Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 1

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Menyimpulkan isi Informasi
Advertisements

Menerima dan Menyampaikan Informasi
unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik hikayat
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA BERDASARKAN KURIKULUM 2013
Paragraf Merupakan suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru.
MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI
Nama : Hj. Ilas Sulasiah, S.Pd. NIM : NIP :
Keterampilan Dasar Mengajar
KARANGAN ILMIAH Marlina, M.Pd..
UNSUR EKSTRINSIK, NILAI MORAl & penulisan makalah sastra
Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
BAB I PENULISAN KARANGAN
Bahan Ajar Bahasa Indonesia SMP Kelas IX
Wacana Deskriptif Wacana deskriptif adalah wacana/bacaan yang menggambarkan sesuatu dengan jelas dan terperinci dengan cara menjelaskan detail-detailnya.
BERBICARA Berbicara adalah proses perubahan wujud pikiran atau perasaan menjadi wujud ujaran atau bunyi bahasa yang bermakna yang disampaikan kepada.
Herdito Sandi Pratama, M.Hum Dari beberapa sumber
HIKAYAT.
NAMA : RAHMAT HIDAYAT AKKAS NIS : KELAS : XI IPA 1
UNSUR INTRINSIK & EKSTRINSIK PROSA (cerpen/novel)
HIKAYAT.
BERBICARA Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi melalui kegiatan berkenalan, berdiskusi, dan bercerita Membahas cerita pendek melalui kegiatan.
RESENSI BUKU KELOMPOK 4.
BAB V TEMA, TOPIK DAN JUDUL.
MEMBACA KRITIS A. SYUKUR GHAZALI.
Oleh: IDA ROSIDA,A.Ma DCT KELOMPOK TEMATIK
Proposal Penyusunan perencanaan penelitian hukum perlu dijelaskan mengenai metode analisa yang akan diterapkan. Misalnya metode kualitatif atau metode.
7.1 Menemukan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik hikayat (4jp)
Nina Widyaningsih, S.Pd, M.Hum
TEKS ANEKDOT.
STKIP-PGRI Banjarmasin
FORMAT PENULISAN ARTIKEL ILMIAH
DISKUSI.
Unsur Instrinsik dan ekstrinsik Novel
Pembangunan Konteks dan Pemodelan Teks Cerita Pendek
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
Start.
MEMBACA & MENULIS KARANGAN POPULER
PENGERTIAN KURIKULUM Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman.
PARAGRAF DISUSUN OLEH : Ulfa Yana Dhiro ( )
PARAGRAF.
PENULISAN KARANGAN Mengarang adalah :
MENGIDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN STRUKTUR UNSUR INSTRINSIK SASTRA MELAYU KLASIK kita akan membahas karakteristik dan struktur unsur instrinsik sastra.
Karangan Ilmiah, Ilmiah Populer, dan Nonilmiah
Dosen: Sopian, S. Sos., M.I.K PARAGRAF JURNALISTIK.
Bindo sepuluh II (5) KD: 13.1 Menemukan hal-hal yang menarik tentang tokoh cerita rakyat yang disampaikan secara langsung dan atau melalui rekaman Tujuan.
PARAGRAF/ALINEA Pertemuan 7
Menganalisis Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik
TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
Keterampilan Dasar Mengajar
WACANA NARASI TUJUAN CIRI-CIR I LANGKAH MENULIS NARASI MENULIS NARASI POLAJENIS WACANA DESKRIPSI CIRI 2MACAM DESKRIPSI DESKRIPSI TAHAP PENULISAN WACANA.
CERPEN -Novella Cathlin-.
BERBICARA Berbicara adalah proses perubahan wujud pikiran atau perasaan menjadi wujud ujaran atau bunyi bahasa yang bermakna yang disampaikan kepada orang.
JASON A MARTIN L MICHAEL L REYVIN A RONALDO M
السلام عليكم Bahasa Indonesia TOPIK 2.
Kompetensi Dasar Memahami struktur dan kaidah teks novel, baik melalui lisan maupun tulisan.
TEKS PROSEDUR KOMPLEKS
Keterampilan Dasar Mengajar
PENENTUAN TOPIK DAN PENULISAN BAGIAN PENDAHULUAN
KELOMPOK VI NAMA : Farid M Z Hilman S Erlangga G Zulfahmi.
Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
Teks Laporan Hasil Observasi
PERENCANAAN PENULISAN KARYA ILMIAH
Oleh Khasan Mundhori MA FUTUHIYAH JEKETRO
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
PARAGRAF/ALINEA DAN POLA PENGEMBANGANNYA
MEMBACA KRITIS A. SYUKUR GHAZALI. PERINGKAT MEMBACA MEMBACA PERINGKAT RENDAH MENGENAL BENTUK HURUF MENGENAL UNSUR KEBAHASAAN (KATA, FRASE, KALIMAT, DLL.
Kelompok 10: Sena aji wijaya Renu zikri ilyaasa Muamar Syahdan Ibnu
Penulisan Karangan Ilmiah
Bahasa Indonesia SMK/MAK Kelas XI Semester 1
Deskripsi EksposisiPersuasi Argumentasi Narasi Gambaran Paparan/ Penjelasan Pengaruh Pendapat Cerita.
Transcript presentasi:

Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X Semester 1 Penulis: Uti Darmawati Y. Budi Artati Editor: Apriyanto Dwi Santoso Ika Yuliana Putri

DISKLAIMER Powerpoint pembelajaran ini dibuat sebagai alternatif guna membantu Bapak/Ibu Guru melaksanakan pembelajaran. Materi powerpoint ini mengacu Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) Kurikulum 2013. Dengan berbagai alasan, materi dalam powerpoint ini disajikan secara ringkas, hanya memuat poin-poin besar saja. Dalam penggunaannya nanti, Bapak/Ibu Guru dapat mengembangkannya sesuai kebutuhan. Harapan kami, dengan powerpoint ini Bapak/Ibu Guru dapat mengembangkan pembelajaran secara kreatif dan interaktif.

Daftar Isi Bab I Mengobservasi Kekayaan Laut Indonesia Bab II Pemaparan Objek untuk Memperluas Pengetahuan Bab III Kritikan dan Nasihat dalam Balutan Humor Menghibur Bab IV Menelusuri Nilai-Nilai dalam Karya Sastra Bab V Bersepakat Melalui Negosiasi

BAB 1 Mengobservasi Kekayaan Laut Indonesia A. Pengertian, Ciri-Ciri, dan Informasi dalam Teks Laporan Hasil Observasi B. Interpretasi Teks Laporan Hasil Observasi D. Penyusunan Teks Laporan Hasil Observasi C. Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi

A. Pengertian, Ciri-Ciri, dan Informasi dalam Teks Laporan Hasil Observasi Pengertian dan Ciri-ciri Teks Laporan Hasil Observasi Informasi dalam Teks Laporan Hasil Observasi

Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi dan Ciri-Cirinya Teks laporan hasil observasi (report) berisi penjabaran umum mengenai sesuatu yang didasarkan pada hasil kegiatan observasi. Kegiatan observasi merupakan kegiatan pengumpulan data atau informasi melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat di lapangan atau lokasi pengamatan. Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang tingkah laku, keadaan, kondisi, atau situasi dari objek yang diteliti. Ciri-ciri teks laporan hasil observasi sebagai berikut. a. Bersifat objektif, global, dan universal. b. Objek yang akan dibicarakan atau dibahas adalah objek tunggal. c. Ditulis secara lengkap dan sempurna. d. Ditulis berdasarkan fakta sesuai dengan pengamatan yang telah dilakukan. e. Informasi teks merupakan hasil penelitian terkini yang sudah terbukti kebenarannya. f. Tidak mengandung prasangka, dugaan, atau pemihakan yang menyimpang atau tidak tepat. g. Saling berkaitan dengan hubungan berjenjang antara kelas dan subkelas yang terdapat di dalamnya.

Informasi yang terdapat dalam teks laporan hasil observasi Informasi yang terdapat dalam teks laporan hasil observasi merupakan fakta yang ditemui pada objek yang diamati. Fakta adalah peristiwa yang benar-benar terjadi. Fakta menunjukkan kebenaran informasi. Fakta merupakan pernyataan yang tidak terbantahkan kebenarannya. Pernyataan tersebut berupa kalimat yang ditulis berdasarkan kenyataan, peristiwa, atau keadaan yang benar-benar terjadi secara objektif. Objektif berarti dapat ditangkap oleh indra dan mengandung kepastian. Informasi yang terdapat dalam teks laporan hasil observasi

B. Interpretasi Teks Laporan Hasil Observasi   Ringkasan Teks Laporan Hasil Observasi Simpulan Fungsi Teks Laporan Hasil Observasi

Langkah-Langkah Meringkas Teks Laporan Hasil Observasi Memahami isi teks. Langkah-Langkah Meringkas Teks Laporan Hasil Observasi Menemukan pokok-pokok informasi dalam teks laporan hasil observasi. Mengembangkan pokok-pokok informasi ke dalam paragraf.

