BAB 13 UPAYA PENANGGULANGAN KESENJANGAN GENDER DALAM KELUARGA MENUJU HARMONISASI KELUARGA Oleh: Dr. Ir. Herien Puspitawati, M.Sc., M.Sc.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BUDAYA PERUSAHAAN DAN ETIKA
Advertisements

Perkembangan sosial pada anak-anak tengah
Keluarga dan Rumah Tangga
KESETARAAN GENDER DALAM SERIKAT PEKERJA
SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN
ANALISIS PROGRAM PEMBERDAYAAN PEREMPUAN BERBASIS GENDER
ASIAH NH STIKES NANI HASANUDDIN MAKASSAR 2011
Psikogeriatri Sumber : Dr. Kuntjoro Z.S
By kelompok 10 : Ryan Giantara Elia Yohanes Fendi Muhamad Effendi
Pemberdayaan keluarga dan masyarakat
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PARTISIPASI ANAK DALAM PEMBANGUNAN SERTA PENGEMBANGANNYA DITINGKAT NASIONAL DAN DAERAH Disampaikan oleh Beni Sujanto, A.Ks, M.Si,
Perkembangan Anak dalam Sistem Keluarga
PENGANTAR PENDIDIKAN Adriy.weebly.com.
KONSEP KEPERAWATAN KELUARGA 2
TUGAS PERKEMBANGAN LANSIA
PEREMPUAN DAN KEADILAN FAKHRI USMITA, S.Sos., M.Krim.
BAB 13 UPAYA PENANGGULANGAN KESENJANGAN GENDER DALAM KELUARGA MENUJU HARMONISASI KELUARGA Oleh: Dr. Ir. Herien Puspitawati, M.Sc., M.Sc.
MENGELOLA PERBEDAAN “MENUMBUHKAN POTENSI SETIAP KARYAWAN”
MENGELOLA PERBEDAAN “MENUMBUHKAN POTENSI SETIAP KARYAWAN”
Dr. Leonardo W. Permana, MARS.
KONSEP DASAR KEPERAWATAN KELUARGA
Pertemuan 3 Charisma Ayu Pramuditha, B. Tech Mgt, MHRM
KESETARAAN PEREMPUAN – LAKI-LAKI
Mobilitas Sosial Kelompok 1 : Bagus Imam S. (13.004)
Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Tengah
MASALAH SOSIAL & KEBERFUNGSIAN SOSIAL
KEBIJAKAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK:
KONSEP KEPERAWATAN KELUARGA 2
KOMITMEN MASYARAKAT INTERNASIONAL TERHADAP PENDIDIKAN LITERASI
KELUARGA BERENCANA Inya Winyo Lia Laurensia
BAB 13 UPAYA PENANGGULANGAN KESENJANGAN GENDER DALAM KELUARGA MENUJU HARMONISASI KELUARGA Oleh: Dr. Ir. Herien Puspitawati, M.Sc., M.Sc.
(TIPE A) BAGAN ORGANISASI
KESEHATAN MENTAL DI SEPANJANG SIKLUS KEHIDUPAN
PERAN KADER DALAM MENINGKATKAN BKB
Perubahan Sosial Mutia Rahmi Pratiwi
KELUARGA MUHAMMAD NOOR HIDAYAT.
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN
Perkembangan Anak dalam Sistem Keluarga
Perbedaan Individu (Pertemuan ke-4)
KONFLIK DALAM KELUARGA MENURUT PERSPEKTIF PEKERJAAN SOSIAL
Pendekatan Konsensus & Struktural Fungsional
Perkembangan Sosioemosional masa kanak-kanak akhir (Usia Sekolah)
TEMU REGIONAL II KETAHANAN KELUARGA
KELUARGA DAN FUNGSI KELUARGA
KONSEP DASAR KEPERAWATAN KELUARGA
ASSALAMU’ALAIKUm WR WB
PENGINTEGRASIAN (INTEGRASI)
Disampaikan Oleh : Dr.Ir.Harsuko Riniwati,MP
BIMBINGAN KONSELING.
Perubahan Sosial Muhammad Noor Hidayat
Peran & Fungsi Perawat Keluarga
Pengaruh Budaya terhadap Pengasuhan Olivia Tjandra Waluya, M. Si., Psi
LANDASAN KURIKULUM.
KELUARGA dalam pengasuhan Anak Usia dini
Lilik Sulistyowati DIREKTORAT PEMBINAAN KHUSUS DAN LAYANAN KHUSUS
Pengasuhan Anak Usia Sekolah Dasar PERTEMUAN 8
KELUARGA SEBAGAI SISTEM
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA SEKOLAH DAN REMAJA
MAKALAH SOSIOLOGI PENDIDIKAN ISLAM PASCASARJANA IAIN ANTASARI
ASPEK-ASPEK SOSIAL BUDAYA DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
MENGELOLA PERBEDAAN “MENUMBUHKAN POTENSI SETIAP KARYAWAN”
Pendalaman Materi Sosiologi
BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA BANDUNG. JUMLAH PENDUDUK 237 JUTA JIWA (BPS 2010) DAN SEKARANG JUTA JIWA 700 BAHASA DAERAH 1128 SUKU BANGSA.
Delapan fungsi keluarga Oleh: Dra. T. Yuli Kristiyanti  Picture diambil dari google 1.
Peran Orang Tua dalam Pembangunan Keluarga dan Bina Keluarga
MUSRENBANG Perubahan RPJMD Tahun
Komunikasi dalam Keluarga
KEMITRAAN DAN KEHARMONISAN KELUARGA
Pelatihan Tim Peningkatan Sekolah MCPM_AIBEP1 GENDER DALAM PENDIDIKAN 90 menit Pelatihan Tim Peningkatan Sekolah (TPS) SERI A.
PERAN KADER DALAM MENINGKATKAN BKB OLEH : Ns. I Gede Dedy Artho, S.Kep., M.Kes.
Transcript presentasi:

BAB 13 UPAYA PENANGGULANGAN KESENJANGAN GENDER DALAM KELUARGA MENUJU HARMONISASI KELUARGA Oleh: Dr. Ir. Herien Puspitawati, M.Sc., M.Sc.

Mendidik Perempuan Sama dengan Mendidik Bangsa Kualitas perempuan sebagai ibu sangat menentukan kualitas tumbuh kembang anak-anaknya Perempuan juga sangat dominan dalam mewujudkan Keluarga yang Berkualitas melalui fungsi pemeliharaan dan pengasuhan atau “caring and parenting” Perempuan yang mempunyai prestasi pendidikan yang tinggi dankepribadian yang baik, maka akan berpengaruh pada kualitas pengasuhan yang baik terhadap anak-anaknya.

Mendidik Perempuan Sama dengan Mendidik Bangsa Peran keluarga (family roles) merupakan sumber institusi paling awal dan paling kuat dalam mensosialisaikan anak-anaknya, baik laki-laki maupun perempuan sesuai dengan nilai-nilai keluarga dan norma masyarakat yang dianut. Peran ibu yang lebih berpengaruh dibandingkan dengan peran ayah dalam meningkatkan prestasi akademik anak dan mencegah perilaku kenakalan pelajar

Mendidik Perempuan Sama dengan Mendidik Bangsa KUALITAS SDM PEREMPUAN Kualitas Fisik & Kesehatan Baik; Prestasi Pendidikan Tinggi; Karakter Baik; Spiritual Tinggi LINGKUNGAN KELUARGA YANG HARMONIS DAN SEJAHTERA SERTA BERWAWASAN GENDER KUALITAS LINGK PENDIDIKAN SDM TENAGA PENDIDIK MATERI PEMBELAJARAN FASILITAS SEKOLAH JARINGAN KERJASAMA STAKEHOLDERS PEMERINTAH UNIVERSITY LSM/ PEMERHATI MASY INTERNASIONAL LINGKUNGAN BUDAYA YANG MENDUKUNG KESETARAAN L & P Gambar 13.1. Lingkungan yang berpengaruh pada kualitas sdm dan prestasi pendidikan perempuan

Mendidik Perempuan Sama dengan Mendidik Bangsa Dengan semakin tingginya taraf pendidikan perempuan, maka akan cenderung menikah dalam usia yang relatif lebih dewasa Fungsi Reproduksi Perempuan dalam Penerus Generasi Bangsa Fungsi Perempuan dalam Mewujudkan Keluarga Berkualitas dan Kualitas Anak Tinggi Fungsi Ekonomi Keluarga dan Pembangunan

Latar Belakang Perlunya Kebijakan Pembangunan Responsif Gender di Indonesia KESENJANGAN GENDER DI SEGALA BIDANG Kesehatan Sub-ordinasi Laki-laki di Publik Perempuan di Domestik PATRIARKI Pendidikan TIDAK ADA JAMINAN HUKUM HAMBATAN SOSIAL BUDAYA Pemerintahn GDI, GEM Ekonomi Marjinalisasi Beban Ganda Gambar 13.3. Analisis pohon masalah kesenjangan gender dalam pembangunan.

