Oleh : Faik Agiwahyuanto, S.Kep., M.Kes

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
NARKOBA Di susun oleh : Ahmad Ali Ridho
Advertisements

Farmakologi STIKes Mitra Kencana.
Pendahuluan Interaksi obat adalah perubahan efek suatu obat akibat pemakaian obat lain (interaksi obat-obat) atau oleh makanan, obat tradisional dan senyawa.
NAPZA a. pengertian napza
PENGANTAR ANTI MIKROBA
CARA PAKAI OBAT WAKTU PEMBERIAN OBAT FARMAKOLOGI FK UNAND
PENGGOLONGAN OBAT DRA. HELNI, APT, M.KES.
PENUAAN SEL.
Tiga dari hal2 yg ada dibawah ini terdapat pd klien
ASSALAMU ALAIKUM WW. 1.
II. MEKANISME KERJA OBAT A. FASE/NASIB OBAT DALAM TUBUH 1
OBAT DAN NASIB OBAT DALAM TUBUH
KONSEP DASAR PEMBERIAN OBAT
Materi Kuliah Obat Tradisional Oleh Dra. Amyelli
edited by : ESTI DYAH UTAMI, M.Sc., Apt.
Monitoring Efek Samping Obat ( MESO )
FARMAKOLOGI.
Penggolongan Obat & Sistem Tubuh
FASE FARMASETIK FASE FARMAKOKINETIK FASE FARMAKODINAMIK
INISIASI 5 INTOKSIKASI.
PERANAN DAN PENGEMBANGAN OBAT
RUTE-RUTE PEMBERIAN OBAT
TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA
PENGANTAR FARMAKOLOGI
PRINSIP-PRINSIP PEMBERIAN OBAT
PENGGOLONGAN OBAT MENURUT UNDANG-UNDANG
“(SISTEM PERTAHANAN TUBUH)”
PENUAAN SEL Oleh Dr. Hasnar Hasjim.
PENGANTAR FARMAKOLOGI
Dr. M. Yulis Hamidy, MKes, MPdKed
PEMANFAATAN MIKROBA BAKTERI Lactobacillus sp PADA BIDANG KESEHATAN
PERANAN OBAT TRADISIONAL DALAM KESEHATAN MASYARAKAT
PENGGOLONGAN OBAT.
PENGANTAR ILMU RESEPTIR & FARMASI
RUTE-RUTE PEMBERIAN OBAT
ABSORBSI DAN ELIMINASI
TOKSIKOKINETIK.
FARMAKOLOGI.
Introducing to Medicine
PERTEMUAN 2 3 Maret 2017.
BIOAVAILABILITAS OBAT “KETERSEDIAAN HAYATI OBAT”
Farmakokinetika Oleh: Isnaini.
PENGGUNAAN OBAT PADA PEDIATRIK Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Univ. Muhammadiyah Purwokerto.
HEMATINIKA Ana Miftahul Jannah.
POKOK BAHASAN III FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TOKSISITAS.
FARMAKOKINETIK.
FARMAKOKINETIKA 7 September 2013
Prinsip-prinsip Farmakologi
UNDANG-UNDANG KESEHATAN
Tinjauan farmakokinetika
PENGGOLONGAN,CARA PEMAKAIAN OBAT DAN CARA PENYIMPANAN OBAT
Penggolongan Obat & Sistem Tubuh
Farmakologi STIKES AL-MA’ARIF.
ABSORBSI DAN ELIMINASI
PENGGOLONGAN OBAT.
Awal P.Kusumadewi B2P2TOOT
NASIB OBAT/ RACUN DALAM TUBUH
Adme dan detoksifikasi
PENGGOLONGAN OBAT BERDASAR KELAS TERAPI
II. MEKANISME KERJA OBAT A. FASE/NASIB OBAT DALAM TUBUH 1
Farmakologi untuk Pengobatan
Farmakologi dalam Pathofisiologi
M. SIDROTULLAH PENGELOLAAN NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA.
PENGERTIAN OBAT Obat adalah zat atau benda yang dapat menyembuhkan penyakit, mencegah timbulnya gejala penyakit, memperbaiki kesehatan mental (rohani),
Adme dan detoksifikasi
TOKSIKOKINETIK.
BIOFARMASETIKA By : Agus Winarso Nama: NIM :.
Applied Biopharmacetic
Pra Akademik Pengenalan Mapel Produktif Farmasi Oleh : Nur Diana,S.Kep.
BIOFARMASETIKA Awal P.Kusumadewi B2P2TOOT MATERI KULIAH BIOFARMASETIKA.
Transcript presentasi:

Oleh : Faik Agiwahyuanto, S.Kep., M.Kes Dasar Farmakologi Oleh : Faik Agiwahyuanto, S.Kep., M.Kes

Apa saja yang harus dipelajari? Definisi farmakologi Komponen Obat dan Terapi Farmakokinetik – Farmakodinamik Struktur Obat dan Pengobatan

Kasus Farmasi Saat Ini !!!

