MAKROEKONOMI 1 Disajikan oleh: Budianto, S.E., M.Si. Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Teuku Umar
Keseimbangan Perekonomian Dua Sektor Perekonomian yang terdiri dari sektor rumah tangga dan perusahaan
Aliran Pendapatan dalam Perekonomian Dua Sektor
Penjelasan dari gambar di atas: 1.Perusahaan menggunakan faktor produksi yg dimiliki rumah tangga. Rumah tangga memperoleh pendapatan (gaji, upah, sewa, bunga dan keuntungan). 2.Sebagian besar pendapatan yg diterima rumah tangga akan digunakan untuk konsumsi. 3.Sisa pendapatan yg tidak digunakan untuk konsumsi akan ditabung di lembaga keuangan. 4.Pengusaha yg ingin melakukan investasi akan meminjam dana di lembaga keuangan.
Hubungan Pendapatan, Konsumsi dan Tabungan Pendapatan Disposebel (Yd) Pengeluaran Konsumsi (C) Tabungan (S)
Penjelasan: Pada pendapatan yg rendah rumah tangga harus menggunakan harta atau tabungan yg ada (dissaving). Kenaikan pendapatan akan menaikkan pengeluaran konsumsi (biasanya pertambahan pendapatan adalah lebih tinggi daripada pertambahan konsumsi). Pada pendapatan yg tinggi rumah tangga akan mampu menabung (biasanya pertambahan pendapatan selalu lebih besar dari konsumsi).
Kecenderungan Mengkonsumsi dan Menabung 1)Kecenderungan mengkonsumsi marjinal 2)Kecenderungan mengkonsumsi rata-rata 3)Kecenderungan menabung marjinal 4)Kecenderungan menabung rata-rata
Kecenderungan Mengkonsumsi 1)Marginal Propensity to Consume (MPC) Perbandingan di antara pertambahan konsumsi (ΔC) yang dilakukan dengan pertambahan pendapatan disposibel (ΔYd) MPC = ΔC/ΔY d 2)Average Propensity to Consume (APC) Perbandingan di antara tingkat konsumsi (C) dengan tingkat pendapatan disposibel ketika konsumsi tsb dilakukan (Yd) APC = C/Y d
Contoh Menghitung MPC dan APC Pendapatan Disposibel KonsumsiMPCAPC Rp Rp MPC Tetap 150/200=0,75 300/200=1,50 450/400=1,12 600/600=1,00 750/800=0,94 Rp Rp MPC Menurun 160/200=0,80 150/200=0,75 140/200=0,70 300/200=1,50 460/400=1,15 610/600=1,02 750/800=0,94
Kecenderungan Menabung 1)Marginal Propensity to Saving (MPS) Perbandingan di antara pertambahan tabungan (ΔS) dengan pertambahan pendapatan disposibel (ΔY d ) MPS = ΔS/ΔY d 2)Average Propensity to Saving (APS) Perbandingan di antara tabungan (S) dengan tingkat pendapatan disposibel (Y d ) APS = S/Y d
Contoh Menghitung MPS dan APS Pend. Disposibel KonsumsiTabunganMPSAPS Rp Rp Rp MPS Tetap 50/200=0, /200=-1,50 -50/400=-0,25 0/600=0 50/800=0,062 Rp Rp Rp MPS Naik 40/200=0,20 50/200=0,25 60/200=0, /200=-0,50 -60/400=-0,15 -10/600=-0,017 50/800=0,062
Hubungan antara MPC dan MPS, APC dan APS Pend. Disposibel MPCMPSMPC + MPSAPCAPS APC + APS Rp ,75 0,25 MPC MPS Tetap 1 1,50 1,125 1,00 0, ,50 -0, , Rp ,80 0,75 0,70 0,20 0,25 0,30 MPC MPS Berubah 1 1,50 1,15 1,017 0, ,50 -0,15 -0,017 0,
Pembuktian Rumusan Y d = C + S APC = C/Y d, dan APS = S/Y d, maka, APC + APS = 1 ΔY d = ΔC + ΔS MPC = ΔC/ ΔY d, dan MPS = ΔS/ ΔY d, maka, MPC + MPS = 1
Hubungan Pendapatan Nasional, Konsumsi Agregat dan Tabungan Agregat Pendapatan Nasional (Y) Konsumsi (C) Tabungan (S) Kurva fungsi konsumsi dan tabungan Hal. 117
Fungsi Konsumsi dan Tabungan Fungsi Konsumsi: C = a + bY C = Y Fungsi Tabungan: S = -a + (1-b)Y S = Y Fungsi Konsumsi: C = a + bY d Fungsi Tabungan: S = -a + (1-b)Y d Dimana: a = konsumsi RT ketika Pend.Nas adalah 0 b = MPC C = tingkat konsumsi Y = tingkat pendapatan nasional
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Konsumsi 1)Pendapatan rumah tangga (household income) 2)Kekayaan rumah tangga (household wealth) 3)Tingkat bunga (interest rate) 4)Sikap berhemat 5)Keadaan perekonomian 6)Distribusi pendapatan 7)Tersedia tidaknya dana pensiun yg mencukupi
Investasi Penanaman modal atau pembentukan modal Pengeluaran penanam modal (investor) atau perusahaan untuk membeli barang- barang modal dan perlengkapan- perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang dan jasa dalam suatu perekonomian.
Yang digolongkan sebagai Investasi Pembelian berbagai jenis barang modal (mesin-mesin dan peralatan produksi) Pengeluaran untuk mendirikan rumah tempat tinggal, bangunan kantor, bangunan pabrik, dan bangunan-bangunan lainnya. Pertambahan nilai stok barang-barang yg belum terjual, bahan mentah dan barang yg masih dalam proses produksi pada akhir tahun penghitungan pendapatan nasional.
Faktor-faktor Utama yang Menentukan Tingkat Investasi a.Tingkat keuntungan yg diramalkan akan diperoleh di masa depan. b.Suku bunga. c.Ramalan keadaan ekonomi masa depan. d.Kemajuan teknologi. e.Tingkat pendapatan nasional dan perubahan- perubahannya. f.Keuntungan yg diperoleh perusahaan-2
Cara Menilai Kelayakan Investasi 1.Menghitung “nilai sekarang” dari pendapatan yg diperoleh di masa depan. Apabila Nilai sekarang pendapatan di masa depan > nilai sekarang modal yg diinvestasikan Maka Investasi dikatakan memperoleh keuntungan
Cara Menilai Kelayakan Investasi 2.Menghitung “tingkat pengembalian modal”. Apabila Nilai tingkat pengembalian modal > suku bunga Maka Investasi dikatakan menguntungkan
Marginal Eficiency of Investment (MEI) Efisiensi Investasi Marjinal Suatu kurva yg menunjukkan hubungan diantara tingkat pengembalian modal dan jumlah modal yg akan diinvestasikan. Suku Bunga dan Tingkat Investasi Kegiatan investasi hanya akan dilaksanakan apabila tingkat pengembalian modal ≥ suku bunga Kurva MEI dan fungsi konsumsi, hal
Keseimbangan Perekonomian Dua Sektor Pend. Nas. (Y) Konsumsi (C) Tabungan (S) Investasi (I) Pengeluaran Agregat (AE) Keadaan Perekonomian EKSPANSI Y = C + I SEIMBANG KONTRAKSI
SELESAI WASSALAM