 Memperkuat tali ikatan dengan kitabullah, dasar pemahaman yang benar, penanaman cinta, penguasaan untuk mengajarinya, merasa terikat dengan taujihnya,

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
AYO BUDAYAKAN SHOLAT SUBUH DI MASJID
Advertisements

Surat Al-Qari’ah.
BERIMAN KEPADA HARI AKHIR
I’tikaf di Masjid Phapros 23 Ramadhan 1431 H
Surat Al-Falaq.
Surat dalam Al-Qur’an QA.Al-Zalzalah (Kegoncangan) Oleh :Febri 5B
Nasihat Rasulullah Menyambut Bulan Ramadhan
Nasihat Rasulullah Menyambut Bulan Ramadhan
AYO BUDAYAKAN SHOLAT SUBUH DI MASJID
Materi kls 5.
Hk Acara Perdata Peradilan Agama Dr. Gemala Dewi,SH.,LL.M
Nasihat Rasulullah Menyambut Bulan Ramadhan
Macam-Macam Wanita Di Dalam Al Qur’an
Proses Kehidupan Di Alam Akhirat.
IMAN KEPADA RASUL.
BAB II IMAN DAN TAQWA.
HADITS KEDUAPULUH SATU
Iman Kepada Hari Akhir.
BAB 3 AKHLAK PENGERTIAN AKHLAK AKHLAK KEPADA ALLAH SWT
Perkara yang akan dipelajari:
Larangan Pergaulan Bebas dan Perzinaan
Nasihat Rasulullah Menyambut Bulan Ramadhan
AYO BUDAYAKAN SHOLAT SUBUH DI MASJID
AYO BUDAYAKAN SHOLAT SUBUH DI MASJID
KEBIJAKAN NASIONAL PENDIDIKAN KARAKTER 2011
Sumber Hukum Islam Al-Qur’an Al hadist Ijtihad. ALQURAN SEBAGAI SUMBER HUKUM PERTAMA ISLAM DAN SEJARAH PEMBUKUAN ALQURAN.
AKIBAT BURUK MENJAUHI DAN MENINGGALKAN AL-QUR’AN
Dipresentasikan oleh Ahmad Rifai
فَضَائِلُ الدَّعْوَةِ
Etika Islam Dalam Penerapan Ilmu
BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
DOA HARIAN RAMADHAN.
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Sayid Sabiq Guru Besar Universitas Al-Azhar Kairo
Al-Fath (Lari Dari Perang)
Menemani Rasulullah di Surga
Kandungan Kalimat Syahadat (Madlulusy syahadah)
AZAS-AZAS HUKUM ISLAM.
Menghormati ulama dan majelis ilmu
Cinta yang membawa ke surga
Fifi Fitriani Laura Rachma Munyati Sulam Salwa Salsabila
Kepedulian Umat Islam terhadap Jenazah
Pendidikan Agama Islam Semester 1, 2 SKS
Eksplorasi ayat-ayat al-qur’an dengan ilmu
HIDUP TERASA LEBIH INDAH JIKA KITA BERSYUKUR
Al-Fath (10) وَمَنْ لَمْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ فَإِنَّا أَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ سَعِيرًا Dan barangsiapa yang tidak beriman kepada Allah dan.
KEMULIAAN AL-QURAN.
O. Solihin Blog: Akidah Islamiyyah Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang.
Islam Juga untuk Anak-anak
Nasihat Rasulullah Menyambut Bulan Ramadhan
Oleh : Dr. Octaria Saputra SABAR dan BERSYUKUR.
Cinta yang membawa ke surga
BAB 5: AKHLAK MUSLIM TERHADAP KEHIDUPAN DI AKHIRAT
AYO BUDAYAKAN SHOLAT SUBUH DI MASJID
O. Solihin Blog: Akidah Islamiyyah Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang.
AQIDAH UNIT 8 Kelas Bimbingan Dewasa.
Nasihat Rasulullah Menyambut Bulan Ramadhan
Nasihat Rasulullah Menyambut Bulan Ramadhan
Cinta yang membawa ke surga
Tafsir Surah Al-Layl.
Nasihat Rasulullah Menyambut Bulan Ramadhan
Surah Az-Zalzalah Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani
AYO BUDAYAKAN SHOLAT SUBUH DI MASJID
  Nikmat Allah  “Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata, lidah dan dua buah bibir?” (Q.s. 90: 8-9)  Sarana.
AQIDAH ISLAM Kelas VII Semester I. A. PENGERTIAN AKIDAH ISLAM 1.Pengertian Akidah Islam Menurut Bahasa Akidah adalah kata sifat dalam bahasa Arab yang.
Nasihat Rasulullah Menyambut Bulan Ramadhan
BERIMAN KEPADA HARI AKHIR KELOMPOK 4 Tulus Satriadi( ) Putri Handayani ( ) Rosdiana Nanda P ( ) Linda Riana S( )
IMAN KEPADA MALAIKAT. 1. Pengertian malaikat Allah Kata ‘malaikat’ berasal dari kata malak, bentuk jamaknya adalah malaikah. Kata malak memiliki arti.
Zoel Creative AYO BUDAYAKAN SHOLAT SUBUH DI MASJID Disarikan dari buku: MISTERI SHALAT SUBUH Karya Dr. Raghib As-Sirjani.
IMAN KEPADA MALAIKAT OLEH: ZAINUL ROHMAN. Pengertian malaikat Allah malaikat berarti utusan Allah yang dengan patuh dan tunduk mengemban semua amanat.
Transcript presentasi:

 Memperkuat tali ikatan dengan kitabullah, dasar pemahaman yang benar, penanaman cinta, penguasaan untuk mengajarinya, merasa terikat dengan taujihnya, mengamalkan kandungannya, memurnikan sasaran- sasaran dengan menyesuaian ruang dan waktu, dan kembali kepada Al-Qur’an ketika berselisih.

1. Menjelaskan kosa kata dan dilalah-nya 2. Menjelaskan kandungan surat dengan kesucian Allah dan yang layak bagi-Nya. 3. Menjelaskan ma’nawyyah ayat-ayat tersebut  Sikap manusia yang melampaui batas  Perselisihan orang-orang musyrik setelah turunnya penjelasan 4. Menyebutkan kondisi hari kiamat dalam mempelajari juz ini.

1. Baik bacaannya, hapalan dan pemahaman kandungan surat. 2. Memperindah bacaan Al-Qur’an 3. Mengokohkan dirinya dengan pelajaran-pelajaran dibalik surat Al-Qur’an 4. Intropeksi diri dengan apa yang menimpa dirinya dalam jalan da’wah. 5. Meluruskan pemahaman yang salah yang ada di masyarakat. 6. Tetap bertawakal kepada Allah dan bergantung kepada- Nya 7. Senantiasa mempersiapakan diri untuk bertemu Allah dengan bekal ketakwaan

8. Mengaplikasikan nilai rabani dan menjauhi nilai materi 9. Meminta ampun dari dosa yang dilakukan dan senantiasa memperbahari taubat 10. Menimbang segala perkara dan individu dengan timbangan (neraca) Allah swt. 11. Memperindah bacaan surah Az-Zalzalah 12. Tidak kompromi dengan orang kafir dalam beribadah 13. Menyantuni anak yatim 14. Bersegera melaksanakan sholat 15. Berdakwah dengan lisan dan harta

1. Belajar membaca surat Al-Qur’an dan menghapalnya 2. Mendokumentasikan film yang berbicara tentang kehebatan Al-Qur’an. 3. Merangkum inti-inti surat dan menulisnya pada kertas di dinding agar mudah dihapal. 4. Menulis cerita yang berkenaan dengan kemulian orang yang bertaqwa dan kehinaan orang yang durhaka 5. Mengadakan Rihlah individu untuk merenungi ayat-ayat Allah. 6. Mengadakan halaqah tahsin alquran beserta tafsir untuk remaja dan pemuda. 7. Membahas rahasia-rahasia kehebatan makanan yang ada dalam Al-Qur’an 8. Melengkapi buku-buku kaset video dan kaset tafsir yang sederhana

9. Melengkapi kaset-kaset muratal di perpustakaan masjid seperti muratal Syaikh Mahmud Al-Hushori. 10. Ziarah kubur untuk mengambil pelajaran dan hikmah. 11. Menyampaikan Muhadhoroh (kultum) tentang tabiat jiwa yang kosong dari iman. 12. Senantiasa berintropeksi diri setiap harinya dari dosa besar dan kecil 13. Membiasakan diri menjaga lidah dari mengumpat mencela dan menghardik 14. Dapat memberikan kultum aqidah Al-Wala dan Al- Barra’. 15. Menulis makalah “Kemenangan dalam Islam” 16. Menjelaskan hubungan ilmu hadits dan ilmu Al- Qur’an.

1. Menyimak penjelasan ayat dan surat yang dihapalkan. 2. Menguji mutarabi ilmu tajwidnya dalam teori maupun praktek. 3. Menanyakan adab-adab tilawah dan komitmennya 4. Menguji kemampuan menafsirkan ayat dan menghubungkan dengan realita yang ada. 5. Mengontrol akhlak individu dan seberapa jauh komitmennya dengan adab-adab tilawah serta pengamalan apa yang dihapalkan dan dipelajarinya. 6. Controling keikutsertaan mereka dalam kegiatan pendukung seiring dengan penjelasan yang dipelajarinya. 7. Menerangkan bagaimana Allah swt memberikan karunia dan mengharamkannya bagi manusia. 8. Menjelaskan akibat orang-orang yang melakukan perusakan di dunia dari kisah-kisah ‘ad, tsamud dan fir’aun. 9. Memaparkan dampak ujian baik dan buruk dan kondisi manusia ketika itu.