Simpulan teks hasil laporan observasi Interpretasi terhadap teks laporan hasi observasi dapat dilakukan dengan menyimpulkan teks laporan hasil observarsi. Simpulan adalah rumusan akhir tentang sesuatu, dalam hal ini adalah teks. Simpulan disusun berdasarkan pemahaman atau penalaran kita terhadap keseluruhan isi teks tersebut. Simpulan teks hasil laporan observasi

C. Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi Struktur Teks Laporan Hasil Observasi Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi

Struktur Teks Laporan Hasil Observasi Definisi umum merupakan pembukaan yang berisi pengertian mengenai sesuatu yang dibahas di dalam teks. Definisi umum Definisi bagian merupakan bagian yang berisi ide pokok dari setiap paragraf (penjelasan rinci). Definisi Bagian Definisi manfaat merupakan bagian yang menjelaskan manfaat dari sesuatu yang dilaporkan, biasanya untuk benda mati. Sementara itu, untuk mendefinisikan benda hidup, definisi yang digunakan adalah definisi perilaku. Definisi manfaat atau perilaku Penutup atau simpulan merupakan bagian rincian akhir teks laporan hasil observasi. Penutup dapat berisi simpulan berupa tanggapan atau interpretasi penulis tentang objek yang dibahas. Penutup atau simpulan bersifat opsional. Artinya, boleh ada, boleh tidak. Penutup atau simpulan

Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi 1. Kata, frasa, verba, dan nomina 2. Kalimat definisi dan deskripsi 3. Kalimat simpleks dan kalimat kompleks

D. Penyusunan Teks Laporan Hasil Observasi Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi dengan Memperhatikan Isi dan Kaidah Kebahasaan Gagasan Pokok dan Gagasan Penjelas dalam Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi

Gagasan Pokok dan Gagasan Penjelas dalam Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi Sebuah tulisan atau teks terdiri atas gagasan pokok dan gagasan-gagasan penjelas. Sebelum menyusun teks laporan hasil observasi, Anda diharuskan menentukan gagasan pokok dan gagasan penjelas teks laporan hasil observasi yang akan Anda susun. Mengembangkan teks dimulai dengan menuliskan gagasan-gagasan pokok terlebih dahulu. Setiap gagasan pokok dikembangkan menjadi satu paragraf.

Langkah Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi Menentukan topik masalah yang akan diamati atau diteliti. b. Merencanakan cara menyelesaikan masalah. c. Melakukan pengamatan sesuai dengan masalah yang ditentukan. d. Meneliti ulang hasil pengamatan. e. Membuat kerangka laporan hasil observasi. f. Menyusun laporan hasil observasi. g. Membenahi laporan.

BAB II Pemaparan Objek untuk Memperluas Pengetahuan A. Definisi, Ciri, dan Jenis Teks Eksposisi B. Identifikasi Teks Eksposisi C. Pengembangan Isi Teks Eksposisi D. Struktur dan Kebahasaan Teks Eksposisi E. Penyusunan Teks Eksposisi

Definisi Teks Eksposisi A. Definisi, Ciri, dan Jenis Teks Eksposisi Ciri Teks Eksposisi Definisi Teks Eksposisi Jenis Teks Eksposisi

Eksposisi merupakan paparan yang bertujuan memberi tahu atau menerangkan sesuatu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, eksposisi berarti uraian atau paparan yang bertujuan menjelaskan maksud dan tujuan dalam karangan. Menurut Gorys Keraf, eksposisi atau pemaparan adalah salah satu jenis teks atau keterampilan bahasa secara efektif yang berusaha untuk menerangkan dan menguraikan suatu pokok pikiran.

a. Penjelasan pokok persoalan secara objektif, tidak ada unsur subjektif dan emosional. b. Gaya penulisan informatif. c. Teks memuat fakta.

eksposisi identifikasi eksposisi definisi eksposisi analisis eksposisi identifikasi eksposisi perbandingan atau pertentangan eksposisi klasifikasi eksposisi ilustrasi

B. Identifikasi Teks Eksposisi Identifikasi Permasalahan, Argumentasi, Pengetahuan, dan Rekomendasi dalam Teks Eksposisi Fakta dan Opini dalam Teks Eksposisi

Teks eksposisi berisi paparan yang disampaikan kepada pembaca atau pendengar. Salah satu cara menyampaikan paparan kepada pendengar adalah dengan berpidato. Dalam naskah pidato terdapat paparan yang berupa argumentasi dan rekomendasi. Argumentasi berisi pendapat yang dikemukakan dalam pidato, sedangkan rekomendasi merupakan kesimpulan yang disampaikan dalam pidato tersebut.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, fakta adalah suatu keadaan atau peristiwa yang berisi kenyataan dan benar-benar terjadi, sedangkan opini adalah pendapat yang dikemukakan.