Penggunaan Antibiotik

Definisi aspek biofarmasi Farmakologi ilmu yang memelajari pengetahuan obat dengan seluruh aspeknya, baik sifat kimiawi maupun fisikanya, kegiatan fisiologi, resorbsi, dan nasibnya dalam organisme hidup. Farmakognosi Cabang ilmu farmakologi yang memelajari sifat-sifat tumbuhan dan bahan lain yang merupakan sumber obat. Farmakoterapi cabang ilmu yang berhubungan dengan penggunaan obat dalam pencegahan dan pengobatan penyakit Farmakokinetik apa yang dialami obat yang diberikan pada suatu makhluk hidup, yaitu absorbsi (A), distribusi (D), metabolisme atau biotransformasi (M), dan ekskresi (E) Farmakodinamik merupakan pengaruh obat terhadap sel hidup, organ atau makhluk hidup.

Sejarah Farmakologi

Perkembangan Farmakologi

Apa itu Obat & Pengobatan ??? Yaitu setiap zat kimia (alami maupun sintetik) selain makanan yang mempunyai pengaruh terhadap atau dapat menimbulkan efek pada organisme hidup, baik efek psikologis, fisiologis, maupun biokimiawi Obat Penetapan diagnosa, pencegahan (preventif), dan penyembuhan (kuratif), simtomatik Pemulihan kembali (rehabilitatif) dan peningkatan kesehatan (promotif) Kontrasepsi Tujuan Pengobatan

Sumber Obat ...??? Tumbuhan : Kuinin, Digitalis Hewan : Insulin Mineral : Kaolin, Carbon Mikroorganisme : Penisilin, Eritromisin Sintesis Kimiawi : Aspirin, PCT Bioteknologi : Interferon, Hormon, Growth Factors

Salah satu Contoh Pembuatan Obat

Obat berdasarkan mekanisme kerja obat Obat yg bekerja pada penyebab penyakit, misalnya penyakit akibat bakteri atau mikroba, contohnya : antibiotik Obat yg bekerja untuk mencegah sakit, contoh : vaksin Obat yg menghilangkan gejala penyakit, misal pereda nyeri, contohnya : analgetik Obat yg bekerja menambah atau mengganti fungsi zat yg kurang, contoh : vitamin dan hormon Obat sbg plasebo (tidak mengandung zat aktif). contoh : aqua pro injeksi dan tablet plasebo

Penggolongan Obat ??? Jenisnya Mekanisme Kerja obat Tempat atau lokasi Pemakaian Cara pemakaian Efek yang Ditimbulkan Daya Kerja / Terapi Asal Obat & Cara Pembuatan

Obat berdasar Jenis dalam pelayanan Sintetik Obat Generik obat dengan nama resmi yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia untuk zat berkhasiat yang dikandungnya Obat Bermerek Dagang obat menggunakan nama milik produsen obat yang bersangkutan Alami Jamu empiric based Fitofarmaka scientific based Obat Herbal Terstandar clinical based

Penggolongan obat tradisional

Hubungan Obat dengan Organisme Hidup  Segi Farmakodinamika & Farmakokinetika

Obat berdasar Jenis dalam pelayanan di inonesia berdasar UU 6 jenis Obat di Indonesia berdasar UU Obat Bebas Obat Bebas Terbatas Obat Keras Obat Wajib Apotek Obat Narkotika Obat Psikotropika

Obat Bebas Yaitu obat yg boleh digunakan tanpa resep dokter, dan termasuk obat yang paling aman dikonsumsi secara bebas  self-medication/swamedikasi . Termasuk daftar W (Warschuwing) atau OTC (Over The Counter) Dapat diperoleh di warung, toko obat berijin, dan apotek. Obat ini digunakan untuk mengobati gejala penyakit yg ringan. Contoh : vitamin/multivitamin, obat batuk hitam, parassetamol

Obat bebas terbatas Obat-obatan yg dalam jumlah tertentu dapat dibeli tanpa resep dokter. Obat bebas terbatas terkandung zat/bahan yg relatif toksik, maka pada kemasannya perlu dicantumkan tanda peringatan (P1-P6). Obat ini bisa dibeli bebas di toko obat berijin, apotek, sebagian di swalayan atau warung. Contoh : obat anti mabuk (antimo), obat flu (procold), obat kutu air (daktarin), paramex, utltraflu. Termasuk daftar W (Warschuwing) atau OTC (Over The Counter)