1. Paruh kedua dari Juz Amma (Al-‘Ala s/d An-nas) 2. Menjelaskan makna dari kosakata dan dilalah yang ada 3. Menerangkan kesesuian risalah Islam dengan ciptaan Allah. 4. Menyebutkan tugas-tugas Rasul dari kesimpulan surat tersebut. 5. Menjelaskan kehancuran orang-orang zhalim dan dampaknya dalam kemenangan dakwah dai,dan meluasnya dakwah islamiyyah. 6. Menerangkan rahasia dibalik ujian Allah, dan pengaruh ujian tersebut terhadap manusia,dan bagaimana sikap seorang mu’min menghadapinya. 7. Menjelaskan fadilah menyegerakan berbuat kebajikan. 8. Memaparkan peranan dai dalam menyebarluaskan akhlak islami

 At-Tafsir Al-Wadhih, DR. Mahmud Al-Hijazi  Fi Zhilalil Qur’an, Sayyid Qutb  At-tafsir Al-Qur’an Al-Azhim, Ibnu Katsir  Al-Jami Li ahkamil Qur’an, Al-Qurtubi  Tafsir Al-Azhar, Buya Hamka  Hadits Imam Ahmad  Hadits Imam At-Tirmidzi

 Surah Al-Zalzalah adalah surat ke-99 dalam urutan Al-Qur’an.  Surat ini terdiri atas 8 ayat dan tergolong pada surat, (menurut Sayyid Qutb menegaskan bahwa sebagian surat ini madaniyah dan sebagian lainnya makkiyah), namun yang lebih kuat adalah seluruhnya makkiyyah karena uslub dan tema-temanya mendukung hal tersebut.  Surat ini diturunkan setelah surat An-Nisa  Nama Az Zalzalah diambil dari kata Zilzaal yang bererti 'goncangan' dan terdapat pada ayat pertama surat ini.

 Surat ini menerangkan tanda-tanda permulaan hari kiamat dan pada hari itu bumi digoncangkan dan manusia bertanya-tanya mengenai kejadian saat itu.  Surat ini membicarakan tentang hari kiamat yang merupakan peristiwa yang sangat dahsyat  Dan surat ini juga menceritakan tentang janji bahwa setiap kebaikan dan kejahatan walau sekecil apapun akan mendapatkan perhitungan.

 Hubungan Surat Al-Zalzalah dengan surat sebelumnya: Bahwa pada surat Al-Bayyinah diterangkan orang yang akan mendapat balasan yang baik dan orang yang akan mendapat siksa, sedang surat Al-Zalzalah menerangkan kapan datangnya balasan itu.  Hubungan Surat Al-Zalzalah dengan surat setelahnya: Bahwa surat ini menerangkan tentang balasan atas perbuatan yang baik dan yang buruk, sedangkan pada surat Al-Adiyat Allah SWT mencela mereka orang-orang yang telah mencintai kehidupan dunia dan mengabaikan kehidupan akhirat dan tidak mempersiapkan diri mereka untuk kehidupan akhirat itu dengan amal kebajikan.

Sebelum mengkaji surat ini… Mari kita perhatikan anak yang sedang menyimak

ArtiMufradat 1.Kegoncangan yang sangat kuat. 2.Jamak dari Tsiqal yang makna dasarnya perhiasan rumah. Yang dimaksudkan di sini adalah semua yang di alam kubur. 3.Maksudnya, keluar dari kubur mereka. 4.Berpisah. Sekelompok di surga dan kelompok lain di neraka. 5.Sesuatu yang terlihat melalui cahaya matahari yang masuk melalui celah jendela. 1. زُلْــزِلَـتْ 2. أَثْقَالَهَـــا 3. يَصْدُرُ النَّـاسُ 4. أَشْتَـاتــاً 5. مِثْقَـالَ ذَرَّةٍ

Allah SWT berfirman

surat ini pendek namun memiliki pesan yang sangat penting bagi kaum muslimin. Pesan yang apabila dapat diapresiasi dengan baik maka akan mendorong diri umat pada kebaikan dan menjaga diri dari dosa dan kemaksiatan.

 Abu Bakr Ash Siddiq yang begitu besar rasa takutnya kepada Allah SWT menangis ketika turunnya surat Al Zalzalah ini. Sebagaimana diceritakan dalam tafsir Al Qurthubi dari Abdullah bin Amr bin Al Ash, maka Rasulullah berkata kepada Abu Bakr.. لولا أنكم تخطئون وتذنبون ويغفر الله لكم, لخلق أمة يخطئون ويذنبون ويغفر لهم, إنه هو الغفور الرحيم Seandainya kalian tidak berbuat salah dan dosa, sehingga Allah mengampuni kalian maka Allah akan menciptakan makhluk lain yang berbuat salah dan dosa sehingga Allah akan mengampuni mereka. Sesungguhnya Allah maha Pengampun dan maha Penyayang

 Surat Zalzalah memiliki keutamaan yang agung sebagaimana yang dijelaskan oleh Rasulullah SAW, bahkan surat ini menyamai seperempat Al Qur’an.  Rasulullah Saw merekomendasikan surat ini dapat digunakan menjadi mahar.  Rasulullah Saw bertanya pada salah seorang sahabatnya: ”Apakah engkau telah menikah atau masih membujang? Lalu sahabat itu menjawab: ”Belum ya Rasulullah, saya masih membujang”. Kemudian Rasulullah Saw bertanya lagi: ”Apakah engkau hafal surat Zalzalah? Ia menjawab: ”Ya, Saya telah hafal dan telah menguasainya. Maka Rasulullah SAW memerintahkan kepadanya untuk menikah, karena surat Zalzalah itu menyamai seperempat Al- Qur’an.

