MATA KULIAH TEKNOLOGI SEDIAAN LIQUID DAN SEMISOLID DOSEN PENANGGUNG JAWAB YUSNITA USMAN, S.Si., M.Si., Apt. BOBOT (JUMLAH SKS) 1 T, 3 P ( 4 SKS) LARUTAN.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENYERAPAN-PENGALIRAN DAN KEHILANGAN AIR
Advertisements

Eter (Alkoksialkana) Pertemuan 7.
LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT
KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN SMA Kelas XI Semerter Genap
HUBUNGAN TUMBUHAN DAN AIR
TABLET By : Dewi Rashati, M. Farm., Apt AKADEMI FARMASI JEMBER.
Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc.
SIFAT – SIFAT CAMPURAN LARUTAN DAN KOLOID.
SUSPENSI FARMASEUTIK DASAR.
SIFAT POLAR DAN KELARUTAN
SUPOSITORIA By Vera Amalia, S.Si, Apt..
Pertemuan <<10>> <<LARUTAN>>
SOLUTIO (LARUTAN) TIK :
KESETIMBANGAN HETEROGEN
ASPEK KIMIA MEDISINAL NASIB OBAT DALAM TUBUH
Fitri Rahma Yenti, S.Farm.,Apt POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG PROGRAM STUDI DIII FARMASI 5/30/20171.
PEMBENTUKAN LARUTAN dan KONSENTRASI LARUTAN
MUDUL6 KOLOID DAN LARUTAN
Larutan.
IKATAN KIMIA.
Air.
GRAVIMETRI Analisis gravimetri: proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsur atau senyawa tertentu Analisis gravimetri meliputi transformasi unsur atau.
KULIAH MPP Dra Ita Ulfin,MSi
Larutan.
MUDUL 5 REAKSI KIMIA DALAM LARUTAN AIR
Gaya Antar Molekul Zulian Rachman, S.Pd
Serapan Hara Daun.
Kristalisasi.
Oleh : Hernandi Sujono, Ssi., Msi.
ASS. WR. WB.
Joko Sedyono Teknik Mesin UMS 2015
ILMU KIMIADASAR.
LARUTAN & KONSENTRASI Oleh : Ryanto Budiono.
GAYA INTRA ANTAR MOLEKUL
Larutan Farmasetik Dasar.
MACAM MACAM SEDIAAN OBAT
SUSPENSI By Vera Amalia, S.Si, Apt..
ESTER Written by : Widya Rahmawati NIM :
ELIKSIR Nama Kelompok: Kinanthi Sekartanjung P. ( )
DASAR-DASAR TEORITIS ANALISIS KUALITATIF.
DASAR-DASAR TEORITIS ANALISIS KUALITATIF.
KIMIA ANALISIS SENYAWA APA ? 2. ANALISIS KUANTITATIF
Sodium Lauryl Sulfat An Ionik Surfaktan
Air Aris Fitridiana IX F 04.
MACAM MACAM SEDIAAN OBAT
Pembuatan Sediaan Obat Cair
Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II
SUSPENSI Kelompok 3 Anggota : Destiana Wijaya.
KIMIA DASAR MULYAZMI.
EFI RATNA SARI GANARSIH AYU S.
Ahmad Farih Azmi, S.Kep., Ns, M.Si. Pengantar Kimia Farmasi.
GAYA ANTAR MOLEKUL Coba renungkan kenapa air dapat berubah dalam tiga
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ABSORBSI OBAT
PROSES BIOFARMASETIKA
Kimia Dasar (Eva/Zulfah/Yasser)
Gaya Antar Molekul Ridho Ananda, S.Pd. Gaya Elektrostatik 1. Ikatan kovalen polar terbentuk karena antar atom yang berikatan kovalen memiliki perbedaan.
Sediaan Larutan Teknologi Sediaan Liquid & Semisolid.
FORMULASI SEDIAAN SUSPENSI
ABSORBSI DARI GASTROINTESTINAL
FORMULASI SEDIAAN LARUTAN
PREFORMULASI SEDIAAN LIQUID & SEMISOLID
Teknologi Sediaan Liquid & Semisolid
BENDA DAN PERUBAHANNYA PERPINDAHAN PANAS
Gaya Antarmolekul Cairan
SOLUTIO AKADEMI FARMASI BUMI SILIWANGI Kenti Prahmanti, M.Biotek, Apt.
Applied Biopharmacetic
AIR*) DAN TUMBUHAN *) 90 – 95 % tumbuhan adalah air.
Analisis Anion PRODI DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK.
SALEP LUKA BAKAR. LATAR BELAKANG Salep merupakan salah satu bentuk sediaan farmasi yang digunakan pada kulit, yang sakit atau terluka dimaksudkan untuk.
KETERAMPILAN PROSES SAINS Amelia Herlina Neneng Maryam Pendidikan IPA Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia 2013.
Transcript presentasi:

MATA KULIAH TEKNOLOGI SEDIAAN LIQUID DAN SEMISOLID DOSEN PENANGGUNG JAWAB YUSNITA USMAN, S.Si., M.Si., Apt. BOBOT (JUMLAH SKS) 1 T, 3 P ( 4 SKS) LARUTAN

SUB POKOK AJAR aa Mengetahui defenisi larutan dan kelarutan Mengetahui konsep larutan sebagai termodinamika stabil Mengetahui mekanisme kelarutan Mengetahui keuntungan dan kerugiaan sediaan dalam bentuk larutan Mengetahui komposisi larutan Mengetahui klasifikasi atau pembagian larutan Mampu menerapkan teori larutan dalam formulasi sediaan berupa larutan Mampu melakukan perhitungan dosis dan bahan dari formulasi sediaan larutan yang dibuat

DEFENISI LARUTAN Larutan adalah campuran homogen yang terdiri atas satu atau lebih zat terlarut yang berupa padatan, cairan atau gas dalam pelarut yang sesuai atau campuran pelarut yang saling bercampur membentuk sistem termodinamika yang stabil secara fisika dan kimia dimana zat terlarut terdispersi dalam sejumlah pelarut

DEFENISI KELARUTAN Kelarutan didefinisikan dalam besaran kuantitatif sebagai konsentrasi zat terlarut dalam larutan jenuh pada temperature tertentu dan secara kualitatif didefinisikan sebagai interaksi spontan dari dua atau lebih zat membentuk dispersi molekul homogen.

PERNYATAAN KELARUTAN Kelarutan zat dalam bagian tertentu pelarut adalah kelarutan pada suhu 20 0 dan kecuali dinyatakan lain menunjukkan bahwa 1 bagian bobot zat padat atau 1 bagian volume zat cair larut dalam bagian sebagai berikut : Istilah kelarutanJumlah bagian pelarut diperlukan untuk melarutkan 1 bagian zat Sangat mudah larut Mudah larut Larut Agak sukar larut Sukar larut Sangat sukar larut Praktis tidak larut Kurang dari 1 1 sampai sampai sampai sampai sampai lebih dari 10000

Larutan sebagai termodinamika stabil  F =  SL.  A  F = energi bebas permukaan  SL =tegangan antarmuka  A = daerah total permukaan Untuk mencapai keseimbangan atau termodinamika menjadi stabil maka  F harus nol

MEKANISME KELARUTAN Solvasi dan hidrasi, Jika garam ionik dilarutkan maka terjadi pemisahan dari kation dan anion. Garam yang mengikuti orientasi molekul pelarut disekitar ion dalam larutan. Prosesnya disebut solvasi (hidrasi jika terlarut dalam air). Cairan polar seperti air dapat menunjukkan aksi pelarut oleh kemampuannya memutuskan ikatan kovalen dalam zat terlarut dan kemudian terjadi ionisasi zat terlarut Cairan polar sebagai pelarut adalah termasuk saat pelarut dan zat terlarut mampu bergabung dengan membentuk ikatan hidrogen Kelarutan eter, aldehid, keton, asam-asam anhidrat dalam air dan dalam pelarut polar lainnya, juga sebagian besar dapat terjadi karena pembentukan kompleks asosiasi antara zat terlarut dan pelarut dengan adanya ikatan hidrogen. Cairan nonpolar hanya dapat melarutkan bahan-bahan non polar lainnya yang ikatan antar molekulnya lemah. Biasanya hanya melibatkan gaya dipol terinduksi

