawab individu, tim maupun departemen dalam melaksanakan pelaporan.Alur dan tata cara pelaporan insiden harus diatur dengan jelas baik untuk risiko klinis maupun risiko non klinis VII. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Manajer Risiko mengkoordinasikan pendidikan dan pelatihan bagi manajer – manajer dan staf terkait ……………………
INDIKATOR UNTUK KEBERHASILAN Indikator harus bisa diukur dan memiliki potensi untuk perbaikan Indikator Keuangan : …………………… Indikator SDM : Indikator Kegiatan : Indikator Klinis : Indikator Manajemen Risiko : Indikator Eksternal : Indikator Reputasional :
Tujuan Strategis Kegiatan Hasil ( Outcome ) Pelaksana Waktu IX. RENCANA KEGIATAN / ACTION PLAN Rencana kegiatan dengan tujuan strategis untuk satu tahun digambarkan dengan tabel Tujuan Strategis Kegiatan Hasil ( Outcome ) Pelaksana Waktu (Time Scale) 1.Risk Management sebagai bagian integral dari rencana strategi RS Penyusunan rencana dan kebijakan strategis tentang Manajemen Risiko ----- ---- 2.Membangun kesadaran dan kepedulian staf tentang Manajemen Risiko Sosialisasi Manajemen Risiko kepada seluruh staf RS 3.Pembelajaran dari pengalaman risiko tahun lalu Penyebarluasan proses Manajemen Risiko 4…………………… …………………….. …………………..... ………………….. 5……………………
Contoh Area Klinis untuk Action Plan Managing risks and improving safety in the Intensive Care Unit. Management of risks : promoting Perinatal Patient Safety Pediatric Risk Management Patient safety and risk management in the Operating Room Risk management in the Laboratory Enhancing patient safety in Radiology Emergency department risk management : promoting quality and safety in a chaotic environment
Lampiran A : Struktur organisasi Manajemen Risiko ( TIM KESELAMATAN PASIEN & MANAJEMEN RISIKO ) KETUA RISK MANAJEMEN ALTERNATIF Sekretaris PENINGKATAN MUTU KPRS K-3 RS
TIM/PJ PENINGKATAN MUTU ALTERNATIF KETUA KOMITE/PANITIA PMKP TIM/PJ PENINGKATAN MUTU TIM/PJ KPRS Sekretaris dr Luwi
HOSPITAL RISK MANAGEMENT COMMITTEE It is recognized that committee structure is essential for the proper and effective functioning of the risk management program. The purpose of the Risk Management Committee will be to assist the Risk Manager in fulfilling the responsibilities of the position to minimize injuries to patients, visitors, and employees, and financial loss to the hospital. The Assistant Administrator for Quality Control will chair the Risk Management Committee which will have representatives from the following departments : Quality Assurance Blood Bank Medical Audit. Infection Control Safety and Security Accreditation Education Physicians Nurses Legal Counsel Tissue Committee Professional Liability Committee Professional Practices Committee Medical Discipline Medical - Legal Committee Antibiotic Use Therapeutics Pharmacy Medical Records Utilization Review Committee Singh, B & Ghatala, MH: Risk Management in Hospital, International Journal of Innovation, Management & Technology, vol3 no 4, 2012
Kesimpulan Standar Akreditasi menekankan Manajemen Risiko dan Quality Improvement saling berkaitan Standar Akreditasi menggambarkan adanya 2 sistem pokok dalam pengelolaan RS yaitu Sistem Pelayanan Klinis dan Sistem Manajemen didampingi Sistem Komunikasi & Informasi Manajemen Risiko RS merupakan payung safety bagi sistem tsb. Manajemen Risiko RS berakar pada Enterprise Risk Management Dengan penerapan Manajemen Risiko RS maka RS, Pasien, Staf, Fasilitas, Lingkungan, Anggaran menjadi lebih aman Implementasi di Rumah Sakit dimulai dengan menyusun dokumen “KEBIJAKAN dan STRATEGI TENTANG MANAJEMEN RISIKO”
Beberapa Contoh Form
dr. Nico A. Lumenta, K.Nefro, MM, MHKes Komisi Akreditasi Rumah Sakit KARS Dr.Nico Lumenta