Metode Penelitian Kualitatif KELOMPOK 10 Lestari Suryaningsih Stepanus( ) Ni Wayan Nova Apsari( ) 2019.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENELITIAN SEJARAH DAN HEURISTIK
Advertisements

Langkah-langkah Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif dalam bidang Hukum Islam
METODE PENELITIAN DALAM KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
TEORI Teori merupakan sekumpulan pemikiran atau konsep, definisi atau usulan yang saling berkaitan untuk menjelaskan suatu fenomena tertentu dengan cara.
Wacana Deskriptif Wacana deskriptif adalah wacana/bacaan yang menggambarkan sesuatu dengan jelas dan terperinci dengan cara menjelaskan detail-detailnya.
Hansiswany Kamarga METODE PENELITIAN DALAM KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN.
Metode Penelitian Kualitatif
Penelitian Kualitatif
PENGANTAR RISET KUALITATIF KEPERAWATAN
Analisis Data, Penulisan Laporan
STUDI KASUS.
Metodologi Penelitian Kualitatif
Pendekatan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
FENOMENOLOGI SEBAGAI METODE
Teknik Penelitian Kualitatif
Filsafat, Hakekat & Metode Ilmiah
Kuantitatif penelitian Kualitatif.
PROSES PENELITIAN Penelitian Fenomena paradigma Workability
PARADIGMA ILMU PENGETAHUAN
Tradisi Penelitian Kualitatif
Program MPMT PPs UT MATERI INISIASI 8 MPMT5203 METODOLOGI PENELITIAN
Model metode penelitian
Penelitian Kualitatif
Metode Penelitian Perkembangan Manusia
METODE GROUNDED THEORY
Pendekatan ilmiah vs non ilmiah
Cara olah data kualitatif sesuai pendekatan
FENOMENOLOGI SEBAGAI METODE
PENDEKATAN PENELITIAN KUALITATIF
METODOLOGI PENELITIAN
PENELITIAN KUALITATIF
BAB I : Pondasi Penelitian Kualitatif
STUDI KUALITATIF.
Metodologi Penelitian
Metode Penelitian Pertemuan ke-18.
Latar Belakang Permasalahan Tujuan Penelitian Manfaat
PENDEKATAN PENELITIAN (Strategi Penelitian) KUALITATIF
Bab 2 Paradigma Penelitian Kualitatif
PENELITIAN SEJARAH.
Kuliah ke-2 Metodologi Penelitian KONSEP PENELITIAN
PENDEKATAN PENELITIAN (Strategi Penelitian) KUALITATIF
Beda Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
Merancang Penelitian Sesi – 1 Seminar Komunikasi
PENELITIAN KUALITATIF
DATA CODING STRAUSS & CORBIN
Metode Penelitian Seminar Komunikasi Program Studi Ilmu Komunikasi
Penelitian Kualitatif
PENDEKATAN KUALITATIF: METODE PENELITIAN ETNOGRAFI
Teori Dasar (2).
TEORI DAN KONSEP Istilah TEORI dapat didefinisikan secara berbeda oleh peneliti dari latar belakang PARADIGMA yang berbeda. Pengertian TEORI secara umum:
Metode pengumpulan data
STUDI KASUS.
DR. IR. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
Etnografi.
METODE PENELITIAN DALAM KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
PERSPEKTIF SOSIOLOGI DALAM PENELITIAN KUALITATIF
LOGO METODE PENULISAN ILMIAH RR.. cara orang mencari jawaban pemecahan masalah Pengalaman Keahlian Penalaran deduktif Penalaran Induktif.
Analisis Data dalam GT.
JENIS-JENIS PENELITIAN KUANTITATIF & KUALITATIF
PENELITIAN KUALITATIF
Metode dan Strategi Penelitian Kualitatif
Metode Penelitian Komunikasi – 2
Aditya Prihartono Utomo
PENELITIAN KUALITATIF. DEFINISI Penelitian yang pada umumnya menjelaskan dan memberi pemahaman dan interpretasi tentang berbagai perilaku dan pengalaman.
Teori Penunjang Metodologi Kualitatif
METODE GROUNDED THEORY Kelompok IV Di Susun Oleh : 1.Syarif Maulana 2.Lela Mustika 3.Herdi.
PENYAJIAN HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN (Menyusun Bab 4 Penelitian)
Etnografi “Penelitian etnografi dilakukan untuk menggali atau menemukan esensi dari suatu kebudayaan dan keunikan beserta kompleksitas untuk.
Metode Penelitian Sastra
Transcript presentasi:

Metode Penelitian Kualitatif KELOMPOK 10 Lestari Suryaningsih Stepanus( ) Ni Wayan Nova Apsari( ) 2019

PHENOMENOLOGY

Istilah fenomenologi secara etimologis berasal dari kata fenomenadan logos. Fenomena berasal dari kata kerja Yunani “phainesthai”yang berarti menampak, dan terbentuk dari akar kata fantasi, fantom, dan fosfor yang artinya sinar atau cahaya. Studi Fenomenologis Secara harfiah fenomena diartikan sebagai gejala atau sesuatu yang menampakkan.

Fenomena dapat dipandang dari dua sudut.  Pertama,fenomena selalu “menunjuk ke luar” atau berhubungan dengan realitas di luar pikiran.  Kedua,fenomena dari sudut kesadaran kita, karena fenomenologi selalu berada dalam kesadaran kita. Oleh karena itu dalam memandang fenomena harus terlebih dahulu melihat “penyaringan” (ratio), sehingga mendapatkan kesadaran yang murni (Denny Moeryadi, 2009).Donny (2005: 150) menuliskan fenomenologi adalah ilmu tentang esensi-esensi kesadaran dan esensi ideal dari obyek- obyek sebagai korelasi dengan kesadaran.

Penelitian fenomenologi mencoba menjelaskan makna fenomena pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada beberapa individu. Fenomenologi dilakukan dalam situasi yang alami, sehingga tidak ada batasan dalam memaknai atau memahami fenomena yang dikaji dan peneliti bebas untuk menganalisi data yang diperoleh. Menurut Creswell (1998), Pendekatan fenomenologi menunda semua penilaian tentang sikap yang alami sampai ditemukan dasar tertentu. Penundaan ini biasa disebut epoche (jangka waktu).

0 Penelitian fenomenologis fokus pada sesuatu yang dialami dalam kesadaran individu, yang disebut sebagai intensionalitas. Intensionalitas (intentionality), menggambarkan hubungan antara proses yang terjadi dalam kesadaran dengan obyek yang menjadi perhatian pada proses Intensionalitas adalah keterarahan kesadaran (directedness of consciousness). Dan intensionalitas juga merupakan keterarahan tindakan, yakni tindakan yang bertujuan pada satu obyek.

Dalam fenomenologi dilakukan pengujian dengan deskripsi dan refleksi terhadap setiap hal yang penting terutama dari fenomena yang didapatkan. Deskripsi dari pengalaman yang fenomenologis hanya merupakan tahap pertama. Yang real/nyata dilakukan dalam pengujian adalah untuk mendapatkan pengalaman dengan lebih general. Pengujian dilakukan dengan mencoba dan menetapkan apakah inti dari pengalaman subyektif dan apakah essensi atau ide dari obyek (Smith, etc., 2009: 14). Fenomenologi juga mengadakan refleksi mengenai pengalaman langsung atau refleksi terhadap gejala/fenomena.