 Surat inilah yang diajarkan Rasulullah SAW kepada salah seorang sahabatnya yang meminta dibacakan Al Qur’an tapi Rasulullah menganjurkan kepadanya membaca surat-surat yang panjang, tapi sahabat tadi mengatakan ia tidak sanggup mengingat usianya telah lanjut, ia tidak mampu lagi membaca surat yang panjang. Karenanya Rasulullah mengajarkan kepadanya untuk membaca surat Zalzalah, dikarenakan ta’dilu Rub’il al-Qur’an (menyamai seperempat Al Qur’an).

 Dalam tafsir Ibnu Katsir, diriwayatkan dari Tirmidzi bahwa seorang lelaki tua mendatangi Rasulullah saw dan meminta diajarkan bacaan Al Qur’an yang pendek sehingga tidak menyulitkan beliau yang sudah lemah, maka Rasulullah mengajarkan surat Al Zalzalah ini. Kemudian lelaki itu bersumpah bahwa ia tidak akan menambah surat lain (cukup dengan mempelajari dan mengamalkan surat ini). Maka Rasulullah mengatakan setelah pria itu pergi, ‘Beruntung orang tersebut, beruntung orang tersebut’.

1. Pada surat ini dikisahkan dua tahap kejadian hari kiamat yaitu masa penghancuran dan masa kebangkitan. Pada tahap penghancuran inilih bumi digoncangkan dengan goncangan yang begitu dahsyat. Menggambarkan kedahsyatan hari ini, Allah mengabarkan bahwa pada hari itu manusia layaknya kupu-kupu yang beterbangan karena goncangan yang hebat, bahkan gunung-gunung yang kita lihat begitu kokoh pun pada hari itu akan seperti bulu yang dihambur-hamburkan. 2. Setelah semuanya hancur, maka dibangkitkanlah semua manusia dari kematiannya dengan keadaan yang bermacam-macam. Sebagian muka pada hari itu berseri- seri karena bergembira atas balasan yang akan segera mereka dapatkan, namun sebagian lagi dengan muka yang gelap karena takut akan siksa yang diakibatkan oleh perbuatannya didunia. Bahkan demi menyelamatkan dirinya dari siksa yang ditakutinya ia rela menebus dirinya dengan anak-anak, isteri juga saudara- saudaranya.

 Orang-orang kafir bertanya-tanya tentang hari hisab. Mereka berkata: "Kapan datangnya Hari Kiamat itu?" dan lain-lain pertanyaan mereka. Lalu Allah menjelaskan dalam surah ini tanda- tanda Hari Kiamat, agar mereka mengetahui bahwa tidak mungkin menentukan waktu datangnya hari tersebut, saat manusia seluruhnya dikumpulkan di hadapan Allah SWT untuk ditentukan siapa-siapa yang berhak mendapat azab dan siapa pula yang harus mendapat pahala. إِذَا زُلْزِلَتِ الْأَرْضُ زِلْزَالَهَا Apabila bumi diguncangkan dengan goncangan (yang dahsyat)

Dalam ayat ini Allah mengungkapkan bahwa bumi bergetar dan berguncang sedahsyat- dahsyatnya, sebagaimana diterangkan dalam ayat lain dengan firman Nya: يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ إِنَّ زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ شَيْءٌ عَظِيمٌ Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya kegoncangan Hari Kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat) (Al-Hajj: 1) dan firman-Nya: إِذَا رُجَّتِ الْأَرْضُ رَجًّا Apabila bumi diguncangkan sedahsyat- dahsyatnya. (Al-Waqi'ah: 4)

Keterangan ini menunjukkan tentang dahsyatnya keadaan ketika itu, dimaksudkan untuk menarik perhatian orang-orang kafir agar mereka memikirkan dan merenungkannya. Seakan-akan dikatakan kepada mereka apabila bumi sebagai benda padat bisa bergetar dengan dahsyat pada hari itu, maka mengapakah kamu sendiri tidak mau sadar dari kelalaian dengan meninggalkan kekafiranmu.

 Ayat ini juga menggambarkan keadaan yang akan dihadapi kelak ketika hari mulai kiamat. "Apabila telah digempakan bumi itu segempa- gempanya.”.  Dengan diakhiri "segempa-gempanya", atau sehebat-hebatnya, dapatlah difahami bahwa gempa itu bukanlah lagi gempa biasa, melainkan seluruh permukaan bumi. Bukan lagi karena letusan sebuah gunung, melainkan bumi itu seluruhnya telah tergoncang dari tempat jalannya.