P1-P6 pada obat bebas terbatas SK MENKES No. 6355/Dir.Jend./SK/1969

Contoh :

Obat keras Yaitu Obat berkhasiat keras, untuk memperolehnya harus dengan resep dokter. Bila digunakan sembarangan dapat berbahaya, bahkan meracuni tubuh, memperparah penyakit atau menyebabkan kematian Obat-obatan yang tidak digunakan untuk keperluan teknik, yang mempunyai khasiat mengobati, menguatkan, membaguskan, mendesinfeksikan dan lain-lain tubuh manusia, baik dalam bungkusan/kemasan maupun tidak. •Daftar G (Govaarlijk) •Obat berkhasiat keras yang untuk memperolehnya harus dengan resep dokter •contoh : infus asering, amoxicillin, captopril

Yang termasuk obat keras : Semua antibiotika Semua obat hormon Semua obat suntik Semua obat sulfa Antihistamin Papaverin,noscapine, narceine serta garam-garamnya Adrenalin serta garam-garamnya Digitalis serta glikosida-glikosidanya Zat-zat radioaktif Hydantoin serta derivate-derivatenya

Obat golongan psikotropika DMA, MDMA, Meskalin, dll Golongan I Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi amat kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Amfetamin, Metakualon, dll Golongan II Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Flunitrazepam, Pentobarbital, dll Golongan III Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan.

Obat wajib apotek (OWA) SK Menkes No. 347/MenKes/SK/VII/1990 Obat keras yang dapat diberikan oleh Apoteker di apotek kepada pasien tanpa resep dokter. Tujuannya : Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menolong dirinya sendiri guna mengatasi masalah kesehatan Meningkatkan pengobatan sendiri secara tepat, aman dan rasional Meningkatkan peran Apoteker di Apotik dalam pelayanan KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) serta pelayanan obat kepada masyarakat

Kewajiban apoteker dalam pelayanan OWA Memenuhi ketentuan dan batasan tiap jenis obat per pasien yang disebutkan dalam Obat Wajib Apotik yang bersangkutan. Membuat catatan pasien serta obat yang telah diserahkan. Memberikan informasi meliputi dosis dan aturan pakainya, kontraindikasi, efek samping dan lain-lain yang perlu diperhatikan oleh pasien.

Dasar pemberian OWA Tidak dikontraindikasikan untuk penggunaan pada wanita hamil, anak dibawah usia 2 tahun dan orang tua diatas 65 tahun. Pengobatan sendiri dengan obat dimaksud tidak memberikan risiko pada kelanjutan penyakit Penggunaannya tidak memerlukan cara dan atau alat khusus yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan. Penggunaannya diperlukan untuk penyakit yang prevalensinya tinggi di Indonesia. Obat dimaksud memiliki rasio khasiat keamanan yang dapat dipertanggungjawabkan untuk pengobatan sendiri.

Obat Golongan Narkotika Obat termasuk golongan hitam. Yaitu zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan menimbulkan ketergantungan. Penjualan diawasi oleh pihak kepolisian dan harus mengurus perijinan dahulu. Contoh : Kodein  dipakai untuk menekan batuk, Phenilbarbiturat, Haloperidol, Propofolol, dan CPZ.

Golongan narkotika Golongan I Golongan II Golongan III Tanaman Papaver Somniferum L, Tanaman Ganja Golongan I Hanya dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan & tidak digunakan dalam terapi, mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan Fentanil, Petidin Golongan II berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir & dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan, potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan Kodein, Campuran Opium+bahan bukan narkotika Golongan III berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan / atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan, potensi ringan mengakibatkan ketergantungan

Narkotika yg beredar resmi hanya digunakan untuk kepentingan pengobatan atau ilmu pengetahuan. Di luar itu, narkotika merupakan “peredaran gelap” untuk disalahgunakan orang-orang yg tidak bertanggung jawab. Pengaruh tersebut dapat berupa pembiusan, hilang rasa sakit, rangsangan semangat, halusinasi atau timbulnya khayalan-khayalan yg menyebabkan efek ketergantungan bagi pemakainya.