Cenderung meragukan hal yang diterima tanpa melalui penelaah Ciri-Ciri Metode Fenomenologi Cenderung menentang naturalisme Kesadaran atas kebenaran Mempercayai perihal adanya Prinsip menemukan masalah Mengetahui peranan deskriptif secara universal Mempermasalahkan kebenaran dan ketidakbenaran

Data dari fenomena sosial yang diteliti dapat dikumpulkan dengan berbagai cara, diantaranya observasi dan interview, baik interview mendalam (in-depth interview). Pada sisi lain peneliti juga harus memformulasikan kebenaran peristiwa/ kejadian dengan pewawancaraan mendalam ataupun interview. Tahap-tahap Interpretative Phenomenological Analysis : 1) Reading and re-reading; 2) Initial noting; 3) Developing Emergent themes; 4)Searching for connections across emergent themes; 5) Moving the next cases; 6) Looking for patterns across cases. Analisis Data dalam Penelitian Fenomenologi In depth dalam penelitian fenomenologi bermakna mencari sesuatu yang mendalam untuk mendapatkan satu pemahaman yang mendetail tentang fenomena sisoal dan pendidikan yang diteliti.

Reading and Re-reading Dengan membaca dan membaca kembali peneliti menenggelamkan diri dalam data yang original. Bentuk kegiatan tahap ini adalah menuliskan transkrip interview dari rekaman audio ke dalam transkrip dalam bentuk tulisan. Rekaman audio yang digunakan oleh peneliti dipandang lebih membantu pendengaran peneliti dari pada transkrip dalam bentuk tulisan. Imaginasi kata-kata dari partisipan ketika dibaca dan dibaca kembali oleh peneliti dari transkrip akan membantu analisis yang lebih komplit. Tahap ini di laksanakan untuk memberikan keyakinan bahwa partisipan penelitian benar-benar menjadi fokus analisis.

Initial Noting 0 Tahap ini menguji isi/konten dari kata, kalimat dan bahasa yang digunakan partisipan dalam level eksploratori. Analisis ini menjaga kelangsungan pemikiran yang terbuka (open mind) dan mencatat segala sesuatu yang menarik dalam transkrip. Proses ini menumbuhkan dan membuat sikap yang lebih familier terhadap transkrip data.

Untuk memunculkan tema-tema peneliti mengatur perubahan data dengan menganalisis secara simultan, berusaha mengurangi volume yang detail dari data yang berupa transkrip dan catatan awal yang masih ruwet (complexity) untuk di mapping kesalinghubungannya (interrelationship), hubungan (connection) dan pola-pola antar catatan eksploratori. Proses mengidentifikasi munculnya tema- tema termasuk kemungkinan peneliti mengobrak-abrik kembali alur narasi dari interview jika peneliti pada narasi awal tidak merasa comfortable. Developing Emergent Themes

Mencari hubungan antar tema-tema yang muncul dilakukan setelah peneliti menetapkan seperangkat tema-tema dalam transkrip dan tema-tema telah diurutkan secara kronologis. Hubungan antar tema- tema ini dikembangkan dalam bentuk grafik atau mapping/pemetaan dan memikirkan tema-tema yang bersesuaian satu sama lain. Searching for connection A cross emergent themes

Moving the next cases Tahap analisis 1- 4 dilakukan pada setiap satu kasus/partisipan. Jika satu kasus selesai dan dituliskan hasil analisisnya maka tahap selanjutnya berpindah pada kasus atau partisipan berikutnya hingga selesai semua kasus. Langkah ini dilakukan pada semua transkrip partisipan, dengan cara mengulang proses yang sama.

Tahap akhir dalam analisis ini adalah mencari pola-pola yang muncul antar kasus/partisipan. Apakah hubungan yang terjadi antar kasus, dan bagaimana tema-tema yang ditemukan dalam kasus-kasus yang lain memandu peneliti melakukan penggambaran dan pelabelan kembali pada tema-tema. Pada tahap ini dibuat master table dari tema-tema untuk satu kasus atau kelompok kasus dalam sebuah institusi/ organisasi. Looking for patterns A cross cases

Sesi Diskusi