“ AKHLAK KEPADA DIRI SENDIRI ”

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BAB IV. PERILAKU TERPUJI ADIL, RIDHA DAN AMAL SALEH
Advertisements

(IKHLAS, TAAT, KHAUF , DAN TAUBAT)
Iman Kepada Rasul Allah SWT
HADITS KEDUAPULUH TUJUH
ZIKR, SHALAT, DAN DOA.
ADAB TERHADAP ORANG TUA
BAB 4 TAUBAT DAN RAJA’.
Bab IV Tanggung Jawab Manusia Sebagai Khalifah dan Hamba Alloh SWT
Antara dunia dan akhirat
Akhlak Materi -11.
TAKWA.
Sifat-sifat Terpuji By : Uswatun Hasanah.
BAB. III MENUNTUT ILMU Pengertian Ilmu: Kata ilmu berasal dari bahasa Arab ‘ILM yang berarti: pengetahuan/kepandaian tentang sesuatu. Lawan kata JAHL.
KESERIUSAN HAMBA KEPADA ALLAH (bentuk keikhlasan hamba)
TAKWA.
TAQWA Oleh Biki Zukfikri Rahmat DI SAMPAIKAN PADA MATA KULIAH
BERIMAN KEPADA RASUL - RASUL ALLAH SWT
Beriman Kepada Malaikat, Kitab, dan Rasul Bagaimana Mengimaninya dan Hikmah Mengimaninya Oleh: Tia Restu Rahmawati Febri Antoro
Macam-Macam Wanita Di Dalam Al Qur’an
JUJUR, SANTUN, MALU AKHLAK TERPUJI.
IMAN KEPADA RASUL.
Akhlaq terhadap Allah Swt.
BAB II IMAN DAN TAQWA.
SIKAP IKHLAS, SABAR, DAN PEMAAF
HADITS KEDUAPULUH SATU
BAB 3 AKHLAK PENGERTIAN AKHLAK AKHLAK KEPADA ALLAH SWT
BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
“ Penerapan Etika, Moral dan Akhlak Dalam Kehidupan “
Ahklak Shahsiah akhlaq mengajarkan kita tentang nilai-nilai baik dan buruk, terpuji dan tercela yang dijadikan sebagai pedoman hidup manusia dalam segala.
AKHLAQ PRIBADI.
KEBIJAKAN NASIONAL PENDIDIKAN KARAKTER 2011
Materi III IMAN Oleh: Ahmad Arif Rifan, SHI., MSI.
AKHLAQ KEPADA ALLAH SWT
Akhlak Materi -7.
Dipresentasikan oleh Ahmad Rifai
DOA HARIAN RAMADHAN.
MATA KULIAH TAUHID AKIDAH AKHLAK Dosen: Sarah Wulan, S.Ag, MPd
HAKEKAT MANUSIA MENURUT ISLAM
Tuhan Yang Maha Esa dan Ketuhanan
Kewajiban Terhadap Allah SWT
Kandungan Kalimat Syahadat (Madlulusy syahadah)
PERILAKU TERPUJI ADIL, RIDHA DAN AMAL SHALEH
AZAS-AZAS HUKUM ISLAM.
TITIS OCTARY SATRIO D4 TEKNIK INFORMATIKA A
BAHAN AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MENINGKATKAN KEIMANAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
BUKU PANDUAN BUDI PEKERTI
Fifi Fitriani Laura Rachma Munyati Sulam Salwa Salsabila
LATIHAN SOAL BAB 4 1. Perhatikan pernyataan berikut: (1) menyesal thd dosa yg telah dilakukan (2) meninggalkan dosa itu (3) mengerjakan shalat, tobat,
KEBIJAKAN NASIONAL PENDIDIKAN KARAKTER 2011
BAB IV. PERILAKU TERPUJI ADIL, RIDHA DAN AMAL SALEH
Manusia & Nilai-nilai Kemanusiaan Oleh: Arianto Achmad
OLEH MAZLAN BIN ABDULLAH JABATAN KEMAJUAN ISLAM MALAYSIA
BAB 7: PENGARUH HAWA NAFSU DAN SYAITAN
TAAT PADA ATURAN TAAT PADA ATURAN. QS. An – Nisa’ 4 : 59 Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara.
SETELAH MENONTON VIDEO TERSEBUT APA SAJA DAMPAK DARI PERILAKU MEREKA.
SK/ KD Stretegi Peta Konsep Materi. Standar Kompetensi : 10. Meningkatkan keimanan kepada Qada dan Qadar Kompetensi Dasar : Menyebutkan ciri-ciri.
Hakikat keimanan dan buahnya
Materi III IMAN Oleh: Ahmad Arif Rifan, SHI., MSI.
Materi III IMAN Oleh: Ahmad Arif Rifan, SHI., MSI.
BAB 2: MENJAGA AKHLAK TERHADAP ALLAH
BAB VII Menjaga Sikap Istiqamah.
Firman Allah SWT: Surah Luqman [31:17] “Wahai anak kesayanganku, dirikanlah solat dan suruhlah (manusia) berbuat kebaikan serta laranglah (manusia) daripada.
AQIDAH UNIT 6 Kelas Bimbingan Dewasa.
BAB 2: AKHLAK MUSLIM TERHADAP TUHANNYA
KBM 3 AKHLAK ISLAMIAH BAB 1 : MENSUCIKAN JIWA
AKHLAQ QUR’ANI DAN ASAS MUAMALAH ISLAMIYAH
IMAN KEPADA MALAIKAT. 1. Pengertian malaikat Allah Kata ‘malaikat’ berasal dari kata malak, bentuk jamaknya adalah malaikah. Kata malak memiliki arti.
KBM 3 AKHLAK ISLAMIAH BAB 2: HATI YANG SIHAT
BAB 6: PERKARA-PERKARA YANG MENGHIDUPKAN HATI
Transcript presentasi:

