Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut pada kelompok berkebutuhan Khusus.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Konsep Kelompok Khusus dan Kelompok Resiko Tinggi di Komunitas
Advertisements

PENYULUHAN KESEHATAN GIGI Drg .Ika Agustien
Merniwati Sherly Eluama, S.Kp.G
By: Lisna Annisa Fitriana, S.Kep., Ners, M.Kes
PEMERIKSAAN KESEHATAN TENAGA KERJA
KEBIJAKAN PENDIDIKAN KHUSUS PERLUASAN AKSES DAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS MELALUI PENDIDIKAN LAYANAN INKLUSIF PUJI.
KONSEP DASAR PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
KELOMPOK 33 : SYANTO REZKY DUWILA
Kelompok 2 Hari Kurniawan Lintang Pertiwi Naddya Anggiastry P Uripah Yessy Perdana Putri.
ORAL HIGIENE OLEH I GD SATRIA ASTAWA, S.Kep.
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN ”D” DENGAN ANGGOTA KELUARGA MENGALAMI ALERGI DI JALAN TUPAI LORONG 10 NO. 9 RT.B. RW 02 KELURAHAN BONTOBIRAENG KECAMATAN.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN “ Ny M “ DENGAN POST PARTUM HARI I DI RUANG PERAWATAN NIFAS RSUD KABUPATEN WAJO TANGGAL 25 S/D 27 JULI 2011   Karya.
PENGKAJIAN FISIK PADA ANAK DIARE
ASUHAN KEPERAWATAN GIGI SEBAGAI BENTUK PELAYANAN PROFESI PERAWAT GIGI
RONDE KEPERAWATAN.
KEBUTUHAN PERSONAL HIGIENE by: Richa Noprianty
ASUHAN KEPERAWATAN HIPOSPADIA
PROFESI DI BIDANG KESEHATAN GIGI
CARA PEMERIKSAAN GIGI GELIGI
MODEL LAYANAN PENDIDIKAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
PEMERIKSAAN FISIK PADA IBU, BAYI DAN ANAK BALITA
Konsep Kelompok Khusus dan Kelompok Resiko Tinggi di Komunitas
KESULITAN DALAM BELAJAR
RONDE KEPERAWATAN.
Perawatan kesehatan gigi dan mulut pada penderita haemofilia
Perawatan Gigi Mulut Penderita HEMOFILIA
OLEH: Drg. EMMA. K, MDSc PENJALARAN KARIES, TANDA-TANDA & GEJALA KLINIS DIAGNOSIS KEPERAWATAN GIGI.
KESEHATAN GIGI, MULUT DAN PENCEGAHANNYA
PENJALARAN KARIES (lanjutan)
DIABETES MELLITUS.
OLEH : Theodora,drg.,SpOrt
ASUHAN POSTNATAL DI KOMUNITAS
PEMERIKSAAN OBYEKTIF OLEH: Drg. EMMA. K, MDSc.
Assalam mua’alaikum wr,wb
Nama : LILI LESTARI Nim :
DENTAL CARIES oleh : Theodora,drg.,SpOrt
Pemeriksaan Fisik Sesuai Sistematika Tubuh
INFEKSI ODONTOGEN Theodora, drg., Sp. Ort..
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN KOMUNITAS
PRISKILA APRILIA HAMBER
Asuhan pada masa nifas dan menyusui
Pendahuluan Karies gigi adalah kasus infeksi yang paling umum dan salah satu masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia saat ini oleh WHO. langkah prevensi.
NAMA:RENI SURYA NINGSIH NIM :
PENGKAJIAN PADA BAYI BARU LAHIR, BAYI, BALITA DAN ANAK PRASEKOLAH
PENGKAJIAN BAYI BARU LAHIR
By: Lisna Annisa Fitriana, S.Kep., Ners, M.Kes
TEORI FAYE G. ABDELLAH 21 MASALAH PERAWATAN (1919 – SEKARANG)
Pengertian Tindakan keperawatan adalah suatu tindakan membersihkan seluruh bagian tubuh pasien dengan posisi berbaring di tempat tidur dengan menggunakan.
KONSEP DASAR PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
PELATIHAN KADER KESEHATAN GIGI DAN MULUT
HAKIKAT ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
PENGKAJIAN BAYI BARU LAHIR,BAYI,BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH
PENILAIAN PENDERITA.
LANSIA DENGAN GANGGUAN BIOLOGIS
INDEKS PENGUKURAN PLAK
MANAJEMEN PENATALAKSANAAN KASUS GIZI BURUK PADA BALITA
KEHILANGAN SEBAGIAN GIGI RAHANG ATAS DAN RAHANG BAWAH
Tindak Lanjut Asuhan Nifas di Rumah
 Radang mukosa mulut atau stomatitis adalah radang yang terjadi pada mukosa mulut, biasanya berupa bercak putih kekuningan.  Bercak ini dapat berupa.
TUGAS MATA KULIAH DASAR BIOMEDIK 2 DOSEN PENGAMPU : DR.HANDY EKA BAYU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KAMPUS SINTANG FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT DISUSUN OLEH:
PKMRS. RSUD DR. ADJIDARMO KAB. LEBAK
ABSES GIGI.
Noviani. Identitas Pasien  Nama: An RAZ  Umur: 5 tahun  Jenis Kelamin: Perempuan  Alamat: Gampong Asan  Agama: Islam  Nomor RM: 248xxx  Tanggal.
: MULUT Mulut merupakan pintu masuk makanan dan minuman ke dalam tubuh kita. Mulut dibentuk oleh 2 rahang yaitu rahang atas dan rahang bawah. Untuk berbicara.
Kelompok 12. Upaya promotif upaya promotif adalah suatu rangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi.
PENDAHULU A N Survai -bersifat kuantitatif meneliti pada  untuk masalah/kebutuhan suatu kelompok. mendiagnosis keadaan.
KESEHATAN ANAK di indonesia
ADVOKASI TENTANG ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS KEPADA MASYARAKAT : GAMPONG LAKSANA, KEC. KUTA ALAM, BANDA ACEH Oleh: DM. Ria Hidayati, S.Psi., M.Ed Direktur.
Transcript presentasi:

Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut pada kelompok berkebutuhan Khusus

Tujuan Umum  Meningkatnya mutu, Cakupan, Efisensi yansuh  Terciptanya kemampuan pelihara diri  Meningkatnya status kesehatan gigi optimal  Mempertahankan fungsi gigi

Prioritas pada masyarakat rentan (anak pra sekolah, sekolah dasar, Bumil) Sasarannya..??

KELOMPOK BERKEBUTUHAN KHUSUS  Bumil  Balita  Anak pra sekolah  Lansia  ABK

Tahapan Kegiatan Pengkajian/ Pengumpulan Data Diagnosis Keperawatan Gigi Perencanaa n ImplementasiEvaluasi

Pengkajian Seni mengumpulkan dan menganalisis data-data subyektif maupun obyektif dari klien dan mengarahkan penilaian kepada kebutuhan manusia dari klien dan hal-hal yang dapat menghalangi pemenuhan kebutuhan tersebut yang berhubungan dengan pelayanan keperawatan gigi

Data pengkajian 1 SUBYEKTIF 2 OBYEKTIF

DATA SUBYEKTIF Identitas Pasien Keluhan Pasien Data Kesehatan Umum Riwayat/ Pengalaman Kesehatan Gigi

Identitas pasien  Nama,  Umur,  Jenis Kelamin,  No. Identitas,  Alamat,  Pekerjaan,  Agama,  Kebangsaan/Ras,  No. Telp,  Kel. Yg dapat dihub.

