Investasi Stock Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 7 dan 9
Agenda Aset Keuangan Investasi di Instrumen Surat Utang 1 Aset Keuangan 2 Investasi di Instrumen Surat Utang 3 Investasi di Instrumen Ekuitas 3 4 4 Latihan dan Pembahasan 5 5 .. Akuntansi Keuangan 2
Tujuan Pemelajaran Mahasiswa mampu : Menjelaskan definisi dan klasifikasi aset keuangan. Menyajikan investasi intrumen surat utang di laporan keuangan. Menyajikan investasi intrumen ekuitas di laporan keuangan. Menjelaskan ketentuan penurunan nilai Menjelaskan ketentuan reklasifikasi Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Ekuitas Investasi intrumen ekuitas merepresentasikan kepemilikan investor di saham biasa, preferen atau intrumen modal lainnya. Tingkat pengaruh investor terhadap entitas yang dimiliki intrumen ekuitasnya (investee) menentukan metode pencatatan yang diterapkan. Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Ekuitas 0% 20% 50% 100% Persentase kepemilikan Tingkat Pengaruh Tidak ada / tidak signifikan Signifikan (investasi di entitas asosiasi) Kendali Metode Pencatatan Nilai Wajar* (PSAK 50, 55, 60) Ekuitas (PSAK 15) Biaya (cost) atau Ekuitas (PSAK 4, 15 & 22) Konsolidasi *Jika nilai wajar instrumen ekuitas tidak dapat diukur dengan andal, ma ka digunakan metode biaya (cost) Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Ekuitas Persentase kepemilikan tidak menjadi dasar yang mutlak untuk menentukan tingkat pengaruh. Entitas harus mempertimbangkan faktor lain yang bersifat kualitatif untuk menentukan tingkat pengaruh. Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Ekuitas Tidak ada pengaruh atau pengaruh tidak signifikan (PSAK 50, 55 & 60) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Tersedia untuk dijual Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Ekuitas Pengaruh signifikan (PSAK 15): Kekuasaan untuk berpartisipasi dalam kebijakan keuangan dan operasional investee, tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan tersebut. Disebut juga investasi di entitas asosiasi. Umumnya dibuktikan dengan satu atau lebih cara berikut: Keterwakilan dalama dewan direksi dan dewan komisaris atau organ setara di investee, Partisipas dalam proses pembuatan kebijakan, termasuk partispasi dalam pengambilan keputusan tentang dividen atau distribusi lainnya, Adanya transaksi material antara investor dan investee, Pertukaran personel manajerial, atau Penyediaan informasi teknis pokok. Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Ekuitas Pengendalian (PSAK 4): Kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitas tersebut. Pengendalian juga ada ketika entitas investor memiliki setengah atau kurang suara di investee, jika terdapat: Kekuasan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain, Kekuasan untuk mengatur kebijakan keuanan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian, Kekuasan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar dewan direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut, atau Kekuasan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi dan dewan komisaris atau organ setara dan mengendalikan dewan direksi dan dewan komisaris atau organ setara. Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Ekuitas Metode Pencatatan Klasifikasi Pengakuan atas Dividen Tunai yang Diperoleh Pengakuan atas Laba atau Rugi Bersih Investee Keuntungan/ kerugian penyesuaian nilai wajar Penyajian di Laporan Keuangan Nilai Wajar Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Diakui sebagai pendapatan dividen Tidak ada Diakui dalam laba rugi tahun berjalan Pada nilai wajar *Tersedia untuk dijual Diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya *Jika nilai wajar instrumen investasi ekuitas tidak dapat ditentukan nilainya dengan andal, maka menggunakan metode biaya (cost) Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Ekuitas Metode Pencatatan Klasifikasi Pengakuan atas Dividen Tunai yang Diperoleh Pengakuan atas Laba atau Rugi Bersih Investee Keuntungan/ kerugian penyesuaian nilai wajar Penyajian di Laporan Keuangan Biaya (cost) - Diakui sebagai pendapatan dividen Tidak ada Sebesar nilai pengakuan awal Ekuitas Diakui sebagai pengurang investasi Diakui sebagai pendapatan di laba rugi tahun berjalan dan penambah investasi Sebesar nilai pengakuan awal ditambah pengakuan laba atau rugi investee dikurangi perolehan dividen Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Ekuitas Contoh soal 1: Tanggal 1 Oktober 2012, PT MU membeli 100.000 lembar saham biasa PT MC dengan harga pasar Rp1.000 per lembar. Nilai par saham PT MC Rp500 per lembar. PT MU membayar biaya transaksi yang terkait langsung sebesar Rp 5 juta. Persentase kepemilikan hak suara bagi PT MU 