C. Pengembangan Isi Teks Eksposisi Tesis adalah bagian pembuka teks eksposisi. Tesis berisi pernyataan pendapat. Pendapat dalam tesis merupakan gagasan pokok dari suatu teks eksposisi. Gagasan pokok tersebut dapat dikembangkan dengan beberapa argumen penjelas. Melengkapi Tesis dengan Argumen Cara menyampaikan kembali isi teks dengan membuat gagasan penjelas dari setiap kalimat utama yang terdapat pada teks eksposisi. Tetap perhatikan isi dari teks eksposisi tersebut. Isi teks eksposisi baru yang dikembangkan harus sesuai dengan isi teks asli. Menyampaikan Kembali Isi Teks Eksposisi dengan Gaya Bahasa yang Berbeda

D. Struktur dan Kebahasaan Teks Eksposisi Struktur Teks Eksposisi

Struktur Teks Eksposisi Tesis Argumentasi Penegasan Ulang

Kebahasaan Teks Eksposisi Istilah Adjektiva Afiksasi Verba Pronomina Konjungsi

E. Penyusunan Teks Eksposisi Langkah Penyusunan Teks Eksposisi Penyuntingan Teks Eksposisi

Langkah Penyusunan Teks Eksposisi Menentukan topik Menentukan tujuan penulisan Membuat kerangka teks Mengembangkan gagasan pokok dan gagasan penjelas Menuliskan teks eksposisi secara padu

Penyuntingan adalah kegiatan proses, cara, perbuatan menyunting. Kegiatan menyunting dapat dilakukan dengan membaca, mencermati, menambah, atau mengurangi isi teks. Kegiatan menyunting juga dapat dilakukan dengan memperbaiki kesalahan kebahasaan dan unsur-unsur yang kurang tepat dalam teks.

Bab III Anekdot, Kritikan dan Nasihat dalam Balutan Humor Menghibur A. Definisi, Ciri, dan Jenis Anekdot B. Mengevalusai Makna Tersirat dalam Teks Anekdot C. Menyimpulkan Makna Tersirat dalam Teks Anekdot D. Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot E. Menyusun Teks Anekdot Berdasarkan Struktur dan Kebahasaan

A.Definisi, Ciri, dan Jenis Anekdot Pengertian Anekdot Ciri Anekdot Jenis Anekdot

Pengertian Anekdot Anekdot Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Pengertian Anekdot

Ciri-Ciri Anekdot menceritakan orang penting memiliki tujuan tertentu menyindir kisah menyerupai dongeng menggelitik cerita terhubung umum dan realistis © Copyright PresentationGo.com – The free PowerPoint library mengandung humor

Berdasarkan Peristiwa Jenis Anekdot Berdasarkan Tokoh Berdasarkan Peristiwa Berdasarkan Tujuan

B. Mengevaluasi Makna Tersirat dalam Teks Anekdot Mendata Pokok Isi Anekdot Cara Mengidentifikasi Makna Tersirat Anekdot

Mendata Pokok-Pokok Isi Anekdot Membaca teks anekdot dengan saksama. Mengidentifikasi pokok-pokok isi teks anekdot dengan cermat. Mencatat pokok-pokok isi dalam teks anekdot. Mendata Pokok-Pokok Isi Anekdot

Mengidentifikasi Makna Tersirat Anekdot Membaca teks anekdot dengan saksama. 01 03 Mengidentifikasi Makna Tersirat Anekdot Menyimpulkan makna tersirat berupa pesan, kritik, ataupun nasihat dari cerita. 02 Menganalisis pesan, kritik, ataupun nasihat dengan menilai tindakan ataupun dialog yang disampaikan tokoh.

C. Menyimpulkan Makna Tersirat dalam Anekdot Langkah-Langkah Menentukan Makna Tersirat Anekdot. a. Membaca secara keseluruhan teks anekdot. b. Memahami unsur-unsur dalam teks anekdot. c. Menangkap aspek lucu, konyol, dan jengkel dalam teks anekdot. d. Menangkap makna tersirat berupa kalimat sindiran atau amanat dari anekdot tersebut.