Dalam ayat ini Allah menyatakan bahwa pada hari terjadi kegoncangan itu, karena dahsyatnya, maka bumi menghamburkan isi perutnya yang terpendam berupa logam, harta simpanan dan mayat-mayat isi kuburan. Dalam ayat lain yang sama maksudnya Allah berfirman: وَإِذَا الْأَرْضُ مُدَّتْ. وَأَلْقَتْ مَا فِيهَا وَتَخَلَّتْ “Dan apabila bumi diratakan dan memuntahkan apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosong”. (Al-Insyiqaq:3-4) Contohnya, sebagaimana terjadi dengan letusan gunung Krakatau pada tahun 1883 dan yang saat ini terjadi pada gunung merapi dan lain-lainnya di Indonesia, yang begitu dahsyat sehingga mengeluarkan larva dan isi perutnya. وَأَخْرَجَتِ الْأَرْضُ أَثْقَالَهَا Dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung) nya

Dalam ayat ini Allah mengungkapkan bahwa orang-orang yang berkesempatan mengalami dan menyaksikan kejadian yang dahsyat yang belum pernah terjadi dan dialami oleh mereka, membuat terperanjat orang-orang yang melihatnya, berkata, "Apa gerangan yang terjadi bagi bumi yang belum pernah terjadi sebelumnya?". Dalam ayat lain yang bersamaan maksudnya Allah berfirman: وَتَرَى النَّاسَ سُكَارَى وَمَا هُمْ بِسُكَارَى Dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk. (Al-Hajj: 2) وَقَالَ الْإِنْسَانُ مَا لَهَا Dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (menjadi begini)?”

 Ayat ini menambah pengertian kita atas kuat dan hebatnya gempa besar itu, sehingga goncangan bumi yang sedemikian hebat, menjadikan bumi Iaksana diayunkan, sehingga segala isi yang tersimpan di balik bumi terbongkar keluar, tidak ada lagi yang tersembunyi, sampai tulang-tulang manusia yang beratus beribu tahun telah terkubur dibalik kulit bumi itu akan terbongkar keluar.  Menurut al-Qurthubi ada juga orang yang mentafsirkan segala isi-isi yang berat dalam bumi itu bukan saja tulang-tulang manusia, melainkan perbendaharaan emas perak yang menjadi kekayaan bumi pun terbongkar.  Dengan tafsiran demikian itu, kita di zaman sekarang yang telah melihat betapa banyaknya kekayaan terpendam di dalam bumi, sejak dari bensin dan minyak tanah, akan dapat menggambarkan betapa hebatnya pada waktu itu. Kalau isi bumi terbongkar keluar, lahar tanah alangkah dahsyat pada waktu itu. Dan kiamat pasti datang.

 Bahwa di hari itu bumi itu sendiri akan menceritakan sendiri (khabar) berita tentang dirinya. Yaitu meskipun bukan bumi berkata dengan lidah, tetapi keadaan yang telah terjadi itu, yang kian lama kian hebat, dahsyat dan menakutkan, telah menjawab sendiri pertanyaan yang timbul di hati manusia. Yaitu bahwa inilah permulaan hari kiamat; Dunia lama mulai dihancurkan dan zaman akhirat telah mulai datang. يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا Pada hari itu bumi menceritakan beritanya

 Diceritakan oleh Rasulullah Saw bahwa pada hari kiamat nanti bumi itu akan bercerita segala apa yang telah terjadi عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ : قَرَأَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ { يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا } قَالَ أَتَدْرُونَ مَا أَخْبَارُهَا قَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ فَإِنَّ أَخْبَارَهَا أَنْ تَشْهَدَ عَلَى كُلِّ عَبْدٍ أَوْ أَمَةٍ بِمَا عَمِلَ عَلَى ظَهْرِهَا أَنْ تَقُولَ عَمِلَ كَذَا وَكَذَا يَوْمَ كَذَا وَكَذَا قَالَ فَهَذِهِ أَخْبَارُهَا Dari Abu Hurairah ra berkata: Rasul Saw mengatakan: ”Tahukah kamu apa yang disebut dengan akbaroha, atau apa yang dimaksud berita yang dikatakan bumi. sahabat menjawab: ”Allah dan Rasulnya lebih mengetahui”. Kemudian Rasul menjelaskan makna itu, bahwa yang dimaksud dengan berita yang akan diceritakan bumi itu, bahwa bumi akan memberikan kesaksian terhadap setiap perbuatan manusia. Manusia akan diberi kesaksian oleh bumi apakah ia laki-laki ataupun perempuan di dunia tentang perbuatannya dan berkata dia melakukan ini dan ini, pada hari ini dan ini, beliau berkata lagi: itulah yang dimaksud dengan akhbaraha” (Tirmidzi dan Ahmad)

Sesungguhnya bumi ini mencatat semua yang terjadi, hari demi hari, jam demi jam, detik demi detik, baik yang kecil maupun yang besar. Hal itu tidak luput dari pencatatan dan rekaman malaikat.

 Ibnu Katsir mengutip hadits Rasulullah Saw, dikatakan bahwasannya Rasul Saw bersabda: ”Hati-hatilah kamu dimuka bumi ini, bumi ini yang merekam seluruh yang kamu lakukan, sesungguhnya setiap orang yang melakukan perbuatan apapun, apakah itu perbuatan baik ataupun perbuatan buruk, sesungguhnya bumi itu akan menginformasikan seluruh perbuatan yang kita lakukan. sesungguhnya Allah swt telah mewahyukan untuk menyampaikan seluruh berita tadi”.