“ AKHLAK KEPADA DIRI SENDIRI ” Kelompok 3 : ANGGUN LESTARI FITRIA RAHMADANI MAEMUNAH MIRA WIDIA LISTA RAUDATUL JANNAH RIA DWI ASTUTI SURYANUL ADRIAN TIA FEBIOLa

“Cara Memelihara Akhlak Terhadap Diri Sendiri” 1. Sabar 2. Syukur 3. Tawaduk 4. Shidiq 5. Amanah 6. Istiqamah 7. Iffah 8. Pemaaf

Sabar yaitu perilaku seseorang terhadap dirinya sendiri sebagai hasil dari pengendalian nafsu dan penerimaan terhadap apa yang menimpanya. Sabar diungkapkan ketika melaksanakan perintah , menjauhi larangan dan ketika ditimpa musibah. 2. Syukur yaitu sikap berterima kasih atas pemberian nikmat Allah yang tidak bisa terhitung banyaknya. Syukur diungkapkan dalam bentuk ucapan dan perbuatan. Syukur dengan ucapan adalah memuji Allah dengan bacaan alhamdulillah, sedangkan syukur dengan perbuatan dilakukan dengan menggunakan dan memanfaatkan nikmat Allah sesuai dengan aturan-Nya.

3. Tawaduk yaitu rendah hati, selalu menghargai siapa saja yang dihadapinya, orang tua, muda, kaya atau miskin. Sikap tawaduk melahirkan ketenangan jiwa, menjauhkan dari sifat iri dan dengki yang menyiksa diri sendiri dan tidak menyenangkan orang lain. 4. Shidiq artinya benar atau jujur. Seorang muslim harus dituntut selalu berada dalam keadaan benar lahir batin ,yaitu benar hati ,benar perkataan dan benar perbuatan.

5. Amanah artinya dapat dipercaya. Sifat amanah memang lahir dari kekuatan iman. Semakin menipis keimanan seseorang, semakin pudar pula sifat amanah pada dirinya. Antara keduanya terdapat ikatan yang sangat erat sekali. Rosulullah SAW bersabda bahwa “tidak (sempurna) iman seseorang yang tidak amanah, dan tidak (sempurna) agama orang yang tidak menunaikan janji . ”( HR.Ahmad ) 6. Istiqamah yaitu sikap teguh dalam mempertahankan keimanan dan keislaman sekalipun menghadapi berbagai macam tantangan dan godaan.

7. Iffah yaitu menjauhkan diri dari hal-hal yang tidak baik dan memelihara kehormatan diri dari segala hal yang akan merendahkan, merusak, dan menjatuhkannya. 8. Pemaaf yaitu sikap suka memberi maaf terhadap kesalahan orang lain tanpa ada sedikitpun rasa benci dan keinginan untuk membalas. Islam mengajarkan kita untuk dapat memaafkan kesalahan orang lain tanpa harus menunggu permohonan maaf dari yang bersalah.