Keluhan Pasien  Keluhan Utama,  Keluhan Tambahan

Keluhan pasien (ANAMESIS)WAWANCARA

UNSUR ANAMESIS WHAT WHERE WHY WHEN HOW

 Pasien datang dengan keluhan gigi belakang kanan bawah sakit berdenyut jika kemasukan makanan sejak dua hari yang lalu, sampai sekarang masih sakit, pasien ingin giginya dirawat

Data Kesehatan Umum  Gol. Darah,  Tensi,  Denyut nadi,  Suhu,  Pernafasan,  Peny. yg berkaitan dg darah,  Peny. Lain,  Riwayat Alergi

Riwayat/ Pengalaman Kesehatan Gigi  Pengetahuan ttg pemeliharaan kesgilut,  Pengalaman & perilaku pasien thd kesgilut

DATA OBYEKTIF Ekstra Oral Muka: Simetris/tdk simetris Kelenjar Lymphe Intra Oral Hasil menyikat gigi (Free Plaque Area) Jaringan keras gigi: Odontogram, Occlusi, Torus, Tes vitalitas Mukosa mulut: lidah, palatum, pipi, bibir, gusi

 Cara mendapatkan Data obyektif:  Palpasi : kelenjar limfa sebelah kanan teraba keras dan sakit  OHI-S : 5,6 (Buruk)Free Plaque Area (FPA) hasil menyikat gigi : 43%  inspeksi: terlihat lubang pada permukaan occlusal gigi 46, sondasi: (+), thermis dingin: (+), thermis panas: (-), perkusi: (-), druk: (+), free plaque area: 10%, plaque area: lingual, mesial, distal dan occlusal.  Mukosa : daerah gusi dekat buccal fold gigi 46 terlihat lebih merah disbanding daerah sekitarnya.  Masalah: Karies mencapai pulpa (KMP) vital disertai peradangan periodontal.

Macam pemeriksaan IO  Sondasi  Thermis  Druk  Perkusi

Jenis gangguang rongga mulut  KME  KMD  KMP  KMA  Periodontitis  Kelainan periodontal lainnya (gingivitis, stomatitis, dll)

 Analisa Data, adalah upaya atau cara untuk mengolah data menjadi informasi sehingga karakteristik data tersebut bisa dipahami dan bermanfaat untuk solusi permasalahan  Contoh:  Masalah: KMP vital disertai peradangan periodontal  Kemungkinan penyebab masalah:  Penumpukan plak pada pit dan fissure di permukaan oklusal bertemu dengan karbohidrat dalam waktu lama dan tidak terbersihkan menimbukan asam yang mengurai mineral pada sehingga menjadi kavita yang semakin lama semakin besar dan dalam.

 Faktor pendukung:  Pit dan fissure yang dalam  Oral hygiene yang buruk  Pengetahuan tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut kurang  Cara menyikat gigi belum tepat  Setelah mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat tidak segera dibersihkan

Diagnosis  Kesimpulan dari pengkajian dan fokus kepada kebutuhan- kebutuhan manusia yang dapat dipenuhi melalui pelayanan asuhan keperawatan gigi.  Contoh:  Diagnosis: Kebutuhan pasien akan kesehatan dan kenyamanan yang tidak terpenuhi akibat adanya KMP vital disertai peradangan periodontal pada gigi 46 yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan keterampilan tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut.

Perencanaan Tindakan penentuan tipe-tipe intervensi keperawatan gigi yang dapat dilaksanakan (diimplementasikan) untuk mengatasi masalah klien dan membantu klien mencapai pemenuhan kebutuhannya yang berhubungan dengan kesehatan mulut