10%. Pembelian saham ini tidak menghasilkan pengaruh signifikan bagi PT MU terhadap PT MC. Pada tanggal 1 Oktober 2013, PT MU menjual 50.000 lembar saham PT MC dengan harga Rp1.100 per lembar dan membayar biaya transaksi sebesar Rp 1 juta. Harga pasar per lembar saham PT MC pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2013 masing-masing Rp1.100 dan Rp900. Laba bersih PT MC tahun 2012 dan 2013 masing-masing Rp300juta dan Rp500juta. Dividen tunai yang dibagikan dan dibayarkan PT MC tahun 2012 (dibagikan dan dibayar Mei 2012) dan 2013 (dibagikan dan dibayar Mei 2013) masing-masing Rp100juta dan Rp200juta. Tugas: Buat jurnal selama tahun 2012 dan 2013 di pembukuan PT MU terkait kepemilikan saham di PT MC. Sajikan investasi di laporan keuangan akhir tahun 2012 dan 2013. Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Ekuitas Jawaban Soal – Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi 1. Jurnal 1 Oktober 2012 Investasi saham PT MC Rp100.000.000* Beban transaksi investasi saham 5.000.000 Kas Rp105.000.000 *(Rp1.000 x 100.000) 31 Desember 2012 Nilai wajar 31 Desember 2012 = Rp1.100 x 100.000 Rp110.000.000 Nilai perolehan awal 100.000.000 Selisih 10.000.000 Penyesuaian perubahan nilai wajar Rp10.000.000 aset keuangan – diukur pada nilai wajar Keuntungan/kerugian belum terealisasi – laba rugi Rp10.000.000 Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Ekuitas Jawaban Soal – Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi 1. Jurnal Mei 2013 Kas Rp20.000.000 Pendapatan dividen (10% x Rp 200 juta) Rp20.000.000 *(Rp1.000 x 100.000) 1 Oktober 2013 Harga jual = Rp1.100 x 50.000 Rp55.000.000 Biaya transaksi (1.000.000) Selisih 54.000.000 Nilai investasi (Rp 100 juta x 50%) (50.000.000) Keuntungan penjualan 4.000.000 Kas Rp54.000.000 Investasi saham PT MC Rp50.000.000 Keuntungan penjualan saham 4.000.000 Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Ekuitas Jawaban Soal – Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi 1. Jurnal 31 Desember 2013 Nilai wajar 31 Desember 2012 = Rp900 x 50.000 Rp45.000.000 Nilai perolehan awal (yang tersisa) 50.000.000 Penyesuaian perubahan nilai wajar Rp 5.000.000 aset keuangan – diukur pada nilai wajar (Cr) Penyesuaian perubahan nilai wajar 10.000.000 aset keuangan – diukur pada nilai wajar (Dr) Keuntungan/kerugian belum terealisasi – laba rugi (Dr) Rp15.000.000 Keuntungan/kerugian belum terealisasi – laba rugi Rp15.000.000 Penyesuaian perubahan nilai wajar Rp15.000.000 aset keuangan – diukur pada nilai wajar Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Ekuitas Jawaban Soal – Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi 2. Penyajian di laporan posisi keuangan Per 31 Desember 2012 Aset Lancar Investasi saham PT MC, nilai wajar Rp110.000.000 Per 31 Desember 2013 Investasi saham PT MC, nilai wajar Rp45.000.000 Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Ekuitas Jawaban Soal – Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi 2. Penyajian di laporan laba rugi komprehensif Akhir periode 31 Desember 2012 Pendapatan dan beban lain-lain: Keuntungan belum terealisasi – laba rugi Rp10.000.000 Laba bersih xx Akhir periode 31 Desember 2013 Pendapatan dividen Rp 20.000.000 Keuntungan penjualan saham 4.000.000 Kerugian belum terealisasi – laba rugi (15.000.000) Laba bersih xx Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Ekuitas Jawaban Soal – Tersedia untuk Dijual 1. Jurnal 1 Oktober 2012 Investasi saham PT MC Rp105.000.000* Kas Rp105.000.000 *(Rp1.000 x 100.000) + 5.000.000 31 Desember 2012 Nilai wajar 31 Desember 2012 = Rp1.100 x 100.000 Rp110.000.000 Nilai perolehan awal 105.000.000 Selisih 5.000.000 Penyesuaian perubahan nilai wajar Rp5.000.000 aset keuangan – tersedia untuk dijual Keuntungan/kerugian belum terealisasi – Rp5.000.000 Ekuitas Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Ekuitas Jawaban Soal – Tersedia untuk Dijual 1. Jurnal Mei 2013 Kas Rp20.000.000 Pendapatan dividen (10% x Rp 200 juta) Rp20.000.000 *(Rp1.000 x 100.000) 1 Oktober 2013 Harga jual = Rp1.100 x 50.000 Rp55.000.000 Biaya transaksi (1.000.000) Selisih 54.000.000 Nilai investasi (Rp 105 juta x 50%) (52.500.000) Keuntungan penjualan 1.500.000 Kas Rp54.000.000 Investasi saham PT MC Rp52.500.000 Keuntungan penjualan saham 1.500.000 Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Ekuitas Jawaban Soal – Tersedia untuk Dijual 1. Jurnal 31 Desember 2013 Nilai wajar 31 Desember 2012 = Rp900 x 50.000 Rp45.000.000 Nilai perolehan awal (yang tersisa) 52.500.000 Penyesuaian perubahan nilai wajar Rp 7.500.000 aset keuangan – tersedia untuk dijual (Cr) Penyesuaian perubahan nilai wajar 5.000.000 aset keuangan – tersedia untuk dijual (Dr) Keuntungan/kerugian belum terealisasi –(Dr) Rp12.500.000 pendapatan komprehensif lain Keuntungan/kerugian belum terealisasi – Rp12.500.000 Ekuitas Penyesuaian perubahan nilai wajar Rp12.500.000 aset keuangan – tersedia untuk dijual Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Ekuitas Jawaban Soal – Tersedia untuk Dijual 3. Penyajian di laporan posisi keuangan Per 31 Desember 2012 Aset Tidak Lancar Investasi saham PT MC, nilai wajar Rp110.000.000 Ekuitas Akumulasi pendapatan komprehensif lain 5.000.000 Per 31 Desember 2013 Investasi saham PT MC, nilai wajar Rp45.000.000 Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Ekuitas Jawaban Soal – Tersedia untuk Dijual 3. Penyajian di laporan laba rugi komprehensif Akhir periode 31 Desember 2012 Laba bersih xx Pendapatan komprehensif lain: Keuntungan belum terealisasi - Rp5.000.000 pendapatan komprehensif lain Akhir periode 31 Desember 2013 Pendapatan dan beban lain-lain: Pendapatan dividem Rp 20.000.000 Keuntungan penjualan saham 1.500.000 Kerugian belum terealisasi - Rp12.500.000 Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Ekuitas Metode Ekuitas Contoh soal 2: Tanggal 1 Oktober 2012, PT MU membeli 100.000 lembar saham biasa PT MC dengan membayar kas sebesar Rp 200 juta. Persentase kepemilikan hak suara bagi PT MU 25%. Pembelian saham ini menghasilkan pengaruh signifikan bagi PT MU terhadap PT MC. Pada tanggal 2 Januari 2014, PT MU menjual 60.000 lembar saham PT MC sebesar harga pasar Rp2.200 per lembar. Setelah penjualan, PT MU tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap PT MC. Harga pasar per lembar saham PT MC pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2013 masing-masing Rp2.300 dan Rp2.200. Laba bersih PT MC tahun 2012 dan 2013 masing-masing Rp300juta dan Rp500juta. Dividen tunai yang dibagikan dan dibayarkan PT MC tahun 2012 (dibagikan dan dibayar Mei 2012) dan 2013 (dibagikan dan dibayar Mei 2013) masing-masing Rp100juta dan Rp200juta. Tugas: Buat jurnal selama tahun 2012 dan 2013 di pembukuan PT MU terkait kepemilikan saham di PT MC. Sajikan investasi di laporan keuangan akhir tahun 2012 dan 2013. Buat jurnal penjualan tahun 2014. Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Ekuitas Metode Ekuitas Jawaban Soal 2 1. Jurnal 1 Oktober 2012 – Pembelian investasi Investasi saham PT MC Rp200.000.000 Kas Rp200.000.000 31 Desember 2012 – Pengakuan laba tahun 2012 PT MC Investasi saham PT MC Rp75.000.000* Pendapatan dari laba PT MC Rp75.000.000 *25% x Rp 300 juta Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Ekuitas Metode Ekuitas Jawaban Soal 2 1. Jurnal Mei 2013 – Penerimaan dividen PT MC Kas Rp50.000.000** Investasi saham PT MC Rp50.000.000 ** 25% x Rp 200 juta 31 Desember 2013 – Pengakuan laba PT MC Investasi saham PT MC Rp125.000.000* Pendapatan dari laba PT MC Rp125.000.000 *25% x Rp 500 juta Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Ekuitas Metode Ekuitas Jawaban Soal 2 3. Penyajian di laporan posisi keuangan Per 31 Desember 2012 Aset Tidak Lancar Investasi saham PT MC Rp275.000.000 Per 31 Desember 2013 Investasi saham PT MC Rp350.000.000 Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Ekuitas Metode Ekuitas Jawaban Soal 2 3. Penyajian di laporan laba rugi komprehensif Akhir periode 31 Desember 2012 Pendapatan dan beban lain-lain: Pendapatan dari laba PT MC Rp 75.000.000 Laba bersih xx Akhir periode 31 Desember 2013 Pendapatan dari laba PT MC Rp 125.000.000 Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Ekuitas Metode Ekuitas Kehilangan pengaruh signifikan di entitas asosiasi Tidak memiliki pengaruh atau pengaruh tidak signifikan (PSAK 55) Memperoleh pengendalian bersama (PSAK 12) Memperoleh kendali (PSAK 4 & 22) Ketika kehilangan pengaruh signifikan, investor mengakui investasi yang tersisa di entitas asosiasi pada nilai wajar. Investor mengakui dalam laporan keuangan laba rugi setiap selisih antara: Nilai wajar investasi yang tersisa dan hasil pelepasan sebagian kepemilikan pada entitas asosiasi, dengan Jumlah tercatat investasi dalam tanggal ketika hilangnya pengaruh signifikan Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Ekuitas Metode Ekuitas Ketika kehilangan pengaruh signifikan dan investasi tersisa dicatat sesuai PSAK 55, nilai wajar investasi saat dihentikan sebagai investasi pada entitas asosiasi dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal sesuai PSAK 55. Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Ekuitas Metode Ekuitas Jawaban Soal 2 3. Jurnal Penjualan 1 Januari 2014 – Penjualan sebagian saham PT MC Kas yang diterima (60.000 x Rp 2.200) Rp132.000.000 Nilai wajar investasi tersisa (40.000 x Rp 2.200) 88.000.000 Kas Rp132.000.000 Kerugian penjualan investasi 130.000.000 Investasi saham PT MC Rp262.000.000* *Rp350.000.000 (nilai tercatat) – 88.000.000. Akuntansi Keuangan 2
