PENGAWASAN (CONTROLLING) Untuk pelaksanaan pengawasan adalah pemisahan fungsi yang tepat, yang dapat menghilangkan/melenyapkan kemungkinan seorang fungsionaris memanipulasikan alat-alat organisasi perusahaan sedemikian rupa sehingga akibat-akibat finansialnya begitu saja lobos dari segala pertanggungjawaban.

Pada umumnya, pemisahan fungsi dalam organisasi itu ada bila kuasa (wewenang), penyimpanan, dan pencatatan (registrasi) ditugaskan kepada orang-orang yang berlainan. Petugas terakhir meneatat pelaksanaan kerja kedua orang yang disebut pertama dengan tugas mengawasi kebenaran kejadian-kejadian yang terjadi. Tugas pengawasan itu dapat juga diberikan kepada orang yang khusus ditugasi untuk itu, misalnya seorang akuntan.

Jelas bahwa kontrol diri sukar untuk tetap dipertahankan, jika pimpinan mengajukan syarat untuk diberi informasi yang teliti dan tepat waktu mengenai perkembangan jalannya Organisasi (usaha). Untuk itu pimpinan mendasarkan diri pada suatu pengawasan tidak langsung, yaitu pengawasan atas hasil-hasilnya, sebagai lawan dari pengawasan langsung yang ditujukan kepada pelaksanaannya sendiri.

Pengawasan tidak langsung, yang merupakan bagian integral dari tugas pimpinan yang lebih tinggi, termasuk pelaksana pemberi komando yang "mengurus" keseluruhan kegiatan. Jika tugas pengawasan itu luas cakupannya, maka dapat dikembangkan menjadi bagian dari pengawasan intern.

Banyak pendapat mengenai pengawasan intern ini, tampak adanya dua evolusi: 1) pergeseran dari pengawasan setelah pelaksanaan ke pengawasan pada saat pelaksanaan. Dalarn kasus-kasus tertentu bahkan dapat disebut pengawasan sebelum pelaksanaan. Hal ini di antaranya terjadi pada penerapan budgeting (penganggaran); 2) penggantian seluruh atau sebagian pengawasan oleh manusia dengan pengawasan mekanis atau pengawasan elektronis.

Pada tahun-tahun terakhir ini banyak perhatian ditujukan kepada fungsi pengawas. Pengawas adalah pejabat yang dibebani tugas untuk mengawasi jalannya (berfungsinya) perusahaan yang dapat dipertanggungjawabkan secara ekonomis. Bidang kerjanya mencakup tidak hanya pengorganisasian, menjaga berfungsinya administrasi dengan efisien, dan mengawasi ketelitian dan kelengkapan data yang sudah diolah, tetapi sekaligus menganalisis dan menafsirkan informasi dari laporan yang diperoleh. Atas dasar itu, ia kemudian memberikan nasihat kepada pimpinan.