NO DIAGNOSIS KUNJUNGAN/ TANGGAL INTERVENSI TUJUANINDIKATORCARA EVALUASI RASIONALKOMPETENSI 1. Kebutuhan pasien akan kesehatan dan kenyamanan yang tidak terpenuhi akibat adanya KMP vital disertai peradangan periodontal pada gigi 46 yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan keterampilan tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. I Perawatan pulpa Merujuk ke bagian OD/ Konservasi Menghilangkan rasa sakit dan infeksi pada pulpa dan periapikal Gigi 46 telah dirawat dan diberi tambalan sementara dengan baik Rasa sakit berkurang Pemeriksaan intra oral pada gigi 46, articulating tes dan druk test Penyuluhan tentang cara pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut Meningkatkan pengetahuan pasien tentang cara memelihara kesehatan gigi dan mulut Meningkatnya pengetahuan pasien tentang cara memelihara kesehatan gigi dan mulut Membandingkan antara hasil pre test dan post test Oral prophylaxis/ physio teraphy menjaga kesehatan dan mencegah penyebaran karies Oral hygiene index menjadi baik/ free plaque area semakin tinggi Pemeriksaan OHI-S/ HI II Penambalan Mengembalikan bentuk dan fungsi gigi seperti semula Gigi 46 telah ditambal dengan baik Pemeriksaan intra oral pada gigi 46 serta articulating test Oral prophylaxis/ physio teraphy menjaga kesehatan dan mencegah penyebaran karies Oral hygiene index menjadi lebih baik/ free plaque area semakin tinggi Pemeriksaan OHI-S/ HI Tabel Perencanaan (POA)

Implementasi  Implementasi : Tindakan pelaksanaan perencanaan keperawatan gigi yang telah dirancang dengan khusus untuk memenuhi kebutuhan klien yang berhubungan dengan kesehatan mulut. Meliputi :  Upaya promotif  Upaya preventiv  Upaya Kuratif

Evaluasi  Evaluasi : Membandingkan data klien setelah selesai perawatan dengan data yang telah dikumpulkan pada waktu pengkajian awal untuk menentukan ada/tidaknya kemajuan (perubahan) klien atau tercapai tidaknya tujuan perawatan.

Contoh : Kebutuhan pasien akan kesehatan dan kenyamanan terpenuhi dengan gigi 46 yang telah ditambal dan berfungsi kembali serta pengetahuan dan keterampilan tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut yang baik.

NO DIAGNOSIS KUNJUNGAN / TANGGAL INTERVENSI TUJUANINDIKATORHASIL EVALUASI RTL RASIONALKOMPETENSI 1. Kebutuhan pasien akan kesehatan dan kenyamanan yang tidak terpenuhi akibat adanya KMP vital disertai periodontitis pada gigi 46 yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan keterampilan tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. I Perawatan pulpa Merujuk ke bagian OD/ Konservasi Menghilangkan rasa sakit dan infeksi pada pulpa dan periapikal Gigi 46 telah dirawat dan diberi tambalan sementara dengan baik Rasa sakit berkurang Gigi 46 telah dirawat dan diberi tambalan sementara dengan baik Rasa sakit berkurang Jika rasa sakit dan infeksi telah hilang pada kunjungan berikutnya, maka dapat dilakukan penambalan permanen Penyuluhan tentang cara pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut menggunakan metode CST dan media Flash card Meningkatkan pengetahuan pasien tentang cara memelihara kesehatan gigi dan mulut Meningkatnya pengetahuan pasien tentang cara memelihara kesehatan gigi dan mulut Pengetahuan pasien tentang cara memelihara kesehatan gigi dan mulut meningkat dari nilai 50 menjadi 70 Perlu penyuluhan tambahan dengan metode demonstrasi menggunakan model rahang & sikat gigi Oral prophylaxis/ physio teraphy menjaga kesehatan dan mencegah penyebaran karies Oral hygiene index menjadi baik/ free plaque area semakin tinggi Oral hygiene index = 5,6 (buruk)/ free plaque area = 43% Perlu OPT lanjutan pada kunjungan berikutnya II Penambalan Mengembalikan bentuk dan fungsi gigi seperti semula Gigi 46 telah ditambal dan berfungsi dengan baik Gigi 46 telah ditambal berfungsi dengan baik Perlu control untuk memastikan tambalan tidak lepas atau pecah Oral prophylaxis/ physio teraphy menjaga kesehatan dan mencegah penyebaran karies Oral hygiene index menjadi lebih baik/ free plaque area semakin tinggi Oral hygiene index = 0,6 (baik)/ free plaque area = 83% Perlu control lanjutan untuk memastikan OHI/FPA tetap baik/semakin baik Tabel Implementasi dan Evaluasi

KLASIFIKASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS  Anak Berkebutuhan Khusus Permanen  Anak Berkebutuhan Khusus Temporer

ABK Permanen anak yang memiliki kelainan (anak berkelainan) atau anak yang memiliki potensi kecerdasan dan atau bakat istimewa

ABK Temporer anak pada umumnya, namun karena situasi dan kondisi lingkungan, budaya, sosial, ekonomi, politik, dan kebudayaan mengakibatkan mereka memerlukan pendidikan khusus. Misalnya, anak dari daerah terpencil atau terbelakang, anak yang mengalami bencana alam, bencana sosial, anak yang tidak mampu dalam bidang ekonomi, seperti anak jalanan, pekerja anak

 ABK PERMANEN  Anak yang memerlukan perhatian dan pelayanan khusus, seperti anak yang mengalami hambatan penglihatan, pendengaran, kecerdasan, fisik, emosional, sosial, atau kecelakaan sejak di dalam kandungan atau setelah lahir mengalami kecacatan  Pendidikannya tidak harus di SLB tetapi bisa di sekolah umum/kejuruan secara inklusif di tempat terdekat anak

Klasifikasi anak berkebutuhan khusus permanen  Tuna Netra  Tuna Rungu  Tuna Wicara  Tuna Grahita  Tuna Daksa  Tuna Laras  Tuna Ganda  Anak Berkesulitan Belajar Spesifik

 Anak Lamban Belajar  Autisme  Anak dengan Gangguan Konsentrasi  ABK yang memiliki potensi kecerdasan / bakat istimewa

PENGELOMPOKAN DALAM SLB  Tuna Netra = SLB A  Tuna Rungu = SLB B  Tuna Grahita = SLB C  Tuna Daksa = SLB D  Tuna Laras = SLB E  Autis = SLB F  Tuna Ganda = SLB G  Anak Berkesulitan Belajar Spesifik = SLB H

 ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS TEMPORER Anak yang memiliki hambatan sementara dan hambatan perkembangan dikarenakan faktor-faktor eksternal, yaitu : Anak yang mengalami trauma akibat bencana Anak korban kerusuhan Anak yang memiliki kesulitan berkonsentrasi karena sering diperlakukan kasar Anak yang tidak bisa membaca dikarenakan kekeliruan guru anak yang berasal dari keluarga yang tidak mampu dari segi ekonomi Anak di daerah terpencil atau terbelakang atau masyarakat terpencil

Pengkajian Seni mengumpulkan dan menganalisis data-data subyektif maupun obyektif dari klien dan mengarahkan penilaian kepada kebutuhan manusia dari klien dan hal-hal yang dapat menghalangi pemenuhan kebutuhan tersebut yang berhubungan dengan pelayanan keperawatan gigi

Data pengkajian 1 SUBYEKTIF 2 OBYEKTIF

DATA SUBYEKTIF Identitas Pasien Keluhan Pasien Data Kesehatan Umum Riwayat/ Pengalaman Kesehatan Gigi

Identitas pasien  Nama,  Umur,  Jenis Kelamin,  No. Identitas,  Alamat,  Pekerjaan,  Agama,  Kebangsaan/Ras,  No. Telp,  Kel. Yg dapat dihub.