 Bahwa segala yang tengah terjadi itu adalah suatu ketentuan yang pasti dari Allah, takdir yang telah ditentukan, atau ajal yang telah sampai pada waktunya, bilangan dunia sudah habis!  Maksudnya adalah Tuhanlah yang memerintahkan bumi itu bergoncang, rusak, hancur, runtuh dan mengeluarkan segala isinya yang terpendam (sebagaimana disebutkan pada ayat 2). بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَى لَهَا Karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya.

 "Di hari itu manusia akan pergi berpisah-pisah.”  Berpisah-pisah, bersebar-sebar dibawa untung masing-masing, keluar dari kampung halaman atau rumah tangganya, sehingga terpisah- pisahlah di antara satu dengan yang lain, tidak dapat berkelompok lagi.  Hal ini pun diterangkan lebih jelas dalam Surat Abasa ayat 34 sampai 37, bahwa di hari itu orang lari dari saudaranya, dari ibunya dan ayahnya, dari isterinya dan anak-anaknya, karena masing- masing orang menghadapi urusannya sendiri. يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ النَّاسُ أَشْتَاتًا لِيُرَوْا أَعْمَالَهُمْ Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka.

 "Untuk diperlihatkan kepada mereka amal-amal mereka." (ujung ayat 6).  Itulah pula yang dinamai "Yaumul- Hisab", Hari Perhitungan, atau "Yaumul-Mizan", Hari Penimbangan. Akan diselidiki satu demi satu amal perbuatan, kegiatan dan usaha selama hidup di atas dunia, baiknya dan buruknya. Dan semuanya akan diperlakukan dengan adil dan tidak ada yang tersembunyi.

 Disebutkan pada hari itu (kiamat) keluarlah semua manusia dari kuburnya dengan berkelompok- kelompok atau bergolongan-golongan, akan diperlihatkan kepada manusia semua perbuatannya. Semua orang akan menyaksikannya tak terkecuali dirinya sendiri.  Bagi orang-orang yang mempunyai catatan amal baik, maka ia akan memperlihatkan kebanggaannya itu kepada orang lain (lihat surat Al-Haqqah: 19-24). Bagi orang yang menerima catatan amal perbuatannya ini diberikan dengan tangan kanannya dan menandakan bahwa amalannya positif..  Sebaliknya orang yang menerima catatan amal perbuatannya dari belakang (sulit) akan menerima melalui tangan kirinya, bahkan ia menginginkan kematian saja. Dalam ayat lain dikatakan bahwa ia lebih baik tidak perlu diberikan catatannya itu. (lihat Al-Haqqah:25-37)

 Ibnu Katsir berkata: ”Nanti manusia akan dibangkitkan dari kuburnya dan menuju tempat perhitungannya (hisab), mereka itu bergolongan-golongan, golongan yang celaka yang masuk ke dalam neraka dan golongan yang baik masuk ke dalam surga”.  Disebutkan dalam ayat yang lain, bahwa perjalanan manusia yang dimasukkan ke neraka, dia diseret oleh malaikat, bahkan hendak dimasukan ke dalam neraka itu dia sudah merasakan dari kejauhan panasnya api neraka, kemudian didorong oleh malaikat, sehingga mereka masuk ke dalamnya. Pada saat itu manusia bangkit dan keluar dari kuburnya untuk diperlihatkan amalnya masing-masing.

فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula. Diriwayatkan dari Abu Said al-Khudriy ra, ketika turun surat ini, dia bertanya kepada rasulullah Saw: ”Ya Rasulullah, apakah aku akan melihat seluruh amal perbuatanku”? Rasulullah Saw menjawab: Berbahagialah engkau wahai Abu Said, kebaikan itu akan dilipat gandakan 10 kali lipat sampai 700 kali lipat, bahkan Allah melipat gandakannya menjadi lebih tinggi lagi, sebaliknya perbuatan buruk dibalas sebesar keburukannya, bahkan Allah dapat mengampuninya, seseorang kamu tidak akan selamat dengan amal perbuatannya saja, melainkan karena Rahmat dan kasih sayang Allah Swt.

 Pada hari itu siapapun yang mengamalkan kebaikan sekecil apapun akan melihat amal tersebut, sebaliknya sekecil apapun amal keburukan yang pernah dilakukannya ia akan melihatnya.  Inilah inti dari keimanan kepada hari akhirat, keyakinan bahwa apapun yang kita lakukan di dunia ini maka kita akan dimintai pertanggungjawaban.

 Sebagian ulama mengistilahkannya konsep Ad-Diin yaitu meyakini bahwa semuanya akan dibalas secara adil. Setelah menceritakan perbuatan curang manusia dalam bentuk mengurangi timbangan bagi orang lain sementara untuk dirinya ia meminta yang lebih, di surat Al Muthaffifiin ayat ke-4 Allah ta’ala mengatakan Tidakkah orang-orang itu yakin, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan.  Ayat ini mengandung pelajaran bahwa keimanan terhadap kebangkitan akan mencegah seseorang dari perbuatan curang atau dosa dan maksiyat lainnya.