“Akhlak seorang muslim terhadap jasmani, akal dan jiwa” 1. Berakhlak terhadap jasmani a. Senantiasa Menjaga Kebersihan b. Menjaga Makan dan Minumnya c. Menjaga Kesehatan d. Berbusana yang Islami

a.   Senantiasa Menjaga Kebersihan Islam menjadikan kebersihan sebagian dari Iman. Seorang muslim harus bersih/ suci badan, pakaian, dan tempat, terutama saat akan melaksanakan sholat dan beribadah kepada Allah. b.   Menjaga Makan dan Minumnya Allah SWT memerintahkan kepada manusia agar makan dan minum dari yang halal dan tidak berlebihan. Sebaiknya sepertiga dari perut untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk udara. Allah SWT berfirman :   Artinya : Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah ni'mat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.(QS. An Nahl:114)

c.    Menjaga Kesehatan Menjaga kesehatan bagi seorang muslim adalah wajib dan merupakan bagian dari ibadah kepada Allah SWT dan sekaligus melaksanakan anmanah dari-Nya. Riyadhah atau latihan jasmani sangat penting dalam penjagaan kesehatan. Karena orang mukmin yang kuat, lebih baik dan lebih dicintai Allah SWT daripada mukmin yang lemah. d.    Berbusana yang Islami Manusia mempunya budi, akal dan kehormatan, sehingga bagian-bagian badannya ada yang harus ditutupi (aurat) karena tidak pantas untuk dilihat orang lain.

2. Berakhlak terhadap Akal a.  Menuntut Ilmu b.   Memiliki Spesialisasi Ilmu yang dikuasai c.  Mengajarkan Ilmu pada Orang Lain d.   Mengamalkan Ilmu dalam Kehidupan

a.  Menuntut Ilmu Menuntut ilmu merupakan salah satu kewajiban bagi setiap muslim, sekaligus sebagai bentuk akhlak seorang muslim. Muslim yang baik, akan memberikan porsi terhadap akalnya yakni berupa penambahan pengetahuan dalam sepanjang hayatnya. Menuntut ilmu juga tidak terbatas hanya pada pendidikan formal akademis namun dapat dilakukan di mana saja, kapan saja dan dengan siapa saja. b.   Memiliki Spesialisasi Ilmu yang dikuasai Setiap muslim perlu mempelajari hal-hal yang memang sangat urgen dalam kehidupannya. Menurut Dr. Muhammad Ali Al-Hasyimi (1993 : 48), hal-hal yang harus dikuasai setiap muslim adalah : Al-Qur'an, baik dari segi bacaan, tajwid dan tafsirnya; kemudian ilmu hadits; sirah dan sejarah para sahabat; fikih terutama yang terkait dengan permasalahan kehidupan, dan lain sebagainya. Setiap muslim juga harus memiliki bidang spesialisasi yang harus ditekuninya. Spesialisasi ini tidak harus bersifat ilmu syariah, namun bisa juga dalam bidang-bidang lain, seperti ekonomi, tehnik, politik dan lain sebagainya

c.  Mengajarkan Ilmu pada Orang Lain Termasuk akhlak muslim terhadap akalnya adalah menyampaikan atau mengajarkan apa yang dimilikinya kepada orang yang membutuhkan ilmunya. Firman Allah SWT :   Artinya : “Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui” (An-Nahl:43) d.   Mengamalkan Ilmu dalam Kehidupan Diantara tuntutan dan sekaligus akhlak terhadap akalnya adalah merealisasikan ilmunya dalam “alam nyata.” Karena akan berdosa seorang yang memiliki ilmu namun tidak mengamalkannya. Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” (QS. As-Shaff 2-3).

3.  Berakhlak terhadap jiwa a. Bertaubat dan Menjauhkan Diri dari Dosa Besar  b.  Bermuraqabah c.   Bermuhasabah d.  Mujahadah

a. Bertaubat dan Menjauhkan Diri dari Dosa Besar Taubat adalah meninggalkan seluruh dosa dan kemaksiatan, menyesali perbuatan dosa yang telah lalu dan berkeinginan teguh untuk tidak mengulangi lagi perbuatan dosa tersebut pada waktu yang akan datang. b.  Bermuraqabah Muraqabah adalah rasa kesadaran seorang muslim bahwa dia selalu diawasi oleh Allah SWT. Firman Allah SWT : Artinya : “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (QS. An-Nisa : 1)

c.   Bermuhasabah Yaitu menyempatkan diri pada suatu waktu untuk menghitung-hitung amal hariannya. Apabila terdapat kekurangan pada yang diwajibkan kepadanya maka berusaha memperbaikinya. Kalau termasuk yang harus diqadha maka mengqadhanya. Dan bila ternyata terdapat sesuatu yang terlarang maka memohon ampun, menyesali dan berusaha tidak mengulangi kembali. Muhasabah merupakan salah satu cara untuk memperbaiki diri, membina, menyucikan, dan membersihkannya. Firman Allah SWT :   Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr : 18) d.  Mujahadah Mujahadah adalah berjuang, bersungguh-sungguh, berperang melawan hawa nafsu.Firman Allah SWT : Artinya : “Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.” (QS. Yusuf : 53)