“ HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MASA PEMBEBASAN PADA NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIB MAJENE TAHUN 2018” OLEH : ARSYI MAYASARI B
Pendahuluan
Berdasarkan hasil wawancara 5 responden narapidana mengatakan memiliki rasa cemas yang akan dihadapi ketika bebas nanti di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Majene. Sedangkan di tempat lain menurut penelitian salamah(2015), menyatakan bahwa didapatkan hasil 6 narapidana yang memiliki tingkat kecemasan tinggi, 19 memiliki kecemasan sedang, sedangka 7 memiliki kecemasan ringan.
APAKAH ADA HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI MASA PEMBEBASAN PADA NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIB MAJENE ?
TUJUAN UMUM PENELITIAN INI BERTUJAN UNTUK MENGETAHUAI APAKAH ADA HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI MASA PEMBEBASAN PADA NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIB MAJENE. TUJUAN KHUSUS UNTUK MENGETAHUI GAMBARAN MENGENAI MASALAH DUKUNGAN SOSIAL NARAPIDANA DI LEMBAGA PERMASYARAKATAN KELAS IIB MAJENE. UNTUK MENGETAHUI GAMBARAN MENGENAI MASALAH TINGKAT KECEMASAN NARAPIDANA DALAM MENGHADAPI MASA PEMBEBASAN DI LEMBAGA PERMASYARAKATAN KELAS IIB MAJENE. UNTUK MENGETAHUI GAMBARAN MENGENAI HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN NARAPIDANA DALAM MENGHADAPI MASA PEMBEBASAN DI LEMBAGA PERMASYARAKATAN KELAS IIB MAJENE.
MANFAAT PENELITIAN TEORITIS SEBAGAI BAHAN INFORMASI DAN MASUKAN DALAM BIDANG PSIKOLOGI KLINIS TENTANG HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI MASA PEMBEBASAN PADA NARAPIDANA. MANFAAT PENELITIAN PRAKTIS DARI HASIL PENELITIAN INI, NANTINYA DIHARAPKAN AKAN MEMBERI PANDANGAN KEPADA MASYARAKAT BAHWA NARAPIDANA YANG KELUAR DARI LEMBAGA PEMASYARAKATAN TIDAK HARUS DIJAUHI DAN DIPANDANG SEBAGAI ORANG YANG BURUK SELAMANYA, AGAR MEREKA TIDAK MERASA CEMAS DAN KEHILANGAN KEPERCAYAAN DIRI. DUKUNGAN SOSIAL DAN PERAN SERTA MASYARAKAT DAPAT MEMBERI MOTIVASI PADA MEREKA UNTUK KEMBALI MENJADI ORANG YANG BAIK DAN DAPAT DITERIMA DI LINGKUNGAN SOSIAL SEPENUHNYA. BAGI NARAPIDANA, MEMBERIKAN PANDANGAN BAHWA MEREKA MASIH MEMPUNYAI ORANG-ORANG TERDEKAT SEPERTI KELUARGA DAN TEMAN YANG BISA MEMBERIKAN DUKUNGAN KEPADA MEREKA UNTUK TIDAK MENGULANGI KESALAHAN YANG PERNAH MEREKA LAKUKAN, SEHINGGA AKHIRNYA DAPAT MENGUBAH STIGMA MASYARAKAT DAN DAPAT DITERIMA DI LINGKUNGAN SOSIAL DENGAN BAIK.
Pengertian narapidana menurut kamus Bahasa Indonesia adalah orang hukuman (orang yang sedang menjalani hukuman karena melakukan tindak pidana). NARAPIDANA Dukungan Sosial adalah informasi atau umpan balik dari orang lain yang menunjukkan bahwa seseorang dicintai dan diperhatikan, dihargai, dan dihormati, dan dilibatkan dalam jaringan komunikasi dan kewajiban yang timbal balik (King, 2012). DUKUNGAN SOSIAL Nietzal (dalam Ghufron & Risnawita, 2011) berpendapat bahwa kecemasan berasal dari bahasa latin (anxius) dan dari bahasa jerman (anst), yaitu suatu kata yang digunakan untuk menggambarkan efek negatif dan rangsangan fisiologis. KECEMASAN
Variabel Independen Variabel Dependen DUKUNGAN SOSIAL TINGKAT KECEMASAN : 1 KECEMASAN RINGAN 2 KECEMASAN SEDANG 3 KECEMASAN BERAT KERANGKA KONSEP
Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan dukungan sosial dengan tingkat tingkat kecemasan pada narapidana dalam menghadapi masa pembebasan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Majene tahun HIPOTESIS
Metode Penelitian
Metodologi Penelitian Jenis penelitian Observasional dengan pendekatan Cross Sectional Tempat Penelitian adalah Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Majene Waktu Pelaksanaan Penelitian yaitu pada Bulan Mei 2018 Populasi penelitian adalah seluruh Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Majene. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah Narapidana yang menghadapi masa pembebasan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Majene.
inklusi Narapidana yg berada di LP Kelas IIB Majene Narapidana yang menghadapi masa pembebasan pada tahun 2018 Reaksi yg ditimbulkan pd saat meneliti yg berkaitan dg kecemasan Analisa Data Narapidana yag masa pembebasannya msh lama (di atas tahun 2018) Narapidana yg sedang sakit Kritera Sampel
Alur Penelitian