MATERNITAS BAGI PEKERJA PEREMPUAN PERLINDUNGAN MATERNITAS BAGI PEKERJA PEREMPUAN Widi Sasmoyo Direktorat Pengawasan Norma Kerja Perempuan dan Anak Direktorat Jenderal BINWASNAKER Dan K3, Kementerian Ketenagakerjaan RI
47,91 % = perempuan 51,39 % = perempuan 79,57 % = laki-laki Jumlah Pekerja Indonesia (120,8 juta) TPAK Pekerja Indonesia (128,3 Juta) 47,91 % = perempuan 51,39 % = perempuan 79,57 % = laki-laki 84,42 % = laki-laki Sektor Formal Pekerja Indonesia Sektor Informal Pekerja Indonesia 42,49 % = perempuan 57,51% = perempuan 51,19 % = laki-laki 48,81 % = laki-laki 76,72 % = < SD perempuan 23,28 % = < SD perempuan 25,38 % = SMA perempuan 74,62 % = SMA perempuan 29,79 % = <SD laki-laki 70,21 % = < SD laki-laki 75,44 % = SMA laki-laki 24,56 % = SMA laki-laki Data BPS 47,4 TK Pr
SEKTOR PEKERJAAN 1 2 3 4 SEKTOR PERDAGANGAN SEKTOR PERTANIAN SEKTOR JASA SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN
1 2 3 KEBIJAKAN KEMNAKER DALAM PERLINDUNGAN BAGI TENAGA KERJA PEREMPUAN KEBIJAKAN PROTEKTIF (perlindungan fungsi reproduksi) Melindungi Fungsi Reproduksi Memaksimalkan fungsi reproduksi yg melekat pada pekerja/Buruh Perempuan; Menjamin pekerja/buruh perempuan yg sedang menjalankan fungsi reproduksi masih tetap memperoleh akses & tetap dpt memberikan partisipasinya dlm pekerjaan; Memberikan kesempatan kpd pekerja perempuan untuk menjalin & membangun rasa kasih sayang dgn anak secara sempurna; Memberikan kesempatan kpd pekerja /buruh perempuan untuk mempersiapkan generasi penerus yg berkualitas 1 Meningkatkan kesetaraan antara TK perempuan dgn laki-laki Menghilangkan semua bentuk diskriminasi atas dasar jenis kelamin; Mensetarakan hak , kewajiban dan kesempatan antara pekerja perempuan dan laki-laki Memberikan peluang bagi pekerja perempuan untuk mengembangkan potensi yg dimiliki sejajar dengan pekerja/buruh laki-laki; Membuka peluang bg tk perempuan untuk bersaing dalam memperoleh pekerjaan /jabatan PERLINDUNGAN BAGI TENAGA KERJA PEREMPUAN 3 2 Meningkatkan kualitas dan kedudukan pekerja/buruh Perempuan Menghilangkan berbagai ketentuan yg menghambat partisipasi pekerja dlm bekerja; Membuka kesempatan bagi pekerja buruh perempuan untuk mengembangkan potensi yg dimilikinya secara maksimal; Memberikan peluang bagi pekerja buruh perempuan untuk mencapai kedudukan maksimal KEBIJAKAN KOREKTIF (di arahkan pada kedudukan perempuan) KEBIJAKAN NON DISKRIMINATIF (kesetaraan hak dan kewajiban) @twp2017
Tantangan Pekerja Perempuan Di Tempat Kerja Perempuan memiliki Jam kerja yang lebih panjang dari laki-laki Stage One Stage Four Masalah kesehatan reproduksi 1 4 Perempuan lebih mudah mengalami persoalan psikososial ,masalah kesehatan mental, stress, kelelahan kronik, Stage Two Stage Five Masalah ergonomi, gangguan otot/tulang (musculoskeletal) 2 5 3 6 Stage Six Pencegahan KK & PAK, kanker, Paparan bahan kimia, Keracunan pada jaringan saraf (neurotoksik) Terpapar hazard (faktor bahaya) di tempat kerja sesuai dengan kondisi pekerjaan di tempat kerja Stage Three
PERLINDUNGAN MATERNITAS ISTIRAHAT HAID ISTIRAHAT 1 ½ BLN SEBELUM WAKTU MELAHIRKAN & ISTIRAHAT 1 ½ BLN SESUDAH WAKTU MELAHIRKAN 1 2 PM Relationship cycle matrix 4 3 KESEMPATAN MENYUSUI ISTIRAHAT GUGUR KANDUNG @twp2017
1 2 3 LANGKAH OBJEKTIF UNTUK MENINGKATKAN K3 Menurunkan jumlah kecelakaan kerja dan PAK pada laki-laki dan perempuan 1 Memberikan lingkungan kerja, peralatan kerja yang aman dan kondisi kerja yang nyaman 2 LANGKAH OBJEKTIF UNTUK MENINGKATKAN K3 Fisik, mental, sosial yang baik bagi pekerja laki-laki dan perempuan di tempat kerja 3
Terima kasih