 Dalam tafsir Al-Azhar disebutkan:  Di dalam kedua ayat ini disebut dzarrah, yang supaya lebih populer kita artikan saja dengan debu. Padahal dzarrah adalah lebih halus dari debu.  Di zaman moden ini, setelah orang menyelidiki tenaga atom dan telah dapat memanfaatkannya, maka atom itu dipakai dalam bahasa seluruh dunia dengan memakai kalimat dzarrah

 Ahli-ahli fisika Arab menyebut juga dzarrah itu dengan al-Jauharul-fard, benda yang sangat halus yang tidak dapat dibagi lagi.  Jadi bukti bahwa tidak ada satu pun yang tersembunyi di sisi Tuhan dari hal amalan manusia dan kegiatan hidupnya, supaya dibalas dan diganjari setimpal dengan perbuatannya

 Syaikh Muhammad Abduh dalam tafsirnya menegaskan ayat ini telah menyatakan bahwa segala amalan dan usaha, baiknya dan buruknya, besarnya dan kecilnya akan dinilai oleh Tuhan. Baik yang berbuatnya itu orang beriman ataupun orang kafir. Tegasnya lagi, amal kebaikan orang yang kafir dihargai Tuhan, meskipun dia dengan demikian tidak terlepas daripada hukuman kekafirannya."

 Beliau kemukakan sebuah ayat di dalam Surat 21, al-Anbiya' ayat 47; "Bahwa di hari kiamat itu alat-alat penimbang akan diletakkan dengan sangat adil, sehingga tidak ada satu diri pun yang akan teraniaya, walaupun sebesar biji daripada hama(telur hama), semuanya akan dipertimbangkan."

 Dalam ayat-ayat ini Allah memperincikan balasan amal masing-masing. Maka barangsiapa beramal baik, walaupun amalnya itu seberat atom atau karena terlalu kecil niscaya akan diterima balasannya, begitu pula yang beramal jahat walaupun seberat atom akan merasakan balasannya.

 Amal kebajikan orang-orang kafir tidak dapat menolongnya dan melepaskannya dari siksa kekafirannya. Mereka akan tetap sengsara selama-lamanya di dalam neraka.  Adapun keterangan ayat yang menyatakan bahwa pahala amal perbuatan mereka tidak berguna, maksudnya tidak dapat melepaskan mereka dari siksa kekafiran, walaupun ada keringanan dari siksa kejahatannya selain azab kekafiran. Adapun siksa kekafiran tidak akan dikurangi sedikitpun.

 sebagaimana firman Allah: ونضع الموازين القسط ليوم القيامة فلا تظلم نفس شيئا وإن كان مثقال حبة من خردل أتينا بها وكفى بنا حاسبين Kami akan memasang timbangan yang tepat pada Hart Kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat atompun pasti Kami mendatangkan (pahala) nya. Dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan. (Al- Anbiya': 47) Dalam sebuah Hadis dinyatakan bahwa Hatim seorang yang paling pemurah dari orang musyrik Arab, diringankan azabnya karena kedermawanannya. Begitu pula Abu Lahab diringankan sedikit azabnya karena kegembiraannya dengan kelahiran Nabi SAW.

 Ada beberapa penjelasan hadits Rasulullah mengenai ayat tujuh dan delapan ini. عن صعصعة بن معاوية - عم الفرزدق -: أنه أتى النبي صلى الله عليه وسلم فقرأ عليه : { فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ } قال : حسبي ! لا أبالي ألا أسمع غيرها. Diriwayatkan dari Sha’shaah bin Mu’awiyah dia mendatangi Rasulullah Saw dan Rasul Saw membacakan ayat ini (Az-zalzalah: 7- 8), kedatangan dia ingin meminta nasihat kepada Rasulullah saw, lalu Rasul membacakannya. dia berkata: ”sudah cukup buat saya, saya tidak peduli lagi dan tidak mendengar nasihat lain lagi, dengan ayat ini saya sudah merasa cukup”. (musnad Ahmad 5/59) Sebagaimana kita lihat disini bagaimana seorang sahabat menghayati betul ayat ini, sehingga kedua ayat ini sangat baik untuk memacu amal positif dan juga mengerem perbuatan negatif, karenanya surat Al-Zalzalah ini dikatakan sebagai ¼ Al Qur’an, semua perbuatan baik baik yang besar maupun yang kecil akan dihitung oleh Allah Swt.

 Diriwayatkan dalam hadits Imam Bukhari secara marfu’ dari Adiy عن عَدي مرفوعا : " اتقوا النار ولو بِشِقِّ تمرة، ولو بكلمة طيبة ". ( انظر صحيح البخاري برقم ( 7512). ”Takutlah kamu dengan api neraka walaupun dengan sebelah kurma”.  Dengan deimikian hindarilah api neraka, lindungi diri kita walau dengan kalimat yang baik, dengan mengatakan kalimat yang baik kita dapat menentramkan hati orang lain, membuat orang lain ceria, tersenyum. Apalagi tersenyum sesama saudara bernilai sedekah.

