Ns. Yanti Rostianti, S.Kep, M.SI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Disentri amoeba dan basiler
Advertisements

Kiki Hardiansyah Safitri, S.Kep, Ns
Paskalis Lukimon (Ners)
KESEHATAN TENTANG DIARE.
DIARE Diare akut keluarnya BAB 1x/ lebih yg berbentuk cair dlm 1 hari/ lebih & berlangsung < 14 hari (Cohen MB) Diare episode keluarnya tinja cair sebanyak.
RESUSITASI CAIRAN Ns. Herlina S.Kep.
Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI
REHIDRASI DIARE & FARMAKOEPIDEMIOLOGI Maftuchah Rochmanti, dr., M.Kes
Pengobatan dan Pencegahan Gastroenteritis
ACUTE DIARRHEA Prof. Dr. Agus Firmansyah Department of Child Health
.. SUSPEK TYPOID ...
Gagal Ginjal Oleh Nugroho.
By: dr. Nurhayati, M. Biomed (Parasitologi FK UNAND)
Sistem Kardiovaskular dan Gizi
DIARE KELOMPOK I.
ASKEP TIFUS ABDOMINALIS PADA ANAK
OLEH: Ns. Titik Anggraeni, S.Kp.,M.Kes.
PATOFISIOLOGI DIABETES MELITUS
PENGKAJIAN FISIK PADA ANAK DIARE
RESIKO HIGIENE TERKAIT KERACUNAN MAKANAN. Bahan makanan adalah hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin.
ASKEP GASTRITIS IRMA NUR AMALIA, m.kEP.
TYPOID PADA ANAK.
Penatalaksanaan diet PENDERITA CHF fc II ec HHD dd/CAD, AKI dd ACUTE CKD, dan DM TIPE II di Rs. UMUM TANGERANG Oleh: Siti Fatimah
DIARRHEA (DIARE) Merupakan keadaan terjadinya peningkatan dari
PRINSIP-PRINSIP PEMBERIAN OBAT
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN GANGGUAN GASTROINTESTINAL
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA
ASKEP KLIEN DENGAN MASTOIDITIS
PATOFISIOLOGI SEMESTER IV -14.
PENATALAKSANAAN GIZI PADA PASIEN ANAK DENGAN GASTRO ENTERITIS di RUMAH SAKIT PERSAHABATAN ONLY IVONILA RIWU ( ) 
YONI MAI PUTRI IIB.
Demam Tifoid Eggi Arguni.
DIET PASIEN GANGGUAN SALURAN PENCERNAAN
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT DIARE
MARASMUS MATERI KULIAH.
PATOFISIOLOGY SEMESTER IV KE - 12.
Idiopatik Diabetes Mellitus (DM)
Hepatitis A Nurmayanti.
EPIDEMIOLOGI DIARE by WIDYA HC.
GIZI PADA LANSIA Oleh : SILVIA MELINI
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELECTROLIT
PENYAKIT HIPOKALEMIA.
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) LANJUTAN Riana Aini, Amd.Keb.
TYPOID PADA ANAK.
Disusun Oleh: Nama : IMELDA SAPUTRI Npm : Sesi : A
DIARE Diare akut  keluarnya BAB 1x/ lebih yg berbentuk cair dlm 1 hari/ lebih & berlangsung < 14 hari (Cohen MB) Diare  episode keluarnya tinja cair.
ASKEP GLOMERULONEFRITIS
TERAPI CAIRAN PARENTERAL
PATOFISIOLOGI INFEKSI OPORTUNISTIK
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) LANJUTAN.
GIZI UNTUK LANSIA TRIWIDIARTI
DEMAM.
ASUHAN KEPERAWATAN KETOASIDOSIS DIABETIKUM (KAD)
SEROSIS HEPATIS Ariana. D
ASKEP COLITIS ULSERATIF
Penatalaksanaan Diare Berdasarkan MTBS
ASUHAN KEPERAWATAN DAN MANAJEMEN ASUHAN PADA KASUS DIARE
‘’DIARE PADA ANAK DAN DEWASA’’
Diare Kelompok 1.
Dr.Yuliani M Lubis, SpTHT-KL
Diare Pada Anak.
INTOLERANSI MAKANAN JUWITA CINDI A DEFINISI Keadaan dimana saat seseorang mengkonsumsi suatu makanan tertentu dapat timbul gejala yang tidak.
CONCEPT MAPPING ABOUT DIARE DI SUSUN OLEH : AWINDA SARI AHMAD REDHO HILDA NUR AFNI RAMADHAN SUPRIADIN Y. KALVEIN M.M.
DIARRHEA (DIARE) Merupakan keadaan terjadinya peningkatan dari volume, kepadatan dan frekuensi dari keadaan buang air besar dibanding pola kebiasaan yang.
PKMRS RSUD DR. ADJIDARMO KAB. LEBAK
DR. FARAH m. RIDWAN, SP.PD (promosi kesehatan 24 mei 2017)
FARMAKOTERAPI DIARE AKUT Rustamaji
Ns. Yanti Rostianti, S.Kep, M.SI
HIPEREMISIS GRAVIDARUM
Hepatitis Teresa Ejahdan. HATI Dimana letak Hati?
Transcript presentasi:

Ns. Yanti Rostianti, S.Kep, M.SI ASUHAN KEPERAWATAN PADA ENTERITIS Oleh : Ns. Yanti Rostianti, S.Kep, M.SI

PENGERTIAN Gastro Enteritis : peradangan yang terjadi pada lambung dan usus yang memberikan gejala diare dengan atau tanpa disertai muntah. (Sowden,et all.1996). Gastroenteritis : air besar yang tidak normal atau bentuk tinja yang encer dengan frekwensi yang lebih banyak dari biasanya . (FKUI,1965). Gastroenteritis : inflamasi pada daerah lambung dan intestinal yang disebabkan oleh bakteri yang bermacam-macam,virus dan parasit yang patogen. (Whaley & Wong’s,1995). * Gastroenteritis : kondisis dengan karakteristik adanya muntah dan diare yang disebabkan oleh infeksi,alergi atau keracunan zat makanan. ( Marlenan Mayers,1995 ).