D.Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot

Struktur Teks Anekdot Abstraksi Orientasi Krisis Reaksi Koda © Copyright PresentationGo.com – The free PowerPoint template library

Menggunakan Kalimat Retoris Menggunakan Konjungsi 'Waktu' Kebahasaan Anekdot Menggunakan Kalimat Retoris Menggunakan Konjungsi 'Waktu' Menggunakan Kalimat Tanya Menggunakan Kalimat Imperatif Menggunakan Kalimat Seru

E. Menyusun Teks Anekdot Berdasarkan Struktur dan Kebahasaan Menceritakan Teks Anekdot dengan Pola Berbeda Menyusun Teks Anekdot Menceritakan Anekdot secara Lisan

Langkah-Langkah Menceritakan Ulang Teks Anekdot 1. Membaca isi anekdot dengan saksama. 2. Memahami jalannya cerita. 3. Mencatat unsur-unsur pokok anekdot. 4. Menceritakan kembali dengan pola (dialog ke narasi atau narasi ke dialog) berbeda dengan tetap memperhatikan unsur-unsurnya.

Langkah Menyusun Anekdot Membuat narasi anekdot dari awal sampai akhir dengan memasukkan humor tersebut di dalamnya. Menentukan sesuatu yang ingin dikritik. 01 03 05 02 04 © Copyright PresentationGo.com – The free PowerPoint template library Mengamati lingkungan sekitar. Membubuhi unsur humor terhadap masalah atau peristiwa yang ingin dikritik. Menentukan tema anekdot yang ingin dibuat.

Aspek yang Diperhatikan dalam Menceritakan Anekdot Sikap Badan Kewajaran Sikap Suara © Copyright PresentationGo.com – The free PowerPoint template library

Bab IV Menelusuri Nilai-Nilai dalam Karya Sastra A. Definisi, Ciri-Ciri, dan Jenis-Jenis Hikayat B. Nilai-Nilai dan Isi yang Terkandung dalam Hikayat C. Pengungkapan Kembali Isi Hikayat D. Perbandingan Nilai-Nilai dan Kebahasaan Hikayat dan Cerpen E. Penyusunan Hikayat ke dalam Bentuk Cerpen

Ciri-ciri atau karakteristik hikayat A. Definisi, Ciri-Ciri, dan Jenis-Jenis Hikayat Ciri-ciri atau karakteristik hikayat Jenis-jenis hikayat Definisi hikayat

Hikayat adalah karya sastra lama berbentuk prosa yang mengisahkan kehidupan keluarga istana atau kaum bangsawan, orang-orang ternama, orang suci di sekitar istana dengan segala kesaktian, keanehan, dan mukjizat tokoh utamanya. Hikayat kadang mirip cerita sejarah atau berbentuk riwayat hidup yang di dalamnya terdapat peristiwa atau kejadian yang tidak masuk akal dan penuh keajaiban. Hikayat berfungsi sebagai media hiburan, pembangkit semangat, atau untuk meramaikan pesta.

Istana sentris Anonim Bersifat komunal Bersifat statis Menggunakan bahasa klise Bersifat tradisional Bersifat didaktis Menceritakan kisah universal manusia Menceritakan kesaktian seorang tokoh Terdapat kemustahilan di dalam ceritanya

Jenis hikayat berdasarkan fase historis sebagai berikut. Jenis hikayat berdasarkan isi sebagai berikut. . a. Hikayat berunsur Hindu Contoh: Hikayat Pandawa Lima dan Hikayat Sri Rama b. Hikayat berunsur Hindu–Islam Contoh: Hikayat Jaya Lengkara, Hikayat Si Miskin, dan Hikayat Inderaputera c. Hikayat berunsur Islam Contoh: Hikayat 1001 Malam dan Hikayat Qamar al-Zaman a. Jenis rekaan Contoh: Hikayat Malim Dewa b. Jenis sejarah Contoh: Hikayat Hang Tuah, Hikayat Pattani, dan Hikayat Raja-Raja Pasai c. Jenis biografi Contoh: Hikayat Abdullah dan Hikayat Sultan Ibrahim bin Adam

Nilai-nilai yang terkandung dalam hikayat B. Nilai-Nilai dan Isi yang Terkandung dalam Hikayat Nilai-nilai yang terkandung dalam hikayat Isi yang terkandung dalam hikayat

