Data Hasil Penggemukan Sapi PO di Kebun Dolok Ilir PTPN IV (selama 30 hari), Tahun 2005 Nomor Sapi Pertambahan Bobot Badan 1 (kg) Pertambahan Bobot Badan.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Perwakilan Masyarakat Batu Bukit
Advertisements

PERENCANAAN PRODUKSI TERNAK DOMBA DAN KAMBING
PEMBUATAN PAKAN TERNAK KAMBING SISTEM KERING
TITIK KRITIS MANAJEMEN BUDIDAYA PETERNAKAN SAPI POTONG
PROGRAM STRATEGIS KEMTAN
Ir. Boyon, MP Rahmi Wati, S.Pt, M.Si
PEMANFAATAN KENDARAAN DAN ALAT BERAT
DISTRIBUSI DAN SISTEM PEMBAYARAN SUSU
BAYU WIANTO Kelas E No. Absen 33 NIM
MANAJEMEN TERNAK BABI.
KAJIAN SISTEM INTEGRASI SAPI SAWIT
Dr. Ir. Atien Priyanti SP, M.Sc
DUKUNGAN IPB DALAM PENGEMBANGAN SERAT RAMI
Arifah Rizqiani (D /2006) (Ketua)
Penyediaan Bahan Baku Tembakau untuk Industri Hasil Tembakau
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner (Semnas TPV)
SCREENING IBR DAN DIFERENSIAL LEUKOSIT UNTUK PENGENDALIAN GANGGUAN REPRODUKSI SAPI PO DI DAERAH INTEGRASI JAGUNG-SAPI Bogor, 8-9 Agustus 2017.
Arah Kebijakan Persusuan
BIOKONVERSI SAMPAH ORGANIK PRIMER MENJADI PAKAN KOMPLIT TERNAK RUMINANSIA Oleh : SRI WAHYUNI,SE.MP.
Pemanfaatan Limbah Padat Perkebunan
PENYEDIAAN DAGING NASIONAL
MEMBUAT DAN MENGAPLIKASIKAN PUPUK ORGANIK
Laporan Observasi Sistem Pertanian Terpadu
PENGENALAN BAHAN PAKAN
Kebutuhan Nutrien sesuai Jenis dan Fase Fisiologis TERNAK POTONG
PENGGEMUKAN SAPI BALI DENGAN SUBSTITUSI JERAMI FERMENTASI DAN KONSENTRAT TEPUNG KEPALA UDANG DI KAB. PINRANG SULAWESI SELATAN Andi Ella, dkk B0gor 8 –
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner
MENGGERAKKAN PRODUKSI TERNAK KAMBING DOMBA BERORIENTASI EKSPOR
Gatot Irianto Direktur Jenderal Tanaman Pangan/
IPTEK PENGOLAHAN BMT PAKAN LENGKAP
PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS: Kambing dan Domba
Arah Kebijakan Persusuan
Arah Kebijakan Persusuan
PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS: Kambing dan Domba
METODE PENYUSUNAN RANSUM YANG MENGUNTUNGKAN
SATUAN TERNAK DAN KOEFISIEN TEKNIS.
PRINSIP – PRINSIP PENGELOLAAN PADANG PENGGEMBALAAN.
PENYUSUNAN RANSUM (PAKAN)
ENERGI BIOMASSA DONNA MOH. BUDI.
2, Solusi yang Ditawarkan
SISTEM PERTANIAN TERPADU
Optimalisasi Potensi Daun Murbei sebagai
INDUSTRI MINYAK SAWIT.
Pakan sebagai faktor penunjang produktivitas sapi potong
POLA PRODUKSI Klasifikasi ternak sapi Berdasarkan jenis kelamin :
KLASIFIKASI B. PAKAN BERDASARKAN ASALNYA
ENERGI BIOMASSA.
OPTIMALISASI lahan untuk PERTANIAN berkelanjutan
Kelayakan Usaha Perbibitan Sapi Potong Pada Kegiatan Pendampingan Pengembangan Kawasan Peternakan Di Kabupaten Sigi Asnidar, Mardiana Dewi, Moh. Takdir,
Kinerja Reproduksi Sapi Betina dan Performans Pedet Pada Usaha Perbibitan Sapi Potong Di Kabupaten Sigi Moh. Takdir, Pujo Haryono dan Andi Baso Lompengeng.
TINGKAT KEJADIAN GANGGUAN REPRODUKSI SAPI BALI DAN MADURA PADA SISTEM PEMELIHARAAN KANDANG KELOMPOK Muchamad Luthfi dan Yeni Widyaningrum.
Model-Model Usaha Agribisnis
Agussalim Simanjuntak
Oleh :.
Arah Kebijakan Persusuan
Assalamu’alaikum Pemanfaatan Rumput Gajah dengan Metode Silase sebagai Pakan Utama Program Kandang Komunal Di Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji.
DINAS PERTANIAN KABUPATEN SUMBAWA TAHUN 2017
SISTEM PRODUKSI SAPI PERAH
ANALISA USAHA PENGGEMUKAN SAPI
PRINSIP – PRINSIP PENGELOLAAN PADANG PENGGEMBALAAN.
AGRIBIS TERNAK POTONG INOVASI DAN KEBIJAKAN DALAM PENGELOLAAN SDG-H UNTUK MEMPERKUAT INDUSTRI PETERNAKAN (SAPI POTONG)
PENINGKATAN NILAI TAMBAH
PERMASALAHAN TATA RUANG DAN LINGKUNGAN HIDUP
Suryahadi, T. Toharmat dan Despal
ANALISIS KETERKAITAN ANTAR SISTEM DALAM SISTEM PERTANIAN-BIOINDUSTRI
PEMBERIAN RANSUM BERKADAR ENERGI TINGGI PADA PROGRAM “FLUSHING” UNTUK MENINGKATKAN JUMLAH KELAHIRAN PADA DOMBA LOKAL Wahyu Ismoyo D Fanny K. Tondok D
APLIKASI Lemna sp. SEBAGAI PAKAN BABI ORGANIK
SISTEM PERTANIAN TERPADU (INTEGRATED FARMING SYSTEM) PADA EKOSISTEM PERKEBUNAN AGROPASTURAL - 2 Ade Wachjar Adiwirman DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA.
PENGOLAHAN LIMBAH PERTAMBANGAN
Kebutuhan dan Ketersediaan dari Suatu Farm
Transcript presentasi:

Data Hasil Penggemukan Sapi PO di Kebun Dolok Ilir PTPN IV (selama 30 hari), Tahun 2005 Nomor Sapi Pertambahan Bobot Badan 1 (kg) Pertambahan Bobot Badan 2 (kg) PBB Rata-rata (kg)PBBHarian (kg/ hari) ,522,519,523,53123, ,522,525,50,6000,6500,7500,6500,7831,0330,7830,7330,9000,7330,9830,7500,850 Rataan0,785

FORMULA PAKAN BERBASIS HASIL SAMPING PENGOLAHAN DAN LIMBAH KELAPA SAWIT Pelepah dan daun Sawit 36,5% Bungkil Inti Sawit 45,0% Lumpur Sawit (solid) 10,0% Molases (tetes tebu) 5,0% Garam0,5% Urea2,0% Mineral dan vitamin 1,0% Formula Pakan Disesuaikan dengan Kebutuhan dan Kondisi Fisiologis Sapi

INTEGRASI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DENGAN TERNAK SAPI Didasari pada pertimbangan; Didasari pada pertimbangan; (a) ketersediaan sumber bahan pakan (a) ketersediaan sumber bahan pakan alternatif yang berlimpah, alternatif yang berlimpah, (b) hasil studi pemanfaatan produk (b) hasil studi pemanfaatan produk samping secara biologis yang samping secara biologis yang menjanjikan dan menjanjikan dan (c) studi kelayakan usaha yang (c) studi kelayakan usaha yang menguntungkan menguntungkan (d) pemanfaatan pupuk organik (d) pemanfaatan pupuk organik maka perlu dikembangkan model maka perlu dikembangkan model usaha sapi potong di kawasan usaha sapi potong di kawasan industri kelapa sawit. industri kelapa sawit.

INTEGRASI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DENGAN TERNAK SAPI

Pilot Project Integrasi Sawit - Sapi Bali Mengangkut TBS dengan Menggunakan Tenaga Sapi Bali di Kebun Bukit Lima PTPN IV

MODEL PENGEMBANGAN SAPI DI KAWASAN INDUSTRI KELAPA SAWIT MODEL (i) perbanyakan, penyediaan bakalan dan calon bibit, dilakukan ditingkat pemanen (kebun inti) dan petani plasma (kebun binaan) ataupun petani pemilik kebun kelapa sawit Model (ii) pembesaran dan penggemukan, dilaksanakan oleh pihak perusahaan ataupun badan usaha lain seperti koperasi kariawan.

Model perbanyakan, penyediaan bakalan dan bibit Model perbanyakan, penyediaan bakalan dan bibit. Jumlah sapi untuk setiap pemanen/ petani pemilik kebun disesuaikan dengan luas lahan olahan. Dengan luas wilayah olahan setiap pemanen (ancak) 10 ha, maka sewajarnya pemanen tersebut minimal memelihara 20 ST betina, dengan dasar pertimbangan daya dukung setiap ha adalah 2,4 ST. Sistem pemeliharaan semi intensif (dikandangkan/digembalakan secara terbatas). Pakan hijauan diperoleh dari kebun, sedangkan pakan tambahan berupa solid dan bungkil inti diperoleh dari pabrik yang dipercayakan dapat menyediakan bahan tersebut.

Penggembalaan ternak tidak boleh dilakukan di areal perkebunan, agar usaha ternak sapi tidak bersifat mengganggu

Model pembesaran & penggemukan Sistem pemeliharaan, intensif, Pakan harus tersedia dalam bentuk siap saji (pakan komplit) dan ransum diformulasi oleh sub- unit usaha pakan, Kapasitas usaha disesuaikan dengan kemampuan pabrik pengolahan buah kelapa sawit, Lama pemeliharaan 3-6 bln, Sapi bakalan, asal pemanen/ model perbanyakan.

Kesimpulan Faktor penyebab rendahnya tingkat Produksi dan reproduksi sapi adalah pakan. Solusi dapat dilakukan dengan upaya pengadaan bahan pakan non- konvensional asal industri perkebunan kelapa sawit.

Kesimpulan Daya dukung produk samping industri kelapa sawit adalah 2-3 ST. Tanpa sentuhan teknologi respons penggunaan biomasa industri kelapa sawit mampu memberikan ADG 0,3 kg, dan dapat mencapai 0,7 kg bila dengan sentuhan teknologi Dengan luas perkebunan kelapa sawit telah menghasilkan (3,09 juta ha), mampu menampung ternak sejumlah 10,7 juta ST, atau setara dengan 13,9 juta ekor sapi dewasa.