PATOFISIOLOGI Gastroenteritis akut adalah masuknya virus (Rotravirus, Adenovirus enteris, Virus Norwalk), Bakteri atau toksin (Compylobacter, Salmonella, Escherihia Coli, Yersinia dan lainnya), parasit (Biardia Lambia, Cryptosporidium). Beberapa mikroorganisme patogen ini menyebabkan infeksi pada sel-sel, memproduksi enterotoksin atau Cytotoksin dimana merusak sel-sel, atau melekat pada dinding usus pada Gastroenteritis akut.

Penularan Gastroenteritis bisa melalui fekal-oral dari satu penderita ke yang lainnya. Beberapa kasus ditemui penyebaran patogen dikarenakan makanan dan minuman yang terkontaminasi. Mekanisme dasar penyebab timbulnya diare adalah gangguan osmotic (makanan yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotic dalam rongga usus meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus,isi rongga usus berlebihan sehingga timbul diare ). Selain itu menimbulkan gangguan sekresi akibat toksin di dinding usus, sehingga sekresi air dan elektrolit meningkat kemudian terjadi diare. Gangguan multilitas usus yang mengakibatkan hiperperistaltik dan hipoperistaltik

Akibat dari diare itu sendiri adalah kehilangan air dan elektrolit (Dehidrasi) yang mengakibatkan gangguan asam basa (Asidosis Metabolik dan Hipokalemia), gangguan gizi (intake kurang, output berlebih), hipoglikemia dan gangguan sirkulasi darah.

PENYEBAB a. Pengurangan atau penghambatan ion-ion. b. Perangsangan dan sekresi aktif ion-ion pada usus (Secretory diarrhea) Terdapatnya zat yang sukar diabsorbsi atau cairan dengan tekanan osmotik yang tinggi pada usus(obat pencahar/ lansansia) Perubahan pergerakan dinding usus.

GEJALA KLINIS - Diare dan muntah - Demam. - Nyeri Abdomen - Membran mukosa mulut dan bibir kering - Fontanel Cekung - Kehilangan berat badan - Tidak nafsu makan - Lemah

KOMPLIKASI * Dehidrasi * Renjatan hipovolemik * Kejang * Bakterimia * Mal nutrisi * Hipoglikemia * Intoleransi sekunder akibat kerusakan mukosa usus.

PENATALAKSANAAN MEDIS a. Pemberian cairan. b PENATALAKSANAAN MEDIS a.Pemberian cairan. b.Diatetik : pemberian makanan dan minuman khusus pada penderita dengan tujuan penyembuhan dan menjaga kesehatan adapun hal yang perlu diperhatikan : 1.Memberikan asi. 2.Memberikan bahan makanan yang mengandung kalori, protein, vitamin, mineral dan makanan yang bersih. c. Obat-obatan.

2.Cairan parenteral. Mengenai seberapa banyak cairan yang harus diberikan tergantung dari berat badan atau ringannya dehidrasi,yang diperhitungkan kehilangan cairan sesuai dengan umur dan berat badannya. 1.Dehidrasi ringan. - 1 jam pertama 25 – 50 ml / Kg BB / hari Kemudian 125 ml / Kg BB / oral 2.Dehidrasi sedang. - 1 jam pertama 50 – 100 ml / Kg BB / oral kemudian 125 ml / kg BB / hari.

2. Untuk anak lebih dari 2 – 5 tahun dengan berat badan 10 – 15 kg 2. Untuk anak lebih dari 2 – 5 tahun dengan berat badan 10 – 15 kg. 1 jam pertama 30 ml / kg BB / jam atau 8 tetes / kg§ BB / menit ( infus set 1 ml = 15 tetes ) atau 10 tetes / kg BB / menit ( 1 ml = 20 tetes ). 7 jam kemudian 127 ml / kg BB oralit per oral,bila anak tidak§ mau minum dapat diteruskan dengan 2A intra vena 2 tetes / kg BB / menit atau 3 tetes / kg BB / menit. 3. Untuk anak lebih dari 5 – 10 tahun dengan berat badan 15 – 25 kg. 1 jam pertama 20 ml / kg BB / jam atau 5 tetes / kg BB /§ menit ( infus set 1 ml = 20 tetes ). 16 jam berikutnya 105 ml / kg BB§ oralit per oral.

5. Obat-obatan. a. Obat anti sekresi. b. Obat anti spasmolitik. c 5. Obat-obatan. a. Obat anti sekresi. b. Obat anti spasmolitik. c. Obat antibiotik.

PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Pemeriksaan laboratorium. a. Pemeriksaan tinja. b. Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah astrup,bila memungkinkan dengan menentukan PH keseimbangan analisa gas darah atau astrup,bila memungkinkan. c. Pemeriksaan kadar ureum dan creatinin untuk mengetahui pungsi ginjal.

2. pemeriksaan elektrolit intubasi duodenum untuk mengetahui jasad renik atau parasit secara kuantitatif,terutama dilakukan pada penderita diare kronik. ASKEP : a. Pengkajian b. Diagnosa Keperawatan c. Intervensi d. Evaluasi

TERIMA KASIH