1 4 2 5 3 6 Nilai Religi nilai budaya Nilai moral Nilai sosial nilai estetika 3 6 Nilai sosial nilai edukasi

latar belakang sosial budaya Tema 1 Amanat Alur/plot Latar/setting Tokoh dan penokohan Sudut pandang 6 5 3 4 2 UNSUR INTRINSIK Isi hikayat dapat diketahui dari unsur pembangun hikayat. Unsur pembangun hikayat terdiri atas unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. religi (agama) Adat istiadat silsilah/ garis keturunan latar belakang sosial budaya UNSUR EKSTRINSIK

Penyampaian Isi Hikayat C. Pengungkapan Kembali Isi Hikayat Ringkasan Isi Hikayat Penyampaian Isi Hikayat

Sinopsis atau ringkasan hikayat dapat disusun dengan langkah-langkah berikut. a. Membaca keseluruhan hikayat dengan saksama. b. Mencatat gagasan utama dengan menggarisbawahi gagasan-gagasan penting. c. Menulis ringkasan berdasarkan gagasan- gagasan utama yang telah dicatat pada langkah kedua. Gunakan kalimat padat, efektif, dan menarik untuk merangkai jalan cerita menjadi sebuah karangan singkat yang menggambarkan karangan asli. d. Dialog dan monolog tokoh cukup ditulis isi atau dicari garis besarnya. e. Sinopsis hikayat tidak boleh menyimpang dari jalan cerita dan isi keseluruhan hikayat. Ringkasan hikayat dapat disusun dengan menentukan unsur intrinsik dan ekstrinsik untuk menentukan pokok-pokok isi hikayat.

Mengembangkan urutan peristiwa dengan bahasa sendiri yang lebih sederhana. 1 2 3 4 Langkah-langkah menyampaikan isi hikayat Membaca hikayat dengan saksama. Mencatat peristiwa-peristiwa yang terjadi sesuai dengan urutan waktu. Memahami unsur intrinsik dalam hikayat tersebut.

D. Perbandingan Nilai-Nilai dan Kebahasaan Hikayat dan Cerpen Karakteristik Kebahasaan dalam Hikayat Perbedaan Nilai-Nilai dan Kebahasaan dalam Hikayat dan Cerpen

Penggunaan Kata-Kata Arkais Penggunaan Majas Penggunaan Kata-Kata Arkais a. Majas Perbandingan b. Majas Sindiran c. Majas Penegasan d. Majas Pertentangan Gaya bahasa dalam hikayat biasanya menggunakan ungkapan arkais (berhubungan dengan masa lalu, berciri kuno, tua) seperti syahdan, hatta, alkisah, dan sebermula.

Unsur Pembangun Hikayat Cerpen Unsur Intrinsik Tema Tema-tema hampir sama. Tema lebih bervariasi dan banyak pilihan. Latar Latar tempat sangat menonjol yaitu istana dan lingkungannya. Latar lebih bervariasi, baik tempat, waktu, maupun suasana. Tokoh dan penokohan Tokoh terbatas raja-raja, ratu, permaisuri, atau rakyat jelata yang digambarkan hidup di lingkungan istana atau kerajaan. Penokohan dalam hikayat bersifat mutlak. Tokoh yang diciptakan tidak terbatas. Penokohan dalam teks cerpen lebih realistis. Alur Alur yang digunakan biasanya alur maju. Alur maju, mundur, dan campuran sangat mungkin digunakan. Sudut pandang Sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang ketiga serbatahu. Sudut pandang yang biasa digunakan yaitu sudut pandang orang ketiga, sudut pandang orang pertama, dan campuran. Gaya bahasa Gaya bahasa yang digunakan bersifat statis. Gaya bahasa lebih dinamis dan mengikuti perkembangan zaman. Amanat Amanat ditulis secara eksplisit. Amanat tidak selalu ditulis secara eksplisit, bahkan cenderung implisit. Unsur Ekstrinsik Biografi pengarang Nama pengarang biasanya tidak disebutkan (anonim). Nama pengarang ditampilkan atau disebutkan. Niai-nilai Nilai agama dan pendidikan paling menonjol. Nilai lebih beragam, misalnya sosial, budaya, agama, dan pendidikan.