 Dalam hadits lain dikatakan: ”Janganlah kamu menyepelekan perbuatan ma’ruf walaupun sedikit, sekalipun dengan menuangkan embermu ke bejana orang lain, jangan menyepelakan perbutan itu”.  Begitu pula Rasulullah Saw ketika menasihati para wanita: ”Wahai wanita mu’minah, janganlah seorang tetangga menyepelakan untuk berbuat baik kepada tetangganya walaupun hanya dengan semangkok tulang kambing”.  Bahkan kepada Aisyah Rasul Saw mengatakan: ”Wahai aisyah lindungilah dirimu walau dengan sebelah korma, karena sebelah korma itu juga bisa menutupi kelaparan seseorang, tentunya bila memberikan lebih banyak kepada orang, maka itu lebih utama”.

 Disebutkan ketika Rasulullah Saw menerima ayat ini, ia sedang makan bersama Abu Bakar ra, lalu Rasulullah membacakan ayat ini, kemudian Abu Bakar ra mengangkat tangannya. Ia berkata kepada Rasul Saw: ”Ya Rasulullah aku akan dibalas, sekalipun yang aku lakukan itu keburukan yang kecil sekali ya Rasulullah”.Lalu Rasulullah mengatakan:”Wahai Abu Bakar apa yang kamu lihat di dunia ini yang tidak kamu suka berupa keburukan betapapun kecilnya sehingga kamu menghindarinya, maka Allah akan menyimpannya berupa kebaikan yang sangat banyak dan akan dipenuhi pada hari kiamat nanti, keburukan kecil yang bisa dihindari maka akan dibalas dengan kebaikan- kebaikan yang banyak nanti di hari kiamat.

 Disebutkan dalam Al Qur’an bahwa ciri-ciri orang mukmin itu dapat menghindari perbuatan yang menyimpang, perbuatan itu bukan saja dapat terhindar dari dosa, bahkan diberikan penghapusan terhadap dosa-dosanya. (lihat surat An-Nisa:31)  Ibnu Katsir menyebutkan hadits yang dikutip dari hadits Rasulullah Saw tentang kendaraan, jika kita meniatkannya dengan niat yang baik, maka kendaraan itu akan bernilai besar bagi kita. Dari Abu Hurairah: ”Kuda itu dimiliki untuk salah satu diantara tiga tujuan, sekarang kita bisa menganalogikannya dengan kendaraan, yang pertama kuda itu dimiliki seseorang dengan pahala yang terus-menerus, yang kedua, kendaraan itu dimiliki seseorang untuk menutpi kebutuhannya, ketiga, ada yang mengunakan kendaraan dengan menjadi beban dosa untuk dirinya”.

 Suatu kali ada seorang sahabat usianya panjang sampai sangat tua sampai hidup bersama dengan para tabi’in (generasi kedua setelah zaman Rasul Saw), sahabat tadi bercerita dan berkomentar tentang dosa, katanya: “Apa yang kalian pandang sekarang sebagai dosa-dosa kecil, dahulu kami menganggap dosa besar di zaman kami”.  Karena itu betapa pentingnya kita tinggal di lingkungan bersama orang-orang yang sholeh, selalu berbuat kebaikan dan menghindari segala keburukan sebagaimana para sahabat memahami dan memaknai kata dosa.

 Sebagai manusia, tentu ada saatnya kita terjatuh dalam kesalahan. Abu Bakr Ash Siddiq yang begitu besar rasa takutnya kepada Allah SWT menangis ketika turunnya surat Al Zalzalah ini. Sebagaimana diceritakan dalam tafsir Al Qurthubi dari Abdullah bin Amr bin Al Ash, maka Rasulullah berkata kepada Abu Bakr.. لولا أنكم تخطئون وتذنبون ويغفر الله لكم, لخلق أمة يخطئون ويذنبون ويغفر لهم, إنه هو الغفور الرحيم Seandainya kalian tidak berbuat salah dan dosa, sehingga Allah mengampuni kalian maka Allah akan menciptakan makhluk lain yang berbuat salah dan dosa sehingga Allah akan mengampuni mereka. Sesungguhnya Allah maha Pengampun dan maha Penyayang

 Semoga dengan mempelajari surat yang pendek ini kita dapat menjadi orang yang beruntung. Karena dengannya kita bersemangat untuk melakukan kebaikan sekecil apapun, meski tanpa disaksikan siapapun dan dalam kondisi bagaimanapun, karena kita yakin pasti kita akan mendapat balasan kebaikan dari amal tersebut.  Sebaliknya kita merasa takut untuk melakukan kemaksiatan sekecil apapun, walau tak seorang pun mengetahuinya, dan dalam kondisi bagaimanapun, karena kita yakin bahwa kita akan mempertanggungjawabkan hal tersebut.  Dan bila kita terjatuh dalam perbuatan dosa dan maksiat, semoga Allah memberi kita hidayah untuk bangkit, beristighfar, meminta ampun kepada-Nya serta menguatkan tekad untuk tidak mengulangnya.