Penurunan Nilai Pada setiap tanggal pelaporan, entitas mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Bukti objektf meliputi peristiwa-peristiwa yan gmerugikan bagi pemegang aset keuangan, seperti: Kesulitan keuangan signifikan yang dialami oleh penerbit atau peminjam, Pelanggaran kontrak, seperti terjadi tunggakan pembayaran pokok atau bunga, Pemberi pinjaman, karena alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan peminjam, memberi keringanan pada pihak peminjam, Terdapat kemungkinan pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan, Hilangnya pasar aktif aset keuangan akibat kesulitan keuangan, atau Adanya penurunan estimasi arus kas masa depan dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan. Akuntansi Keuangan 2
Penurunan Nilai Aset Keuangan Ada pengukuran penuruna nilai? Kerugian penurunan nilai Pemulihan kerugian penurunan nilai Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Tidak n.a Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dan Pinjaman yang diberikan dan piutang Ya Selisih nilai tercatat dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugia kredit yang belum terjadi) yang didiskontokan dengan suku bunga efektif pengakuan awal . Kerugian diakui pada laba rugi. Dapat dipulihkan dan diakui di laba rugi. Pemulihan tidak boleh mengakibatkan, pada tanggal pemulihan terjadi, nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi jika tidak terjadi penurunan nilai Lihat paragraf 70-74 PSAK 55 Akuntansi Keuangan 2
Penurunan Nilai Aset Keuangan Ada pengukuran penuruna nilai? Kerugian penurunan nilai Pemulihan kerugian penurunan nilai Tersedia untuk dijual: Instrumen utang Ya Jika penurunan nilai wajar atas aset tersedia untuk dijual telah diakui langsung dalam ekuitas dan terdapat bukti objektif penurunan nilai, maka kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui langsung ke dalam ekuitas (pendapatan komprehensif lain), harus dikeluarkan dari ekuitas dan diakui dalam laba rugi Dapat dipulihkan dan diakui di laba rugi. Instrumen ekuitas, ada pasar aktif dan nilai wajar bisa ditentukan dengan andal Tidak dapat dipulihkan melalui laba rugi Akuntansi Keuangan 2
Penurunan Nilai Aset Keuangan Ada pengukuran penuruna nilai? Kerugian penurunan nilai Pemulihan kerugian penurunan nilai Tersedia untuk dijual: Instrumen utang Ya Jumlah kerugian kumulatif yang dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada labar rugi, adalah selisih antara biaya perolehan (setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi) dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laba rugi. Dapat dipulihkan dan diakui di laba rugi. Instrumen ekuitas, ada pasar aktif dan nilai wajar bisa ditentukan dengan andal Tidak dapat dipulihkan melalui laba rugi Akuntansi Keuangan 2
Penurunan Nilai Aset Keuangan Ada pengukuran penuruna nilai? Kerugian penurunan nilai Pemulihan kerugian penurunan nilai Tersedia untuk dijual: Instrumen ekuitas, tidak ada ada pasar aktif dan nilai wajar tidak bisa ditentukan dengan andal Ya Kerugian diukur dari selisih nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar atas aset keuangan serupa. Kerugian diakui pada laba rugi Tidak dapat dipulihkan Akuntansi Keuangan 2
Penurunan Nilai untuk AFS dan HTM (SAK ETAP) Apakah penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehan terjadi secara permanen atau tidak. Jika merupakan penurunan permanen maka biaya perolehan diturunkan ke nilai wajarnya dan diakui sebagai biaya perolehan yang baru dan tidak boleh diubah lagi, rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi yang telah direalisasi. Perlakuan selanjutnya mengikuti SAK yang berlaku. Akuntansi Keuangan 2
Penyajian Laporan Keuangan (SAK ETAP) Di Neraca Trading sebagai aset lancar HTM dan AFS sebagai aset lancar atau tidak lancar berdasarkan keputusan manajemen, kecuali akan jatuh tempo pada tahun berikutnya harus sebagai aset lancar. Di Laporan Arus Kas Trading: arus kas operasi AFS dan HTM: arus kas investasi Akuntansi Keuangan 2
Transfer / Reklasifikasi Loans & Receivable HTM Diijinkan jika ada perubahan intensi. Situasi yang langka Diijinkan namun harus memenuhi TAINTING RULE AFS FVTPL
Perubahan Kelompok pada SAK ETAP Dinilai pada nilai wajar pada saat perubahan Dari trading ke kelompok lain, maka unrealised gain loss dicatat sebagai penghaslan dan tidak boleh dihapus. Ke kelompok trading, maka unrealised gain loss diakui pada tanggal perubahan Dari HTM ke AFS, maka unrealised gain loss diakui dalam kelompok ekuitas Dari AFS ke HTM, maka unrealised gain loss tetap diakui di ekuitas dan diamortisasi sesuai amortisasi premi dan diskonto Akuntansi Keuangan 2