Latar Belakang Perlunya Kebijakan Pembangunan Responsif Gender di Indonesia AKSES PADA LAKI-LAKI DI PERKOTAAN DAN PEDESAAN DGN DEMIKIAN, HASIL AKHIR DARI KEBIJAKAN NETRAL GENDER ADALAH MELESTARIKAN KESENJANGAN GENDER OLEH KARENA ITU PERLU KEBIJAKAN YANG RESPONSIF GENDER UNTUK MENGATASI KESENJANGAN GENDER PEMBERIAN AKSES YANG SAMA PD LAKI2 & PEREMPUAN AKSES PADA PEREMPUANI DI PERKOTAAN DAN PEDESAAN AKSES PADA LAKI-LAKI & PEREMPUAN DI DAERAH TERPENCIL, KELUARGA MARGINAL AWALNYA BERASAL DARI KEBIJAKAN YANG NETRAL GENDER R E D U K S I S B O U S D I A A Y L A ADA KETIDAKADILAN RELATIF ILUSTRASI PUSPITAWATI (2006) Pentingnya kebijakan berprespektif gender

Pendekatan Kombinasi Studi Keluarga dan Studi Gender KETERANGAN STUDI KELUARGA STUDI GENDER Pendekatan teori utama dalam melihat peran suami istri Pendekatan Teori Struktural Fungsional. Pendekatan Konflik Sosial. Pendekatan tambahan Teori Pertukaran Sosial; Teori Perkembangan; Teori Interaksi Simbolik. Unit analisis Keluarga sebagai unit kesatuan individu yang interdependent. Individu atau kelompok laki-laki dan perempuan (keduanya independen). Fakta nilai posisi laki-laki dan perempuan di Indonesia Dalam dominasi sistem patriarki di Indonesia, laki-laki adalah pemimpin; perempuan adalah yang dipimpin. Laki-laki dan perempuan adalah setara; keduanya dapat menjadi pemimpin atau yang dipimpin, semua tergantung kesepakatan dan kondisi.

Pendekatan Kombinasi Studi Keluarga dan Studi Gender KETERANGAN STUDI KELUARGA STUDI GENDER Analisis yang digunakan Tidak membedakan laki-laki dan perempuan; Analisis adalah untuk kesatuan unit keluarga. Tidak ada pemihakan pada anggota keluarga tertentu. Tidak ada dikotomi dalam analisis keluarga. Analisis gender membandingkan laki-laki dan perempuan untuk melihat disparitas (kesenjangan) gender; Disparitas gender dipandang negatif dan harus ditanggulangi dengan cara meningkatkan pihak yang tertinggal; harus berpihak pada yang tertinggal. Ada dikotomi dalam analisis gender.

Pendekatan Kombinasi Studi Keluarga dan Studi Gender KETERANGAN STUDI KELUARGA STUDI GENDER Tujuan Analisis Mewujudkan kesejahteraan keluarga untuk keseluruhan unit keluarga (tidak membedakan laki-laki dan perempuan). Mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender antara laki-laki dan perempuan; Tidak boleh ada perbedaan yang signifikan.

Pendekatan Kombinasi Studi Keluarga dan Studi Gender KETERANGAN STUDI KELUARGA STUDI GENDER Solusi Bagaimana menggabungkan 2 aliran yang sangat berbeda menjadi satu kombinasi yang tepat dalam memotret kenyataan di masyarakat dan mencari solusi terbaik dalam menolong keluarga Indonesia yang mengalami masalah sosial ekonomi?   Solusinya adalah melalui pendekatan gender dalam mewujudkan harmonisasi dan kesejahteraan keluarga. Sistem Patriarki tidak perlu diganti/dirubah atau bahkan dirobohkan, namun perlu ada relokasi peran gender atas dasar kemitraan gender yang berkesetaraan dan berkeadilan untuk tujuan bersama dalam keluarga. ”Life is a choice”, oleh karena itu perlu mengkombinasikan kepentingan individu dan kepentingan semua anggota keluarga melalui komunikasi keluarga yang baik.