Keluhan Pasien  Keluhan Utama,  Keluhan Tambahan

Keluhan pasien (ANAMESIS)WAWANCARA

UNSUR ANAMESIS WHAT WHERE WHY WHEN HOW

 Pasien datang dengan keluhan gigi belakang kanan bawah sakit berdenyut jika kemasukan makanan sejak dua hari yang lalu, sampai sekarang masih sakit, pasien ingin giginya dirawat

Data Kesehatan Umum  Gol. Darah,  Tensi,  Denyut nadi,  Suhu,  Pernafasan,  Peny. yg berkaitan dg darah,  Peny. Lain,  Riwayat Alergi

Riwayat/ Pengalaman Kesehatan Gigi  Pengetahuan ttg pemeliharaan kesgilut,  Pengalaman & perilaku pasien thd kesgilut

DATA OBYEKTIF Ekstra Oral Muka: Simetris/tdk simetris Kelenjar Lymphe Intra Oral Hasil menyikat gigi (Free Plaque Area) Jaringan keras gigi: Odontogram, Occlusi, Torus, Tes vitalitas Mukosa mulut: lidah, palatum, pipi, bibir, gusi

 Cara mendapatkan Data obyektif:  Palpasi : kelenjar limfa sebelah kanan teraba keras dan sakit  OHI-S : 5,6 (Buruk)Free Plaque Area (FPA) hasil menyikat gigi : 43%  inspeksi: terlihat lubang pada permukaan occlusal gigi 46, sondasi: (+), thermis dingin: (+), thermis panas: (-), perkusi: (-), druk: (+), free plaque area: 10%, plaque area: lingual, mesial, distal dan occlusal.  Mukosa : daerah gusi dekat buccal fold gigi 46 terlihat lebih merah disbanding daerah sekitarnya.  Masalah: Karies mencapai pulpa (KMP) vital disertai peradangan periodontal.

Macam pemeriksaan IO  Sondasi  Thermis  Druk  Perkusi

Jenis gangguang rongga mulut  KME  KMD  KMP  KMA  Periodontitis  Kelainan periodontal lainnya (gingivitis, stomatitis, dll)

 Analisa Data, adalah upaya atau cara untuk mengolah data menjadi informasi sehingga karakteristik data tersebut bisa dipahami dan bermanfaat untuk solusi permasalahan  Contoh:  Masalah: KMP vital disertai peradangan periodontal  Kemungkinan penyebab masalah:  Penumpukan plak pada pit dan fissure di permukaan oklusal bertemu dengan karbohidrat dalam waktu lama dan tidak terbersihkan menimbukan asam yang mengurai mineral pada sehingga menjadi kavita yang semakin lama semakin besar dan dalam.

 Faktor pendukung:  Pit dan fissure yang dalam  Oral hygiene yang buruk  Pengetahuan tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut kurang  Cara menyikat gigi belum tepat  Setelah mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat tidak segera dibersihkan

Diagnosis  Kesimpulan dari pengkajian dan fokus kepada kebutuhan- kebutuhan manusia yang dapat dipenuhi melalui pelayanan asuhan keperawatan gigi.  Contoh:  Diagnosis: Kebutuhan pasien akan kesehatan dan kenyamanan yang tidak terpenuhi akibat adanya KMP vital disertai peradangan periodontal pada gigi 46 yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan keterampilan tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut.

Perencanaan Tindakan penentuan tipe-tipe intervensi keperawatan gigi yang dapat dilaksanakan (diimplementasikan) untuk mengatasi masalah klien dan membantu klien mencapai pemenuhan kebutuhannya yang berhubungan dengan kesehatan mulut

