B IOLOGYCAL O XYGEN D EMAND (BOD) Oleh : Elsa Hanifa Rangga Intan
Biologycal Oxygen Demand (BOD) menunjukkan jumlah oksigen dalam satuan ppm yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk memecahkan bahan-bahan organik yang terdapat di dalam air. BOD merupakan parameter yang umum dipakai untuk menentukan tingkat pencemaran bahan organik pada air limbah
Berdasarkan PP Nomor 28/ 2001 bagi perairan kelas dua yang digunakan untuk rekreasi air dan budidaya perikanan (akukultur) misalnya adalah < 3 mg/L. Sedangkan berdasarkan Keputusan Mentri Lingkungan Hidup nomor 51/ 2004, baku mutu BOD untuk perairan bagi keperluan wisata bahari adalah 10 mg/L, sedangkan bagi biota laut 20 mg/L Standar Baku BOD (Biochemical Oxygen Demand)
BOD (Biochemical Oxygen Demand) AlatBahanProsedur
P ERALATAN Botol BOD Incubator Pipet Erlenmeyer Buret Timbangan Analitik DO Meter
B AHAN 1. Air Limbah 2. Larutan penyangga (buffer) fosfat Larutkan 8,5g KH 2 PO ,75g K 2 HPO ,4g Na 2 HPO 4.7H 2 O dan 1,7g NH 4 Cl ke dalam 500mL air suling kemudian encerkan menjadi 1L. Nilai pH larutan ini harus 7,2 3. Larutan Magnesium Sulfat Larutkan 22,5g MgSO 4.7H 2 O kedalam air suling lalu encerkan sampai 1L. 4. Larutan kalsium klorida. Larutakan 27,5g CaCl 2 kedalam air suling lalu encerkan sampai 1L. 5. Larutan feri klorida Larutkan 0,25g FeCl 3.6H 2 O kedalam air suling lalu encerkan sampai 1L. 6. H 2 SO 4 7. Larutan Natrium Sulfit Larutkan 1,575g Na 2 SO 3 kedalam 1 L air suling. Larutan ini dibuat pada saat akan dipergunakan. 8. Amylum (kanji)
P ROSEDUR 1. Lakukan teknik pengenceran ke dalam botol BOD Untuk air limbah yang belum diolah maka pengencerannya berkisar antara 0,0 – 1,0% Untuk air limbah yang telah mengalami pengendapan pengenceran berkisar 1,0 – 5,0% Untuk air limbah yang sudah mengalami pengolahan secara biologis pengencerannya : 5 – 25%
2. Sampel dibagi menjadi 2, sampel pertama dimasukkan ke dalam incubator dengan temperatur 20 o C dan sampel kedua dititrasi untuk mengetahui nilai DO atau sering disebut dengan kadar oksigen pada 0 hari (hari pertama) Dalam hal mencari nilai DO nya, dapat dilakukan titrasi dengan metode iodimetri atau menggunakan alat DO meter
3. Dimasukkan air pengenceran (mengandung MgSO 4 ;CaCl 2 ;FeCl 2 dan buffer fosfat serta jasad renik) yang jenuh oksigen sampai air penuh kedalam 3 botol BOD 150 mL. 4. Kemudian segera dipipet masing-masing sebanyak 1 mL larutan mangan sulfat dan 1 mL larutan alkali iodida-azida kedalam botol BOD 5. Ditutup dan dikocok hingga terbentuk endapan flok, biarkan endapan selama beberapa menit. 6. Buka tutup botol BOD dan dipipet 1 mL H2SO4 kedalam botol BOD dan tutup kembali. 7. Kocok kembali botol BOD hingga larutan larut sempurna. 8. Tutup botol BOD dibuka lalu pipet masing-masing 50 ml kedalam erlenmeyer
9. Dititrasi dengan larutan tiosulfat 0,025 N sehingga terjadi warna cokelat muda 10. Ditambahkan 1-2 mL larutan kanji hingga timbul warna biru. Titrasi dilanjutkan hingga warna biru hilang. 11. Diukur volume BOD yang digunakan untuk mengonversi volume contoh dititrasi. 12. Setelah diketahui nilai DO o nya, ditunggu 5 hari kedepan untuk mengetahui nilai DO pada hari kelima atau disebut DO 5, Perlakuan yang sama untuk mendapatkan nilai DO 5 nya
Reaksi kimia yang terjadi dapat dirumuskan : MnSO 4 + 2KOH Mn(OH) 2 + k2so4 Mn(OH) 2 + ½ O 2 MnO 2 + H 2 O MnO 2 + 2I + H 2 O H 2 SO 4 Mn(OH) 2 + I 2 + 2KOH I Na 2 S 4 O 3 Na 2 S 4 O NaI
BOD P ROGRESSION
M ENGHITUNG BOD
M ENGHITUNG P ENURUNAN BOD