Diazepam, Fenobarbital, dll Golongan IV Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma ketergantungan 3 Tipe Psikotropika Berdasar Efek Halusinogen (Memberikan efek halusinogen) LSD, DMT, DET, THC, STP Perangsang susunan saraf pusat Amfetamin, Metilfenidat, Pipradol Penekanan Susunan Saraf Pusat Barbiturat, Semua ferivat serta garamnya

Contoh obat golongan psikotropika MDMA TABLET AMFETAMIN TABLET PENTOBARBITAL DIAZEPAM (AMP/ TAB) FENOBARBITAL (AMP/ TAB)

Apa yg Harus diperhatikan dalam Pemberian/Pembelian Obat ???

Peran Farmakologi dalam Beberapa Bidang Bidang Kedokteran Penentuan Dx Pencegahan Pengobatan Menghilangkan/Kurangi Gejala Kontrasepsi Bidang drg. Anestesi local Analgetik Antibiotic Bidang Nursing Pemberian obat (dosis, cara, waktu, frekuensi Efek samping Penyuluhan Bidang Kesmas & Sosial Pencemaran lingkungan (kimiawi) Pengawet & penyedap rasa Pengobatan dan penyalahgunaan obat Peningkatan kecerdasan

Golongan obat yg digunakan pada terapi Obat Farmakodinamik Bekerja meningkatkan atau menghambat fungsi suatu organ Contoh : furosemide sebagai diuretic meningkatkan kerja ginjal dalam produksi urin atau hormone estrogen pada dosis tertentu dapat menghambat ovulasi dari ovarium Obat Kemoterapi bekerja terhadap agen penyebab penyakit, seperti bakteri, virus, jamur atau sel kanker Obat ini mempunyai sebaiknya memiliki kegiatan farmakodinamika yang sekecil-kecilnya terhadap organisme tuan rumah dan berkhasiat membunuh sebesar-besarnya terhadap sebanyak mungkin parasite (cacing, protozoa) dan mikroorganisme (bakteri dan virus). Contoh : pirantel pamoat membunuh cacing pada dosis yang aman bagi manusia Obat Tradisional bahan atau ramuan bahan yang berasal dari tumbuhan, hewan, mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Contoh : daun kumis kucing, mengkudu, minyak ikan, habbatussauda Obat Diagnostik Obat pembantu untuk melakukan diagnosis (pengenalan penyakit). Misalnya, dari saluran lambung usus (barium sulfat) dan saluran empedu (natrium miopanoat dan asam iod organik lainnya).

Farmakokinetik Apa itu ??? Suatu proses yg tubuh lakukan thdp obat untuk mulai masuk obat s/d obat diekskresi (cakupan : absorbsi, metabolisme, distribusi, ekskresi) Mekanisme Pengangkutan Obat melewati membran sel: Secara pasif : dengan filtrasi & difusi Secara aktif : dengan mengikat zat hidrofil pada enzim pengangkutan spesifik setelah melalui membran, obat dilepaskan lagi  cepatnya penelusuran tidak tergantung pada konsentrasi obat Farmakokinetik obat mengalami : Absorbsi Distribusi Metabolisme/Biotranformasi Ekskresi

Absorbsi Penyerapan/masuknya obat dari tempat pemberian ke jaringan target transformasinya dari bentuk saat diberikan (a dosage form) menjadi bentuk yang dapat digunakan scr biologis (a biologically usable form)

Rute Pemberian Obat Enteral Oral, Buccal, Sub-Lingual, Rektal, NGT. Absorbsi utamanya melalui usus halus, tp juga melalui mukosa mulut, mukosa lambung, usus besar, rektum Parenteral Intravena (IV), Intramuskuler (IM), Subcutan (SC), Intrakutan/Intradermal(IC) Intra-Artikular, Intra-Tekal (Sekitar sumsum tulang), dan Epidural (Lumbar sumsum tulang belakang) Topical Dioles atau obat luar (pada obat jenis salep/ointments, krim, jelly, obat mata, obat telinga, transdermal)

Faktor yang Pengaruhi Absorbsi Obat Luas Permukaan Aliran Darah Nyeri dan Stress Motilitas Saluran Pencernaan Bentuk Obat = Rapid Rate (Second-Minute)  Sub-Lingual, IV, Inhalasi Intermediate Rate (1-2 hours)  Oral, IM, SC Slow Rate (Hour-Day)  Rectal

Interaksi obat  Obat – Obat ; Obat – Makanan Efek Lintas Pertama  Beberapa obat mengalami metabolisme di liver atau Vena Portal (Pembuluh darah balik dari Liver) sebelum masuk ke sistem sirkulasi darah contoh : Obat jenis dopamin, Isoproterenol, lidokain, morfin, nitrogliserin, propanolol, reserpin, dan warfarin. Efek lintas pertama yg terjadi  Dosis oral > Dosis IV Kelarutan Obat Bioavailability  persentase dosis obat yang mencapai sistim sirkulasi Daur Enterohepatik