Tainting Rule Entitas tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai dimiliki hingga tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebeulm jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibanding dengan total nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut: Dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati waktu jatuh tempo, Terjadi setelah entitas telah memperoleh secara substansial seluruh pokok aset keuangan sesuai jadwal pembayaran atau pelunasan dipercepat, atau Terkait kejadian yang di luar kendali entitas, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh entitas. Akuntansi Keuangan 2
Reklasfikasi Entitas : tidak dapat mereklasifikasi instrumen keuangan ke dalam kategori diukur pada nilai wajar melalui laba rugi setelah pengakuan awal, tidak dapat mereklasifikasi derivatif dari diukur pada nilai wajar melalui laba rugi selama dimiliki atau diterbitkan, tidak dapat mereklasifikasi instrumen keuangan dari diukur pada nilai wajar melalui laba rugi jika pada pengakuan awal intrumen ditetapkan oleh entitas sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, dapat mereklasifikasi aset keuangan dari diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dalam kondisi saat langka dengan ketentuan dan direklasifikasi ke pinjaman yang diberikan dan piutang (setelah memenuhi kriteria pinjaman yang diberikan dan piutang), jika aset keuangan tidak lagi dimiliki untuk diperdagangkan atau pembelian kembali aset keuangan tersebut dalam waktu dekat. Akuntansi Keuangan 2
Reklasfikasi Entitas : dapat mereklasifikasi aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo ke tersedia untuk dijual, dengan memperhatikan ketentuan tainting rule, dan diukur kembali nilai wajarnya. Reklasifikasi dari dan ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, harus memperhatikan ketentuan tainting rule. Akuntansi Keuangan 2
Perbedaan SAK ETAP dengan PSAK Investasi pada entitas asosiasi (kepemilikan saham 20%-50%) dicatat dengan metode biaya (cost method). Investasi pada anak dengan metode ekuitas, dan tidak dibuat laporan konsolidasian SAK ETAP tidak secara penuh menggunakan PSAK 50/55. Akuntansi Keuangan 2
Investasi - Bonds Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 7 dan 9
Agenda Aset Keuangan Investasi di Instrumen Utang 1 Aset Keuangan 2 Investasi di Instrumen Utang 3 Investasi di Instrumen Ekuitas 3 4 4 Latihan dan Pembahasan 5 Akuntansi Keuangan 2
Tujuan Pemelajaran Mahasiswa mampu : Menjelaskan definisi dan klasifikasi aset keuangan. Menyajikan investasi intrumen utang di laporan keuangan. Menyajikan investasi intrumen ekuitas di laporan keuangan. Mencatat penurunan nilai investasi di instrumen utang dan ekuitas Menjelaskan perpindahan klasifikasi aset keuangan Akuntansi Keuangan 2
Aset Keuangan Kas. Instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas lain. Hak kontraktual untuk menerima kas atau aset keuangan lain, atau mempertukarkan aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan entitas lain dengan kondisi yang berpotensi menguntungkan entitas tersebut. Kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dengan menggunakan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh entitas dan merupakan nonderivatif atau derivatif. PSAK 50 P77 Akuntansi Keuangan 2
Klasifikasi Aset Keuangan Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo. Pinjaman yang diberikan dan piutang. Tersedia untuk dijual. PSAK 55 p8 Akuntansi Keuangan 2
Klasifikasi Efek Utang dan Efek Ekuitas (SAK ETAP) Dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity); Diperdagangkan (trading); Tersedia untuk dijual (available for sale). SAK ETAP p10.4 Akuntansi Keuangan 2
Kategori Aset Keuangan (PSAK 50) NO YES Nilai Beli Pinjaman atau Piutang Bentuk Investasi dlm Utang Keinginan memegang Held to maturity Tujuan Spekulatif Available for Sale Trading Diukur dg Nilai Wajar No Nilai Wajar Akuntansi Keuangan 2
Klasifikasi Aset Keuangan Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah aset keuangan yang memiliki salah satu kondisi berikut: Diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan Saat pengakuan awal ditetapkan oleh entitas untuk diukur melalui laba rugi PSAK 55 p8 Untuk memenuhi salah satu dari kedua kondisi di atas, entitas harus memenuhi seperti yang disyaratkan oleh PSAK 55. Akuntansi Keuangan 2
Klasifikasi Aset Keuangan Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta entitas memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset tersebut hingga jatuh tempo, kecuali: Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, Investasi yang ditetapkan oleh entitas dalam kelompok tersedia untuk dijual, dan Investasi yang memenuhi kriteria sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. PSAK 55 p8 Akuntansi Keuangan 2