E. Penyusunan Hikayat ke dalam Bentuk Cerpen a. Meringkas atau membuat sinopsis sebuah penggalan hikayat. b. Mendaftar konflik-konflik antartokoh dalam penggalan hikayat tersebut. c. Memilih konflik yang menarik (mengesankan) berdasarkan data konflik yang sudah dirumuskan. d. Mengembangkan pilihan konflik tersebut menjadi cerita pendek. Langkah-langkah Penyusunan Hikayat dalam Bentuk Cerpen Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam menyampaikan hikayat dalam bentuk cerpen. a. Keruntutan cerita b. Suara, lafal, dan intonasi c. Gestur dan mimik Penyampaian Hikayat dalam Bentuk Cerpen Penyampaian Hikayat dalam Bentuk Crepen

BAB 5 Bersepakat Melalui Negosiasi A. Pengajuan, Penawaran, dan Penutup dalam Teks Negosiasi B. Penjelasan Pengajuan, Penawaran, Persetujuan, dan Penutup dalam Teks Negosiasi C. Isi, Struktur, dan Ciri Kebahasaan Teks Negosiasi D. Penyusunan Teks Negosiasi dengan Memperhatikan Isi, Struktur, dan Kebahasaan

A. Pengajuan, Penawaran, dan Penutup dalam Teks Negosiasi Pengertian teks negosiasi Penyampaian pengajuan dan penawaran dalam teks negosiasi Ciri-ciri teks negosiasi

Negosiasi Menghindari Konflik Pengertian Teks Negosiasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, negosiasi berarti proses tawar-menawar dengan jalan berunding guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak (kelompok atau organisasi) dan pihak (kelompok atau organisasi) lainnya. Negosiasi dapat dibedakan menurut: Negosiasi Formal Situasi Negosiasi Informal Negosiasi Kolaborasi Untung-Rugi Negosiasi Dominasi Negosiasi Akomodasi Negosiasi Menghindari Konflik

Ciri-Ciri Teks Negosiasi Adanya partisipan yang memiliki kepentingan masing-masing. Adanya perbedaan kepentingan dari kedua pihak. Adanya pengajuan dan penawaran. Adanya kesepakatan sebagai hasil negosiasi.

Cara Penyampaian Pengajuan dan Penawaran Keterampilan Berbicara Berbicara Efektif Prasyarat Organis Prasyarat Bahasa Faktor Internal Faktor Eksternal Mengawali pembicaraan Langsung ke isi pembicaraan Negosiator memberikan kesempatan lawan bicara untuk menyampaikan gagasannya Pengaturan Napas Pengaturan Suara Pengaturan Tubuh Dinamika Bicara Ritme Suara Diksi

B. Penjelasan Pengajuan, Penawaran, Persetujuan, dan Penutup dalam Teks Negoisasi Cara menyampaikan pendapat dan komentar saat bernegosiasi Aspek-aspek yang harus diperhatikan oleh negosiator Trik pengajuan, penawaran, dan persetujuan dalam teks negosiasi Faktor penentu keberhasilan negosiasi Cara bersikap santun dalam negosiasi Pola penyajian teks negosiasi Cara menyampaikan pujian dalam negosiasi

Trik Pengajuan, Penawaran, dan Persetujuan dalam Negosiasi Seorang negosiator ulung mempunyai trik atau siasat dalam melakukan negosiasi. Agar negosiasi dapat berjalan sesuai rencana, negosiator dapat melakukan tindakan sebagai berikut. a. Membuat suasana menjadi santai. b. Melakukan kontak mata dengan lawan negosiasi. c. Berbicara dengan santun. d. Menggunakan kalimat penghubung secara jelas untuk beralih topik. e. Mengambil kesimpulan secara tepat.

Aspek-Aspek yang Perlu Diperhatikan Negosiator Penampilan Sikap Cara Bicara Wawasan Gaya Bahasa

Langkah Menyampaikan Pendapat dan Komentar Pendapat dan komentar disampaikan secara padat dan tersusun dengan baik. 1. Pendapat dan komentar terarah pada sasaran yang diinginkan. 2. Pendapat dan komentar menggunakan kata-kata yang tepat dan sederhana. 3. Pendapat dan komentar menggunakan kalimat komunikatif dan mudah dipahami. 4. Pendapat dan komentar menggunakan alasan logis dan objektif. 5. Pendapat dan komentar menggunakan bahasa santun agar tidak menyinggung perasaan orang lain. 6. Pendapat dan komentar disertai bukti atau fakta. 7. Menghindari tuturan yang mengandung ejekan, baik langsung maupun tidak langsung. 8.