Pemantapan Fungsi Keluarga Melalui Kemitraan Gender Harmonis (BKKBN) Fungsi keagamaan: Wahana persemaian nilai-nilai agama dan nilai-nilai luhur budaya bangsa Fungsi sosial budaya: Mengembangkan budaya bangsa yg beraneka ragam dlm satu kesatuan Fungsi Cinta Kasih: Hubungan kekerabatan antar generasi, wadah bersemainya khidupan yg penuh cinta kasih . Fungsi Melindungi: Menumbuhkan rasa aman dan kehangatan dalam keluarga Fungsi Reproduksi: Mekanisme untuk melanjutkan keturunan yang direncanakan Sosialisasi & Pendidikan Mendidik keturunan agar bisa beradaptasi dgn kehidupan di masa depan Fungsi Ekonomi Menjadi unsur pendukung kemandirian dan ketahanan keluarga Pembinaan Lingkungan Mampu menempatkan diri scr serasi, selaras, dan seimbang sesuai daya dukung alam

Fungsi sosialisasi/ pendidikan: Pemantapan Fungsi Keluarga Melalui Kemitraan Gender Harmonis (Bems 1997) Fungsi Reproduksi: Keluarga menjamin bahwa populasi masyarakat akan stabil Fungsi sosialisasi/ pendidikan: Nilai-nilai masyarakat, kepercayaan, sikap, pengetahuan keahlian dan teknologi. Peran sosial Keluarga memberikan identitas bagi keturunannya (ras, etnis, agama, sosial ekonomi dan peran gender). Dukungan Ekonomi: Keluarga memberikan tempat berlindung, memelihara dan melindungi. Dukungan Emosional: Keluarga memberikan pengalaman pertama pada anak dalam melakukan interaksi sosial

Pemantapan Fungsi Keluarga Melalui Kemitraan Gender Harmonis (Deacon dan Firebaugh 1981) Fungsi pemeliharaan dan dukungan terhadap anggota keluarga. Pangan, pakaian dan tempat tinggal adalah kebutuhan dasar dari setiap individu yang harus dipenuhi keluarga. Fungsi perkembangan anggota keluarga. Dengan memperhatikan kebutuhan dasar dari anggota keluarga, maka kesempataan berkembang yang lebih luas dapat dibangun.

Fungsi Instrumental Fungsi Ekspresif Pemantapan Fungsi Keluarga Melalui Kemitraan Gender Harmonis (Mclntyre dalam Nye dan Barardon, 1966) Fungsi Instrumental Fungsi Ekspresif Fungsi instrumental self-discipline: pemberian reward and punishment. Fungsi instrumental initiative: kemampuan seseorang untuk memulai mengerjakan sesuatu atas prakarsanya sendiri. Fungsi instrumental creativity: mencipta sesuatu yang baru atau sesuatu dari benda atau barang yang sudah tidak terpakai. Fungsi instrumental focus : konsentrasi anak pada tujuan yang hendak dicapai. Fungsi instrumental excellence:atau keterampilan berusaha mengerjakan, mencapai, dan memberi sesuatu yang terbaik untuk dirinya sendiri maupun orang lain. Fungsi ekspresif trust: aktivitas orangtua, terutama ibu, dalam upaya menumbuhkan karakter bisa dipercaya (trustworthy) pada diri anak. Fungsi ekspresif tolerance: pendidikan karakter atau keterampilan tenggang rasa, menghargai atau menghormati keragaman dan perbedaan pada diri anak oleh orangtua. Fungsi ekspresif helpfulness dorongan untuk menolong orang lain. Fungsi ekspresif forgiveness: keterampilan untuk memaafkan (minta maaf dan memberi maaf).

Ilustrasi Pilihan Hidup Menuju Tujuan Bersama Keluarga dan Masyarakat Melalui Kerjasama Gender Yang Harmonis A J1 B J2 J3 PEREMPUAN LEBIH MEMENTINGKAN KARIERNYA LAKI2 LEBIH DOMINAN DAN OTORITER LAKI2 & PEREMPUAN BEKERJASAMA DGN PENUH TGJWB & PENGERTIAN

Fakta yang masih terjadi pada keluarga dan masyarakat yang didasari atas patriarki Peran gender yg kaku Umumnya laki-laki mendominasi sektor publik Umumnya perempuan mendominasi sektor domestik Pembatasan pendidikan bagi perempuan Keluarga harmonis namun belum ada kesetaraan L P Budaya patriarki membatasi ruang dan gerak perempuan Masih ada sebagian yang termarjinalkan, terutama pihak perempuan Perubahan sangat lambat dengan struktur keluarga yg cenderung kaku bias gender dlm akses, partisipasi, kontrol dan manfaat tdp sumberdaya Keseimbangan dan keutuhan sistem keluarga menjadi prioritas (bkn kepentingan individu)