Klasifikasi Aset Keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap dan tidak memiliki kuotasi pasar aktif, kecuali pinjaman yang diberikan dan piutang: dimaksudkan dijual dalam waktu dekat dan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, saat pengakuan awal ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual, atau dalam hal pemilik mungkin tidak akan memperoleh kembalai investasi awal secara substansial kecuali disebabkan penurunan kualitas, dan diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual PSAK 55 p8 Akuntansi Keuangan 2
Klasifikasi Aset Keuangan Aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai tersedia dijual adalah aset keuangan nonderivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan sebagai (a) pinjaman yang diberikan dan piutang, (b) investasi dimiliki hingga jatuh tempo , atau (c) aset keuangan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. PSAK 55 p8 Dengan kata lain, aset yang diklasifikasikan ke dalam kategori available for sale adalah aset non-derivatif yang tidak dapat dimasukkan ke dalam ketiga kategori sebelumnya Akuntansi Keuangan 2
Pengakuan Awal Aset Keuangan Entitas mengakui aset keuangan, jika dan hanya jika, menjadi salah satu pihak pada kontrak instrumen tersebut. PSAK 55 p14 Akuntansi Keuangan 2
Pengukuran Awal Aset Keuangan Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Nilai wajar (biaya transaksi dibebankan) Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo Nilai wajar + biaya transaksi Pinjaman yang diberikan dan piutang Nilai wajar + biaya transaksi Tersedia untuk dijual Nilai wajar + biaya transaksi P43 psak 55 Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar. Biaya transaksi adalah biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan. Akuntansi Keuangan 2
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Aset Keuangan Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Nilai wajar Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo Biaya perolehan diamortisasi Pinjaman yang diberikan dan piutang Biaya perolehan diamortisasi Tersedia untuk dijual Nilai wajar Instrumen ekuitas yang tidak ada kuotasi pasar aktif dan nilai wajar tidak dapat diukur dengan andal Biaya perolehan P46 psak 55 Biaya perolehan diamortisasi adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur saat pengakuan awal, ditambah atau dikurangi amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh tempo, dan dikurangi penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih . Akuntansi Keuangan 2
Investasi Efek Utang +/- - - Biaya Amortisasi = (PSAK 55) Jumlah saat pengukuran awal +/- Akumulasi amortisasi dengan metode suku bunga efektif - Pembayaran - Penurunan Nilai Akuntansi Keuangan 2
Metode Suku Bunga Efektif Suku bunga yang menyamakan antara nilai awal aset dengan nilai kini dari pembayaran yang diterima di masa mendatang. Nilai awal aset keuangan termasuk biaya transaksi dan biaya lain terkait dengan perolehan/penerbitan aset/liabilitas keuangan Suku bunga efektif tidak selalu sama dengan suku bunga yang ditetapkan. Suku bunga efektif digunakan untuk menghitung amortisasi premium atau diskon Akuntansi Keuangan 2
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Aset Keuangan Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo Pinjaman yang diberikan dan piutang Untung/rugi ketika dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi + Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Diakui di laba rugi Nilai wajar Diakui di pendapatan komprehensif lain*, sampai aset keuangan dihentikan pengakuannya. Setelah dihentikan pengakuannya, saldo keuntungan atau kerugian kumulatif direklasifikasi ke laba rugi Tersedia untuk dijual *) Tersedia untuk dijual (PSAK 55 p62) kecuali untuk kerugian penurunan nilai (lihat paragraf 74-77) dan keuntungan atau kerugian akbiat perubahan nilai tukar (lihat Pedoman Aplikasi paragraf PA99) Nilai wajar Akuntansi Keuangan 2
Penyajian Efek pada SAK ETAP Held to Maturity Biaya perolehan dikurangi amortisasi premi atau diskonto Trading Nilai wajar pada tanggal neraca Available for Sale Nilai wajar pada tanggal neraca SAK ETAP bab 10
