Data Hasil Penggemukan Sapi PO di Kebun Dolok Ilir PTPN IV (selama 30 hari), Tahun 2005 Nomor Sapi Pertambahan Bobot Badan 1 (kg) Pertambahan Bobot Badan 2 (kg) PBB Rata-rata (kg)PBBHarian (kg/ hari) ,522,519,523,53123, ,522,525,50,6000,6500,7500,6500,7831,0330,7830,7330,9000,7330,9830,7500,850 Rataan0,785
FORMULA PAKAN BERBASIS HASIL SAMPING PENGOLAHAN DAN LIMBAH KELAPA SAWIT Pelepah dan daun Sawit 36,5% Bungkil Inti Sawit 45,0% Lumpur Sawit (solid) 10,0% Molases (tetes tebu) 5,0% Garam0,5% Urea2,0% Mineral dan vitamin 1,0% Formula Pakan Disesuaikan dengan Kebutuhan dan Kondisi Fisiologis Sapi
INTEGRASI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DENGAN TERNAK SAPI Didasari pada pertimbangan; Didasari pada pertimbangan; (a) ketersediaan sumber bahan pakan (a) ketersediaan sumber bahan pakan alternatif yang berlimpah, alternatif yang berlimpah, (b) hasil studi pemanfaatan produk (b) hasil studi pemanfaatan produk samping secara biologis yang samping secara biologis yang menjanjikan dan menjanjikan dan (c) studi kelayakan usaha yang (c) studi kelayakan usaha yang menguntungkan menguntungkan (d) pemanfaatan pupuk organik (d) pemanfaatan pupuk organik maka perlu dikembangkan model maka perlu dikembangkan model usaha sapi potong di kawasan usaha sapi potong di kawasan industri kelapa sawit. industri kelapa sawit.
INTEGRASI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DENGAN TERNAK SAPI
Pilot Project Integrasi Sawit - Sapi Bali Mengangkut TBS dengan Menggunakan Tenaga Sapi Bali di Kebun Bukit Lima PTPN IV
MODEL PENGEMBANGAN SAPI DI KAWASAN INDUSTRI KELAPA SAWIT MODEL (i) perbanyakan, penyediaan bakalan dan calon bibit, dilakukan ditingkat pemanen (kebun inti) dan petani plasma (kebun binaan) ataupun petani pemilik kebun kelapa sawit Model (ii) pembesaran dan penggemukan, dilaksanakan oleh pihak perusahaan ataupun badan usaha lain seperti koperasi kariawan.
Model perbanyakan, penyediaan bakalan dan bibit Model perbanyakan, penyediaan bakalan dan bibit. Jumlah sapi untuk setiap pemanen/ petani pemilik kebun disesuaikan dengan luas lahan olahan. Dengan luas wilayah olahan setiap pemanen (ancak) 10 ha, maka sewajarnya pemanen tersebut minimal memelihara 20 ST betina, dengan dasar pertimbangan daya dukung setiap ha adalah 2,4 ST. Sistem pemeliharaan semi intensif (dikandangkan/digembalakan secara terbatas). Pakan hijauan diperoleh dari kebun, sedangkan pakan tambahan berupa solid dan bungkil inti diperoleh dari pabrik yang dipercayakan dapat menyediakan bahan tersebut.
Penggembalaan ternak tidak boleh dilakukan di areal perkebunan, agar usaha ternak sapi tidak bersifat mengganggu
Model pembesaran & penggemukan Sistem pemeliharaan, intensif, Pakan harus tersedia dalam bentuk siap saji (pakan komplit) dan ransum diformulasi oleh sub- unit usaha pakan, Kapasitas usaha disesuaikan dengan kemampuan pabrik pengolahan buah kelapa sawit, Lama pemeliharaan 3-6 bln, Sapi bakalan, asal pemanen/ model perbanyakan.
Kesimpulan Faktor penyebab rendahnya tingkat Produksi dan reproduksi sapi adalah pakan. Solusi dapat dilakukan dengan upaya pengadaan bahan pakan non- konvensional asal industri perkebunan kelapa sawit.
Kesimpulan Daya dukung produk samping industri kelapa sawit adalah 2-3 ST. Tanpa sentuhan teknologi respons penggunaan biomasa industri kelapa sawit mampu memberikan ADG 0,3 kg, dan dapat mencapai 0,7 kg bila dengan sentuhan teknologi Dengan luas perkebunan kelapa sawit telah menghasilkan (3,09 juta ha), mampu menampung ternak sejumlah 10,7 juta ST, atau setara dengan 13,9 juta ekor sapi dewasa.