Kesantunan dalam Berorganisasi Sopan santun merupakan perilaku penting dalam negosiasi. Sopan santun sangat diperlukan dalam memenangi negosiasi. Berikut beberapa perilaku santun dalam bernegosiasi. a. Sabar b. Tidak Memperlihatkan Rasa Jemu c. Tidak Bicara Terus-menerus d. Tidak Membicarakan Diri Sendiri e. Tidak Membicarakan Keburukan Lawan Negosiasi f. Tidak Menggunakan Bahasa Daerah g. Fokus terhadap Topik Penting h. Tidak Merasa Diri Paling Benar

Langkah Menyampaikan Pujian dalam Negosiasi Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang senang dipuji. Seorang negosiator dapat melakukan pujian kepada lawan negosiasinya. Dalam memuji lawan negosiasi, negosiator menggunakan kata yang sopan. Kata yang sopan tersebut disertai dengan alasan memuji lawan negosiasi. Akan tetapi, terlalu sering memuji juga tidak baik dalam suatu negosiasi.

Faktor Penentu Keberhasilan Negosiasi Kesediaan untuk berkompromi dengan pihak lain. Tidak ada pihak yang dirugikan. Kesepakatan yang dicapai mampu memengaruhi pihak lain. Alasan yang disertakan mampu memengaruhi pihak lain.

Pola Penyajian Teks Negosiasi Negosiasi lisan adalah jenis negosiasi yang dilakukan dalam ragam lisan. Negosiator berperan penting dalam melakukan negosiasi secara lisan. Negosiasi Lisan Negosiasi tulis merupakan bentuk negosiasi dalam ragam bahasa tulis. Ragam bahasa tulis digunakan untuk melengkapi negosiasi lisan secara formal. Negosiasi tulis berguna untuk mencapai persetujuan dengan jalan menggunakan ragam tulis, baik proposal maupun surat. Negosiasi Tulis

C. Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Negosiasi Unsur teks negosiasi berupa surat penawaran Pasangan tuturan dalam negosiasi Kaidah kebahasaan teks negosiasi Struktur teks negosiasi

Struktur Teks Negosiasi Orientasi merupakan pembuka dalam teks negosiasi. Orientasi dapat berupa salam perkenalan dan sapaan. Orientasi Negosiator menyampaikan maksud atau tujuan bernegosiasi. Pengajuan Proses ini merupakan proses tawar-menawar pihak satu dengan pihak lain untuk mendapat sebuah kesepakatan yang saling menguntungkan. Penawaran Proses ini merupakan proses terjadinya kesepakatan atas hasil penawaran kedua pihak atau negosiator. Persetujuan Proses ini merupakan proses mengakhiri sebuah percakapan antara kedua pihak untuk menyelesaikan suatu proses interaksi dalam negosiasi. Penutup

Unsur-Unsur dalam Teks Negosiasi Berupa Surat Penawaran Kepala Surat Tempat dan Tanggal Surat Nomor Surat Hal/Perihal Lampiran Alamat Surat Salam Pembuka Isi Surat Salam Penutup Nama Pengirim dan Tanda Tangan

Pasangan Tuturan dalam Teks Negosiasi 1. Mengucapkan salam Membalas salam 2. Bertanya Menjawab atau tidak menjawab 3. Meminta tolong Memenuhi atau menolak permintaan 4. Meminta Menerima atau menolak permintaan 5. Menawarkan Menerima atau menolak tawaran 6. Mengusulkan Menerima atau menolak usulan

Ciri-Ciri Kebahasaan Teks Negosiasi Menggunakan Kalimat Persuasif Menggunakan Kalimat Deklaratif Menggunakan Bahasa yang Santun Menggunakan Pronomina Menggunakan Kalimat Langsung Menggunakan Kalimat yang Menyatakan Kesepakatan atau Penolakan Menggunakan Kalimat Perbandingan atau Kontras

D. Penyusunan Teks Negosiasi Penyusunan teks negosiasi secara tertulis Penyusunan teks negosiasi dalam bentuk dialog

Langkah Menyusun Teks Negosiasi dalam Bentuk Dialog Menentukan topik permasalahan. Menentukan partisipan yang berbeda kepentingan. Mengembangkan topik menjadi kerangka teks negosiasi sesuai dengan struktur teks negosiasi. Mengembangkan kerangka teks negosiasi menjadi teks negosiasi berbentuk dialog.

Langkah Menyusun Teks Negosiasi secara Tertulis Mencari topik penawaran atau pemesanan. Mengembangkan kerangka teks sesuai kerangka surat resmi. Mengembangkan kerangka menjadi surat penawaran atau pemesanan.