Pengukuran Efek Akibat Perubahan Nilai Wajar (SAK ETAP) Dividen dan pendapatan bunga, termasuk amortisasi premi dan diskonto yang timbul saat perolehan, dan laba yang telah direalisasi Untuk ketiga kelompok efek Diakui sebagai penghasilan Trading Laba/rugi belum direalisasi Dimasukkan sebagai komponen ekuitas yang disajikan secara terpisah, dan tidak boleh diakui sebagai penghasilan sampai saat laba atau rugi tersebut dapat direalisasi. SAK ETAP bab 10 Available for sale Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Utang Terdapat kontrak pembayaran yang telah ditentukan tanggalnya atas : (a) pokok utang dan (b) bunga Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Utang Contoh soal: PT Original membeli 10.000 lembar Obligasi KW dengan nilai par Rp20.000 per lembar pada tanggal 1 Juli 2012. Tingkat bunga kupon sebesar 12% dibayar tiap tanggal 1 Januari dan 1 Juli. Tingkat bunga efektif obligasi sejenis sebesar 10%. Obligasi akan jatuh tempo empat tahun mendatang. Nilai wajar saat penerbitan sebesar Rp212.926.425,52. Nilai wajar per lembar Obligasi KW pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2013 masing-masing Rp21.000 dan Rp20.900. Tugas: Buat tabel amortisasi diskon atau premium atas obligasi. Buat jurnal pada tanggal 1 Juli 2012, 31 Desember 2012, 1 Januari 2013, 1 Juli 2013, dan 31 Desember 2013. Sajikan investasi di laporan keuangan akhir tahun 2012 dan 2013. Pada tanggal 1 Januari 2014, setelah memperoleh pembayaran bunga, PT Original menjual seluruh Obligasi KW dengan harga per lembar Rp20.500. Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Utang Jawaban Soal – Dimiliki Hingga Jatuh Tempo 1. Tabel amortisasi Periode Bunga Diterima (6%) Pendapatan Bunga (5%) Amortisasi Premium Saldo Investasi Obligasi 1 Juli 2012 212,926,425.52 1 Januari 2013 12,000,000 10,646,321.28 1,353,678.72 211,572,746.79 1 Juli 2013 10,578,637.34 1,421,362.66 210,151,384.13 1 Januari 2014 10,507,569.21 1,492,430.79 208,658,953.34 1 Juli 2014 10,432,947.67 1,567,052.33 207,091,901.01 1 Januari 2015 10,354,595.05 1,645,404.95 205,446,496.06 1 Juli 2015 10,272,324.80 1,727,675.20 203,718,820.86 1 Januari 2016 10,185,941.04 1,814,058.96 201,904,761.90 1 Juli 2016 10,095,238.10 1,904,761.90 200,000,000.00 Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Utang Jawaban Soal – Dimiliki Hingga Jatuh Tempo 2. Jurnal 1 Juli 2012 Investasi obligasi Rp212.926.425,52 Kas Rp212.926.425,52 31 Desember 2012 Piutang bunga Rp12.000.000 Pendapatan bunga Rp10.646.321,28 Investasi obligasi 1.353.678,72 Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Utang Jawaban Soal – Dimiliki Hingga Jatuh Tempo 2. Jurnal 1 Januari 2013 Kas Rp12.000.000 Piutang bunga Rp12. 000.000 (asumsi tidak membuat jurnal balik) 1 Juli 2013 Kas Rp12.000.000 Pendapatan bunga Rp10.578.637,34 Investasi obligasi 1.421.362,66 Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Utang Jawaban Soal – Dimiliki Hingga Jatuh Tempo 2. Jurnal 31 Desember 2013 Piutang bunga Rp12.000.000 Pendapatan bunga Rp10.507.569,21 Investasi obligasi 1.492.430,79 Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Utang Jawaban Soal – Dimiliki Hingga Jatuh Tempo 3. Penyajian di laporan posisi keuangan Per 31 Desember 2012 Aset Lancar Piutang Bunga Rp 12.000.000 Aset Tidak Lancar Investasi obligasi – biaya perolehan Rp211.572.746,79 diamortisasi Per 31 Desember 2013 Investasi obligasi – biaya perolehan Rp208.658.953,34 diamortisasi Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Utang Jawaban Soal – Dimiliki Hingga Jatuh Tempo 4. Penjualan Aset Keuangan 1 Januari 2014 Kas Rp205.000.000,00* Kerugian penjualan investasi 3.658.953,34 Investasi obligasi Rp208.658.953,34 *Rp20.500 x 10.000 Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Utang Jawaban Soal – Tersedia untuk Dijual 2. Jurnal 1 Juli 2012 Investasi obligasi Rp212.926.425,52 Kas Rp212.926.425,52 31 Desember 2012 Piutang bunga Rp12.000.000 Pendapatan bunga Rp10.646.321,28 Investasi obligasi 1.353.678,72 Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Utang Jawaban Soal – Tersedia untuk Dijual 2. Jurnal 31 Desember 2012 Nilai wajar 31 Des 2012 = Rp21.000 x 10.000 = Rp210.000.000 Kerugian belum terealisasi = Nilai tercatat 31 Des 2012 - Nilai wajar 31 Des 2012 = Rp211.572.746,79 - 210.000.000 = 1.572.746,79 Jurnal: Keuntungan/kerugian belum terealisasi 1.572.746,79 – Ekuitas Penyesuaian perubahan nilai wajar 1.572.746,79 aset keuangan – tersedia untuk dijual Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Utang Jawaban Soal – Tersedia untuk Dijual 2. Jurnal 1 Januari 2013 Kas Rp12.000.000 Piutang bunga Rp12. 