Distribusi Yaitu obat akan didistribusikan ke seluruh tubuh melalui sirkulasi darah. Distribusi obat dibedakan jadi 2 fase berdasarkan penyebaran di dalam tubuh : Distribusi fase pertama = terjadi segera setelah penyerapan  yaitu ke organ yg perfusinya sangat baik (jantung, liver, ginjal, otak) Distribusi fase kedua = lebih luas cakupan jaringannya tapi cakupan tsb tidak sebaik organ sebelumnya (otot, visera, jaringan lemak, kulit). Yang mempengaruhi Proses Distribusi Obat dalam Tubuh : Aliran Darah Afinitas terhadap jaringan  di jaringan lemak, otot, dan otak Efek Ikatan Protein  derajat ikatan obat dgn protein plasma sgt ditentukan oleh afinitas obat thdp protein, kadar obatm kadr protein. Pengikatan obat oleh protein akan berkurang apabila pasien mengalami malnutrisi berat (defisiensi protein)

Pemberian Obat

Proses Pencernaan Obat

Metabolisme / Biotranformasi Yaitu Proses kimia yang mengubah bentuk aslinya menjadi bentuk yang larut-air (metabolit) sehingga dapat diekskresikan. Jenis Reaksi Biotranformasi : Reaksi sintesis atau konjugasi  Kombinasi dgn zat endogen Reaksi Non-Sintesis  Dengan oksidasi, reduksi, atau hidrolisis Biotranformasi  memakai peran enzim, sedangkan perannya : Meningkatkan kelarutan obat dalam air untuk diekskresikan melalui sistem renal Mengubah kelarutan obat dalam lemak untuk diekskresikan melalui sistem billiaris

Proses Metabolisme Obat

Ekskresi Yaitu proses membuang metabolit obat dari tubuh. Melalui Sistem Renal  Urine Melalui Sistem Biliaris  Feses Melalui Sistem Metabolisme tubuh lainnya : Keringat Air Liur Air Mata Air Susu Air Ketuban Rambut

Farmakodinamik Yaitu Studi tentang Pengaruh Obat terhadap Jaringan Tubuh. Kerja Obat : Onset  Mula Kerja Peak  Puncak Duration  Lama Kerja Waktu Paruh Mekanisme kerja berdasarkan : Reseptor, Enzim, Hormon

Farmakodinamik

Faktor yg pengaruhi respon klinis penggunaan obat Status Penyakit & Gangguan Faktor Fisiologis Interaksi Obat Interaksi Obat dengan Makanan

Reaksi tidak Diharapkan (Adverse Reaktion) Efek Samping Efek fisiologis yang tidak berkaitan dg efek yg diharapkan Adverse Reaction Yaitu : efek yang lebih berat dari efek samping - Efek Toksik/Toksisitas : biasanya tjd akibat overdosis akumulasi obat  teridentifikasi dr kadar obat dlm darah (kadar obat > rentang terapeutik) - Idiosinkrasi : respons yg tdk diharapkan & abnormal pada sbgn kecil populasi, seringnya berkaitan dg kelainan genetik

Interaksi Obat (Interaksi Farmakokinetik) Absorbsi : Waktu Pengosongan Lambung dan Kadar Ph Distribusi : Ikatan dengan Protein Biotranformasi : Enzim Stimulan & Enzim Penghambat Ekskresi : Naik Turunnya Ekskresi Urin dan Mengubah Ph Urin

Interaksi Obat (Interaksi Farmakodinamik) Indifference: efek kombinasi = komponen yg plg aktif Additive: efek kombinasi= jumlah efek setiap obat Synergistic: efek kombinasi> efek masing2 Potentiation: satu obat menaikkan kerja obat lain Antagonistic: satu obat menurunkan kerja obat lain

Soal Individu Jelaskan dan sebutkan golongan obat berdasarkan mekanisme kerja obat ! Jelaskan apa perbedaan dari Obat Generik dan Obat Paten ! Jelaskan perbedaan penggolongan obat tradisional di Indonesia ! Jelaskan perbedaan dari golongan obat bebas, bebas terbatas, keras, dan narkotika serta sebutkan contohnya ! Apa yg harus diperhatikan dalam pemberian obat pada pasien  apabila ditinjau dari farmakokinetika dan farmakodinamika ! Sebutkan dan Jelaskan cara pemberian obat pada pasien !

Nuhun Faik Agiwahyuanto faik.agiwahyuanto@dsn.dinus.ac.id