KEUNTUNGAN VS KERUGIAN Keuntungan 1.Dosis lebih seragam karena larutan bersifat homogen. 2.Dapat diberikan dengan menggunakan takaran rumah tangga yang umum. 3.Aksi yang cepat karena obat tidak membutuhkan waktu untuk melarut lebih dulu setelah pemberian 4.Penampakan nya lebih menarik. 5.Dosisnya dapat lebih mudah divariasikan dengan sediaan. 6.Iritasi lambung lebih minim dibandingkan sediaan tablet/kapsul jika obat diberikan dalam larutan karena faktor pengenceran. 7.Dapat lebih mudah diberikan pengaroma, pemanis dan pewarna. 8.Pemakiannya lebih mudah untuk anak-anak atau pasien yang tidak dapat menelan tablet atau kapsul. 9.Obat yang ditujukan untuk penggunaan luar dapat lebih mudah dan merata dioleskan jika dicampur dalam larutan. Kerugian 1.Rasa obat lebih terasa 2.Kurang praktis dibawa dibandingkan dengan sediaan kering atau pekat, seperti serbuk atau tablet. 3.Peningkatan kerusakan karena reaksi kimia terjadi paling cepat dalam larutan. 4.Massa dan sifat alir larutan menjadi kerugian utama dari larutan. 5.Beberapa obat karena bau dan rasanya yang buruk sangat sulit dibuat dalam larutan yang cocok.

KOMPOSISI LARUTAN 1.Pembawa a.air aromatik b.air c.pembawa mengandung zat aktif 2.Zat aktif 3.Adjuvan (bahan tambahan) a.Pewarna b.Antioksidan c.Pengaroma d.Pengawet

KLASIFIKASI LARUTAN Berdasarkan sifat fisikokimia Berdasarkan jumlah zat terlarut Berdasarkan kandungan air Berdasarkan tempat kegunaan

BERDASARKAN KANDUNGAN AIR Larutan yang mengandung air Air Air Aromatik Asam encer Larutan Douches Gargle Enema Mouthwash Juice Larutan pencuci hidung Larutan irigasi Larutan otic Larutan pekat yang mengandung air dan rasanya manis Sirup Madu Mucilago Jelly Larutan yang tidak mengandung air Kolodion Elixir Gliserin Linimen Inhalasi dan Inhalan Oleovitamin Spirit Obat tetes gigi

BERDASARKAN JUMLAH ZAT TERLARUT Larutan encer adalah larutan yang mengandung sejumlah kecil zat terlarut A dalam larutan. Larutan pekat adalah larutan yang mengandung sejumlah besar bahan dalam larutan. Larutan jenuh yakni jika sejumlah zat A yang tepat larut pada batas kelarutannya dalam air pada suhu kamar. Larutan lewat jenuh yakni jika sejumlah zat A yang melebihi batas kelarutannya dalam air pada suhu kamar. Larutan ini tidak stabil dan pengadukannya dapat menyebabkan larutan ini menjadi larutan jenuh.

BERDASARKAN SIFAT FISIKOKIMIA Larutan mikromolekuler yakni jika larutan ini seluruhnya terdiri dari unit-unit mikro, yang mana dapat berupa molekul atau ion, seperti air, alkohol, ion Na, klorida, sukrosa, gliserin, dll. Kriteria utama yang membedakan larutan mikromolekuler dari kelas lain adalah ukuran dari unit solut dan pelarutnya. Secara umum ukurannya berkisar 1 – 10 Å. Larutan micellar yakni larutan dimana unit-unit zat terlarut ini terdiri dari agregat (misel) dari molekul atau ion zat terlarut. Sifat nyata menyerupai larutan mikromolekuler tetapi nilai pengukuran sifat fisikanya seperti tekanan uap, tekanan osmotik, konduktan dan yang lainnya menunjukkan ciri yang berbeda dari nilai untuk larutan mikromolekuler. Larutan makromolekuler yakni larutan yang zat terlarutnya terdispersi secara molekuler seperti dalam mikromolekuler ini berbeda dari larutan makromolekuler dalam satu aspek penting. Ukuran dan berat molekul dari makromolekuler sama besarnya dengan sistem yang memiliki sifat unit. Larutan akasia, CMC, albumin, DNA dan PVP adalah contoh dari kelas ini.

BERDASARKAN TEMPAT KEGUNAANNYA Diminum secara oral Mixtura Elixir Linctus Sirup Draught Pediatric drops Digunakan pada mulut dan tenggorokan Mouthwash Gargle Throat paint Throat spray Dimasukkan ke dalam rongga tubuh Douches Enema Ear drops Nasal drops Eye drops