Harapan kondisi ideal yang diinginkan pada keluarga dan masyarakat yang didasari atas patriarki Peran gender yang fleksibel, struktur yang tidak kaku Budaya menjadi panduan yang berkelanjutan Terwujudnya kesetaraan dan keadilan gender dalam keluarga L bekerja sektor publik dan membantu P di sektor domestik P melakukan aktivitas domestik dan membantu L di sektor publik Tetap butuh pengorbanan (altruism) Adanya perubahan dinamis dan gradual Keluarga harmonis, adil dan sejahtera Kesetaraan dan keadilan dalam akses, partisipasi, kontrol dan manfaat terhadap sumberdaya Keseimbangan dan keutuhan sistem keluarga dipertahankan menjadi prioritas dgn mengakomodasi kepentingan individu

Hasil dan dampak dari “Renovasi Sistem Kemitraan Gender dalam Keluarga “ Terwujudnya ketahanan anak dengan tumbuh kembang anak yang optimal Terwujudnya ketahanan keluarga dengan kesejahteraan keluarga yang harmonis, bahagia, bertahan dan berkecukupan Terwujudnya ketahanan masyarakat, bangsa dan Negara menuju Negara yang makmur, aman dan sejahtera

Ketahanan Masyarakat Bangsa & Negara Budaya patriarki membatasi gerak perempuan KELUARGA HARMONIS & SEJAHTERA KEMITRAAN GENDER DALAM KELUARGA RELOKASI PERAN GENDER DALAM KELUARGA KESETARAAN DAN KEADILAN GENDER DALAM KELUARGA Struktur cenderung kaku dan punishment sangat tegas Keluarga lebih utama daripada individu Ada yang termarjinalkan Perubahan sangat lambat Keseimbangan dan keutuhan sistem diprioritaskan Peran gender kaku, stabil, kurang terbuka terhadap ide baru Perempuan harus tinggal di sekitar rumah saja, bepergian harus dengan keluartga Perempuan dominan di sektor domestik Bias gender dalam perlakuan Keluarga harmonis, tapi tidak setara Tidak ada kesetaraan dan keadilan gender Perempuan tidak perlu berpendidikan tinggi Bias gender: Akses, partisipasi, kontrol & manfaat Laki-laki dominan di sektor publik Struktur tidak kaku, ada perubahan namun tetap boundaries/nilai absolut Keluarga harmonis, adil & setara Perempuan di sektor domestik & membantu sektor publik Laki-laki di sektor publik & membantu sektor domestik Keseimbangan sistem dipertahankan Tetap butuh pengorbanan Ada perubahan dinamis & gradual Kebersamaan keluarga dengan mengakomodasi kebutuhan individu Tidak ada yang termarjinalkan Budaya menjadi panduan berkelanjutan Budaya: Tetap ada nilai absolut Responsif gender: Adil & setara dalam akses, partisipasi, kontrol & manfaat Kesetaraan dan keadilan gender Kesejahteraan Individu, Keluarga, Masyarakat ... Ketahanan Keluarga, Bangsa dan Negara Peran gender fleksibel Harapan Kondisi Ideal Fakta yg Masih Terjadi Akibat Patriarki Sistem Patriarki tidak usah dirobohkan, tapi dikokohkan dengan “Renovasi Sistem Kemitraan Gender Dalam Keluarga” Keluarga Bertahan Bahagia Sejahtera Tumbuh Kembang Anak optimal HDI GDI GEM Ketahanan Keluarga Ketahanan Anak Ketahanan Masyarakat Bangsa & Negara

“Berkaitan dengan kualitas SDM perempuan dari sisi fisik, mental, psikologis dan talenta, maka apabila perempuan mempunyai kualitas yang baik, maka produktivitas perempuan dapat ditingkatkan dalam segala bidang. Demikian pula apabila prestasi pendidikan perempuan dalam kualitas yang baik, maka produktivitas perempuan khusus di bidang ekonomi dapat ditingkatkan sehingga perempuan mampu memberdayakan dirinya sendiri dan keluarganya secara lebih mandiri serta mampu menyejahterakan kehidupan secara optimal”.

“Bagaimana menggabungkan 2 (dua) aliran yang sangat berbeda menjadi satu kombinasi yang tepat dalam memotret kenyataan di masyarakat dan mencari solusi terbaik dalam menolong keluarga Indonesia yang mengalami masalah sosial ekonomi?. Maka solusinya adalah melalui pendekatan gender dalam mewujudkan harmonisasi dan kesejahteraan keluarga. Sistem Patriarki tidak perlu diganti/dirubah atau bahkan dirobohkan, namun perlu ada relokasi peran gender atas dasar kemitraan gender yang berkesetaraan dan berkeadilan untuk tujuan bersama dalam keluarga. ”Life is a choice”, oleh karena itu perlu mengkombinasikan kepentingan individu dan kepentingan semua anggota keluarga melalui komunikasi keluarga yang baik”.