NO DIAGNOSIS KUNJUNGAN/ TANGGAL INTERVENSI TUJUANINDIKATORCARA EVALUASI RASIONALKOMPETENSI 1. Kebutuhan pasien akan kesehatan dan kenyamanan yang tidak terpenuhi akibat adanya KMP vital disertai peradangan periodontal pada gigi 46 yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan keterampilan tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. I Perawatan pulpa Merujuk ke bagian OD/ Konservasi Menghilangkan rasa sakit dan infeksi pada pulpa dan periapikal Gigi 46 telah dirawat dan diberi tambalan sementara dengan baik Rasa sakit berkurang Pemeriksaan intra oral pada gigi 46, articulating tes dan druk test Penyuluhan tentang cara pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut Meningkatkan pengetahuan pasien tentang cara memelihara kesehatan gigi dan mulut Meningkatnya pengetahuan pasien tentang cara memelihara kesehatan gigi dan mulut Membandingkan antara hasil pre test dan post test Oral prophylaxis/ physio teraphy menjaga kesehatan dan mencegah penyebaran karies Oral hygiene index menjadi baik/ free plaque area semakin tinggi Pemeriksaan OHI-S/ HI II Penambalan Mengembalikan bentuk dan fungsi gigi seperti semula Gigi 46 telah ditambal dengan baik Pemeriksaan intra oral pada gigi 46 serta articulating test Oral prophylaxis/ physio teraphy menjaga kesehatan dan mencegah penyebaran karies Oral hygiene index menjadi lebih baik/ free plaque area semakin tinggi Pemeriksaan OHI-S/ HI Tabel Perencanaan (POA)

Implementasi  Implementasi : Tindakan pelaksanaan perencanaan keperawatan gigi yang telah dirancang dengan khusus untuk memenuhi kebutuhan klien yang berhubungan dengan kesehatan mulut. Meliputi :  Upaya promotif  Upaya preventiv  Upaya Kuratif

Evaluasi  Evaluasi : Membandingkan data klien setelah selesai perawatan dengan data yang telah dikumpulkan pada waktu pengkajian awal untuk menentukan ada/tidaknya kemajuan (perubahan) klien atau tercapai tidaknya tujuan perawatan.

Contoh : Kebutuhan pasien akan kesehatan dan kenyamanan terpenuhi dengan gigi 46 yang telah ditambal dan berfungsi kembali serta pengetahuan dan keterampilan tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut yang baik.

NO DIAGNOSIS KUNJUNGAN / TANGGAL INTERVENSI TUJUANINDIKATORHASIL EVALUASI RTL RASIONALKOMPETENSI 1. Kebutuhan pasien akan kesehatan dan kenyamanan yang tidak terpenuhi akibat adanya KMP vital disertai periodontitis pada gigi 46 yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan keterampilan tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. I Perawatan pulpa Merujuk ke bagian OD/ Konservasi Menghilangkan rasa sakit dan infeksi pada pulpa dan periapikal Gigi 46 telah dirawat dan diberi tambalan sementara dengan baik Rasa sakit berkurang Gigi 46 telah dirawat dan diberi tambalan sementara dengan baik Rasa sakit berkurang Jika rasa sakit dan infeksi telah hilang pada kunjungan berikutnya, maka dapat dilakukan penambalan permanen Penyuluhan tentang cara pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut menggunakan metode CST dan media Flash card Meningkatkan pengetahuan pasien tentang cara memelihara kesehatan gigi dan mulut Meningkatnya pengetahuan pasien tentang cara memelihara kesehatan gigi dan mulut Pengetahuan pasien tentang cara memelihara kesehatan gigi dan mulut meningkat dari nilai 50 menjadi 70 Perlu penyuluhan tambahan dengan metode demonstrasi menggunakan model rahang & sikat gigi Oral prophylaxis/ physio teraphy menjaga kesehatan dan mencegah penyebaran karies Oral hygiene index menjadi baik/ free plaque area semakin tinggi Oral hygiene index = 5,6 (buruk)/ free plaque area = 43% Perlu OPT lanjutan pada kunjungan berikutnya II Penambalan Mengembalikan bentuk dan fungsi gigi seperti semula Gigi 46 telah ditambal dan berfungsi dengan baik Gigi 46 telah ditambal berfungsi dengan baik Perlu control untuk memastikan tambalan tidak lepas atau pecah Oral prophylaxis/ physio teraphy menjaga kesehatan dan mencegah penyebaran karies Oral hygiene index menjadi lebih baik/ free plaque area semakin tinggi Oral hygiene index = 0,6 (baik)/ free plaque area = 83% Perlu control lanjutan untuk memastikan OHI/FPA tetap baik/semakin baik Tabel Implementasi dan Evaluasi

Terima Kasih