000.000 (asumsi tidak membuat jurnal balik) 1 Juli 2013 Kas Rp12.000.000 Pendapatan bunga Rp10.578.637,34 Investasi obligasi 1.421.362,66 Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Utang Jawaban Soal – Tersedia untuk Dijual 2. Jurnal 31 Desember 2013 Piutang bunga Rp12.000.000 Pendapatan bunga Rp10.507.569,21 Investasi obligasi 1.492.430,79 Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Utang Jawaban Soal – Tersedia untuk Dijual 2. Jurnal 31 Desember 2013 Nilai wajar 31 Des 2013 = Rp20.900 x 10.000 Rp209.000.000 Saldo biaya perolehan diamortisasi obligasi 31 Des 2013 (lihat tabel) 208.658.953,34 Selisih (Dr) Rp 341.046,66 Penyesuaian perubahan nilai wajar 1.572.746,79 aset keuangan – tersedia untuk dijual (Cr) Keuntungan/kerugian belum terealisasi Rp 1.913.793,45 – Ekuitas Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Utang Jawaban Soal – Tersedia untuk Dijual 2. Jurnal 31 Desember 2013 Jurnal: Penyesuaian perubahan nilai wajar 1.913.793,45 aset keuangan – tersedia untuk dijual Keuntungan/kerugian belum terealisasi 1.913.793,45 – Ekuitas Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Utang Jawaban Soal – Tersedia untuk Dijual 3. Penyajian di laporan posisi keuangan Per 31 Desember 2012 Aset Lancar Piutang Bunga Rp 12.000.000 Aset Tidak Lancar Investasi obligasi – nilai wajar Rp210.000.000 tersedia untuk dijual Ekuitas Pendapatan komprehensif lain Rp (1.572.746,79) Per 31 Desember 2013 Investasi obligasi – nilai wajar Rp209.000.000 Pendapatan komprehensif lain Rp341.046,66 Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Utang Jawaban Soal – Tersedia untuk Dijual 4. Penjualan Aset Keuangan 1 Januari 2014 Kas Rp205.000.000* Kerugian penjualan 3.658.953,34 Investasi Keuntungan/kerugian belum 341.046,66 terealisasi – Ekuitas Investasi obligasi Rp208.658.953,34 Penyesuaian perubahan nilai wajar 341.046,66 aset keuangan – tersedia untuk dijual *Rp20.500 x 10.000 Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Utang Jawaban Soal – Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 2. Jurnal 1 Juli 2012 Investasi obligasi Rp212.926.425,52 Kas Rp212.926.425,52 31 Desember 2012 Piutang bunga Rp12.000.000 Pendapatan bunga Rp10.646.321,28 Investasi obligasi 1.353.678,72 Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Utang Jawaban Soal – Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 2. Jurnal 31 Desember 2012 Nilai wajar 31 Des 2012 = Rp21.000 x 10.000 = Rp210.000.000 Kerugian belum terealisasi = Nilai tercatat 31 Des 2012 - Nilai wajar 31 Des 2012 = Rp211.572.746,79 - 210.000.000 = 1.572.746,79 Jurnal: Keuntungan/kerugian belum terealisasi 1.572.746,79 – laba rugi Penyesuaian perubahan nilai wajar 1.572.746,79 aset keuangan – diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Akun Keuntungan/kerugian belum terealisasi ditutup pada laba bersih setiap periode, sedangkan akun Penyesuaian perubahan nilai wajar aset keuangan tidak ditutup dan tidak disajikan di laporan posisi keuangan (Kieso hal. 887) Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Utang Jawaban Soal – Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 2. Jurnal 1 Januari 2013 Kas Rp12.000.000 Piutang bunga Rp12. 000.000 (asumsi tidak membuat jurnal balik) 1 Juli 2013 Kas Rp12.000.000 Pendapatan bunga Rp10.578.637,34 Investasi obligasi 1.421.362,66 Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Utang Jawaban Soal – Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 2. Jurnal 31 Desember 2013 Piutang bunga Rp12.000.000 Pendapatan bunga Rp10.507.569,21 Investasi obligasi 1.492.430,79 Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Utang Jawaban Soal – Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 2. Jurnal 31 Desember 2013 Nilai wajar 31 Des 2013 = Rp20.900 x 10.000 Rp209.000.000 Saldo biaya perolehan diamortisasi obligasi 31 Des 2013 (lihat tabel) 208.658.953,34 Selisih (Dr) Rp 341.046,66 Penyesuaian perubahan nilai wajar 1.572.746,79 aset keuangan (Cr) Keuntungan/kerugian belum terealisasi Rp 1.913.793,45 – laba rugi Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Utang Jawaban Soal – Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 2. Jurnal 31 Desember 2013 Jurnal: Penyesuaian perubahan nilai wajar 1.913.793,45 aset keuangan – diukur pada nilai wajar Keuntungan/kerugian belum terealisasi 1.913.793,45 – laba rugi Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Utang Jawaban Soal – Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 3. Penyajian di laporan posisi keuangan Per 31 Desember 2012 Aset Lancar Piutang Bunga Rp 12.000.000 Investasi obligasi – nilai wajar Rp210.000.000 diukur pada nilai wajar Per 31 Desember 2013 Aset Lancar Investasi obligasi – nilai wajar Rp209.000.000 Akuntansi Keuangan 2
Investasi Instrumen Utang Jawaban Soal – Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 4. Penjualan Aset Keuangan 1 Januari 2014 Kas Rp205.000.000* Kerugian penjualan 4.000.000 Investasi Investasi obligasi Rp208.658.953,34 Penyesuaian perubahan nilai wajar 341.046,66 aset keuangan – diukur pada nilai wajar *Rp20.500 x 10.000 Akuntansi Keuangan 2
Transfer / Reklasifikasi Loans & Receivable HTM Diijinkan jika ada perubahan intensi. Situasi yang langka Diijinkan namun harus memenuhi TAINTING RULE AFS FVTPL
Terima Kasih Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com http://staff.blog.ui.ac.id/martani/ Akuntansi Keuangan 2